tersebut, misalnya absensi belum ditanda tangani oleh personalia, catatan lembur belum ditandatangani bagian produksi finishing
dan personalia, serta daftar gajiupah dan daftar transfer gaji upah belum ditandatangani oleh direktur, dan keuangan.
3 Praktik yang sehat dalam prosedur penggajianpengupahan
memiliki kelemahan pada pengisian absensi yang kurang diawasi oleh fungsi pencatat waktu yakni personalia sehingga dapat
memicu terjadinya titip absen. 5.
Penelitian Virginia Rebecka Golose, David P.E Saerang dan Harijanto Sabijono 2014 dengan judul “Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas Penggajian Pegawai Negeri Sipil di Badan Diklat Provinsi Sulawesi Utara” dengan hasil temuan sebagai berikut:
a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Penggajian Pegawai Negeri Sipil
di Badan Diklat Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan flowchart dokumen telah diterapkan dengan baik dan tertib, dan penerapannya
sudah sesuai denga karakteristik kualitatif laporan keuangan dan dilakukan secara sistematis, dimulai dari bendahara umum kemudian
akan diotorisasi oleh SKPD Pengguna Anggaran, yang kemudian akan dibuatkan surat untuk melakukan pembayaran yang diotorisasi
oleh PPKD, dan selanjutnya bendahara akan melakukan penerimaan tunai melalui bank, kemudian dicatat pada bagian akuntansi dan
dibayar atau diberikan secara tunai kepada pegawai sesuai dengan pangkat dan golongan pegawai itu sendiri.
b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Penggajian Pegawai Negeri Sipil
di Badan Diklat Provinsi Sulawesi Utara sudah sesuai Permendagri No
13 Tahun
2006, karena
informasidata dapat
dipertanggunjawabkan secara administratif, dan benar menurut kaidah
standar akuntansi.
Keadaan database
di pastikan
penggunaannya secara fisik oleh Badan Diklat Provinsi Sulawesi Utara diterima umum karena adanya dokumen-dokumen dan bukti
transaksi seperti: Surat Penyediaan Dana SPD, Surat Permintaan Pembayaran SPP, Surat Permintaan membayar SPM, Surat
Perintah Pencairan Dana SP2D, Surat Pertanggungjawaban SPJ, dan Nota Permintaan Dana NPD.
c. Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil Badan Diklat Provinsi
Sulawesi Utara
melalui SIMDA
Penggajian.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan melakukan penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten tentang evaluasi
sistem penggajian dalam menunjang efektifitas kinerja karyawan. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini hanya berlaku di Lembaga
Pemasyarakatan Kabupaten Klaten.
B.
Subjek dan Objek Penelitian
1.
Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud adalah bagian penggajian yang dijadikan responden yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek
penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi
2.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel yang diteliti atau sesuatu yang bisa diukur. Objek dari penelitian ini adalah sistem penggajian Lembaga
Permasyarakatan Kabupaten Klaten. C.
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dimulai pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Desember
2015.
D.
Jenis dan Sumber Data Data penelitian saya
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data internal perusahaan. Data internal merupakan data yang diperoleh dari pihak-pihak
intern terkait: 1.
Gambaran umum Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten 2.
Struktur organisasi dan job description 3.
Prosedur pencatatan gaji 4.
Formulir, dokumen dan catatan yang digunakan dalam Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten yang berhubungan dengan
penggajian.
E.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1.
Observasi Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan sistem pengendalian intern pada Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten.
2. Wawancara
Salah satu cara memperoleh data informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi dengan
bertanya jawab langsung dengan pimpinan perusahaan. Tehnik
wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak –
pihak terkait Bayu, 2005. 3.
Dokumentasi Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan dengan mempelajari
literatur ilmiah yang berhubungan dengan penelitian, yaitu literatur ilmiah yang mempunyai keterdukungan secara teoritik mengenai teori
pengendalian internal. Literatur ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini dapat ditemukan dari buku, surat kabar, majalah dan fasilitas
internet. Dokumentasi didapatkan dari pencarian literatur ilmiah melewati fasilitas perpustakaan dan browsing internet.
4. Teknik analisis data
Mengumpulkan data-data yang ada dengan memperhatikan teori – teori
yang ada. Kemudian mengalaisis data yang didapat dengan membandingkan sesuai dengan teori yang ada. Langkah
– langkahnya: a.
Deskripsi sistem akuntansi penggajian Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten.
b. Deskripsi dokumen yang digunakan di Lembaga Pemasyarakatan
Kabupaten Klaten. c.
Mendeskripsikan catatan akuntansi yang digunakan Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten.
d. Deskripsi jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi
Penggajian antara Teori dengan Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten
e. Membandingkan sistem akuntansi penggajian antara teori dengan
praktik di
Lembaga Pemasyarakatan
Kabupaten Klaten.
50
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten
Sebagai Unit Pelaksana Teknis UPT dibidang Pemasyarakatan Lapas Kabupaten Klaten bernaung dan bertanggung jawab langsung kepada Kanwil
Departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah. Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten didirikan sekitar Tahun 1923 oleh
Pemerintahan Belanda, pada waktu itu bernama Pendjara digunakan untuk penjara bagi pribumi dan lokasinya di alun-alun Klaten. Seiring dengan
perkembangan zaman dan berubahnya sistem kepenjaraan menjadi pemasyarakatan. Kemudian berubah nama menjadi Rumah Tahanan Negara
Kabupaten Klaten sejak tanggal April 1985 sesuai dengan SK. Menteri Kehakiman RI No. W9.PR.07.03.0322 dan sejak tanggal 16 April 2003 sesuai
dengan Menteri Kehakiman dan HAM RI No. M.05.PR.07.03 Tahun 2003 berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten.
Lapas yang sekarang ada, berada di lokasi tengah tengah kota, tepatnya di Jl. Pemuda No. 206 Klaten dengan nomor telepon dan faximile 0272 322019
kode pos 57411. Luas bangunan seluruhnya yaitu: 8.210 M2 dan bangunan seluas 5.808 M2 digunakan untuk bangunan kantor dan tiga blok hunian. Daya
tampung LAPAS Kabupaten Klaten sesuai dengan luas bangunan adalah
sejumlah 370 tiga ratus tujuh puluh orang. Status Kepemilikan tanah yaitu hak
milik Departemen
Kehakiman RI.
B. Visi dan Misi
1.
Visi lembaga permasyarakatan klas IIB Klaten adalah “Masyarakat
Memperoleh Kepastian Hukum” 2.
Misi lembaga Pemasyarakatan klas IIB Klaten adalah
a. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;
b. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
c. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
d. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
e. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementrian Hukum
dan HAM; serta f.
Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan berintegras.
C. Susunan Keorganisasian Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten
Keadaan struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten ini menentukan kinerja yang ada dan masing-masing mempunyai tanggung jawab
yang telah ditentukan. Berikut adalah struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Klaten :