B. Analisis Komparatif Prestasi Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
1. Deskripsi Data
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat peningkatan prestasi siswa akan materi dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra
penelitian dan siklus pertama dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dari berbagai tahapan tersebut kemudian
dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat prestasi siswa. Dalam penelitian tindakan ini
menggunakan pretest dan posttest. Berikut ini adalah tabel analisis perbandingan tingkat prestasi siswa pada siklus I:
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Siswa Pretest dan Posttest
N O
NAMA SISWA Pretest Posttest
Selisih Peningkata
n Prestasi 1 Agnes
Litvy Atunnigtyas
2 9.4
7.4 79
2 Agustina Zara Fitri Ananda 5
8.3 3.3
40 3 Anastasia Nia Prahastuti
5 8.6
3.6 42
4 Ardi Wahyu Inugroho 5
10 5
50 5 Atika
Anggareta 4
9.7 5.7
59 6 Cicilia Endah Puspita
4 8.9
4.9 55
7 Devi Eka Saputri 2
8.6 6.6
77 8 Eka
Yulianti 4
8.6 4.6
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel diatas menunjukkan hasil komparasi peningkatan prestasi siswa menggunakan pretest dan posttest dalam penerapan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siklus pertama. Dari 30 siswa pada kelas XI Akuntansi semester I, siswa yang mengalami peningkatan nilai ada 30
9 Emalinda Fitriyani
2 9.4
7.4 79
10 Farhan Adi
4 10
6 60
11 Fitriyani 3
9.4 6.4
68 12 Francisca Maria Sugiyarti
3 8.3
5.3 64
13 Gregorius Barbarrigo Arista Yunianto 4
9.4 5.4
57 14 Hartini
1.5 2
0.5 25
15 Heni Eriyani
2 7.5
5.5 73
16 Irmina Ina Lama Twelu 1.5
8.6 7.1
83 17 Kartika
Sari 3
8.3 5.3
64 18 Leoni Kusuma Dewi
4 9.6
5.6 58
19 Linda Wulandari
3 9.1
6.1 67
20 Maria Bernadeta Damairiana Sri
Setyowati 3 3.7
0.7 19
21 Meiriska Citra Primadani 4
8 4
50 22 Mm. Pramudeta Arum Wahyuning Jati
2 7.7
5.7 74
23 Nur Andika
Heryanti 2
6 4
67 24 Nuri
Widyaningrum 2
7.5 5.5
73 25 Puji
Cahyo Murti
2 5
3 60
26 Putri Angraini Suryaningrum 5
7.5 2.5
33 27 Rosaria
Festisari 2
9.1 7.1
78 28 Vinny
Tyas Cahyowati
3 8.3
5.3 64
29 Windriati Emban Pertiwi 5
8 3
38 30 Yulius Dani Nugraha
2 8
6 75
RATA-RATA 3.1 8.1
5.0 59.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Peningkatan prestasi ini juga bervariasi. Ada yang mengalami peningkatan cukup besar ada pula yang peningkatannya kecil. Guru mitra
dan peneliti yakin telah merancang model pembelajaran jigsaw ini sedemikian rupa agar sebaik mungkin, sehingga guru dan peneliti
mempunyai keyakinan bahwa model pembelajaran jigsaw ini dapat menarik minat siswa untuk belajar, yang akhirnya dapat meningkatkan
prestasi siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 4,95 atau 59. Pada saat pretest rata-rata
skor siswa dalam kelas mencapai 3,1 sedangkan skor siswa setelah posttest naik menjadi 8,08.
Tabel 5.10 Peningkatan Minat Belajar Siswa
NO NAMA SISWA
Awal Akhir Selisih
Peningkatan Minat
Belajar
1 Agnes Litvy
Atunnigtyas 6
14 8
57 2 Agustina Zara Fitri Ananda
5 12
7 58
3 Anastasia Nia Prahastuti 5
13 8
62 4 Ardi Wahyu Inugroho
5 14
9 64
5 Atika Anggareta
4 15
11 73
6 Cicilia Endah Puspita 4
14 10
71 7 Devi Eka Saputri
4 14
10 71
8 Eka Yulianti
4 13
9 69
9 Emalinda Fitriyani
4 15
11 73
10 Farhan Adi
4 14
10 71
11 Fitriyani 3
14 11
79 12 Francisca Maria Sugiyarti
3 14
11 79
13 Gregorius Barbarrigo Arista 4
13 9
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yunianto 14 Hartini
5 11
6 55
15 Heni Eriyani
4 13
9 69
16 Irmina Ina Lama Twelu 4
14 10
71 17 Kartika
Sari 3
15 12
80 18 Leoni Kusuma Dewi
4 13
9 69
19 Linda Wulandari
3 14
11 79
20 Maria Bernadeta Damairiana Sri
Setyowati 3 14
11 79
21 Meiriska Citra Primadani 4
12 8
67 22
Mm. Pramudeta Arum Wahyuning Jati 4
13 9
69 23 Nur
Andika Heryanti
5 14
9 64
24 Nuri Widyaningrum
6 14
8 57
25 Puji Cahyo
Murti 5
14 9
64 26 Putri Angraini Suryaningrum
5 13
8 62
27 Rosaria Festisari
5 14
9 64
28 Vinny Tyas
Cahyowati 4
14 10
71 29 Windriati Emban Pertiwi
6 13
7 54
30 Yulius Dani Nugraha 7
14 7
50 RATA-RATA 4.4
13.6 9.2
67.4
Tabel diatas menunjukkan hasil komparasi peningkatan minat belajar siswa menggunakan lembar observasi minat siswa dalam
penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus pertama. Dari 30 siswa pada kelas XI Akuntansi semester I, siswa yang mengalami
peningkatan minat belajar ada 30 siswa. Peningkatan minat belajar ini juga bervariasi. Ada yang mengalami peningkatan cukup besar ada pula
yang peningkatannya kecil. Guru mitra dan peneliti yakin telah merancang model pembelajaran jigsaw ini sedemikian rupa agar sebaik mungkin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga guru dan peneliti mempunyai keyakinan bahwa model pembelajaran jigsaw ini dapat menarik minat siswa untuk belajar, yang
akhirnya dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Rata-rata peningkatan minat belajar kelas adalah 9,2
atau 67,4. Pada saat observasi awal rata-rata minat siswa dalam kelas mencapai 4,4 sedangkan minat siswa setelah pembelajaran selesai naik
menjadi 13,6. Penerapan metode yang menarik dengan adanya diskusi baik
dikelompok asal dan kemlompok ahli juga membuat siswa menjadi tidak bosan, ngantuk, dan menjadi bersemangat dan berminat untuk mengikuti
pembelajaran karena adanya variasi dalam pembelajaran. Selain itu, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman belajar dari membaca dan
mendengarkan, tetapi dari hasil mempraktikkan secara langsung. Praktik tersebut mencakup mempelajari sendiri materi yang sedang dipelajari
ketika di kelompok ahli, kemudian menjelaskan kembali materi tersebut ketika berada di dalam kelomok asal. Masing-masing siswa dalam
kelompok bekerjasama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor tertinggi. Dengan begitu, siswa menjadi lebih memiliki kebutuhan
akan belajar setelah diterapkan metode ini. Hal ini tampak dari capaian skor yang didapatkan dari tiap-tiap kelompok ahli ketika
mempresentasikan hasil diskusinya. Tiap-tiap kelompok bersaing untuk mendapatkan skor yang tertinggi karena adanya pemberian penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atas hasil kerja mereka pada saat mereka berada di kelompok ahli. Dengan demikian menunjukkan bahwa dengan adanya penghargaan membuat
siswa termotivasi dalam memahami materi yang dipelajari, yang akhirnya membuat daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran cenderung
bertahan lebih lama. Berdasarkan perbandingan hasil pretest dan posttest prestasi dan
minat siswa, dapat disimpulkan bahwa metode jigsaw dapat membantu siswa kelas XI Akuntansi semester I SMK SANJAYA PAKEM dalam
meningkatkan minat dan prestasi belajar pada materi metode persediaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMK Sanjaya Pakem dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran koopeatif
tipe jigsaw mampu meningkatkan minat dan prestasi siswa kelas XI Akuntansi semester I. Peningkatan prestasi siswa dapat ditunjukkan dari
tingkat capaian nilai siswa pada saat pretest dan posttest. Pada saat pretest rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 3,1. Sedangkan skor siswa setelah
posttest naik menjadi 8,1. Selisih rata-rata capaian skor pretest dan posttest
sebesar 5. Dengan kata lain ada peningkatan prestasi siswa sebesar 59,4. Peningkatan minat belajar siswa dapat ditunjukkan melalui jumlah skor hasil
observasi awal dan akhir pembelajaran. Pada saat awal rata-rata skor minat siswa dalam kelas mencapai4,4. Sedangkan skor minat siswa setelah
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw mencapai 13,6. Dengan kata lain ada peningkatan minat belajar siswa sebesar 67,4. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran Akuntansi dalam penelitian ini dapat meningkatkan
prestasi dan minat belajar siswa semester I kelas XI Akuntansi, SMK Sanaya Pakem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI