Keluarga Dampak instant messenger dalam interaksi sosial keluarga (Studi Kasus Dampak Instant Messenger dalam Interaksi Sosial Keluarga di Kota Surakarta) Jurnal Ajeng

commit to user 9 primer terjadi secara langsung, sedangkan kontak sosial sekunder terjadi melalui perantara baik manusia maupun teknologi. 12 Sebagai akibat dari interaksi sosial, ada dua golongan proses sosial, yaitu: a. Proses Asosiatif : dalam proses ini terjadi saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang perorang atau kelompok satu dengan lainnya, proses ini juga menghasilkan pencapaian tujuan bersama. Bentuk dari proses asosiatif berupa kerja sama cooperation , akomodasi accomodation , asimilasi; b Proses Disosiatif, proses disosiatif justru merupakan proses perlawanan dalam suatu masyarakat yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Bentuk dari proses disosiatif yaitu persaingan competition , kontroversi controvertion , konflik. 13 Interaksi dalam sebuah keluarga merupakan proses yang panjang dan paling awal dibentuk untuk bekal individu masuk ke dalam lingkungan sosial melalui status dan nilai yang dianut. Interaksi biasa terjadi pada masing-masing anggota melalui hubungan timbal balik. Hubungan dua arah tersebut dilakukan melalui proses komunikasi dengan melibatkan komunikasi verbal atau meta- komunikasi. Beberapa orang tua menganggap bahwa komunikasi dalam sebuah keluarga tidak perlu dipelajari lebih lanjut dan tidak perlu ditingkatkan. Komunikasi bukan hanya seputar pengetahuan, tetapi juga seni bergaul, yang harus dipahami melalui proses komunikasi dan kemudian mengaplikasikan pengetahuan tersebut, untuk mahir berkomunikasi secara efektif. 14

3. Keluarga

Keluarga merupakan tipe kelompok formal-primer B yang umumnya formal dan keberadaannya dalam masyarakat bersifat primer. Kelompok ini tidak mempunyai aturan secara jelas dan tegas, namun struktur di dalamnya tegas. Ciri- ciri dalam kelompok formal-primer B yaitu: a setiap anggota memiliki hubungan timbal balik dengan anggota lain; b setiap anggota sadar menjadi bagian dari kelompok; c hubungan dalam kelompok bersifat mendasar, penuh dengan cinta dan kasih; d setiap anggota menyadari memiliki faktor 12 Burhan Bungin Op. Cit hlm. 55-56 13 Ibid . hlm.58-62 14 Deddy Mulyana, Nuansa-Nuansa Komunika si: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 hlm. 38 commit to user 10 kebersamaan berupa hubungan darah dan perkawinan; e struktur bersifat jelas, tegas dan bersifat kekal selama kelompok tersebut ada; f anggota kelompok memiliki pola dan pedoman perilaku yang diatur oleh kelompok secara bersama- sama; g keluarga inti memiliki umur yang dikendalikan oleh faktor internal dan eksternal; h kelompok memiliki kemampuan mempertahankan diri, mengubah diri, rehabilitasi diri, dan menyerang kelompok lain. 15 Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang dilakukan oleh keluarga, dari orang tua kepada anak, begitu juga sebaliknya. Komunikasi keluarga yang satu dengan lainnya punya pola yang berbeda. Komunikasi keluarga mempunyai fungsi yang sama dengan komunikasi pada umumnya, namun ada dua fungsi yang harus ada dalam komunikasi keluarga, yaitu fungsi komunikasi sosial dan fungsi komunikasi kultural. Fungsi komunikasi kultural adalah untuk memelihara, menentukan, serta mengembangkan atau mewariskan budaya dalam keluarga, karena budaya merupakan bagian dari komunikasi. Kehidupan dan interaksi manusia tidak hanya dalam keluarga, namun kehidupan anggotanya terus berlanjut dan interaksi selalu ada diluar rumah, maka fungsi sosial dalam komunikasi keluarga digunakan untuk aktualisasi diri, membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup serta kebahagiaan dan menghindarkan diri dari tekanan atau ketegangan. 16

4. Media Komunikasi