Latar belakang Bantuan Operasional Sekolah BOS

Luar Biasa SMLB sebesar 68,92 pada tahun 2014. Pemerintah mendorong akselerasi pembangunan pendidikan menengah dengan menginisiasi Pendidikan Menengah Universal PMU yang merupakan langkah awal menuju dilaksanakannya wajib belajar 12 tahun. Sebagai langkah awal wajib belajar 12 tahun, pada tahun 2016 pemerintah mengeluarkan kebijakan BOS bagi SMK dengan satuan biaya per siswa Rp1.400.000,00 satu juta empat ratus ribu rupiah per tahun. Mulai tahun 2016 penyaluran dana BOS SMK dilakukan dengan mekanisme transfer ke provinsi yang selanjutnya ditransfer ke rekening satuan pendidikan secara langsung dalam bentuk hibah. Pelaksanaan program BOS SMK diatur dengan beberapa peraturan Buku Panduan Juknis BOS SMK, 2-3 : a. Peraturan Presiden yang mengatur Rincian APBN. b. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme penyalurandana BOS dari pusat ke provinsi dan pelaporannya. c. Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke satuan pendidikan. d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS SMK .

2. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah BOS

Berikut ini beberapa pengertian dasar dari Program BOS SMK Buku Panduan Juknis BOS SMK, 3-4 : a. Merupakan program pemerintah untuk mendukung pelaksanaan rintisan program Wajib Belajar 12 Tahun. b. Merupakan program pemerintah berupa pemberian dana langsung kepada SMK negeri dan swasta untuk membantu memenuhi Biaya Operasional Non ‐Personalia Sekolah dan pembiayaan lainnya untuk menunjang proses pembelajaran. c. Besaran dana BOS SMK yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing ‐masing sekolah dan satuan biaya bantuan.

3. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah BOS

Secara umum program BOS SMK bertujuan untuk mewujudkan layanan sekolah menengah kejuruan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat. Istilah “terjangkau” dalam pengertian untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka rintisan wajib belajar 12 tahun yang bermutu. Secara khusus program BOS SMK bertujuan untuk: a. Membantu biaya operasional non personalia sekolah. b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK. c. Meningkatkan APK peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan SMK. d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah affirmative action bagi peserta didik miskin SMK dengan cara meringankan biaya sekolah. e. Memberikan kesempatan yang setara equal opportunity bagi siswa miskin SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu. f. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

4. Sasaran Program dan besar bantuan

Sasaran program BOS SMK adalah semua satuan pendidikan SMK baik negeri maupun swasta pada seluruh provinsi di Indonesia yang sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Dapodikdasmen. Besar dana BOS SMK yang diterima oleh satuan pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dihitung berdasarkan jumlah peserta didik dengan besar satuan biaya sebesar Rp.1.400.000 per peserta didik per tahun.

5. Waktu Penyaluran Dana

Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Bagi wilayah yang secara geografis sangat sulit wilayah terpencil sehingga proses pengambilan dana BOS SMK oleh satuan pendidikan mengalami hambatan atau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, atas usulan pemerintah daerah dan persetujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penyaluran dana BOS SMK kepada satuan pendidikan dilakukan setiap semester, yaitu pada awal semester. D. Sampling Atribut Sawyer 2006:19 mengungkapan bahwa sampling atribut membutuhkan jawaban ya atau tidak, benar atau salah. Sampling atribut berkaitan dengan estimasi jumlah kesalahan atau karakteristik lainnya dalam suatu populasi. Semakin banyak variabel unit-unit dalam suatu populasi, maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.