Penelitian-Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu

Bagian ini berisikan tentang hasil penelitian mengenai pendapatan asli daerah yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti: 1. Sophiayani 1997 : 90, dengan judul penelitian “ Implementasi pembangunan Daerah Tingkat I Dalam Kaitan pengembangan Perwilayahan Pembangunan di satuan Wilayah Pembangunan VII Madiun ”, dengan menggunakan analisa Locationt Quotient dan indeks Fungsional Wilkinson dapat di tarik kesimpulan : Pertama ,sektor pertanian secara umum sektor ini menjadi corak bagi perekonomian seluruh daerah dan berperan sangat menonjol terhadap PDRB di daerah – daerah tingkat II se-Satuan Wilayah Pembangunan VII Madiun IF ≥ 0,33. Kedua, sektor Perdagangan, hotel dan restoran secara umum menjadi corak bagi perekonomian seluruh Daerah Tingkat I di Satuan Wilayah Pembangunan VII Madiun IFS ≥ 0,33 0. 2. Mohammad Riduansyah 2003 dengan judul “Konstribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD guna Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah.” Dengan menggunakan location Quatient dapat disimpulkan: pertama total kontribusi komponen pajak daerah terhadap APBD dalam kurun waktu tahun anggaran 19931994-2000. 8 Kontribusi terbesar terhadap total penerimaan APBD diberikan oleh pajak hotel dan restaurant serta pajak hiburan. Kedua kontribusi komponen retribusi daerah terhadap total penerimaan APBD dalam kurun waktu tahun anggaran 19931994-2000. Kontribusi retribusi terhadap total penerimaan APBD diberikan oleh retribusi pasar dan retribusi terminal. Dari data yang diperoleh, terlibat bahwa kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap penerimaan APBD pemerintah daerah kota Bogor sangat fluktuatif. Untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah, kiranya perlu bagi pemerintah daerah Bogor untuk memperhatikan peluang yang ada. Langkah ini merupakan bentuk inovasi yang baik disamping tentunya mengintensifkan pelaksanaan penarikan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah diberlakukan sebelumnya. 3. Fuad 2004 : IX dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Jawa Timur”. Dari hasil penelitian melalui analisis regresi secara simultan variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dengan F hitung = 112,874 F tabel = 3,59 dengan menggunakan Level of Signifikant  sebesar 0,05. Sedangkan dari uji secara parsial menggunakan uji t dengan 2  = 0,025, sehingga dapat diketahui variabel bebas produk Domestik Regional Bruto PDRBP X 1 berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat dengan t hitung = 2,613 t tabel = 2,201. Untuk variabel bebas jumlah penduduk X 2 diperoleh t hitung = 2,045 t tabel = 2,201 yang berarti jumlah tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan asli daerah ini disebabkan karena kenaikan jumlah penduduk yang tidak diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidup daripada membayar pajak dimana pajak adalah salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah, sedangkan variabel pembangunan X 3 diperoleh t hitung = 2,275 t tabel = 2,201 yang berarti bahwa pengeluaran pembangunan berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah. 4. Sari 2006:X dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan Asli Daerah PAD di kabupaten Lamongan” dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa : Hasil analisis data menunjukkan bahwa variable bebas secara simultan berpengaruh nyata terhadap pendapatan Asli Daerah PAD di Kabupaten Lamongan. Hal ini diketahui dari uji F, yaitu diperoleh F hitung = 117,80 + F tabel = 3,35 secara parsial menunjukkan investasi, pengeluaran pemerintah dan Pendaptan domestic regional Bruto PDRB berpengaruh nyata terhadap pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lamongan. Dimana t hitung untuk variable investasi = 5,897 t tabel 2,201 t hitung untuk pengeluaran pemerintah = 4,459 t tabel 2,201 dan t hitung untuk variable PDRB = -2,207 + t table -2,201, sedangkan jumlah tenaga kerja sector Industri tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Lamongan, dimana t hitung yang di hasilkan -0,098 t table 2,201. Hasil analisis dengan r 2 parsial menunjukkan bahwa variable investasinya berpengaruh dominant terhadap pendapatan asli daerah y di kabupaten Lamongan. 5. I Wandana 2006:X dengan judul “Analisis beberapa factor yang mempengaruhi pendapatan Asli Daerah PAD di kabupaten Gresik” dari hasil penelitian disimpulkan bahwa : Melalui analisis regresi linier berganda dapat diperoleh persamaan regresi dengan menggunakan uji regresi secara simultan. Variable bebas berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat dengan F hitung = 18,946 F tabel = 3,48 dengan menggunakan level of significant x sebesar 0,05. Sedangkan dari pengujian secara parsial, menggunakan uji t dengan penduduk x 1 tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Gresik Y dengan t hitung = 0,040 t tabel = 2,220 untuk inflasi variabel bebas inflasi x 2 diperoleh t hitung = - 0,622 t table = -2,228 sehingga secara parsial inflasi tidak berpengeruh dan secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gresik untuk variabel jumlah tenaga kerja x3 diperoleh t hitung = 3,833 t tabel = 2,228 sehingga secara parsial dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gresik.Untuk variabel produk Domestik Regional Bruto xy di ketahui t hitung = 2,665 t table = 2,220 sehingga secara parsial dapat diketahui bahwa produksi domestic regional bruto berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan Asli daerah di Kabupaten Gresik.

2.2 Landasan teori