menjadi awal yang penting untuk masuk ke lapangan tetapi rancangan penelitian yang disusun tidak perlu memebelenggu peneliti untuk terlalu
tunduk pada “Reserve” padanya manakala kenyataan di lapangan menunjukan kecenderungan yang berbeda dengan yang dipikirkan
sebelumnya. Jadi kenyataan dilapangan yang memang harus ditunduki. Sasaran utama penelitian kualitatif adalah manusia yang dianggap
menjadi sumber masalah dan sekaligus penyelesaian masalah. Sasaran ini dapat berupa kejadian, benda berupa foto, artefak, peninggalan-
peninggalan kuno dan sebagainya. Intinya sasaran penelitian kualitatif adalah manusia dan segala kebudayaan dan kegiatannya.
Seorang peneliti dapat menggunakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jika yang bersangkutan ingin melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Memahami makna yang melandasi tingkah laku partisipan
2. Mendiskripsikan latar dan interaksi partisipan.
3. Melakukan eksplorasi untuk menidentifikasi informasi baru.
4. Memahami keadaan yang terbatas dan ingin mengetahui secara
mendalam dan rinci 5.
Mendiskripsikan fenomena untuk menciptakan teori baru.
3.2 Fokus Penelitian
Dalam penelitian kualitatif fokus penelitian adalah hal-hal yang akan dijadikan pusat perhatian dalam melakukan penelitian berkaitan erat
dengan rumusan masalah, dimana penelitian dijadikan acuan dalam
menentukan focus penelitian. Dalam hal ini fokus penelitian dapat berkembang atau berubah sesuai dengan perlembangan masalah penelitian
di lapangan. Menurut Bungin 2001:41, fokus penelitian mengandung
penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat perhatian serta kelak dibahas secara mendalam dan tuntas.
Dalam penelitian kualitatif digunakan variable mandiri tanpa membuatmenghubungkan dengan variable yang lain. Dalam penelitian ini
yang menjadi variable adalah Implementasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Jagir Surabaya. Yang menjadi fokus dalam
penelitian ini adalah : 1.
Biaya pelayanan Dimaksudkan bahwa dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Masyarakat apakah masih ada penarikan-penarikan atau pungutan kepada masyarakat miskin yang menggunakan fasilitas Jamkesmas.
Dalam hal ini meliputi : adakah biaya yang masih dibebankan pada pasien pemegang kartu Jamkesmas.
2. Cakupan pelayanan
Dimaksudkan bahwa pelayanan kesehatan apa saja yang didapatkan pemilik kartu Jamkesmas di Puskesmas Jagir Surabaya. Dalam hal ini
meliputi : jenis pelayanan kesehatan apa sajakah yang didapatkan pasien pemegang kartu Jamkesmas.
3. Kualitas pelayanan
Dimaksudkan bahwa masyarakat miskin pemilik kartu Jamkesmas mendapatkan mutu pelayanan yang sama seperti masyarakat umum,
yang meliputi : 1. Keandalan Reability
Berkaitan dengan kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan. Dalam hal ini meliputi : sikap
petugas dalam memberikan pelayanan dan cara petugas berkomunikasi dengan pasien pemegang kartu jamkesmas.
2. Daya Tanggap Responsiveness Berkaitan dengan keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memeberikan pelayanan dengan tanggap. Dalam hal ini meliputi : tindakan petugas terhadap keluhan pasien, kecepatan
waktu dalam menangani pasien pemegang kartu jamkesmas. 3. Jaminan Assurance
Berkaitan dengan adanya kemempuan, kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki setiap petugas atau pegawai, bebas
dari bahaya, resiko, ketidakamanan maupun keragu-raguan. Dalam hal ini meliputi : kredibilitas petugas loket terhadap pekerjaan, dan
keamanan lokasi bagi pasien pemegang kartu jamkesmas. 4. Empati Emphaty
Berkaitan dengan melakukan kemudahan, suatu komunikasi yang baik dan jelas serta dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan
para pasien. Dalam hal ini meliputi : kemudahan pasien dakam mencari petugas loket dan perhatian dari petugas terhadap pesien
pemegang kartu jamkesmas. 5. Berwujud Tangibles
Berkaitan dengan adanya fasilitas fisik, perlengkapan petugas atau pegawai dan sarana pelayanan. Dalam hal ini meliputi : tempat
duduk dan ruang tunggu, kebersihan ruangan, toilet dan tempat parkir.
3.3 Lokasi Penelitian