AKTIVITAS PEMBELAJARAN Modul Sejarah KK F GP

25 Artikel: “Balai Arkeologi Yogyakarta dibantu Laboratorium Direktorat Geologi Bandung melakukan penelitian di Lasem, Kabupaten Rembang. Dengan metode carbon dating, Direktorat Geologi Bandung memastikan usia situs mencapai 2.650 tahun, kata kata Gunadi, Ketua Tim Arkeolog dari Balar Yogyakarta. Atas temuan itu, kata Gunadi, Balai Arkeologi Yogyakarta akan melanjutkan penelitian asal usul manusia prasejarah hingga tiba di Jawa. Situs Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang merupakan peninggalan Zaman Megalitikum sekitar 294 sebelum Masehi. Di lokasi itu ditemukan arca melingkari makam dan kursi batu serta selodiri batu berdiri setinggi 50 meter. Pada awal Desember 2011, situs Terjan ini pernah menjadi sasaran perusakan orang tidak dikenal. Di antaranya, empat arca berkepala katak, naga, buaya dan kuda di bagian timur dan selatan areal situs rusak parah. Polisi setempat sampai melakukan olah tempat kejadian perkara. Tapi pengusutan atas kasus itu, hingga kini tidak ada kejelasan” http:tekno.tempo.coreadnews20130408061471774menyelamatkan-situs- prasejarah-rembang, online pada 7 Desember 2015

F. RANGKUMAN

Mencermati perkembangan Praaksara pada umumnya terdapat tiga faktor yang saling berkaitan yaitu alam, manusia, dan kebudayaan. Oleh karena itu untuk mendapatkan penjelasan tentang kehidupan manusia masa Praaksara maka perlu mengintegrasikan antara lingkungan alam, tinggalan manusia, dan tinggalan budayanya. Budaya Praaksara merupakan refleksi dari kondisi lingkungan dan cara manusia melakukan eksploitasinya. Cara hidup manusia masa paleolitik sangat bergantung kepada alam lingkungannya. Manusia hidup dalam kelompok kecil dan secara sederhana melakukan perburuan dan pengumpulan makanan sebagai mata pencaharian utama. Mereka hidup nomaden ditempat yang cukup persediaan bahan kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya. Bukti hasil budaya pertama yang ditemukan di Indonesia berupa kapak perimbas-penetak chopper chopping-tool complex, alat serpih-bilah flake-blade, dan alat tulang-tanduk Ngandong culture. Pada masa mesolitik, kehidupan berlangsung di gua-gua abris sous roche dan di pantai kjokkenmoddinger. Alat penunjang hidup manusia terdiri atas serpih-bilah Toala culture, alat tulang-tanduk Sampung bone culture, dan kapak genggam Sumatra Sumatralith. Pada masa ini ditemukan bukti awal