38
4.3 Analisis Hubungan Lari 60 M dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa
Kelas V SD Negeri 02 Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu hubungan Lari 60 M dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas V SD Negeri 02 Kedungwuni
Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009. Adapun jumlah sampel yang digunakan adalah 30 siswa kelas V SD Negeri 02
Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara Lari 60 M dengan
Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas V SD Negeri 02 Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009
ditempuh dengan analisis data. Analisis data penelitian ini adalah: 1 membuat tabel persiapan untuk
menghitung uji korelasi; 2 memasukkan dan menghitung hasil dari tabel persiapan ke dalam rumus uji korelasi;. Adapun langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut: 4.3.1 Membuat tabel persiapan untuk menghitung uji korelasi antara Lari 60 M
dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas V SD Negeri 02 Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun
Pelajaran 20082009. Tabel persiapan untuk menghitung korelasi antara variabel Lari 60 M
dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok adalah sebagai berikut:
39
Tabel 4.3 Persiapan Perhitungan Korelasi antara Lari 60 M
dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok No.
X detik
Y Meter
Rank X Rank Y b
b
2
1 9,408 3,30 2 4,5 -2,5
6,25 2
9,341 3,65
1 1 0 0 3 10,000
3,30 3 4,5 -1,5 2,25 4 10,422
3,05 7 9 -2 4 5
10,590 3,15
9 7 2 4 6 10,408
3,52 6 2 4 16
7 11,177
3,00 15 10 5 25
8 10,110 3,30 4 4,5 -0,5 0,25
9 11,367 2,90 16 11,5 4,5 20,25
10 12,660 2,80 20 13,5 6,5 42,25
11 11,067 3,10 13 8
5 25 12 11,870
2,60 18 15,5 2,5 6,25 13
10,563 2,90 8 11,5
-3,5 12,25
14 11,000 3,30 11 4,5 6,5 42,25
15 14,930 2,60 30 15,5 14,5 210,25 16 12,093
2,57 19 17 2 4
17 14,000 1,95 26,5 28 -1,5 2,25
18 10,268
2,80 5 13,5 -8,5
72,25 19 12,730
1,90 22 29 -7 49 20 11,122
2,10 14 23,5 -9,5 90,25 21 12,729
1,65 21 30 -9 81 22 13,610
2,05 25 25 0 23 14,740
2,00 29 26,5 2,5 6,25 24 12,903
2,16 23 22 1 1
25 14,000 2,00 26,5 26,5 0
26 11,063 2,51 12 19 -7 49
27 13,000
2,55 24 18 6 36
28 10,903 2,50 10 20 -10 100
29 14,580 2,10 28 23,5 4,5 20,25
30 11,381 2,35 17 21 -4 16
∑ 354,035 79,66
0 943,5
4.3.2 Memasukkan dan menghitung hasil dari tabel persiapan ke dalam rumus uji korelasi.
N N
b 6
1
3 2
− −
=
s
r
40
=
30 30
5 ,
943 6
1
3
− −
x
=
30 -
27000 5661
1 −
=
26970 5661
1 −
=
0,20989989 1 −
= 0,790 Selanjutnya harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r
tabel
N = 30 taraf signifikansi 5, ternyata diperoleh nilai r
tabel
= 0,467. Hasilnya adalah r
xy
lebih besar dari r
tabel
atau 0,790 0,467. Hal ini berarti hipotesis kerja yaitu terdapat korelasi yang signifikan antara Lari 60 M dengan Lompat Jauh Gaya
Jongkok pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009 diterima. Sebaliknya
hipotesis nihil tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Lari 60 M dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Kedungwuni
Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009
ditolak.
Dengan demikian lari 60 M ada hubungan yang signifikan dengan lompat jauh gaya jongkok, yang selanjutnya dapat diinterpretasikan bahwa semakin cepat
anak berlari maka akan semakin baik hasil lompat jauh gaya jongkoknya. Sebaliknya kecepatan lari 60 M yang rendah atau lambat maka hasil lompat jauh
gaya jongkok juga akan rendah atau kurang.
41
4.4 Pembahasan