Tabel 2.6. Skala Penilaian Detection Rating
Degree Deskripsi
1 Very high
Otomatis proses dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi komputerisasi
2 Very high
Hampir semua kesalahan dapat dideteksi oleh alat kontrol visual pada bentuk barang dan double checking
3 High Alat kontrol cukup andal untuk mendeteksi kesalahan
visual pada bentuk barang
4 High Alat kontrol relatif andal untuk mendeteksi kesalahan
visual pada bentuk barang
5 Moderate Alat kontrol bisa mendeteksi kesalahan visual pada
susunan barang
6 Moderate Alat kontrol cukup bisa mendeteksi kesalahan visual
pada susunan barang
7 Low Keandalan alat kontrol untuk mendeteksi kesalahan
rendah pengamatan fisik
8 Low Keandalan alat kontrol untuk mendeteksi kesalahan sangat
rendah perubahan warna
9 Very low
Alat kontrol tidak bisa diandalkan untuk mendeteksi kesalahan feeling berdasar pengalaman masa lalu
10 Very low
Tidak ada alat kontrol yang bisa digunakan untuk mendeteksi kesalahan
Sumber Gaspersz 2002
2.9 Brainstorming
Brainstorming membantu membangkitkan ide-ide alternative dan persepsi dalam suatu tim kerja sama teamwork yang bersifat terbuka dan bebas tidak
malu-malu.Menurut Gaspersz 2002 Brainstorming dapat digunakan berkaitan dengan hal-hal berikut:
Menentukan penyebab yang mungkin dari masalah-masalah dalam
proses danatau solusi terhadap masalah masalah itu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Memutuskan masalah apa atau kesempatan peningkatan apa yang
perlu diselesaikan.
Anggota tim merasa bebas untuk berbicara dan menyumbangkan ide- ide kreatif mereka.
Menginginkan untuk menjaring sejumlah besar persepsi alternatif
Kreatifitas merupakan outcome yang diinginkan.
Fasilitator dapat secara efektif mengelola tim kerja sama itu.
2.10 Penelitian Pendahulu
Sebagai komparasi untuk penelitian yang terkait maka dicantumkan pula judul, pembahasan, dan kesimpulan dari penelitian pendahulu :
1.Farihul Ibad 2010, Analisis kualitas produk Aluminium Fluorida AlF
3
dengan metode Six Sigma di PT. Petrokimia Gresik Tbk. Dengan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas Aluminium Fluorida AlF
3
, menganalisis kualitas produk Aluminium Fluorida AlF
3
berdasarkan nilai sigma dan memberikan usulan perbaikan dengan tujuan mengurangi jumlah
defect paling dominan terbesar yang ada pada proses produksi sehingga nantinya secara optimal jumlah defect yang terjadi dapat ditekan dengan seminimal
mungkin zero defect. Untuk pengendalian kualitas Aluminium Fluorida AlF
3
digunakan metode Six Sigma Dengan cara analisa pengukuran batas spesifikasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kandungan dalam produk Aluminium Fluorida AlF
3
yakni kandungan AlF
3
, SiO
2
, Fe
2
O
3
, P
2
O
5,
LOI, H
2
O, Untamp, dan Mesh + 325. maka nantinya didapatkan baseline kinerja tingkat output yang menggambarkan tingkat DPMO
serta Nilai Sigma Quality Level SQL selama tiga bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya tingkat DPMO yang mempengaruhi kualitas Aluminium Fluorida AlF
3
adalah Kandungan Aluminium Fluorida Purity sebesar DPMO = 117.023 dengan nilai SQL
sebesar 2,69 berarti kualitas produk ini kandungan AlF
3
masih jauh untuk mencapai zero defect karena memiliki persentase kecacatan sebesar
11,7023., untuk kandungan Air H
2
O sebesar DPMO = 178.786 dengan nilai SQL sebesar 2,42 berarti kualitas produk ini kandungan Air masih
jauh untuk mencapai zero defect karena memiliki persentase kecacatan sebesar 17,8786 , dan untuk ukuran mesh + 325 sebesar DPMO = 11.011
dengan nilai SQL sebesar 3,79 berarti kualitas produk ini kandungan Air mau mendekati untuk mencapai zero defect karena memiliki persentase
kecacatan sebesar 1,1011 .
2.Moses L. Singgih dan Renanda tahun 2008 dengan judul :
Peningkatan Kualitas Produk Kertas Dengan Menggunakan Pendekatan Six Sigma Di Pabrik Kertas Y
Kualitas merupakan salah satu jaminan yang diberikan dan harus dipenuhi oleh perusahaan kepada pelanggan, karena kualitas suatu produk merupakan salah
satu kriteria penting yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih produk.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan melakukan perbaikan kualitas agar dapat mengurangi variabilitas output terhadap
spesifikasi ukuran dengan menggunakan DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve, Control pada Six Sigma.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Y adalah terdapat variabilitas output terhadap spesifikasi ukuran yang telah ditentukanbsehingga diperlukan upaya
peningkatan kualitas untuk mengurangi variabilitas output tersebut. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dari data historis pada awal penelitian, pada tahap Measure diperoleh bahwa terdapat nilai kapabilitas proses untuk masing-masing parameter
yaitu:
a. Brightness: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,53 dan nilai sigmanya sebesar 3,15 yang memiliki DPMO sebesar 50.447.
b. L: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,47 dan nilai sigmanya sebesar 2,95 yang DPMO sebesar 73.489.
c. a: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,26 dan nilai sigmanya sebesar 2,30 dan memiliki DPMO sebesar 211.873.
d. b: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,28 dan nilai sigmanya sebesar 2,36 dan memiliki DPMO sebesar 194.358.
2. Dari hasil perolehan nilai kapabilitas proses, nilai sigma dan DPMO pada keempat parameter tersebut, bisa dikatakan bahwa proses produksi kertas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersebut belum mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
3. Berdasarkan pada analisa FMEA, penyebab yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan warna adalah dari faktor manusia. Selanjutnya dari
faktor machine, metode dan material. 4. Prioritas yang utama dalam melakukan tindakan perbaikan berdasarkan
pada FMEA adalah memberikan peringatan kepada operator agar tidak melakukan kesalahan dalam pengontrolan.
5. Konfirmasi hasil perhitungan nilai sigma dan kapabilitas proses setelah perbaikan adalah sebagai berikut:
a. Brightness: nilai sigma meningkat menjadi 3,50 dengan DPMO sebesar 22.750 dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,68.
b. L: nilai sigma meningkat menjadi 3,10 dengan DPMO sebesar 54.799 dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,60.
c. a: nilai sigma meningkat menjadi 2,70 dengan DPMO sebesar 115.070 dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,33.
d. b: nilai sigma meningkat menjadi 2,50 dengan DPMO sebesar 158.655 dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,31.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian untuk penyusunan tugas akhir ini dilakukan di bagian produksi PT.Wangta Agung Surabaya yang beralamatkan Jl.Simo pomahan 144 P
Surabaya. Waktu pengambilan data dimulai pada bulan September 2011 sampai selesai.
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 3.2.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan data dari perusahaan yang digunakan dalam perhitungan DMAIC. Variabel-variabel yang didapat adalah adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas
Variabel bebas independent variable variabel sebab variabel pengaruh variabel eksperimen adalah faktor yang menjadikan pokok
permasalah yang ingin diteliti, yaitu faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap produk Sepatu Boot antara lain meliputi:
a. Penomeran tidak ada PTA b. Logo produk tidak jelas LTJ
c. Kain nylon dalam berlubangsobek KNB d. Tepi atas sepatu tidak rata sama TTS
e. Sol bagian bawah tidak rata STR
43
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.