Kajian yang Relevan Kesantunan Dengan Daya Semiotika Bahasa Berkampanye Calon Legislatif Partai Golongan Karya Di Kabupaten Labuhanbatu Utara
secara tidak langsung. Realisasi politic behavior di rapat dewan menggunakan ujaran-ujaran yang mengikat secara sosial dan ujaran-ujaran yang bersifat
formulaik. Contoh penggunaan pronomina yang mempertahankan ingroup terpisah dari outgroup pronomina ‘kami’ digunakan untuk menggantikan
pronomina ‘saya’, penggunaan pemarkah kesantunan secara formulaik ‘tolong’ dan ‘mohon’. Realisasi polite behavior dirapat dewan memberi upaya lebih
dalam memenuhi aspek pengawasan, menggunakan ujaran tidak langsung, menggabungkan in-group dan out-group pronomina, seolah- olah memberi
pilihan, melemahkan ujaran. Kontribusi penelitian Minda dengan penelitian ini adalah sebagai bahan sumber bagi peneliti untuk membedakan kesantunan
linguistik dalam ranah sidang dewan perwakilan rakyat daerah Provinsi Sumatera Utara dengan kesantunan bahasa berkampanye caleg.
Hasil penelitian yang dilakukan I Wayan Simpen 2008 adalah berjudul “Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Bahasa Kambera di Sumba Timur.” Metode
penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis.
Hasil analisis penelitian menggambarkan bahwa kesantunan berbahasa pada penutur bahasa Kambera menggambarkan ideologi yang dijadikan dasar
kesantunan berbahasa. Adapun kesantunan berbahasa dipengaruhi faktor status, usia, jenis kelamin, budaya, stratifikasi sosial serta hubungan kekerabatan.
Keverbalan bahasa digunakan untuk kesantunan berbentuk kata, gabungan kata, dan kalimat.
Kesimpulan penelitian ini, penutur bahasa Kambera masih memerankan ideologi yang mereka sebut Hopu li li witi-Hopu li la kunda ‘akhir dari segala
pembicaraan akhir dari segala pintalan. Penelitian Simpe memberi kontribusi terhadap penelitian yang telah dilakukan ini dalam hal kesantunan bahasa
terhadap penutur dan petutur mengandung kesantunan pada data-data bahasa yang didapat.
Hasil penelitian yang dilakukan Saleh 2009 adalah berjudul“Representasi Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam Wacana Akademik: Kajian Etnografi
Komunikasi di Kampus Universitas Negeri Makasar.”
Penelitian ini
menggunakan ancangan teori etnografi komunikasi, teori tindak tutur, dan teori kesantunan berbahasa.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik perekaman, observasi, wawancara, dan transkripsi.
Analisis data dilakukan melalui empat prosedur utama, yakni: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulanverifikasi.
Hasil analisis penelitian adalah mendeskripsikan dan mengeksplanasi kesantunan
berbahasa mahasiswa melalui: 1 wujud kesantunan berbahasa mahasiswa dalam wacana akademik, 2 fungsi kesantunan berbahasa mahasiswa dalam wacana
akademik, dan 3 strategi kesantunan berbahasa mahasiswa dalam wacana akademik.
Wujud kesantunan berbahasa mahasiswa dalam wacana akademik secara deskriptif direpresentasikan melalui dua wujud yaitu penggunaan bahasa dan
penggunaan tuturan. Pertama, penggunaan bahasa, meliputi: 1 penamaan diri,
2 penggunaan kata ganti, 3 penggunaan gelar, 4 penggunaan respon mengiyakan, dan 5 penggunaan diksi informal. Kedua, penggunaan tuturan,
meliputi: a tuturan dengan modus deklaratif; b tuturan dengan modus imperatif; dan c tuturan dengan modus interogatif.
Strategi kesantunan berbahasa mahasiswa dalam wacana akademik direpresentasikan secara deskriptif melalui tiga kategori strategi.
Pertama , strategi
kesantunan positif diuraikan melalui: strategi penghormatan, memberi penghargaan, memenuhi keinginan mitra tutur, meminta pertimbangan, bertanya,
melipatgandakan simpati, memberi perhatian, mencari persetujuan, dan merendahkan diri.
Kedua, strategi kesantunan negatif, diuraikan melalui strategi menghindari
perselisihan, bertanya balik, membiarkan mitra tutur, bersikap pesimis, impersonalitas atau jarak, bersikap patuh, menghindari berasumsi, dan meminta
maaf. Ketiga,
strategi off-record,
diuraikankan melalui strategi bertutur samar- samar, strategi memberi isyarat, bertanya retoris, dan menghindari pemaksaan.
Kontribusi penelitian Saleh terhadapa penelitian yang dilakukan ini dalam hal kesantunan berbahasa. Selain itu, metode penelitian Simpen juga memberi
kontribusi terhadap penelitian dalam teknik pengumpulan data-data bahasa yang didapat.
Hasil penelitian Ridwan Hanafiah 2011 yang berjudul “Pemilihan Bahasa dan Sikap Bahasa dalam Komunikasi Politik Oleh Partai Politik Lokal di
Pemerintahan Aceh.”Penelitian ini memakai teori sosiolinguistik dalam membahas suatu bahasa yang dipilih oleh pengurus partai politik lokal dalam
komunikasi politik, sikap bahasa pengurus patai politik lokal dalam komunikasi politik, dan hubungan pemilihan bahasa dan sikap komunikasi politik oleh partai
lokal di pemerintahan Aceh. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode kuantitatif dan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, angket, dan teknik SPSS untuk mendapatkan persentase pemilihan dan sikap
bahasa secara signifikan. Hasil penelitian meliputi bahasa politik di Pemerintahan Aceh dengan persentase 47,36, sedangkan yang menggunakan bahasa Aceh dan
Bahasa Indonesia 52,63. Dari hasil persentase tersebut parta lokal memenangkan hasil pemilu 2009 di Aceh. Kontribusi penelitian Hanafiah
terhadap penelitian yang dilakukan ini adalah adanya persamaan objek penelitian yaitu partai politik yang direalisasikan dalam pemilihan bahasa dalam
berkomunikasi. b.
Kajian yang relevan dikutip dari jurnal Dalam Jurnal LOGAT volume 1 yang berjudul “Perangkat Tindak Tutur
dan Siasat Kesantunan Berbahasa Data Bahasa Mandailing”, Namsyah Hot Hasibuan 2005 mengklasifikasikan tindak tutur data bahasa Mandailing
berdasarkan sistematisasi Searle yang mengelompokkannya ke dalam lima jenis tindak tutur utama, yaitu tindak tutur representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan
deklaratif yang dinyatakan bahwa masyarakat Mandailing pada prinsip kesantunan diperoleh melalui pembelajaran agama dan norma adat setempat baik
formal maupun tidak formal. Penelitian Namsyah Hot Hasibuan memberi
kontribusi terhadap penelitian yang telah dilakukan ini mengenai kesantunan dan tindak tutur.
Dalam Jurnal PELLBA 18 yang berjudul “Implikator dan Kesantunan Berbahasa: Beberapa Tilikan dari Sandiwara Ludruk”, Asim Gunarwan 2007
mencoba menunjukkan bahwa teori pragmatik tepatnya teori kesantunan dapat dipakai untuk menganalisis bahasa di dalam praktik penggunaannya. Bahasan
beliau dalam tulisan tersebut didasarkan pada teori Brown dan Levinson. Beliau menganalisis ujaran-ujaran dalam lakon ludruk Jawa dengan memilih dialog-
dialog yang potensial mengandung kesantunan baik yang positif maupun yang negatif. Kontribusi penelitian Asim Gunarwan dalam penelitian yang dilakukan
ini adalah pemilihan tuturan dalam konteks kesantunan bahasa. Dalam Jurnal Masyarakat Linguistik Indonesi Tahun ke-25 Nomor 1 yang
berjudul “Kesantunan Berbahasa dalam Mengungkapkan Perintah”, Supriatin 2007. Jurnal ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Brown and
Levinson. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan kesantunan berbahasa dalam
mengungkapkan perintah. Hasil penelitian mengungkapkan kesantunan berbahasa perintah terhadap lawan tutur dalam ranah penggunaan bahasa berdasarkan pada
peraturan dan struktur bahasa dan ranah kesantunan berdasarkan prinsip komunikasi itu sendiri, peraturan, dan struktur termasuk dalam bidang yang lebih
ekslusif dari interaksi sosial. Dalam bertindak tutur harus menafsirkan sebagai penghubung kesantunan bahasa perintah. Kontribusi penelitian Supriatin dengan
penelitan ini adalah menunjukkan kesamaan teori dalam mengkaji kesantunan bahasa dalam bentuk modus perintah.
Dalam Jurnal Masyarakat Linguistik Indonesi Tahun ke-26 Nomor 2 yang berjudul “Kesantunan Positif Komunikasi Dokter-Pasien dalam Program
Konsultasi Seks”, Pramujiono 2008. Penelitian ini memakai teori kesantunan yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson serta mempergunakan metode
deskriptif kualitatif dalam mengolah data penelitiannya. Hasil analisis penelitian ini ditemukan strategi komunikasi dokter dan pasien pada program yaitu memberi
perhatian dan empati, menggunakan gurauan, pemendekan kata, meminta alasan atau memberikan pertanyaan, dan meminta persetujuan dengan pengulangan
ujaran. Kontribusi penelitian Pramujiono terhadap penelitian yang dilakukan ini adalah sama-sama membicarakan konteks kesantunan bahasa dan metode
penelitian dengan menggunakan kualitatif deskriptif. Dalam Jurnal Masyarakat Linguistik Indonesi Tahun ke-26 Nomor 2 yang
berjudul“Strategi Kesantunan Bahasa pada Anak-Anak Usia Prasekolah: Mengucapkan Keinginan”, Kushartanti 2008. Penelitian ini memakai teori
pragmatik dengan memakai metode kualitatif dalam mengolah data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kesantunan sopan santu bahasa anak-anak dari
perkembangan pragmatik yang dipengaruhi pola asuh latar belakang sosial budaya guru yang memberi pengetahuan dan pengaruh kebiasaan di rumah.
Kontribusi penelitian Kushartanti terhadap penelitian ini dalam ranah konteks kesantunan berbahasa.
Dalam Jurnal Masyarakat Linguistik Indonesi Tahun ke-31 Nomor 1 yang berjudul“Representasi Kekuasaan dalam Tuturan Elit Politik Pascareformasi:
Pilihan Kata dan Bentuk Gramatikal”, Johar Amir 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan analisis wacana kritis. Dalam
pengumpulan data penelitian ini digunakan metode simak dengan tekniknya. Data dalam penelitian ini adalah meliputi elit politik yang terlibat dalam pemerintahan
dan legislatif. Hasil penelitian ini merupakan representasi kekuasaan dalam tuturan elit
politik pascareformasi ditemukan bahwa refresentasi kekuasaan tercermin dalam pilihan kata dalam modus deklaratif, interogatif, imperatif, tawaran dan kelompok
kata yang digunakan elit politik dikaitkan dengan pelaksanaan pemerintah dalam hal terkait dengan kekuasaan. Kontribusi penelitian ini terhadap penelitian yang
dilakukan peneliti adalah persamaan objek penelitian dalam modus deklaratif, interogatif, imperatif, tawaran dalam teks wacana.