118
E. LATIHANTUGASKASUS
LK 1 Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik
Tujuan Kegiatan: Melajui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada
pembelajaran Sejarah Indonesia.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Sejarah Indonesia
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia 3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain Kompetensi Dasar
: Topik Tema
: Sub TopikTema
: Tujuan
Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan Mengkomunikasikan
119
LK 2 Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar :
3. ..…………………..
4… ………………….. Topik
: …………………………………..
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu :
1x TM
TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation simullasiPemberian
rangsangan 2. Problem statemen
pertanyaanidentifikasi masalah
3. Data collection pengumpulandata
4. Data processing pengolahan Data
5. Verification pembuktian 6. Generalization menarik
kesimpulangeneralisasi
LK 3 Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar
: 3.. 4..
Topik :
Sub Topik
:
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
120
FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
F. RANGKUMAN
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk pelaksanaan Kurikulum 2013. Namun dalam Kurikulum 2013 itu merekomendasikan tiga
model pembelajaran utama, yakni model Pembelajaran Berbasis Masalah, Problem Based Learning PBL; model Pembelajaran Berbasis Proyek dan model
pembelajaran discovery. Namun secara kreatif masih bisa mengembangkan model-model pembelajaran yang sudah pernah dilakukan seperti jigsaw, STAD
Student Team Achievement Divison, TGT Teams Games Tournament, ACC
Academic Constructive Controversy model kuis dan lain-lain.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi pendekatan saintifik?
2. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi model model pembelajaran dalam Kurikulum 2013
3. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi di atas?
4. Apa manfaat materi tersebut terhadap tugas BapakIbu disekolah?
121
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
PELAPORAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta mampu mengaplikasikan hasil penilaian proses dan hasil belajar dan membuat laporan pencapaian kompetensi peserta didik.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengolahan nilai untuk program remedial 2. Menjelaskan konversi skor dan predikat hasil belajar
3. Mengolah nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap
4. Menyusun laporan hasil belajar sesuai format rapor Sekolah Menengah Atas
C. URAIAN MATERI
PELAPORAN HASIL BELAJAR
Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Berikut ini uraian tentang pengolahan
nilai dan bentuk laporan hasil pembelajaran.
1. Pengolahan Nilai untuk program Remedial
Penilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah, karena
karakternya berbeda. Namun demikian dapat menggunakan instrumen yang sama seperti tugas, portofolio, dan penilaian autentik lainnya. Hasil
pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga
diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau program pengayaan. Format berikut digunakan
setelah suatu kegiatan penilaian dilakukan.