Tujuan Perawatan Bahan Pustaka Binatang pengerat

16 itu perawatan dan pelestarian bahan pustaka sangat diperlukan untuk menunjang fungsi perpustakaan dalam melaksanakan jasa perpustakaan dengan mengusahakan agar kondisi bahan pustaka terpelihara sebaik mungkin dan siap pakai. Menurut Soeatminah 1992: 126, pengertian pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka adalah “Kegiatan menjaga atau mengusahakan agar bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan awet dan terawat dengan baik.” Sedangkan menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 1994: 46, “Pelestarian adalah upaya untuk menyimpan kandungan informasi sebuah pustaka dalam bentuk pustaka aslinya atau dengan alih media.” Perawatan bahan pustaka adalah upaya untuk menjaga keselamatan buku-buku dan bahan lain dari kerusakan sehingga koleksi perpustakaan tersebut dapat berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Rahim 1986, mendefenisikan pemeliharaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang mencakup segala usaha pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau dengan kata lain menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perawatan bahan pustaka adalah semua kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seseorang atau pustakawan dalam melindungi bahan pustaka dari faktor-faktor yang dapat merusak bahan pustaka, baik faktor dari dalam maupun dari luar.

2.3 Tujuan Perawatan Bahan Pustaka

Tujuan dan fungsi perawatan bahan pustaka adalah untuk menjaga bahan pustaka agar tidak rusak dan informasi yang terkandung didalamnya tidak hilang Adapun tujuan pemeliharaan bahan pustaka menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 1994 : 46 adalah : 1. Mencegah kerusakan pustaka 2. Melindungi pustaka dari faktor kerusakan 3. Memperbaiki pustaka yang masih layak disimpan dan masih bermanfaat 4. Melestarikan isi pustaka yang masih bermanfaat Di samping itu tujuan kebijaksanaan pelestarian bahan pustaka yang dikemukakan Derue J.M1990:2 dinyatakan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 17 1. Melestarikan kandungan informasi ilmiah yang direkam dan dialihkan pada media lain 2. Melestarikan bentuk fisik asli bahan pustaka dan arsip sehingga dapat digunakan dalam bentuk seutuh mungkin Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1991: 271 tujuan dan fungsi perawatan bahan pustaka yaitu melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin untuk dapat digunakan secara optimal. Dari tujuan di atas dapat dilihat bahwa tujuan perawatan bahan pustaka adalah untuk merawat dan melindungi bahan pustaka menjadi awet dan terawat serta dapat digunakan lebih lama. Dengan demikian pengguna perpustakaan dianjurkan agar dapat menjaga bahan pustaka.

2.4 Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Perpustakaan perlu mempertahankan kondisi fisik bahan pustaka agar dapat lebih lama digunakan, kita perlu mengetahui penyebab kerusakan bahan pustaka, Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka Menurut Martoatmodjo 1993: 36-74 kerusakan bahan pustaka itu secara garis besar dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Faktor biologi, misalnya serangga rayap, kecoa, kutu buku , binatang pengerat, jamur. 2. Faktor fisika, misalnya cahaya, udaradebu, suhu dan kelembaban 3. Faktor kimia, misalnya zat-zat kimia, keasaman kertas, oksidasi 4. Faktor-faktor lain , misalnya banjir, gempa bumi, api, manusia

2.4.1 Kerusakan oleh Faktor Biologi

Bahan pustaka terdiri atas selulosa, perekat dan protein yang merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup seperti jamur,serangga,binatang pengerat dan lain-lain. Makhluk terbesbut dapat hidup dengan kondisi lingkungan yang kelembaban dan suhunya tinggi. Bila ruang tempat penyimpanan bahan pustaka lembab dan di biarkan berlarut-larut maka akan banyak dijumpain bahan pustaka yang rusak.

a. Binatang pengerat

Tikus merupakan perusak bahan pustaka yang agak sukar diberantas , jenis-jenis tikus dapat digolongkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 18 1 Tikus hitam, 2 Tikus coklat atau tikus rumah, 3 Tikus kelabu atau tikus sawah, 4 Tikus kesturi 5 Tikus putih Kertas dan buku sering menjadi sasaran untuk dijadikan sarang. Air kencing tikus rumah dapat membahayakan kesehatan manusia. Air kencing dapat menyebarkan penyakit Leptospiral, sejenis penyakit kuning. Isolasi listrik yang terdapat di dalam rumah gedung juga menjadi sasaran serangan tikus rumah. Hal ini dapat menimbulkan kebakaran. Tikus parit membuat sarangnya di bawah fondasi bangunan. Untuk mengatasi serangan tikus itu perlu diadakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk mengatasi serangan tikus adalah tempat penyimpanan harus bersih dan kering. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus masuk harus di tutup rapat. Jika gedung sudah terserang tikus, pembasmian tikus dapat dilakukan dengan bahan kimiawi atau racun.

b. Serangga