Kesimpulan Hasil Pengujian Akurasi Hasil Pengujian Waktu Kinerja Sistem Kesimpulan Hasil Pengujian Waktu Kinerja Sistem

04-008 6.51 4.27 2.78 3.58 5.20 4.89 N N 02-011 6.39 3.73 2.78 3.83 5.29 5.16 N Y 04-047 6.20 4.20 2.47 3.87 5.23 5.01 N N 05-025 6.56 3.63 2.95 3.54 5.26 4.76 N N 01-019 5.55

4.20 2.72 5.00 5.01

4.18 Y Y 04-016 6.35 3.76 2.59 4.05 5.11 4.69 N N 04-062 6.29 3.45 3.13 3.65 5.00 4.96 N N 04-045 6.00 3.91 2.81 3.64 5.22 4.87 N N 02-013 6.57 3.85 2.38 3.27 5.30 4.78 N N 02-044 6.20 3.80 2.79 3.29 4.73 5.13 N N 05-008 6.34 3.85 2.41 3.48 5.09 4.56 N N 01-053 5.95 3.55 2.63 3.72 5.23 4.63 N N 04-061 6.01 4.02 2.40 3.45 5.15 4.60 N N 04-028 6.17 3.39 2.39 3.61 5.00 5.04 N N 02-031 6.38 3.64 2.40 3.53 4.98 4.55 N N 04-017 6.02 3.37 2.88 3.63 4.95 4.57 N N 04-013 5.95

3.45 2.13 3.44 5.35

4.95 Y Y 04-050 6.13 3.41 2.63 3.60 4.75 4.52 N N 02-012 6.19 3.36 2.48 3.35 5.07 4.49 N N 05-033 6.60

3.31 2.00 3.50 4.73

4.51 Y Y 04-033 5.88 3.28 2.75 3.28 4.98 4.38 Y Y 01-020 6.00

3.31 2.44 3.49 4.65

4.49 Y Y 01-054 5.80 3.36 2.95 2.93 4.56 4.70 Y N 01-027 5.54

3.50 2.64 3.28 4.45

4.55 Y Y 01-028 5.97

3.52 2.33 3.38 4.53

4.23 Y Y 05-014 5.55 3.34 2.46 3.34 4.62 4.36 Y Y 02-022 5.90

3.10 2.00 3.75 4.35

3.75 Y Y 01-040 5.17

2.60 2.29 2.42 4.40

4.23 Y Y

6.1.8. Kesimpulan Hasil Pengujian Akurasi

Kedua hasil pengujian akurasi menggunakan confusion matrix dari data nilai UN IPA IPS tahun 2014, dihasilkan ketika sistem memasukkan nilai ‘k’ = 28 yang menghasilkan jumlah obyek yang terdeteksi outlier pal ing sedikit dari nilai ‘k’ 7, 14, dan 28 keakuratannya adalah 79,43 untuk IPA dan 79,87 untuk IPS. Percobaan pada data nilai UN IPA 2014, perbandingan hasil akurasi dari pengguna menggunakan hasil yang sama pada ketiga nilai ‘k’ yang dimasukan lewat si stem dan juga sistem dengan nilai ‘k’ 7, 14, dan 28, ketika sistem memasukan nilai ‘k’ = 7 hasil akurasinya adalah 69,5, ketika sistem memasukan nilai ‘k’ = 14 hasil akurasinya adalah 68,79, dan ketika sistem memasukan nilai ‘k’ = 28 hasil akurasinya adalah 79,43. Percobaan pada data nilai UN IPS 2014, perbandingan hasil akurasi dari pengguna menggunakan hasil yang sama pada ketiga nilai ‘k’ yang dimasukan lewat sistem dan juga sistem dengan nilai ‘k’ 7, 14, dan 28, ketika sistem memasukan nilai ‘k’ = 7 hasil akurasinya adalah 64,78 , ketika sistem memasukan nilai ‘k’ = 14 hasil akurasinya adalah 67,92 , dan ketika sistem memasukan nilai ‘k’ = 28 hasil akurasinya adalah 79,43. Hal ini terbukti bahwa nilai ‘k’ yang cenderung stabil menghasilkan outlier, memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ‘k’ yang lain.

6.1.9. Hasil Pengujian Waktu Kinerja Sistem

Pengujian ini menggunakan data nilai Ujian Nasional UN IPA Tahun 2014, dengan jumlah data 141 dan jumlah atribut 7. Rincian waktu percoba an dengan memasukkan nilai ‘k’ yang berbeda-beda adalah sebagai berikut : Table 6.17 Tabel Pengujian Waktu Kinerja Sistem Nilai k Waktu Deteksi 10 0.646084059 20 1.240369053 40 2.532196818 60 4.159508149 80 6.112923082 100 8.433924134 120 11.92125682 140 13.87022524 Gambar 6.4 Grafik Hasil Pengujian Waktu Kinerja Sistem

6.1.10. Kesimpulan Hasil Pengujian Waktu Kinerja Sistem

Pengujian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa sistem dengan data yang sama, jika dideteksi dengan masukan nilai ‘k’ yang semakin besar, maka waktu deteksi juga semakin lama. Hal ini dikarenakan sistem sangat berpengaruh dengan nilai ‘k’ untuk 2 4 6 8 10 12 14 16 20 40 60 80 100 120 140 160 Wa k tu D et ek si Nilai k Waktu Deteksi melakukan deteksi. Tetangga terdekat pada algoritma ini sangat berpengaruh kepada influence space yang didapatkan dari gabungan nearest neighbors dan reverse nearest neighbors.

6.2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM

Dokumen yang terkait

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI NILAI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI NILAI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB.

0 2 12

Implementasi algoritma Partitioning Around Medoids (PAM) untuk pengelompokan Sekolah Menengah Atas di DIY berdasarkan nilai daya serap Ujian Nasional.

0 0 2

Pengelompokan Sekolah Menengah Atas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan nilai Ujian Nasional menggunakan algoritma K-Means Clustering.

1 1 87

Pengelompokan Sekolah Menengah Atas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan nilai Ujian Nasional menggunakan algoritma agglomerative hierarchical clustering.

11 55 123

Implementasi algoritma fuzzy c-means untuk pengelompokan sekolah menengah atas di diy berdasarkan nilai ujian nasional dan nilai sekolah.

2 16 145

Deteksi outlier menggunakan Algoritma Connectivity Based Outlier Factor : studi kasus data akademik mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma.

0 4 252

Penerapan metode enhanced class outlier distance based untuk identifikasi outlier pada data hasil ujian nasional, indeks integritas dan akreditasi sekolah menengah atas

1 6 143

Implementasi algoritma Partitioning Around Medoids (PAM) untuk pengelompokan Sekolah Menengah Atas di DIY berdasarkan nilai daya serap Ujian Nasional

7 43 133

Pemahaman Nilai-Nilai Kewirausahaan Dalam Menulis Naskah Drama Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Dengan Menggunakan Model Peralihan Konsep

0 4 8

IMPLEMENTASI DETEKSI OUTLIER PADA ALGORITMA HIERARCHICAL CLUSTERING

0 0 6