Analisis Tabulasi Silang ANALISIS DATA

Tabel 5.12 Symmetric Measures antara Dewan Komisaris Independen dan Financial Distress Symmetric Measures Ordinal by Ordinal Gamma .323 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.12, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar 0,323. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan positif + dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah berada di interval koefisien korelasi 0,200-0,399 antara variabel dewan komisaris independen dan financial distress .. 2 Hasil tabulasi silang antara kepemilikan manajerial dan financial distress dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. 13 Tabulasi Silang antara Kepemilikan Manajerial dan Financial Distress Non Financial Distress Financial Distress Total Kepemilikan Manajerial Ada 119 18 137 Tidak Ada 61 6 67 Total 180 24 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.13, ditemukan sebesar 137 data memiliki kepemilikan manajerial dalam arti manajer memiliki saham perusahaan, terdiri atas 119 data merujuk pada kondisi non- financial distress dan 18 data lainnya dalam kondisi financial distress . Selanjutnya, ditemukan 67 data tidak memiliki kepemilikan manajerial, terdiri atas 61 data merujuk pada kondisi non-financial distress dan 6 lainnya dalam kondisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI financial distress . Adapun kekuatan serta arah hubungan yang dilihat melalui koefisien gamma dapat dijelaskan pada tabel 5.14 Tabel 5.14 Symmetric Measures antara Kepemilikan Manajerial dan Financial Distress Symmetric Measures Ordinal by Ordinal Gamma -.212 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.14, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar -0,212. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan negatif - dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah berada di interval koefisien korelasi 0,200-0,399 antara variabel kepemilikan manajerial dan financial distress . 3 Hubungan antara Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan Institusional dan Financial Distress. Hasil tabulasi silang antara kepemilikan institusional dan financial distress dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. 15 Tabulasi Silang antara Kepemilikan Institusional dan F inancial Distress Non Financial Distress Financial Distress Total Kepemilikan Institusional Tidak Memiliki Pengaruh Signifikan 3 3 Memiliki Pengaruh Signifikan 8 1 9 Hak Pengendalian Control 169 23 192 Total 180 24 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.15, ditemukan sebesar 3 data memiliki kepemilikan institusional yang tidak memiliki pengaruh signifikan, dan 3 data ini merujuk pada kondisi non-financial distres. Selanjutnya, sebanyak 9 data memiliki kepemilikan institusional yang memiliki pengaruh signifikan, 8 data diantaranya merujuk pada kondisi non-financial distress dan 1 data lainnya pada kondisi financial distress. Lalu, sebanyak 192 data memiliki kepemilikan institusional yang memiliki hak pengendalian control, terdiri atas 169 data yang merujuk pada kondisi non-financial distress dan 23 data lainnya pada kondisi financial distress . Adapun kekuatan serta arah hubungan yang dilihat melalui koefisien gamma dapat dijelaskan pada tabel 5.16. Tabel 5.16 Symmetric Measures antara Kepemilikan Institusional dan Financial Distress Symmetric Measures Ordinal by Ordinal Gamma .205 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.16, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar 0,205. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan positif + dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berada di interval koefisien korelasi 0,200-0,399 antara variabel kepemilikan institusional dan financial distress . b. Analisis Tabulasi Silang Crosstab antara Mekanisme Corporate Governance dan Nilai Perusahaan 1 Hubungan antara Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Dewan Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan. Hasil tabulasi silang antara dewan komisaris independen dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. 17 Tabulasi Silang antara Dewan Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan Total Rendah Sedang Tinggi Komisaris Independen Sesuai Ketentuan 71 81 42 194 Tidak Sesuai Ketentuan 5 4 1 10 Total 76 85 43 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.17, ditemukan sebesar 194 data komisaris independen sesuai ketentuan, terdiri atas 71 data dengan nilai perusahaan yang rendah, 81 data dengan nilai perusahaan sedang dan 42 data dengan nilai perusahaan tinggi. Selanjutnya, ditemukan 10 data komisaris independen tidak sesuai ketentuan, terdiri atas 5 data dengan nilai perusahaan rendah, 4 data dengan nilai perusahaan sedang dan 1 data dengan nilai perusahaan tinggi. Adapun kekuatan serta arah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hubungan yang dilihat melalui koefisien gamma dapat dijelaskan pada tabel 5.18 Tabel 5.18 Symmetric Measures antara Dewan Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan Symmetric Measures Ordinal by Ordinal Gamma -.285 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.18, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar -0,285. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan negatif - dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah berada di interval koefisien korelasi 0,200-0,399 antara variabel dewan komisaris independen dan nilai perusahaan. 2 Hubungan antara Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan. Hasil tabulasi silang antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. 19 Tabulasi Silang antara Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan Total Rendah Sedang Tinggi Kepemilikan Manajerial Tidak Ada 38 63 36 137 Ada 38 22 7 67 Total 76 85 43 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.19, ditemukan sebesar 137 data yang tidak memiliki kepemilikan manajerial, terdiri atas 38 data dengan nilai perusahaan yang rendah, 63 data dengan nilai perusahaan sedang dan 36 data dengan nilai perusahaan tinggi. Selanjutnya, ditemukan 67 data yang memiliki kepemilikan manajerial terdiri atas 38 data dengan nilai perusahaan rendah, 22 data dengan nilai perusahaan sedang dan 7 data dengan nilai perusahaan tinggi. Adapun kekuatan serta arah hubungan yang dilihat melalui koefisien gamma dapat dijelaskan pada tabel 5.20. Tabel 5.20 Symmetric Measures antara Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan Symmetric Measures Ordinal by Ordinal Gamma -.494 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.20, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar -0,494. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan negatif - dengan tingkat kekuatan hubungan yang sedang berada di interval koefisien korelasi 0,400-0,599 antara variabel kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Hubungan antara Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan Hasil tabulasi silang antara kepemilikan institusional dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. 21 Tabulasi Silang antara Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan Total Rendah Sedang Tinggi Kepemilikan Institusional Tidak Memiliki Pengaruh Signifikan 3 3 Memiliki Pengaruh Signifikan 4 5 9 Hak Pengendalian 69 80 43 192 Total 76 85 43 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.21, ditemukan sebesar 3 data tidak memiliki kepemilikan institusional yang berpengaruh secara signifikan, terdiri atas 3 data dengan nilai perusahaan rendah, dan tidak terdapat data 0 dengan nilai perusahaan sedang maupun tinggi. Selanjutnya, ditemukan 9 data yang memiliki kepemilikan institusional dengan pengaruh signifikan, terdiri atas 4 data dengan nilai perusahaan rendah, 5 data dengan nilai perusahaan sedang, tidak terdapat data dengan nilai perusahaan tinggi dan sebanyak 192 data memiliki kepemilikan institusional yang mempunyai hak pengendalian. 192 data ini terdiri atas 69 data dengan nilai perusahaan rendah, 80 data dengan nilai perusahaan sedang dan 43 data dengan nilai perusahaan tinggi. Adapun kekuatan serta arah hubungan yang dilihat melalui koefisien gamma dapat dijelaskan pada tabel 5.22 Tabel 5.22 Symmetric Measures antara Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan Symmetric Measures Ordinal by Ordinal Gamma .519 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.22, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar 0,519. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan negatif - dengan tingkat kekuatan hubungan yang sedang berada di interval koefisien korelasi 0,400-0,599 antara variabel kepemilikan institusional dan nilai perusahaan. . c. Analisis Tabulasi Silang Crosstab antara Financial Distress dan Nilai Perusahaan . Hasil tabulasi silang antara financial distress dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.23 Tabulasi Silang antara Financial Distress dan Nilai Perusahaan Nilai_Perusahaan Total Rendah Sedang Tinggi Non Financial Distress 70 70 40 180 Financial Distress 6 15 3 24 Total 76 85 43 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.23, ditemukan sebesar 180 data non financial distress terdiri atas 70 data dengan nilai perusahaan rendah, 70 data dengan nilai perusahaan sedang dan 40 data dengan nilai perusahaan tinggi. Selanjutnya, ditemukan 24 data financial distress terdiri atas 6 data dengan nilai perusahaan rendah, 15 data dengan nilai perusahaan sedang dan 3 data dengan nilai perusahaan tinggi. Adapun kekuatan serta arah hubungan yang dilihat melalui koefisien gamma dapat dijelaskan pada tabel 5.24 Tabel 5.24 Symmetric Measures antara Financial Distress dan Nilai Perusahaan Symmetric Measures Gamma -.285 N of Valid Cases 204 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 5.24, nilai koefisien gamma menunjukkan angka sebesar -0,285. Hal tersebut menunjukkan arah hubungan negatif - dengan tingkat kekuatan hubungan yang lemah berada di interval koefisien korelasi 0,200-0,399 antara variabel financial distress dan nilai perusahaan. .

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah diolah, maka pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hubungan antara Mekanisme Corporate Governance dan Financial Distress a. Hubungan antara Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Dewan Komisaris Independen dan Financial Distress Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif lemah antara dewan komisaris independen dan financial distress . Arah hubungan positif ini menjelaskan bahwa dewan komisaris independen mempunyai hubungan searah dengan financial distress . Arah hubungan positif ini mengartikan bahwa seiring dengan penambahan dewan komisaris independen dapat meningkatkan kemungkinan financial distress . Hubungan yang lemah memiliki kecenderungan bahwa dengan adanya penambahan dewan komisaris belum tentu dapat membawa perusahaan terhindar dari financial distress . Hubungan lemah ini dapat terjadi karena perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen sesuai ketentuan-pun, belum tentu terhindar dari kondisi financial distress begitu pula sebaliknya. Hal ini bisa saja terjadi, dengan asumsi pembentukan dewan komisaris terkadang juga hanya terbatas untuk memenuhi aturan pendirian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebuah perusahaan go-public saja, namun dalam prakteknya dewan komisaris acapkali kurang bekerja secara optimal sesuai dengan peran yang dijalankan. Selain itu, kriteria independen hanya dilihat dari kepemilikan saham saja, padahal sangat mungkin komisaris yang dianggap independen justru memiliki hubungan yang sangat tidak independen. Misalnya saja, hubungan kekerabatan atau sanak saudara dengan pengelola perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tabalujan 2002 dan Parulian 2007 yang mengatakan bahwa hubungan positif terjadi antara komisaris independen dan financial distress . Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Deviacita dan Ahmad 2012 yang menyatakan bahwa semakin tinggi proporsi dewan komisaris independen maka akan meningkatkan monitoring atau pengwasan kinerja perusahaan yang dampaknya kepada rendahnya kemungkinan kondisi financial distress . b. Hubungan Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan Manajerial dan Financial Distress Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif lemah antara kepemilikan manajerial dan financial distress . Hubungan yang lemah dapat diartikan bahwa dengan adanya penambahan kepemilikan manajerial belum tentu membuat perusahaan terhindar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari kondisi financial distress . Dalam penelitian ini, ditemukan arah hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dan financial distress hal ini mengartikan bahwa seiring dengan adanya penambahan kepemilikan saham oleh manajer maka akan menurunkan kemungkinan perusahaan mengalami kondisi financial distress . Semakin besar kepemilikan manjerial berarti manajer akan merasa bahwa ia memiliki andil untuk mengelola dan membawa perusahaan pada performa yang terbaik. Manajer juga merasa memiliki kepentingan untuk menyelaraskan tujuan mereka dan para pemegang saham sehingga mampu mengurangi potensi terjadinya financial distress. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Emrinaldi 2007 yang menunjukkan adanya arah hubungan yang negatif antara kepemilikan manajerial dan financial distress , dimana semakin besar proporsi kepemilikan saham oleh manajer disuatu perusahaan maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya financial distress . c. Hubungan Mekanisme Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan Institusional dan Financial Distress Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif lemah antara kepemilikan institusional dan financial distress . Dalam penelitian ini ditemukan arah hubungan yang positif antara kepemilikan