kebenaranya disebut fakta keras sejarah. Sedangkan untuk peristiwa sejarah yang mempunyai banyak pendapat disebut sebagai fakta
lunak. Sejarah mengenai kerajaan-keraajan Hindu-Budha di Indonesia
hingga saat ini masih menyisakan banyak misteri. Tentang kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, banyak orang menduga kedua
kerajaan ini mempunyai situs sejarah yang spektakuler karena mengingat kejayaan yang pernah mereka capai. Para peserta didik
dimintai pendapatnya mengenai hal ini.
G. Penilaian a. Penilaian Nontes
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai 1
2 3
4 5
6 Jumlah nilai
1 2
3 4
Dst
Aspek yang Dinilai Meliputi: 1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama 3. Keaktifan bertanya
4. Akurasi pertanyaan. 5. Kemampuan memberikan kritik dan saran
6. Kemampuan menanggapi pertanyaan.
Catatan : Skala Penilaian 1-4 4 : Sangat Aktif. 3 : Aktif
2 : Kurang Aktif 1 : Tidak aktif Kriteria Penilaian :
21-24 : A 17-20 : B
12-16 : C
6-11 : D D perlu bimbingan.
b. Penilaian Tes
1 Analisislah latar belakang munculnya kerajaan Sriwijaya 2 Alisislah perkembangan kerajaan Sriwijaya
3 Alisislah situs peninggalan sejarah yang terlupakan 4 Alisislah peristiwa sejarah yang masih abu-abu
Kunci Jawaban Soal Tes
1. Latar belakang munculnya kerajaan Sriwijaya Sejak permulaan tarikh Masehi, hubungan dagang antara, India
dengan Kepulauan Indonesia sudah ramai. Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para
pedagang. Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan. Kerajaan-kerajaan kecil di
pantai Sumatra bagian timur sekitar abad ke- 7, antara lain Tulangbawang, Melayu, dan Sriwijaya.
Dari ketiga kerajaan itu, yang kemudian berhasil berkembang dan mencapai kejayaannya adalah Sriwijaya. Kerajaan Melayu juga
sempat berkembang, dengan pusatnya di Sriwijaya,sebuah Kejayaan masa lalu di Jambi.
2. Perkembangan Kerajaan Sriwijaya Sumber-sumber kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam
negeri juga berasal dari luar negeri seperti: Cina, Arab, dan India. Raja-raja yang diketahu pernah memerintah Sriwijaya diantaranya
raja Dapunta Hyang, raja Balaputra Dewa, raja Sanggramma Wijayattunggawarman
Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat pertemuan para Jemaah agama Budha dari Cina ke India dan dari India ke Cina. Melalui
pertemuan itu, kerajaan Sriwijaya berkembang agama Budha Mahayana. Bahkan perkembangan agama Budha di Sriwijaya tidak
lepas dari pujangga yang berasal dari kerajaan Sriwijaya diantaranya Dharmapala dan Sakyakirti. Dharmapala adalah seorang guru besar
agama Budha yang berasal dari Sriwijaya, ia pernah mengajar agama Budha di Perguruan Tinggi Nalanda Benggala.