Maksim Kebijaksanaan tact maxim
Kalimat 5 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘persilakan’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan
keuntungan bagi caleg Partai Golkar dapil empat dan dapil lima untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat
Labura. Selanjutnya kalimat 6 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan
modus imperatif dengan verba ‘persilakan’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan keuntungan bagi caleg Partai Golkar dapil lima bernama Indra Suryabakti
Simatupang, S.H., M.Kn., H. Irwan Efendi Ritonga, S.H., Ratnawati, Haji Zaenal Arifin Ritonga, Haji Zainal Arifin Ritonga, Srimaryana Ritonga, S.H., Syahrul
Efendi Munte, Tiurma Siagian, dan Haji Kumpul Harahap untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 7 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘persilakan’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan
keuntungan bagi caleg Partai Golkar bernama Abdul Jafar Lubis, Hafizah Hayati Pohan, Harianto Ritonga, Erna Suryani Siregar, Johannes Harianja, Dina Natiur
Nababan untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Selanjutnya kalimat 8 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘silakan’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan
keuntungan bagi caleg Partai Golkar yang bernama Dina Natiur untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat
Labura. Kalimat 9 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus
imperatif dengan verba ‘silakan’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan keuntungan bagi caleg Partai Golkar yang bernama Kridalaksana Aulia untuk
hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 10 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif ajakan dengan verba ‘mari’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan
keuntungan bagi para caleg Partai Golkar karena mampu mengajak para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura untuk bersama-sama menyambut
caleg Partai Golkar dari dapil 1 dengan tujuan untuk saling mengenal. Kalimat 11 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus
imperatif ajakan dengan verba ‘mari’. Jurkam Partai Golkar memaksimalkan keuntungan bagi para caleg Partai Golkar karena mengajak para simpatisan Partai
Golkar dan masyarakat Labura untuk bersama-sama memberikan penghargaan aplaus kepada mereka.
Kalimat 12 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘berikan’. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi para
caleg dapil lima dengan menyampaikan perintah dengan sopan kepada para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura untuk bersama-sama
memberikan penghargaan aplaus kepada mereka. Selanjutnya kalimat 13 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan
modus imperatif dengan verba ‘panggilkan’. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi para caleg Partai Golkar dari dapil empat yang bernama Hendrianto Sitorus,
S.E., Edi Ahmad Hasibuan, Riski Adi Husni Munthe, Rahayu Wulandari,
Yunisyah Hartati boru Hasibuan, dan Galah Sembiring untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 14 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘panggilkan’. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi
caleg Partai Golkar yang bernama Novita Sari Sihombing untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 15 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘panggilkan’. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi caleg Partai
Golkar yang bernama Isma Fadli Pulungan, S.Ag,S.H. M.H. untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 16 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘panggilkan’. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi
caleg Partai Golkar yang bernama Dr. Rizal Sani untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 17 tergolong maksim kebijaksanaan yang dikodekan modus imperatif dengan verba ‘panggilkan’. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi
caleg Partai Golkar yang bernama Penti Iska, S.H. untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura. Kalimat
18 merupakan maksim kebijaksanaan dengan makna perintah yang dikodekan modus deklaratif secara implisit dengan tujuan memerintah agar datang ke depan
podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura. Selanjutnya kalimat 19 merupakan maksim kebijaksanaan dengan makna
pernyataan yang dikodekan pada modus imperatif. Jurkam memaksimalkan
keuntungan bagi caleg dapil tiga untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Kalimat 20 merupakan maksim kebijaksanaan dengan makna perintah yang dikodekan pada modus imperatif. Jurkam memaksimalkan keuntungan bagi
caleg dapil lima untuk hadir di depan podium sehingga dikenal para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura.
Selanjutnya, maksim kebijaksanaan ditemukan juga dalam data tulis daya semiotika bahasa jargon caleg Partai Golkar sebagai berikut.
Tabel 4.4 Teks Tulis Semiotika Bahasa Jargon Caleg Partai Golkar dalam Maksim Kebijaksanaan
No. Semiotika bahasa jargon caleg
21. [SJC.1] 22. [SJC.3]
23. [SJC.10] 24. [SJC.11]
25. [SJC.12] Ingat 09 April 2014
Jangan lupa 9 April 2014 Generasi baru menuju Indonesia baru.
Saat perempuan Sumut melakukan perubahan. Saatnya kita memilih yang terbukti terbaik.
Pada tabel 4.4 di atas, kalimat 21 merupakan maksim kebijaksanaan dengan makna perintah dikodekan dengan verba ‘ingat’ yang direalisasikan dalam
modus imperatif. Caleg Partai Golkar dalam bahasa jargonnya bertujuan mengingatkan para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura pada tanggal
9 April 2014 untuk memilih caleg yang berasal dari Partai Golkar. Selanjutnya kalimat 22 merupakan maksim kebijaksanaan dengan makna
perintah dikodekan dengan verba ‘jangan’ yang direalisasikan dalam modus imperatif. Caleg Partai Golkar dalam bahasa jargonnya bertujuan mengingatkan
para simpatisan Partai Golkar dan masyarakat Labura pada tanggal 9 April 2014 untuk jangan lupa memilih caleg yang berasal dari Partai Golkar. Kalimat 23
merupakan maksim kebijaksanaan makna perintah yang implisit dengan
memaksimalkan keuntungan bagi caleg yang muda menjadi anggota legislatif yang dikodekan dalam modus deklaratif.
Selanjutnya kalimat 24 merupakan makna perintah yang dikodekan verba ‘melakukan’ dengan memaksimalkan keuntungan bagi caleg perempuan
melakukan perubahan di Sumatera Utara yang dikodekan dalam modus deklaratif dalam bahasa jargon. Kalimat 25 merupakan maksim kebijaksanaan dengan
makna perintah yang dikodekan dengan verba ‘memilih’ direalisasikan dalam modus imperatif. Caleg Partai Golkar dalam bahasa jargonnya bertujuan agar
memilih yang terbukti terbaik membangun Labura.