Aliran METODE NEWTON TERMODIFIKASI DAN CONTOH

atau [ � 2 + + �] = [ � 2 + ], atau � 2 + + � = � 2 + , atau � 2 + + � − � 2 − = , sehingga + � − 2 � − + 2 � = . 3.13 Jika persamaan kubik tersebut diselesaikan untuk semua titik, maka akan diperoleh deskripsi permukaan air dari aliran yang steady , dengan kedalaman air dihitung menggunakan ℎ = ℎ . Kecepatan air dihitung menggunakan formula = ℎ ℎ. Metode penyelesaian akar memainkan peran penting dalam memecahkan persamaan 3.13 dalam menentukan nilai dari kedalaman air di semua ruang titik.

C. Hasil Numeris

Pada bagian ini, akan disajikan hasil numeris dari uji kasus metode penyelesaian akar untuk menyelesaikan masalah aliran steady . Masalah tersebut diberikan sebagai berikut. Dipandang ruang domain [0,25]. Topografinya adalah : � = { .2 − . � − jika � 2, lainnya. Diambil persamaan 3.13, yaitu + � − � − + � = . Percepataan gravitasi = . , galat toleransi untuk solusi eksak adalah − 5 , � = √ ℎ , � = � ℎ , ℎ = ℎ . Perhitungan dilakukan dengan menggukan aplikasi MATLAB pada komputer. Dimisalkan = dan ℎ = 2. Domain ruang [0,25] didiskritkan menggunakan panjang langkah seragam. Panjang langkah adalah 0.1. Tabel 3.1 Perbandingan antara metode biseksi, metode Newton standar dan metode Newton termodifikasi untuk menyelesaikan masalah aliran steady . Banyaknya Iterasi Kedalaman air � Ketinggian permukaan tanah � Metode Biseksi 23 1.787135270153852 0.2 Metode Newton Termodifikasi 4 1.787135270153852 0.2 Metode Newton Standar 6 1.787135270153852 0.2 Hasil numerik diringkas dalam Tabel 3.1. Ruang titik yang diuji dengan menggunakan aplikasi MATLAB yaitu � = . Dengan mengamati metode Newton termodifikasi, hanya membutuhkan 4 iterasi untuk menyelesaikan masalah tersebut, dengan kedalaman air ℎ yaitu 1.787135270153852 dan ketinggian permukaan tanah yaitu 1.787135270153852, yang mana banyaknya iterasi dengan metode Newton standar yaitu 6 iterasi, dengan kedalaman air ℎ yaitu 1.787135270153852 dan ketinggian permukaan tanah yaitu 1.787135270153852. Jelas bahwa dalam hal banyaknya iterasi, metode Newton termodifikasi lebih baik daripada metode biseksi dan metode Newton standar. Perhatikan bahwa semua metode ini menghasilkan solusi yang sama, tetapi banyaknya iterasinya bervariasi seperti yang ditampilkan dalam Tabel 3.1. 47

BAB IV KONVERGENSI METODE NEWTON TERMODIFIKASI

Pada bagian ini akan dibahas tentang konvergensi metode Newton termodifikasi dan percobaan dengan variasi tebakan awal.

A. Konvergensi Metode Newton Termodifikasi

Metode Newton standar mempunyai orde kekonvergenan 2 yaitu konvergen kuadratik, untuk akar sederhana. Metode Newton standar dapat dimodifikasi sehingga orde kekonvergenannya dapat ditingkatkan. Akan diperlihatkan hubungan antara suatu fungsi yang memenuhi beberapa asumsi tentang nilai fungsi dan nilai fungsi-fungsi turunan di sekitar akar sebenarnya, dengan kekonvergenan serta tentang derajat kekonvergenan. Asumsi yang digunakan adalah : 1. Fungsi � dapat diturunkan beberapa kali sampai � kali, � 2. 2. Fungsi � mempunyai akar sederhana pada � = �. 3. Tebakan awal � cukup dekat ke � sehingga iterasi dijamin konvergen. Metode Newton termodifikasi memberikan penyelesaian dari persamaan � � = konvergen dengan orde � = + √2 ≈ 2.4 42. Hal ini telah dibuktikan oleh McDougall dan Waterspoon 2014.

B. Percobaan dengan Variasi Tebakan Awal

Untuk mengetahui seberapa cepat proses iterasi yang dilakukan oleh metode Newton termodifikasi bila dibandingkan dengan metode Newton standar maka akan dilakukan percobaan. Percobaan dilakukan menggunakan program MATLAB. Dari hasil percobaan dapat diketahui akar penyelesaian dan jumlah iterasi yang dilakukan oleh kedua metode. Berikut merupakan perbandingan hasil iterasi simulasi numeris untuk metode Newton termodifikasi dengan metode Newton standar. Tabel 4.1. Uji kasus penyelesaian persamaan � � = � − = dengan error galat − 5 . Nilai awal Metode Newton Standar Metode Newton Termodifikasi Akar Numeris Akar Eksak Eror Numeris Iterasi Akar Numeris Akar eksak Eror Numeris Iterasi -3 -1.66666666666 -1.13333333333 -1.00784313726 -1.00003051804 -1 -1 -0.6666667 -0.1333333 -0.0078431 -3.0518E- 05 -4.6566E- 10 1 2 3 4 5 -1.0813008130 -1.00098727188 -1.00000002448 -1.00000000000 - -1 -1.0813008 -0.0009872 -0.0000002 0.00000000 - 1 2 3 4 - -9 -4.55555555556 -2.38753387534 -1.40318805004 -1 -3.5555556 -1.3875339 -0.4031881 1 2 3 -2.09064627791 -1.19431460672 -1.00691203825 -1 -1.0906463 -0.1943146 -0.0069120 1 2 3 Nilai awal Metode Newton Standar Metode Newton Termodifikasi Akar Numeris Akar Eksak Eror Numeris Iterasi Akar Numeris Akar eksak Eror Numeris Iterasi -1.05792545186 -1.00158581967 -1.00000000000 -1 -0.0579255 -0.0015858 -7.80043E1 4 5 6 7 -1.00000280646 -1.00000000001 -1.00000000000 - -0.0000028 -0.0000001 - 4 5 6 - 2 1.25 1.025 1.000304878 1.00000004646 1 1 0.25 0.025 0.00030488 0.00000005 1 2 3 4 5 1.01158940397 1.00000983397 1.00000000031 1 - 1 0.01158940 0.00000983 0.00000000 0.00000000 - 1 2 3 4 - Tabel 4.1 menunjukkan hasil simulasi akar persamaan � � = � − = . Dapat dilihat bahwa perbandingan hasil iterasi simulasi numeris menggunakan metode Newton Standar dan metode Newton termodifikasi. Percobaan yang dilakukan dengan data random yang berupa tebakan awal, yaitu -3, -9, -2. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa akar numeris, akar eksak dari metode Newton standar dan metode Newton termodifikasi. Ketika tebakan awal yang diambil adalah -3, maka banyaknya iterasi yang diperoleh dengan menggunakan metode Newton standar yaitu 5 kali iterasi, sedangkan dengan metode Newton termodifikasi yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI