Analisis pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas : studi kasus di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta Andriyanto Adi Nugroho
NIM : 122114082 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Penelitian ini penting untuk dilakukan agar Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta bisa memahami dan mengevaluasi pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah diterapkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif dan uji kepatuhan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) terdapat empat aktivitas dalam sistem penerimaan kas dan terdapat tiga aktivitas dalam sistem pengeluaran kas, (2) pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta belum sepenuhnya sesuai dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO, komponen yang belum sesuai adalah Lingkungan Pengendalian dan Aktivitas Pengendalian, (3) pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sudah efektif.
(2)
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL ON CASH RECEIPT AND CASH EXPENDITURE SYSTEM
A Case Study at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta Andriyanto Adi Nugroho
NIM : 122114082 Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research is to analize the internal control on cash receipt and cash expenditure system at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Credit Union Sandya Swadaya needs to improve the internal control and to prevent error and fraud. This research helps Credit Union Sandya Swadaya to understand and to evaluate its internal control on cash receipt and cash expenditure system. Furthermore the research provides insight on enhancing the internal control.
The first step in this case study was collecting the data through interview, observation, and documentation. The next step were analyzing the data. We use descriptive and compliance test as data analysis technique.
The result showed that there were four activities at cash receipt system and three activities at cash expenditure system. The internal control on cash receipt and cash expenditure system at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta was not fully in accordance with five internal control components of COSO. Credit Union Sandya Swadaya has not fulfilled internal control component on Control Environment and Control Activities. The result of compliance test reveals the effectiveness of internal control on cash receipt and cash expenditure system at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
(3)
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Andriyanto Adi Nugroho NIM: 122114082
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Andriyanto Adi Nugroho NIM: 122114082
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Gantungkanlah cita
-cita mu setinggi bintang di angkasa, tetapi
rendahkanlah hatimu sedalam samudera di
lautan”
(Pak Lilik, Guru Agama Islam SMP Kartika XXI-1 Magelang)
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Ibuku Nuryati dan Bapakku Sukamat
Ketiga kakak ku dan keempat ponakan ku
Serta teman-temanku
(8)
(9)
(10)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.I.P., M.Sc., Akt., C.A. selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. Titus Odong Kusumajati, MA. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan kontribusi berupa masukan-masukan yang berguna pada saat penulis mengerjakan skripsi.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Bapak Y. Budi Wibawa selaku General Manager, Ibu Ekari Suhariyanti selaku Finance Manager, dan seluruh karyawan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian dan telah meluangkan waktu untuk membantu saya dalam memperoleh informasi dan data-data yang dibutuhkan.
(11)
(12)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH . vi KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ... xv
ABSTRAK ... xvii
ABSTRACT ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Sistem ... 7
B. Pengendalian Internal ... 7
1. Pengertian Pengendalian Internal ... 7
2. Tujuan Pengendalian Internal ... 8
3. Komponen Pengendalian Internal ... 8
C. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 17
D. Credit Union (CU) ... 19
1. Pengertian Credit Union ... 19
2. Prinsip-prinsip Credit Union ... 20
E. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di CU ... 22
1. Sistem Penerimaan Kas di Credit Union ... 22
(13)
x
3. Dokumen dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas
di Credit Union ... 24
F. Bagan alir (flowchart) ... 25
G. Pengujian Kepatuhan dengan Attribute Sampling ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Objek Penelitian ... 30
1. Objek Penelitian ... 30
2. Subjek Penelitian ... 30
3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
B. Metode dan Desain Penelitian ... 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
1. Populasi ... 31
2. Sampel ... 31
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ... 32
1. Wawancara ... 32
2. Dokumentasi ... 32
3. Observasi Langsung ... 33
E. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 51
A. Lokasi Credit Union Sandya Swadaya ... 51
B. Sejarah Berdirinya Credit Union Sandya Swadaya ... 51
C. Visi, Misi, dan Slogan Credit Union Sandya Swadaya ... 53
D. Status Badan Hukum ... 54
E. Struktur Organisasi ... 54
F. Uraian Tugas ... 55
G. Keanggotaan ... 59
1. Syarat Menjadi Anggota ... 59
2. Calon Anggota ... 60
H. Produk-Produk Credit Union Sandya Swadaya ... 61
1. Produk Simpanan atau Tabungan ... 61
2. Pelayanan Pinjaman ... 62
3. Pendidikan Anggota ... 63
(14)
xi
5. Solidaritas Kematian Anggota (SOKA) ... 64
6. Dana Perlindungan Bersama ... 65
I. Personalia ... 65
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Analisis Alur Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ... 67
1. Deskripsi Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ... 67
2. Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ... 80
3. Gambar Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta menggunakan bagan alir (flowchart) dokumen ... 81
B. Analisis Perbandingan Kesesuaian antara Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan Komponen Pengendalian Internal menurut COSO ... 91
1. Perbandingan Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kasdi Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO ... 91
2. Deskripsi Kesesuaian antara Pengendalian pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan Lima Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO ... 101
3. Deskripsi Hasil Analisis Komponen COSO yang Diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta Secara Keseluruhan ... 104
C. Menentukan Efektifitas Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas dengan Menggunakan Uji Kepatuhan ... 105
BAB VI PENUTUP ... 114
A. Kesimpulan ... 114
B. Keterbatasan Penelitian ... 115
C. Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA ... 118
(15)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ancaman dan Pengendalian dalam Penerimaan Kas ... 18 Tabel 2.2 Ancaman dan Pengendalian dalam Pengeluaran Kas ... 19 Tabel 3.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendaian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan
Pengendalian ... 35 Tabel 3.2 Tabel Penjelasan Teori Pengendaian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko . 37 Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendaian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas
Pengendalian ... 38 Tabel 3.4 Tabel Penjelasan Teori Pengendaian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi ... 41 Tabel 3.5 Tabel Penjelasan Teori Pengendaian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan ... 42 Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian
... 45 Tabel 3.7 Tabel Stop-Or-Go Decision ... 47 Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop-Or-Go Sample Size and
Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result ... 47
Tabel 5.1 Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ... 80 Tabel 5.2 Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pengeluaran
Kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ... 81 Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian ... 92 Tabel 5.4 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko ... 95 Tabel 5.5 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian ... 96
(16)
xiii
Tabel 5.6 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi ... 99 Tabel 5.7 Rangkuman Analisis Penerapan Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan ... 100 Tabel 5.8 Tabel Penentuan Jumlah Sampel yang Diambil Berdasarkan
Jumlah Rasio per Dokumen ... 107 Tabel 5.9 Hasil Pemilihan Sampel pada Dokumen-Dokumen dalam Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 108 Tabel 5.10 Hasil Pengujian Sampel terhadap Attribute yang Sudah Ditentukan
(17)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta .. 54 Gambar 5.1 Flowchart Dokumen Sistem Penerimaan Kas: Tabungan dan
Simpanan Anggota ... 82 Gambar 5.2 Flowchart Dokumen Sistem Penerimaan Kas: Angsuran Pinjaman
... 83 Gambar 5.3 Flowchart Dokumen Sistem Pengeluaran Kas: Penarikan
Simpanan ... 84 Gambar 5.4 Flowchart Dokumen Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas:
Administrasi Pinjaman, Biaya Materai, dan Pencairan Pinjaman . 85 Gambar 5.5 Flowchart Dokumen Sistem Pengeluaran Kas: Biaya Operasional
(Pembayaran Gaji) ... 87 Gambar 5.6 Flowchart Dokumen Sistem Pengeluaran Kas: Biaya Operasional
(Pembayaran Premi) ... 88 Gambar 5.7 Flowchart Dokumen Sistem Pengeluaran Kas: Biaya Operasional
(18)
xv
DAFTAR SINGKATAN
No. Singkatan Kepanjangan
1. AUPL Achived Upper Precision Limit
2. BA Buku Anggota 3. BHK Buku Harian Kas 4. BJK Buku Jurnal Kas
5. BK3D Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah 6. BP Buku Pinjaman
7. COSO Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission
8. CU Credit Union
9. CUCO Credit Union Counselling Office
10. DAPERMA Dana Perlindungan Bersama
11. DISPERINDAGKOP Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM
12. DPPK Dokumen Pendukung Permohonan Kredit 13. DUK Daftar Uang Keluar
14. DUM Daftar Uang Masuk
15. DUPL Desire Upper Precision Limit
16. FM Finance Manager 17. GM General Manager 18. INKOPDIT Induk Koperasi Kredit 19. IWORK Institut For Migrant Work
20. LRC Loan Risk Controller
21. PKA Permohonan Kredit Anggota 22. PPA Perlindungan Pinjaman Anggota 23. PUNDI Pinjaman untuk Disimpan Kembali 24. RAT Rapat Anggota Tahunan
(19)
xvi
No. Singkatan Kepanjangan
26. RDUM Ringkasan Daftar Uang Masuk 27. SDA Santunan Duka Anggota 28. SDM Sumber Daya Manusia 29. SI Sistem Informasi
30. SIDAMAI Simpanan Dana Mandiri
31. SIGUNA Simpanan Multi Guna Berjangka 32. SIKOMAS Simpanan Komunitas Sejahtera 33. SIKOPDIT Sistem Koperasi Kredit
34. SIPARI Simpanan Harian
35. SIPEMA Simpanan Pelajar dan Mahasiswa 36. SIRADIK Simpanan Rancangan Pendidikan 37. SPK Slip Permohonan Kredit
38. SPP PPK Surat Permohonan Pembelian Peralatan dan Perlengkapan Kantor
39. SM Slip Memo
40. SOKA Solidaritas Kematian Anggota 41. SUM Slip Uang Masuk
42. SUK Slip Uang Keluar 43. UP Unit Pelayanan
(20)
xvii ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta Andriyanto Adi Nugroho
NIM : 122114082 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Penelitian ini penting untuk dilakukan agar Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta bisa memahami dan mengevaluasi pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah diterapkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif dan uji kepatuhan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) terdapat empat aktivitas dalam sistem penerimaan kas dan terdapat tiga aktivitas dalam sistem pengeluaran kas, (2) pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta belum sepenuhnya sesuai dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO, komponen yang belum sesuai adalah Lingkungan Pengendalian dan Aktivitas Pengendalian, (3) pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sudah efektif.
(21)
xviii ABSTRACT
AN ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL ON CASH RECEIPT AND CASH EXPENDITURE SYSTEM
A Case Study at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta Andriyanto Adi Nugroho
NIM : 122114082 Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research is to analize the internal control on cash receipt and cash expenditure system at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Credit Union Sandya Swadaya needs to improve the internal control and to prevent error and fraud. This research helps Credit Union Sandya Swadaya to understand and to evaluate its internal control on cash receipt and cash expenditure system. Furthermore the research provides insight on enhancing the internal control.
The first step in this case study was collecting the data through interview, observation, and documentation. The next step were analyzing the data. We use descriptive and compliance test as data analysis technique.
The result showed that there were four activities at cash receipt system and three activities at cash expenditure system. The internal control on cash receipt and cash expenditure system at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta was not fully in accordance with five internal control components of COSO. Credit Union Sandya Swadaya has not fulfilled internal control component on Control Environment and Control Activities. The result of compliance test reveals the effectiveness of internal control on cash receipt and cash expenditure system at Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
(22)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak penduduk. Perekonomian di Indonesia harus selalu bergerak agar penduduk Indonesia bisa sejahtera secara ekonomi. Koperasi merupakan salah satu penggerak perekonomian di Indonesia selain Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Ada banyak jenis koperasi di Indonesia, salah satunya adalah Koperasi Kredit atau Credit Union.
Menurut Credit Union Counselling Office (CUCO) (2013: 1), “Credit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere yang artinya percaya. Union atau unus berarti kumpulan. Sehingga Credit Union berarti sekumpulan orang-orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka, sehingga menciptakan modal bersama, untuk dipinjamkan di antara sesama mereka, dengan balas jasa yang layak, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan”.
Gerakan Credit Union atau Koperasi Kredit di Indonesia sudah mulai muncul tahun 1970. Pada masa rezim Orde Baru, pertumbuhan Credit Union sangat terhalang dengan adanya Peraturan Pemerintah lewat Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 tahun 1984. Inpres ini intinya melarang koperasi beroperasi di pedesaan, selain Koperasi Unit Desa (KUD). Dengan demikian Credit Union yang beroperasi di pedesaan banyak melaksanakan kegiatan dengan sembunyi-sembunyi karena
(23)
takut dibubarkan oleh penguasa. Seiring dengan tumbangnya Orde Baru dan muncul rezim reformasi, maka Instruksi Presiden nomor 4 tahun 1984 dihapus dan tidak berlaku lagi. Mulai saat itu Credit Union bebas untuk berkumpul maupun melaksanakan pendidikan baik di kota maupun di desa.
Menurut data Bagian Audit dan Monitoring Induk Koperasi Kredit (2014), “Dari tahun 1995 sampai 2014 jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, jumlah kekayaan, dan jumlah dana cadangan Credit Union di Indonesia selalu meningkat, akan tetapi jumlah Credit Union di Indonesia selalu mengalami penurunan”. Menurunannya jumlah Credit Union di Indonesia ini mempunyai banyak sebab. Menurut Munaldus (2012: 36), salah satu faktor yang sering membuat Credit Union bangkrut adalah pengendalian internal yang buruk.
Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat misi dari Credit Union adalah “Provides vechile; the members use it to arrive at fair fiancial destination”
(Munaldus 2012: xvii). Maksud misi tersebut adalah Credit Union digunakan para anggota sebagai kendaraan atau sarana untuk menuju kemandirian dalam bidang keuangan. Untuk bisa membantu anggota mewujudkan kemandirian dalam bidang keuangan, sebuah Credit Union harus mempunyai pengendalian internal yang baik agar tidak ‘macet’ atau gulung tikar di tengah jalan.
Credit Union merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah memberikan jasa tabungan dan pinjaman kepada anggota. Jasa tabungan dan pinjaman kepada anggota adalah salah satu aktivitas dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union, maka Credit Union harus memperhatikan
(24)
pengendalian internal terutama pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas sehingga risiko adanya fraud dan error dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas dapat diperkecil. Pengendalian internal yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran usaha Credit Union yang tentunya dapat menimbulkan krisis kepercayaan diri masyarakat. Dengan tersedianya pengendalian internal yang memadahi, terutama dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas berarti menunjukkan sikap kehati-hatian Credit Union dalam menjaga kepercayaan diri masyarakat dan dalam menjaga kelangsungan hidup usahanya.
Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta merupakan salah satu Credit Union yang sedang berkembang di Yogyakarta. Untuk mampu berperan sebagai badan usaha yang kuat, Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta harus mempunyai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik agar risiko adanya fraud dan error di Credit Union ini dapat diperkecil. Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan mempertimbangkan bahwa belum pernah ada penelitian di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta tentang pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta?
(25)
2. Apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut Commite of Sponsoring
Organizations of Treadway Commission (COSO)?
3. Apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sudah efektif? C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut COSO.
3. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sudah efektif.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta tentang pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diterapkan oleh Credit Union.
(26)
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai Credit Union, khususnya mengenai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Diharapkan pula dari penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi pustaka pada perpustakaan.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang Credit Union, khususnya mengenai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik mengenai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab yang terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian, Bab V Analisis Data dan Pembahasan, dan Bab VI Penutup. Deskripsi dari masing-masing bab ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
(27)
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan objek penelitian, metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Perusahaan
Bab ini menguraikan tentang lokasi, sejarah, visi misi, status badan hukum, struktur organisasi, uraian tugas, keanggotaan, produk-produk dan personalia di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai deskripsi data, analisis data, dan hasil penelitian dan interpretasi.
Bab VI Penutup
(28)
7 BAB II
LANDASAN TEORI A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Menurut Romney (2015: 2) sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. 2. Komponen Sistem
Menurut Romney (2015: 3) sistem terdiri dari lima komponen:
a. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
d. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. B. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission
(COSO) (2013: 15), pengertian Pengendalian Internal adalah sebuah proses
(29)
entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan. 2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission
(COSO) (2013: 15), Pengendalian Internal mempunyai tiga kategori tujuan
yaitu:
a. Tujuan Operasi
Tujuan ini berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi entitas, termasuk tujuan kinerja operasional dan keuangan, dan menjaga aset terhadap kerugian.
b. Tujuan Pelaporan
Tujuan ini berkaitan dengan pelaporan keuangan dan pelaporan non-keuangan, untuk internal maupun eksternal, yang mencakup keandalan, ketepatan waktu, transparansi, atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh regulator, persyaratan yang diakui pembuat standar, atau kebijakan entitas itu sendiri.
c. Tujuan Kepatuhan
Tujuan ini berhubungan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang mana entitas tunduk.
3. Komponen Pengendalian Internal
Menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission
(30)
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisasi.
Lingkungan pengendalian terdiri dari: 1) Struktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian otoritas dan tanggung jawab dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi ini harus disajikan secara eksplisit dalam bentuk grafis agar jelas siapa bertanggung jawab atas apa. 2) Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika
Penting bagi manajemen untuk menciptakan budaya organisasi yang menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis ini akan menciptakan suasana suasana yang dapat mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan.
3) Komitmen terhadap kompetensi
Perusahaan harus merekruit karyawan yang yang kompeten dan dapat dipercaya guna mendorong kreativitas dan inisiatif dalam menghadapi kondisi yang dinamis saat ini. Oleh karena itu, penting bagi bagian personalia untuk mengisi lowongan kerja dengan personil yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan.
(31)
4) Peraturan dan kode etik karyawan
Manajemen harus mempunyai peraturan dan kode etik secara tertulis agar karyawan mengetahui aktivitas yang boleh dan aktivitas tidak boleh dilakukan.
5) Metode penetapan tanggung jawab dan wewenang
Otoritas adalah hak yang dimiliki karena posisi formal seseorang untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk menjalankan tugas tertentu dan untuk diminta pertanggungjawabannya atas hasil yang dicapai. Penetapan otoritas dan tanggung jawab ini nampak dalam deskripsi pekerjaan (jobdesk). Oleh karena itu, penting bagi sebuah organisasi untuk memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas.
6) Kebijakan dan praktik untuk mengelola sumber daya manusia
Kegiatan sumber daya manusia meliputi perekrutan karyawan baru, orientasi karyawan baru, pelatihan karyawan, motivasi karyawan, evaluasi karyawan, promosi karyawan, kompensasi karyawan, konseling karyawan, perlindungan karyawan, dan pemberhentian karyawan. Kebijakan sumber daya manusia yang baik akan membantu perusahaan untuk mencapai operasi yang efisien dan memelihara integritas data.
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Setiap entitas menghadapi berbagai risiko dari sumber eksternal maupun internal. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan suatu
(32)
peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan. Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap pencapaian tujuan. Risiko terhadap pencapaian tujuan dianggap ‘relatif’ atau tergantung pada toleransi risiko yang ditetapkan entitas. Dengan demikian, penilaian risiko (Risk Assessment) membentuk dasar untuk menentukan bagaimana resiko akan dikelola.
Sebuah prasyarat untuk penilaian risiko (Risk Assessment) adalah pembentukan tujuan, terkait pada tingkat yang berbeda dari entitas. Manajemen menentukan tujuan dalam kategori yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan dengan kejelasan yang cukup untuk dapat mengidentifikasi dan menganalisa risiko untuk tujuan tersebut. Manajemen juga mempertimbangkan kesesuaian tujuan entitas. Penilaian risiko juga mengharuskan manajemen untuk mempertimbangkan dampak dari kemungkinan perubahan dalam lingkungan eksternal dan dalam lingkungan internal yang mungkin membuat pengendalian internal tidak efektif.
Penilaian Risiko (Risk Assessment) terdiri dari:
1) Personil baru yang memiliki pemahaman berbeda atau tidak memadahi atas pengendalian internal
2) Sistem informasi dan teknologi yang baru atau yang diperbarui mempengaruhi pemrosesan transaksi
(33)
3) Produk dan aktivitas baru yang tidak dimengerti oleh karyawan akan menimbulkan risiko terganggunya proses bisnis perusahaan.
4) Bencana alam atau kerusuhan politik, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tsunami, angin ribut, perang, atau kerusuhan masa. c. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan pengendalian (Control Activities) adalah tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Kegiatan pengendalian (Control Activities) dilakukan di semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan pada lingkup teknologi.
Kegiatan pengendalian (Control Activities) bersifat preventif atau detektif dan dapat mencakup berbagai kegiatan manual maupun otomatis, seperti otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan ulasan kinerja bisnis.
Kegiatan Pengendalian (Control Activities) terdiri dari: 1) Desain dokumen yang baik dan bernomor urut tercetak
Desain dokumen yang baik adalah desain dokumen yang sederhana sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahan mengisi. Dokumen juga harus memuat tempat untuk tanda tangan bagi mereka yang berwenang untuk mengotorisasi transaksi. Jika dokumen digunakan sebagai bukti peralihan harta, maka perlu ada kolom untuk tanda
(34)
tangan dan nama terang penerima. Dokumen perlu bernomor urut tercetak sebagai wujud pertanggungjawaban penggunakan dokumen. 2) Pemisahan tugas
Terdapat tiga pekerjaan yang harus dipisahkan agar karyawan tidak memiliki peluang untuk mencuri harta perusahaan dan memalsukan catatan akuntansi. Ketiga pekerjaan tersebut adalah fungsi penyimpan harta, fungsi pencatat, dan fungsi otorisasi.
3) Otorisasi yang memadai atas transaksi bisnis
Otorisasi adalah pemberian wewenang dari manajer kepada bawahannya untuk melakukan aktivitas atau untuk mengambil keputusan tertentu. Misalnya, manajer memberi wewenang kepada kasir untuk menerima uang dari konsumen. Otorisasi ini diwujudkan dalam bentuk tanda tangan atau paraf dalam dokumen transaksi. Ada kalanya perusahaan menetapkan otorisasi yang bertingkat, misalnya untuk pengeluaran kas kurang dari satu juta harus dilakukan dengan tanda tangan kepala bagian. Sedangkan untuk pengeluaran kas di atas satu juta, harus dengan otorisasi manajer puncak.
4) Mengamankan harta dan catatan perusahaan
Ketika orang berpikir tentang aset, mereka sering kali berpikir tentang kas dan aset fisik seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi di masa sekarang ini, informasi atau catatan perusahaan juga merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan. Yang dapat dilakukan
(35)
perusahaan untuk mengamankan harta dan informasi tersebut, antara lain meliputi:
a) Membatasi akses fisik terhadap harta (seperti penggunaan register kas, kotak brangkas, dan lain sebagainya)
b) Menjaga catatan dan dokumen dengan menyimpan catatan dan dokumen dalam lemari yang terkunci, serta dengan membuat
back-up yang memadai.
c) Pembatasan akses terhadap ruang komputer dan terhadap file perusahaan
5) Menciptakan adanya pengecekan independen
Beragam aktivitas untuk pengecekan independen antara lain meliputi: a) Membandingkan catatan dengan aktual fisik. Misalnya, perusahaan dapat membandingkan antara catatan persediaan dengan saldo persediaan yang benar-benar ada.
b) Prinsip double entry bookkeeping. Prinsip bahwa total debet akan sama dengan total kredit merupakan salah satu sarana pengecekan.
c) Menciptakan adanya review atau pengecekan independen. Contohnya adalah laporan keuangan perusahaan diaudit oleh auditor independen.
d. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi diperlukan entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal untuk mendukung pencapaian tujuannya.
(36)
Manajemen menggunakan informasi yang relevan untuk mendukung berfungsinya komponen lain dari pengendalian internal. Komunikasi adalah bersifat terus-menerus yang menyediakan, berbagi, dan memperoleh informasi yang diperlukan. Komunikasi internal adalah sarana untuk menyebarkan informasi ke seluruh organisasi. Hal ini memungkinkan personil atau karyawan menerima pesan yang jelas dari manajer senior yang mengontrol tanggung jawab. Komunikasi eksternal adalah dua kali lipat dari komunikasi internal: menyediakan informasi kepada pihak eksternal dalam menanggapi kebutuhan dan harapan pihak eksternal.
Informasi dan Komunikasi terdiri dari:
1) Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid.
Perusahaan harus mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid. Misalnya perusahaan harus mencatat semua pengeluaran dan penerimaan kas dalam suatu periode. Jika ada pengeluaran dan penerimaan kas yang tidak tercatat akan mengakibatkan ketidaksesuaian antara kas dalam catatan perusahaan dengan kas yang sebenarnya dimiliki perusahaan.
2) Mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya.
Perusahaan harus mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya agar pencatatan transaksi menjadi tepat. Misalnya apabila pengeluaran kas diklasifikasikan secara tidak tepat sebagai aset, maka aset dan pemasukan bersih dinyatakan terlalu berlebih
(37)
3) Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat.
Perusahaan harus mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat agar keterangan tanggal di catatan tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan
4) Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat.
Perusahaan harus menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat agar laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan.
e. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)
Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities) adalah evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau beberapa kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari lima komponen pengendalian internal, ada dan berfungsi. Evaluasi berkelanjutan, dibangun dalam proses bisnis pada tingkat yang berbeda dari entitas, memberikan informasi yang tepat waktu. Sedangkan evaluasi terpisah, dilakukan secara periodik, akan bervariasi dalam lingkup dan frekuensi tergantung pada penilaian risiko, efektivitas evaluasi yang berkelanjutan, dan pertimbangan manajemen lainnya. Temuan akan dievaluasi terhadap kriteria yang ditetapkan oleh regulator, kriteria yang diakui badan penetapan standar atau manajemen dan dewan direksi, dan kekurangan dikomunikasikan kepada manajemen dan dewan direksi yang sesuai.
(38)
Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities) terdiri dari: 1) Supervisi yang efektif
Supervisi yang efektif meliputi pelatihan terhadap karyawan, memonitor kinerja karyawan, mengkoreksi kesalahan yang mereka lakukan, serta mengamankan harta dengan mengawasi karyawan yang memiliki akses terhadap harta perusahaan. Supervisi sangat penting, terutama di perusahaan kecil yang tidak memiliki pemisahan tugas yang cukup memadahi.
2) Pengauditan internal
Pengauditan internal meliputi:
a) Evaluasi kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen, dan terhadap aturan atau regulasi yang berlaku. b) Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen. C. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas
1. Sistem Penerimaan Kas
Menurut Romney (2015: 440), oleh karena kas dapat dicuri dengan mudah, maka penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko pencurian.
Adapun ancaman yang mungkin muncul dan cara pengendaliannya dalam penerimaan kas:
(39)
Tabel 2.1 Ancaman dan Pengendalian dalam Penerimaan Kas
ANCAMAN PENGENDALIAN
Pencurian kas Pemisahaan tugas – orang yang menangani (setoran) pembayaran dari para pelanggan seharusnya tidak:
a. Mem-posting pengiriman uang ke rekening pelanggan
b. Membuat atau mengotorisasi memo kredit
c. Merekonsiliasi rekening bank Penggunaan Electronic Funds Transfer
(EFT), Financial Electronic Data Interchange (FEDI), dan peti uang
(lockbox) untuk meminimalkan penanganan pembayaran pelanggan oleh pegawai.
Mendapatkan dan menggunakan sebuah
Universal Payment Identification Code (UPIC) untuk menerima pembayaran
EFT dan FEDI dari pelanggan
Segera setelah membuka surat, membuat daftar seluruh pembayaran pelanggan yang diterima
Memiliki dua orang yang membuka seluruh surat yang mungkin berisi pembayaran pelanggan
Penggunaan mesin kasir
Masalah arus kas Pengaturan peti uang, Electronic Funds
Transfer (EFT), atau kartu kredit
Diskon atas pembayaran segera dari pelanggan
Anggaran arus kas Sumber: Romney (2015: 419)
2. Sistem Pengeluaran Kas
Tentang ancaman yang mungkin muncul dan cara pengendaliannya dalam pengeluaran kas, Romney (2015: 470) menyatakan sebagai berikut:
(40)
Tabel 2.2 Ancaman dan Pengendalian dalam Pengeluaran Kas
ANCAMAN PENGENDALIAN
Pembayaran duplikat
Mensyaratkan sebuah paket voucher yang lengkap untuk semua pembayaran
Kebijakan untuk membayar hanya dari salinan asli slip uang masuk (SUM)
Membatalkan seluruh dokumen pendukung ketika pembayaran dibuat
Pencurian kas Keamanan fisik atas cek kosong dan mesin penandatanganan cek
Akuntansi periodik atas seluruh cek yang dinomori secara urut oleh kasir
Pengendalian akses terhadap terminal Electronic
Funds Transfer (EFT)
Pemisahan fungsi penulisan cek dari utang
Mensyaratkan tanda tangan rangkap pada cek yang lebih besar dari jumlah tertentu
Rekonsiliasi rutin pada rekening bank dengan jumlah yang dicatat oleh seseorang yang independen atas prosedur pengeluaran kas
Menjalankan kas kecil sebagai dana imprest Audit kejutan atas dana kas kecil
Mengecek perubahan
Mesin perlindungan cek
Penggunaan tinta dan kertas khusus Masalah arus
kas
Anggaran arus kas Sumber: Romney (2015: 470)
D. Credit Union
1. Pengertian Credit Union
Menurut Credit Union Counselling Office (CUCO) (2013: 1), “Credit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere yang artinya percaya. Union atau unus berarti kumpulan. Sehingga Credit Union berarti sekumpulan orang-orang
(41)
yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka, sehingga menciptakan modal bersama, untuk dipinjamkan di antara sesama mereka, dengan balas jasa yang layak, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan”
2. Prinsip-Prinsip Credit Union
Menurut World Council of Credit Union (WOCCU) dalam bukunya Munaldus (2014: xxxv) terdapat beberapa prinsip-prinsip Credit Union, yaitu:
a. Struktur Demokratis
1) Keanggotaan terbuka dan sukarela
Keanggotaan di dalam Credit Union bersifat sukarela dan terbuka bagi semua yang berada dalam organisasi tersebut yang bisa mendayagunakan pelayanan kepada anggota dan anggota juga harus mau menerima kewajiban yang harus dipenuhinya.
2) Pengawasan secara demokratis
Setiap anggota didalam Credit Union memiliki hak yang sama untuk memberikan pendapat dan ikut serta didalam pengambilan keputusan didalam koperasi tanpa dipengaruhi jumlah simpanan, pinjaman atau apapun itu. Hal ini harus sejalan dengan prinsip koperasi yang harus diterapakan.
3) Tidak diskriminatif
Dalam kegiatan operasionalnya, pelayanan Credit Union tidak boleh membeda-bedakan anggotanya baik itu dari segi suku, jenis kelamin, agama maupun politik.
(42)
b. Pelayanan Anggota
1) Pelayanan kepada para anggota
Pelayanan terhadap para anggotanya harus didahulukan di dalam setiap kegiatan organisasi. Hal ini bertujuan supaya anggota dapat merasa nyaman berada dalam organisasi tersebut.
2) Distribusi kepada para anggota
Pengurus harus mendorong sikap hemat kepada para anggotanya dengan cara menabung dan penyediaan pinjaman serta pelayanan lainnya. Setelah (RAT) rapat anggota tahunan pihak pengurus harus membagikan SHU (sisa hasil usaha) terhadap para anggotanya secara transparan dan terperinci.
3) Membangun stabilitas keuangan
Perhatian utama Credit Union adalah untuk membangun kekuatan finansial daerah secara umum dan secara khusus untuk para anggotanya.
c. Tujuan Sosial
1) Pendidikan yang terus menurus
Pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak pengurus terhadap para anggotanya harus diberikan secara berkelanjutan dan bertahap. Hal ini dilakukan supaya para anggota dapat mengelola uanggnya dengan lebih baik dan pihak pengurus juga dapat memantau perkembangan anggotanya.
(43)
Kerjasama antar koperasi juga dapat dilakukan dalam lingkup satu daerah, propinsi, negara, maupun internasional. Hal ini merupakan suatu wadah yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan Credit Union dan dapat memacu Credit Union lainnya untuk dapat lebih cepat berkembang.
3) Tanggung jawab sosial
Credit Union mempunyai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan internal dan eksternal koperasi. Lingkungan internal koperasi dalam hal pelayanan terhadap para anggotanya dan diluar koperasi terhadap kemajuan daerah.
E. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union 1. Sistem Penerimaan Kas di Credit Union
Menurut Munaldus (2014: 25), setoran tunai atau kas yang diterima bisa berupa setoran anggota dan setoran penerimaan tunai (seperti penjualan barang, pendapatan administrasi, atau pendapatan sewa).
Sedangkan tentang langkah-langkah membukukan penerimaan kas di Credit Union, Munaldus (2014: 25) menyatakan sebagai berikut:
a. Slip Uang Masuk (SUM) sudah diisi dengan lengkap oleh penyetor. b. Pelaksana harian menerima SUM dan uang yang disetor. Kemudian uang
tersebut dihitung di depan penyetor. Apabila uang yang disetor sudah benar sesuai SUM, maka pelaksana harian menandatangani SUM dan menyimpan uang di tempat yang sudah disediakan.
(44)
d. Mengisi Buku Anggota.
e. Menyerahkan buku anggota kepada penyetor sambil menjelaskan rincian penempatan uang di buku anggota.
f. Mengisi Daftar Uang Masuk.
g. Pada sore hari sebelum kantor tutup, pelaksana harian harus mengisi Ringkasan Daftar Uang Masuk (RDUM) atas semua transaksi uang masuk pada hari tersebut.
h. Mengisi Buku Harian Kas (BKH). i. Mengisi Buku Jurnal Kas (BJK). 2. Sistem Pengeluaran Kas di Credit Union
Menurut Munaldus (2014: 26), kas yang dikeluarkan bisa berupa penarikan simpanan anggota, pencairan pinjaman, atau pengeluaran lembaga (misalnya untuk operasional, belanja lembaga, atau kegiatan lembaga lainnya).
Sedangkan tentang langkah-langkah membukukan penarikan uang oleh anggota (kas keluar) di Credit Union, Munaldus (2014: 26) menyatakan sebagai berikut:
a. Slip Uang Keluar (SUK) sudah diisi dengan lengkap oleh penarik.
b. Pelaksana harian menerima SUK dari penarik, kemudian mengeluarkan uang sesuai jumlah yang tertera dalam SUK dan menyerahkan kepada penarik. Sebelum meninggalkan kantor Credit Union, penarik wajib menghitung uang tadi di depan pelaksana harian.
c. Mengisi Kartu Simpanan dan Pinjaman Anggota (KSPA) jika yang menarik adalah anggota.
(45)
d. Mengisi Buku Anggota.
e. Menyerahkan buku anggota dan uang kepada penarik. f. Mengisi Daftar Uang Keluar (DUK).
g. Pada sore hari sebelum kantor tutup, pelaksana harian harus mengisi Ringkasan Daftar Uang Keluar (RDUK) atas semua transaksi uang keluar pada hari tersebut.
h. Mengisi Buku Kas Harian (BKH). i. Mengisi Buku Jurnal Kas (BJK).
3. Dokumen dalam Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas Credit Union Tentang dokumen-dokumen atau slip-slip yang dibutuhkan dalam sistem penerimaan kas dan pengeluaran kas di Credit Union, Munaldus (2014: 19) menyatakan sebagai berikut:
a. Slip Uang Masuk (SUM)
Slip Uang Masuk (SUM) adalah bukti penerimaan setoran anggota yang harus diisi oleh anggota yang menyetor simpanannya dengan membubuhkan tanda tangan pada bagian penyetor.
b. Slip Uang Keluar (SUK)
Slip Uang Keluar (SUK) adalah bukti penarikan uang yang dilakukan baik oleh anggota atau pihak Credit Union dengan menuliskan secara lengkap baik nominal rupiah maupun terbilang pada kolom yang telah disediakan. c. Buku Anggota
Buku Anggota adalah rekening simpanan dan pinjaman anggota selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
(46)
F. Bagan Alir (flowchart)
Menurut Romney (2015: 67), “Bagan alir (flowchart) adalah teknik analitis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis.”
Tentang simbol bagan alir (flowchart), Romney (2015: 67) membaginya menjadi empat:
1. Simbol input/ output: simbol ini menunjukkan input ke atau output dari sistem. 2. Simbol pemrosesan: simbol ini menunjukkan pengolahan data, baik secara
elektronik atau manual (dengan tangan).
3. Simbol penyimpanan: simbol ini menunjukkan tempat data disimpan.
4. Simbol arus dan lain-lain: simbol ini menunjukkan arus data, menunjukkan dimana bagan alir dimulai dan berakhir, menunjukkan keputusan dibuat, dan menunjukkan cara menambah catatan penjelas untuk bagan alir.
Sedangkan tentang jenis bagan alir (flowchart), Romney (2015: 68) membaginya menjadi tiga:
1. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir yang mengilustrasikan arus data dan dokumen di antara area-area pertanggungjawaban dalam organisasi.
2. Bagan alir pengendalian internal (internal control flowchart)
Bagan alir yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi pengendalian internal, termasuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan ketidakefisienan sistem.
(47)
Bagan alir yang menggambarkan gubungan antar-input, pemrosesan, penyimpanan, dan output sistem.
G. Pengujian Kepatuhan dengan Attribute Sampling
1. Pengertian Pengujian Kepatuhan dengan Attribute Sampling
Pengujian kepatuhan dengan Attribute Sampling digunakan untuk menguji efektifitas suatu pengendalian internal (Mulyadi, 2012). Tentang pengujian kepatuhan dengan attribute sampling, menurut Jusup (2001: 401) menyatakan sebagai berikut:
Berdasarkan pemahaman tentang struktur pengendalian internal, auditor harus bisa mengidentifikasi atribut-atribut yang berkaitan dengan efektivitas pengendalian yang diuji. Atribut adalah karakteristik dalam populasi yang akan diuji. Atribut harus diidentifikasi untuk setiap pengendalian yang diperlukan guna mengurangi risiko pengendalian atas suatu asersi. Auditor harus cermat dalam menentukan atribut, karena atribut akan menjadi dasar untuk penentuan berikutnya yaitu jumlah deviasi dari pengendalian yang telah ditetapkan. 2. Tiga Model Attribute Sampling menurut Mulyadi (2002)
a. Fixed-Sampling-Size Attribute Sampling
Model Attribute Sampling ini ditujukan untuk memperkirakan presentasi terjadinya mutu tertentu dalam populasi. Model ini dilakukan jika auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap suatu unsur struktur pengendalian internal, dan auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan atau kesalahan. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1) Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian internal.
(48)
3) Penentuan besarnya sampel.
4) Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi.
5) Pemeriksaan terhadap atribut yang menunjukkan efektivitas pengendalian internal.
6) Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap atribut sampel.
Menurut Mulyadi (2001: 105), model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan. Pengambilan sampel dengan model ini ditunjukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Misalnya, dengan model ini akuntan dapat mempertimbangkan beberapa persen bukti kas keluar (voucher) yang terdapat dalam populasi tidak dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap. Model ini terutama digunakan jika akuntan melakukan pengujian kepatuhan terhadap suatu elemen pegawasan internal, dan akuntan tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan atau kesalahan.
b. Stop-Or-Go Sampling
Model ini dapat mencegah peneliti mengambil sampel terlalu banyak yaitu dengan cara menghentikan pengujian secara dini. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil.
Prosedur yang harus ditempuh dalam metode ini setelah menentukan
(49)
1) Menetukan Desire Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat keandalan
Pada tahap ini akuntan menentukan tingkat keandalan (reliability
level) yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang dapat
diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling ini menyarankan akuntan untuk memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 97,5%. Jika kepercayaan terhadap pengawasan internal cukup besar, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan reliability level kurang dari 95% dan tidak menggunakan acceptable precision limit lebih besar dari 5%.
2) Menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian guna menetapkan sampel pertama yang harus diambil. Setelah tingkat keandalan dan DUPL ditentukan, langkah selanjutnya menentukan besarnya sampel minimum yang harus diambil dengan menggunakan bantuan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian.
3) Membuat tabel Stop-Or-Go Decision
Dalam tebel Stop-Or-Go Decision auditor akan mengambil sampel sebanyak 4 kali. Namun jika dalam langkah 1 auditor melakukan pemeriksaan terhadap sampel minimum yang telah ditentukan dan tidak ditemukan kesalahan, maka auditor menghentikan pengambilan sampel dan dapat dikatakan pengendalian internal yang diperiksa adalah efektif.
(50)
4) Jika AUPL (Achived Upper Precision Limit) = DUPL (Desire Upper
Precission Limit), maka pengendalian internal dikatakan efektif. Jika
pengambilan sampel sampai dengan 4 kali dan hasilnya AUPL > DUPL maka pengendalian internal dikatakan tidak efektif. Dalam keadaan seperti ini, peneliti dapat menggunakan model
Fixed-Sample-Size Attribute Sampling sebagai alternatif untuk melanjutkan
pemeriksaan.
c. Discovery Sampling
Digunakan untuk mencari kecurangan-kecurangan. Model pengambilan sampel ini sangat cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil (mendekati nol) dan atribut yang diuji cukup penting.
Prosedur pengambilan sampel dalam model ini: 1) Tentukan atribut yang akan diperiksa.
2) Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya. 3) Tentukan tingkat keandalan.
4) Tentukan Desire Upper Precision Limit (DUPL). 5) Tentukan besarnya sampel.
6) Periksa atribut sampel.
(51)
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian
1. Objek Penelitian, meliputi:
a. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
b. Pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
c. Semua dokumen atau slip dan catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015.
2. Subjek Penelitian, meliputi:
a. General Manager (GM) Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
b. Finance Manager (FM) Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
c. Bagian Kasir (teller) Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. 3. Tempat dan Waktu Penelitian:
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor Pusat Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta di Jl Menjangan WB I/534 Kleben, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta dan di Kantor Unit Pelayanan (UP) Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta di Universitas Sanata Dharma: Kampus Timur USD Lantai 2, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta.
(52)
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2015 hingga Februari 2016 di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian adalah metode penelitian studi kasus, yaitu melakukan penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
Desain Penelitian yang digunakan penulis adalah desain penelitian analitis, yang bertujuan untuk menganalisa pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Union Sandya Swadaya Yogyakarta. C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua dokumen atau slip dan catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. 2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah minimal 60 lembar dokumen atau slip atau catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti memperoleh angka sampel minimal 60 dari Tabel 3.6 (Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian). Pada tabel tersebut peneliti menetapkan DUPL sebesar 5% dan tingkat kendalan (R%)
(53)
sebesar 95% karena kepercayaan peneliti terhadap pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas cukup tinggi.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah random
sampling. Peneliti mendapatkan sampel acak dari populasi dengan
menggunakan program Micosoft Excel. D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk memperoleh informasi dari sumber yang bersangkutan atau bagian yang berwenang yang berhubungan dengan tujuan penelitian untuk mengetahui:
a. Gambaran umum perusahaan
b. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas.
c. Pengendalian Internal perusahaan, khususnya pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas.
d. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam penerimaan dan pengeluaran kas.
e. Prosedur-prosedur yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat dan mengamati arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh informasi
(54)
data mengenai prosedur-prosedur dan dokumen-dokumen yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas, seperti:
a. Slip Uang Masuk (SUM) b. Slip Uang Keluar (SUK) c. Slip Memo
d. Buku Anggota
e. Daftar Uang Masuk (DUM) f. Daftar Uang Keluar (DUK)
g. Ringkasan Daftar Uang Masuk (RDUM) h. Ringkasan Daftar Uang Keluar (RDUK) i. Buku Harian Kas (BHK)
j. Buku Jurnal Kas (BJK)
k. Nota, struk gaji, dan bukti pembayaran yang relevan
l. Bagan Alir (flowchart) dokumen sistem penerimaan dan pengeluaran kas. 3. Observasi Langsung
Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh tambahan data yang mendukung penelitian seperti mengetahui tahap atau langkah penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaimana penyimpanan kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua adalah teknik analisis data deskriptif. Sedangkan teknik analisis
(55)
data untuk menjawab rumusan permasalahan ketiga adalah dengan menggunakan teknik uji kepatuhan Stop-Or-Go Sampling.
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu “bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta” adalah:
a. Mendeskripsikan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
b. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.
c. Menggambarkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta menggunakan bagan alir (flowchart) dokumen.
2. Langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu “apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut COSO” adalah:
a. Membandingkan kesesuaian antara pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO yang dijelaskan di Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel 3.4 dan Tabel 3.5.
(56)
Tabel 3.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian
Elemen Komponen Lingkungan Pengendalian
Teori Penjelasan
Struktrur Organisasi Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian otoritas dan tanggung jawab dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi ini harus disajikan secara eksplisit dalam bentuk grafis agar jelas siapa bertanggung jawab atas apa.
Credit Union mempunyai struktur organisasi yang jelas
Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika
Manajemen harus menciptakan budaya organisasi yang menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis ini akan menciptakan suasana yang dapat mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan.
Karyawan dituntut untuk memberitahu bila ada pelanggaran Adanya bimbingan moral kepada karyawan (misalnya retret atau misa bersama)
Komitmen terhadap kompetensi
Perusahaan harus merekruit karyawan yang yang kompeten dan dapat dipercaya guna mendorong kreativitas dan inisiatif dalam menghadapi kondisi yang dinamis. Oleh karena itu, penting bagi bagian personalia untuk mengisi lowongan kerja dengan personil yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan.
Credit Union merekrut karyawan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan
Peraturan dan kode etik karyawan
Manajemen harus mempunyai peraturan dan kode etik secara tertulis agar karyawan mengetahui aktivitas yang boleh dan aktivitas tidak boleh dilakukan.
Credit Union mempunyai peraturan dan kode etik secara tertulis untuk karyawan
(57)
Tabel 3.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan Pengendalian
Teori Penjelasan
Metode penetapan tanggung jawab dan wewenang
Otoritas adalah hak yang dimiliki karena posisi formal seseorang untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk menjalankan tugas tertentu dan untuk diminta pertanggungjawabannya atas hasil yang dicapai. Penetapan otoritas dan tanggung jawab ini nampak dalam deskripsi pekerjaan (jobdesk). Oleh karena itu, penting bagi sebuah organisasi untuk memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas.
Credit Union mempunyai deskripsi pekerjaan atau jobdesk yang jelas
Kebijakan dan praktik untuk mengelola sumber daya manusia
Kegiatan sumber daya manusia meliputi: 1. pelatihan karyawan
2. evaluasi karyawan 3. kompensasi karyawan 4. konseling karyawan
5. memberikan hukuman bagi karyawan yang melakukan kecurangan.
Kebijakan sumber daya manusia yang baik akan membantu perusahaan untuk mencapai operasi yang efisien dan memelihara integritas data.
1. Credit Union melaksanakan pelatihan bagi karyawan
2. Credit Union melaksanakan evaluasi bagi karyawan
3. Credit Union memberikan kompensasi bagi karyawan dengan sesuai
4. Credit Union memberikan layanan konseling bagi karyawan yang menemui kesulitan 5. Adanya hukuman atau punishment untuk
karyawan yang melakukan fraud
(58)
Tabel 3.2 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko
Elemen Komponen Penilaian Risiko Teori Penjelasan
Personel baru Personel baru yang memiliki pemahaman berbeda atau tidak memadahi atas pengendalian internal
Credit Union melaksanakan pelatihan dan orientasi bagi karyawan baru
Sistem Informasi (SI) dan teknologi baru
Sistem Informasi (SI) dan teknologi yang baru atau yang diperbarui mempengaruhi pemrosesan transaksi
Credit Union melaksanakan pelatihan kepada karyawan jika ada SI dan teknologi yang baru
Produk dan aktivitas baru Produk dan aktivitas baru yang tidak dimengerti oleh karyawan akan menimbulkan risiko terganggunya proses bisnis perusahaan.
Credit Union melakukan sosialisasi kepada karyawan jika ada produk atau aktivitas baru
Bencana alam atau kerusuhan politik Bencana alam atau kerusuhan politik, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tsunami, angin ribut, perang, atau kerusuhan masa.
Credit Union rutin membuat
back-up data
(Sumber: COSO Framework, 2013 dan Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011)
(59)
Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian
Elemen Komponen
Aktivitas Pengendalian
Teori Penjelasan
Desain dokumen yang baik dan bernomor urut tercetak
Desain dokumen yang baik adalah desain dokumen yang sederhana sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahan mengisi. Dokumen juga harus memuat tempat untuk tanda tangan bagi mereka yang berwenang untuk mengotorisasi transaksi. Jika dokumen digunakan sebagai bukti peralihan harta, maka perlu ada kolom untuk tanda tangan dan nama terang penerima. Dokumen perlu bernomor urut tercetak sebagai wujud pertanggungjawaban penggunakan dokumen.
Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), dan Slip Memo sederhana dan mudah digunakan
Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), dan Slip Memo menyediakan tempat untuk tanda tangan
Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), dan Slip Memo bernomor urut tercetak
Pemisahan tugas Terdapat tiga pekerjaan yang harus dipisahkan agar karyawan tidak memiliki peluang untuk mencuri harta perusahaan dan memalsukan catatan akuntansi. Ketiga pekerjaan tersebut adalah fungsi penyimpan harta, fungsi pencatat, dan fungsi otorisasi.
Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas dengan bagian pencatatan
Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas dan bagian otorisasi transaksi
Adanya pemisahan tugas antara bagian pencatatan dengan bagian otorisasi
(60)
Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen
Aktivitas Pengendalian
Teori Penjelasan
Mengamankan harta dan catatan perusahaan
Ketika orang berpikir tentang aset, mereka sering kali berpikir tentang kas dan aset fisik seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi di masa sekarang ini, informasi atau catatan perusahaan juga merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan. Yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengamankan harta dan informasi tersebut, antara lain meliputi:
1. Membatasi akses fisik terhadap harta (seperti penggunaan register kas, kotak brangkas, dan lain sebagainya)
2. Menjaga catatan dan dokumen dengan menyimpan catatan dan dokumen dalam lemari yang terkunci, serta dengan membuat back-up yang memadai. 3. Pembatasan akses terhadap ruang komputer dan terhadap file perusahaan
Hanya pihak tertentu saja yang bisa mengakses kas Adanya kotak brangkas yang terkunci untuk menyimpan kas kecil
Menjaga catatan dan dokumen dengan menyimpannya dalam lemari yang terkunci
Catatan perusahaan disimpan di Deposit Box Adanya pembatasan akses terhadap komputer dan file Credit Union
Adanya firewall di setiap komputer di Credit Union
(61)
Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen
Aktivitas Pengendalian
Teori Penjelasan
Menciptakan adanya pengecekan independen atas pekerjaan
karyawan lain
Beragam aktivitas untuk pengecekan independen antara lain meliputi:
1. Membandingkan catatan dengan aktual fisik. Misalnya, perusahaan dapat membandingkan antara catatan persediaan dengan saldo persediaan yang benar-benar ada.
2. Prinsip double entry bookkeeping. Prinsip bahwa total debet akan sama dengan total kredit merupakan salah satu sarana pengecekan.
3. Menciptakan adanya review atau pengecekan independen. Contohnya adalah laporan keuangan perusahaan diaudit oleh auditor independen.
1. Credit Union melakukan rekap dan membandingkan antara kas dalam catatan dan kas yang sebenarnya dimiliki
2. Credit Union menggunakan prinsip double entry bookkeeping
3. Laporan Credit Union diaudit oleh auditor independen
Otorisasi yang memadai atas transaksi bisnis
Otorisasi adalah pemberian wewenang dari manajer kepada bawahannya untuk melakukan aktivitas atau untuk mengambil keputusan tertentu. Otorisasi ini diwujudkan dalam bentuk tanda tangan atau paraf dalam dokumen transaksi.
Adanya tanda tangan pihak yang berwenang di Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), dan Slip Memo
(Sumber: COSO Famework, 2013 dan Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011)
(62)
Tabel 3.4 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi
Elemen Komponen Informasi dan Komunikasi
Teori Penjelasan
Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid
Perusahaan harus mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid. Misalnya perusahaan harus mencatat semua pengeluaran dan penerimaan kas dalam suatu periode. Jika ada pengeluaran dan penerimaan kas yang tidak tercatat akan mengakibatkan ketidaksesuaian antara kas dalam catatan perusahaan dengan kas yang sebenarnya dimiliki perusahaan.
Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat pada dokumen-dokumen yang mendukung, misalnya Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), Daftar Uang Masuk (DUM), Daftar Uang Keluar (DUK), Ringkasan Daftar Uang Masuk (RDUM), Ringkasan Daftar Uang Keluar (RDUK), Buku Harian Kas (BHK) Buku Jurnal Kas (BJK)
Mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya
Perusahaan harus mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya agar pencatatan transaksi menjadi tepat. Misalnya apabila pengeluaran kas diklasifikasikan secara tidak tepat sebagai aset, maka aset dan pemasukan bersih dinyatakan terlalu berlebih
Penerimaan kas akan diklasifikasikan sebagai aktiva
Pengeluaran kas akan diklasifikasikan sebagai pengurang aktiva
Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat
Perusahaan harus mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat agar keterangan tanggal di catatan tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan
Keterangan tanggal transaksi di dokumen SUM,
SUK, DUM, DUK, RDUM, RDUK, BHK, dan BJK dicatat hanya sesuai dengan waktu transaksi.
Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat
Perusahaan harus menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat agar laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan.
Semua penerimaan kas dikurangi pengeluaran kas disajikan dalam akun kas dalam laporan keuangan Credit Union
(63)
Tabel 3.5 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan
Elemen Komponen Pemantauan Teori Penjelasan
Supervisi yang efektif Supervisi yang efektif meliputi monitor kinerja karyawan serta mengamankan harta dengan mengawasi karyawan yang memiliki akses terhadap harta perusahaan. Supervisi sangat penting, terutama di perusahaan kecil yang tidak memiliki pemisahan tugas yang cukup memadahi.
Adanya pengawasan kinerja karyawan dan mengkoreksi jika ada kesalahan
Mengawasi karyawan yang mempunyai akses terhadap kas Credit Union
Pengauditan internal Pengauditan internal meliputi: 1. Evaluasi kepatuhan
karyawan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen, dan terhadap aturan atau regulasi yang berlaku.
2. Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen
Secara periodik dilakukan evaluasi kinerja bagian penerimaan, pengeluaran dan pengelolaan kas.
Secara periodik Credit Union melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen
(Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall,2007)
(64)
b. Mendeskripsikan kesesuaian antara pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO.
c. Mendeskripsikan hasil analisis komponen COSO yang diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta secara keseluruhan
3. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu “apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta efektif” adalah dengan melakukan uji kepatuhan Or-Go Sampling (Mulyadi: 2002).
Stop-Or-Go Sampling dapat mecegah peneliti dari pengambilan sampel yang terlalu
banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Peneliti menggunakan uji pengujian kepatuhan
Stop-Or-Go Sampling karena peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam
populasi sangat kecil.
Adapun langkah-langkah dalam uji pengujian kepatuhan Stop-Or-Go Sampling sebagai berikut:
a. Menentukan attribute yang diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian internal:
1) Attribute I: adanya penggunaan nomor urut tercetak untuk
masing-masing dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Romney (2004: 240), dokumen perlu bernomor urut
(65)
tercetak agar dokumen dapat dipertanggungjawabkan dan agar mengurangi kesempatan pengguna dokumen melakukan kecurangan (fraud).
2) Attribute II: adanya tanda tangan atau otorisasi dari pejabat yang
berwenang dalam dokumen. Menurut Hall Singleton (2007: 33), tujuan dari dari otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi material yang diproses valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen.
3) Attribute III: adanya kesesuaian antara slip dengan
dokumen yang berkaitan. Kesesuaian antara slip dengan dokumen-dokumen yang berkaitan penting karena membuktikan bahwa slip yang dibuat valid dan sinkron dengan dokumen lain yang berkaitan.
4) Attribute IV: adanya tanda validasi di slip yang membuktikan bahwa
transaksi yang tertulis di slip sinkron dan valid dengan transaksi yang tertulis di Sistem Koperasi Kredit (SIKOPDIT)
b. Setelah menentukan attribute, maka langkah selanjutnya adalah menentukan populasi. Populasi yang diambil sampelnya adalah dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti mengambil sampel dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas karena peneliti ingin mengetahui efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Peneliti
(66)
juga mengambil waktu dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015 karena waktu tersebut adalah bulan terakhir sebelum pengembialan sampel dilakukan, sehingga hasil penelitian adalah hasil yang terbaru.
c. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan Desire Upper Precision Limit (DUPL)
Pada tahap ini peneliti menentukan tingkat keandalan yang dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling menyarankan peneliti untuk memilih tingkat keandalan 90%, 95%, dan 97,5%. Peneliti menentukan tingkat keandalan (R%) sebesar 95% karena kepercayaan peneliti terhadap efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta cukup besar. Sedangkan peneliti menentukan Desire Upper Precision Limit (DUPL) sebesar 5% karena peneliti yakin kesalahan tidak lebih besar 5%.
d. Menentukan jumlah sampel yang harus diambil dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum.
Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian
Acceptable Uper Precision
Limit
Sample Size Based on Confidence Levels
90% 95% 97,5%
10% 24 30 37
9% 27 34 42
8% 30 38 47
7% 35 43 53
6% 40 50 62
5% 48 60 74
(67)
Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (lanjutan)
Acceptable Uper Precision
Limit
Sample Size Based on Confidence Levels
90% 95% 97,5%
3% 80 100 124
2% 12 150 185
1% 240 300 370
Sumber: Mulyadi (2002: 265)
e. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Pemilihan sampel dari keseluruhan anggota populasi harus dilakukan secara acak agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah sampel awal dalam penetitian sebanyak 60. Besarnya sampel tersebut didapat dari titik potong antara AUPL 5% dan tingkat keandalan 95% di Tabel 3.6 (Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian).
f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian internal.
Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah keempat atribut tersebut ada pada sampel yang diambil.
g. Membuat tabel Stop-Or-Go Decision
Tabel Stop-Or-Go Decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun Stop-Or-Go Decision yaitu:
(68)
Tabel 3.7 Tabel Stop-Or-Go Decision Langkah Besarnya
sampel kumulatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
5 Pengendalian internal tidak efektif atau gunakan
fixed-sample-size-attribute sampling sebagai alternatif.
Sumber: Mulyadi (2002: 266) Langkah 1
Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka pengambilan sampel dihentikan. AUPL dihitung dengan
menggunakan rumus:
���� =
� � � � �
� �
Menurut tabel 3.8, Confidence level factor pada R = 95% dan jumlah kesalahan = 0 adalah 3, maka AUPL = 3/60 adalah 5%. Jika kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka pengambilan sampel dihentikan.
Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop-Or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result
Number of Occurance
Convidance Levels
90% 95% 97,5%
0 2,4 3,0 3,7
1 3,9 4,8 5,6
(1)
118
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Audit dan Monitoring Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT). Pertumbuhan Gerakan Koperasi Kredit Di Indonesia Tahun 1970 sampai dengan 2014. 2014.http://www.cucoindo.org/index.php?option=com_content&view=cat egory&layout=blog&id=70&Itemid=183&lang=en. Diakses tanggal 17 September 2015
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).2013. Internal Control – Integrated Framework. Durham
Credit Union Counselling Office (CUCO). 2013. Apa yang anda ketahui tentang Koperasi Kredit CREDIT UNION. CUCO, Jakarta.
Diana Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses dan Penerapan. CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Hall, James A dan Tommie Singleton. 2007. Information Technology Auditing and Assurance. Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi kedua. Andi Offset, Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Salemba Empat, Jakarta _______. 2002. Auditing, Edisi keenam. Salemba Empat, Jakarta.
Munaldus., Yuspita Karlena. dan Herlina. 2014. Kiat Mengelola Credit Union. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
_________., Yuspita Karlena. Yohanes RJ. Saniansah. B Hendi. 2012. Credit Union: Kendaraan Menuju Kemakmuran Praktik Bisnis Sosial Model Indonesia. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information System, 13th Edition. Pearson Education, New Jersey.
(2)
119
LAMPIRAN
(3)
(4)
121
(5)
(6)
123