Bagi Mahasiswa Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

2. Manfaat PKLM

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Sebagai sarana bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu secara langsung pada bidang yang ditekuni sehingga dapat membandingkan antara teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan. b. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan profesionalitas serta rasa tanggung jawab akan dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja. 2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia a. Mempererat hubungan kerjasama Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dengan Instansi Pemerintah khususnya KPP Pratama Medan Polonia. b. Mempromosikan sumber daya manusia khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. c. Mendapatkan masukan dan saran perbaikan kurikulum yang berlaku di Program Studi Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara USU a. Membina hubungan baik dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. b. Dapat mempromosikan citra KPP Pratama Medan Polonia kepada masyarakat. c. Dengan dilaksanakan praktik kerja lapangan mandiri, mahasiswa dapat memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki system pelayanan di KPP Pratama Medan Polonia. C. Uraian Teoritis Berdasarkan Undang–Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang–undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar–besarnya kemakmuran rakyat. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan perpajakan. Pasal 1 ayat 2 KUP Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak. Objek pajak danatau bukan objek pajak danatau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Suandy Erly, 2011: 154. Fungsi Surat Pemberitahuan SPT Pajak Penghasilan bagi wajib pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang dilaksanakan sendiri, penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak, harta dan kewajiban, serta pembayaran dari pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan dalam satu Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan perpajakan Waluyo, 2010: 31. Pelaporan Surat Pemberitahuan secara langsung dilakukan oleh wajib pajak dengan mengirimkan Surat Pemberitahuan SPT dalam bentuk formulir langsung ke Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama, termasuk yang dikirimkan melalui pos atau lainnya. Tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan SPT secara langsung dilakukan wajib pajak dengan cara pengambilan formulir Surat Pemberitahuan, pengisian Surat Pemberitahuan, penandatanganan Surat Pemberitahuan, dan penyampaian Surat Pemberitahuan. Tingkat Kepatuhan pelaporan SPT Masa adalah persentasi dari sejumlah wajib pajak yang memenuhi kewajibannya melaporkan Surat Pemberitahuan Masa SPT Masa nya. Adapun tingkat kepatuhan dibutuhkan agar Kantor Pelayanan Pajak tahu seberapa besar pencapain target pertahunnya dan juga untuk mengetahui wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai objek pajak khususnya dalam melaporkan SPT Masa-nya. Untuk itu Kantor Pelayanan Pajak harus mengetahui seberapa banyak wajib pajak yang terdaftar di KPP-nya dan seberapa banyak yang patuh terhadap kewajibannya untuk melaporkan SPT Masa-nya.Sehingga KPP tahu seberapa banyak persentasi kepatuhan dan cara–cara menyiasati jika terdapat wajib pajak yang tidak patuh. Jika diketahui persentasi tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masanya lebih tinggi, maka Kantor Pelayanan Pajak berhasil dalam menjalankan programnya untuk meningkatkan pendapatan Negara, dan jika tingkat pelaporan SPT Masanya rendah, maka kantor Pelayanan Pajak harus mencari siasat lain untuk meningkatkan pendapatan negara.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM