Seleksi Item dan Reliabilitas Alat Ukur

menunjuk kepada derajat fungsi mengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya pada suatu tes Suryabrata,2002. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas isi menunjuk kepada sejauh mana tes, yang merupakan seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang hendak diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasarkan derajat representatifnya isi tes itu bagi isi hal yang akan diukur Suryabrata,2002. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara analisis rasional yaitu mengkonsultasikan setiap item dengan orang lain atau ahli yang dipandang lebih memahami tentang hal yang diukur Professional Judgement , dalam hal ini melalui dosen pembimbing.

2. Seleksi Item dan Reliabilitas Alat Ukur

Seleksi item dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi item-total yang menghasilkan indeks daya beda item. Daya beda item yaitu kemampuan item dalam membedakan antara subyek yang memiliki atribut dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Cara penghitungannya yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor subyek pada item yang bersangkutan dengan skor total tes. Semakin tinggi korelasinya maka semakin tinggi daya beda itemnya Azwar,1988. Jika koefisien korelasinya rendah mendekati nol maka fungsi item tersebut tidak cocok dengan fungsi alat ukur dan daya bedanya tidak bagus. Apabila hasil uji berkorelasi negatif berarti terdapat cacat yang serius pada item yang bersangkutan. Penentuan koefisien daya beda pada penelitian ini memakai koefisien korelasi Product Momen Pearson. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan pada korelasi item total, digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 maka daya pembedanya dianggap memuaskan. Item yang memiliki harga rix kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar,1988. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item-item yang terpilih yang memiliki harga rix ≥ 0,30. Pendekatan yang dipakai dalam mengestimasi reliabilitas dalam tes ini adalah pendekatan satu kali pengukuran melalui teknik koefisien Alpha cronbach. Dalam pendekatan pengukuran satu kali ini, seperangkat tes diberikan kepada sekelompok subjek satu kali, kemudian dihitung dengan menngunakan koefisien reliabilitas alpha untuk mengetahui estimasi reliabilitasnya. Penelitian dilakukan dari tanggal 14 September 2009 sampai dengan 18 september 2009. Skala disebarkan tanggal 14 September 2009 melalui salah seorang kerabat penulis yang bekerja sebagai karyawan Penerbit dan Percetakan Kanisius untuk kemudian disebarkan secara acak di dalam lingkungan kerja Kanisius. Hasil seleksi item pada tahap pertama menghasilkan daya beda item antara -0,434 sampai dengan 0,761 dengan tingkat keandalan sebesar 0,962. Item yang lolos seleksi berjumlah 65 item sedangkan 15 butir item gugur. Secara terperinci tabel 3 berikut ini menyajikan nomor item yang lolos maupun yang gugur. Tabel 3 Blueprint Skala Kepuasan Kerja Yang Lolos Seleksi dan Yang Gugur Tahap Pertama Dimensi Kepuasan Kerja No.item Item Gugur F UF F UF Instrinsic Reward a. Keterlibatan dalam pengambilan 19, 37, 56 11, 23, 34 37 - keputusan b. Wewenang dalam pelaksanaan 10, 28 5, 15 5 - tugas c. Kebermaknaan tugas 7 21 - - d. Komunikasi dengan atasan 16, 25 17, 31 - - e. Keadilan yang merata 8, 14, 26 9, 18, 27 - 9 f. Peningkatan karir 1, 13, 22 4, 20, 32 - - g. Variasi tugas 6 12 - - Organizational Extrinsic reward a. Kesempatan untuk naik pangkat 2, 29, 33 24, 30, 35 29 - b. Jaminan kerja 38, 39, 44, 46 40, 42, 48, 50 38 42 c. Gaji 43, 47, 53 36, 45, 49 - 36 d. Tunjangan fasilitas tambahan 41, 51, 54 58, 60, 67 - - Social Extrinsic Reward a. Dukungan atasan 62, 69 52, 55 - - b. Dukungan rekan sekerja 59, 65 57, 63 65 63 Convenience extrinsic reward a Beban kerja berlebihan 66, 74 71, 75 - 71 b. Ketidakadilan pembagian peran 3, 61, 64 68, 72, 76 61, 64 72 c. Kurangnya sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas 77, 78 70, 80 78 70 d. Kurangnya penerapan norma-norma di lingkungan kerja 73 79 - - TOTAL KESELURUHAN 40 40 8 7 Tabel 3 Blueprint Skala Kepuasan Kerja Yang Lolos Seleksi dan Yang Gugur Tahap Pertama Tahap selanjutnya yaitu menguji ulang item pertanyaan yang lolos seleksi pada tahap pertama, hal ini dilakukan dengan tujuan bahwa item pertanyaan dalam penelitian ini benar-benar dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat. Hasil uji validitas dan reliabilitas pada tahap yang kedua menghasilkan daya beda item antara 0,298 sampai dengan 0,779 dengan tingkat keandalan 0,969. Daya beda item pada pengujian ini diturunkan menjadi 0,29 sehingga seluruh item pada pengujian ini dapat digunakan sehingga skala yang digunakan memiliki keseimbangan dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat. Tabel 4 Blueprint Skala Kepuasan Kerja Yang Lolos Seleksi dan Yang Gugur Tahap Kedua No Item Gugur Dimensi Kepuasan Kerja F UF F UF Instrinsic Reward a. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan 19, 56 11, 23, 34 - - b. Wewenang dalam pelaksanaan 10, 28 15 - - tugas c. Kebermaknaan tugas 7 21 - - d. Komunikasi dengan atasan 16, 25 17, 31 - - e. Keadilan yang merata 8, 14, 26 18, 27 - - f. Peningkatan karir 1, 13, 22 4, 20, 32 - - g. Variasi tugas 6 12 - - Organizational Extrinsic reward a. Kesempatan untuk naik pangkat 2, 33 24, 30, 35 - - b. Jaminan kerja 39, 44, 46 40, 48, 50 - - c. Gaji 43, 47, 53 45, 49 - - d. Tunjangan fasilitas tambahan 41, 51, 54 58, 60, 67 - - Social Extrinsic Reward a. Dukungan atasan 62, 69 52, 55 - - b. Dukungan rekan sekerja 59 57 - - Convenience extrinsic reward a. Beban kerja berlebihan 66, 74 75 - - b. Ketidakadilan pembagian peran 3 68, 76 - - c. Kurangnya sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas 77 80 - - d. Kurangnya penerapan norma- norma di lingkungan kerja 73 79 - - TOTAL KESELURUHAN 33 32 - - Table 4 Blueprint Skala Kepuasan Kerja Yang Lolos Seleksi dan Yang Gugur Tahap Kedua

G. Uji Asumsi