Kerusakan Oleh Faktor Fisika

21 dibersihkan dengan alkohol, dan tidak akan tumbuh lagi.

2.4.2 Kerusakan Oleh Faktor Fisika

Kerusakan bahan pustaka dapat juga disebabkan oleh faktor fisika. Faktor fisika yang dapat merusak bahan pustaka adalah sebagai berikut : a Cahaya Kertas yang kepanasan akan rusak, berubah warna menjadi kuning dan rapuh akhirnya rusak. Hindarilah sinar ultra violet sinar matahari yang masuk langsung ke perpustakaan. Kerusakan yang terjadi karena sinar ultra adalah memudarkan tulisan, sampul buku, dan bahan cetak. Selain itu kertas juga akan menjadi rapuh. Seperti yang dinyatakan oleh Rajak 1992:15 bahwa “Kerusakan yang terjadi karena pengaruh ultra violet adalah memudarnya tulisan, sampul buku, warna bahan cetakan, dan juga mengakibatkan kertas menjadi rapuh dan kehilangan kekuatan”. Sebenarnya kekuatan kertas tidak akan berkurang oleh perubahan suhu yang tidak begitu ekstrim, asalkan kandungan air dalam kertas rendah. Masalah timbul karena berada di iklim tropis, pada musim hujan kelembaban udara tinggi, kandungan air relatif tinggi maka kandungan air bertambah, ini menyebabkan bahan pustaka yang terbuat dari kertas akan ditumbuhi jamur. Sedangkan pada musim kemarau kelembaban udara akan turun hal ini akan menyebabkan bahan pustaka menjadi rapuh. Tidak hanya buku, bahan audiovisual lainnya seperti piringan hitam, kaset audio maupun video akan menjadi rusak jika kepanasan. Demikian pula disket komputer. Untuk menghindarinya hendaknya diusahakan kain gorden sehingga panas atau sinar yang masuk ke perpustakaan bisa diatur. Sinar alami cukup bagus, tetapi tidak bisa dikontrol dengan mudah. Karena itu di negara maju, penerangan perpustakaan menggantungkan pada sinar listrik, karena mudah di kontrol. Lampu pada ruang rak buku hanya dinyalakan pada saat diperlukan. Jika tidak, ruang rak tersebut gelap. Hal ini juga bisa menghemat listrik. b Udara Debu Universitas Sumatera Utara 22 Didalam udara terdapat juga berbagai faktor penyebab kerusakan bahan pustaka seperti debu. Debu yang telah bercampur asap industri dan asap kendaraan yang sudah tercampur asam dan senyawa kimia, dimana dapat menimbulkan noda lengket dan bahan pustaka menjadi lengket. Di samping itu, apabila ruang perpustakaan lembab, debu yang bercampur dengan air lembab itu akan menimbulkan jamur pada buku. Debu dari jalan yang mengandung belerang atau debu dari knalpot kendaraan memiliki daya rusak yang paling tinggi. Debu tersebut sangat mudah bersenyawa dengan kertas, apalagi pada ruangan yang lembab. Untuk menghindari kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh debu, perpustakaan hendaknya selalu bebas dari debu. Caranya adalah dengan selalu membersihkan ruang perpustakaan. Alat pembersih yang paling bagus untuk bahan pustaka adalah vacuum cleaner. c Suhu dan Kelembaban Kerusakan kertas yang disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perekat pada jilidan buku menjadi kering, sedangkan jilidannya menjadi longgar. Disamping itu, suhu yang tinggi itu dapat menyebabkan kertas menjadi rapuh, warna kertas menjadi kuning, sebaliknya apabila lembab terlalu tinggi, buku akan menjadi lembab. Sebagai akibatnya, buku mudah diserang jamur, rayap, kecoa, kutu buku, dan ikan perak. Suhu yang tidak terlalu ekstrim seperti di Indonesia, tidak begitu berpengaruh pada kekuatan kertas. Masalah baru timbul karena di Indonesia mempunyai kelembaban udara relatif tinggi. Jika udara lembab, maka kandungan air dalam kertas akan meningkat. Hubungan suhu dan kelembaban sangat erat. Jika suhu naik, kelembaban turun dan kandungan air dalam kertas akan berkurang sehingga kertas menyusut. Serat selulosa saling tarik-menarik pada proses penyusutan ini. Ruangan dengan kelembaban tinggi biasanya menimbulkan kerusakan pada bahan pustaka. Jamur bisa tumbuh dengan subur dalam kondisi yang lembab. Disamping itu kertas yang lembab akan terjadi Universitas Sumatera Utara 23 reaksi kimia antara zat yang tersisa dalam pembuatan kertas dengan air. Kalau ini terjadi, kertas akan menjadi rapuh, mudah robek. Udara lembab yang dibarengi dengan suhu udara yang cukup tinggi menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidroksi, bereaksi dengan partikel logam dan memutuskan rantai ikatan kimia selulosa. Karena itu hindarilah sumber kelembaban tersebut. Jika kelembaban itu disebabkan oleh air hujan atau banjir, keringkanlah tempat-tempat tersebut. Kertas yang basah lembab tidak boleh dijemur, tetapi dianginkan pelan-pelan menurut tingkat kebasahannya. Kertas yang sangat basah tidak boleh diembus. Pengembusan angin yang cukup keras hanya dapat diberikan pada kertas yang sudah agak kering. Buku yang tercelup air harus dibuka jilidannya, kemudian dikeringkan lembar per lembar agar tidak lengket antara lembar yang satu dengan yang lainnya. Setelah kering kemudian dijilidkan kembali.

2.4.3 Kerusakan Oleh Faktor Kimia