g. Mengurus perpustakaan h. Mengurus foto copy
G. Siswa SMK Sanjaya Pakem
Siswa adalah warga _egara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat menjadi warga _egara yang baik dan memiliki sikap hidup: taqwa, jujur,
bertanggungjawab, kebersamaan dan menghargai. Untuk itu dalam mendidik siswa diperlu peraturan tata tertib siswa agar tingkah laku siswa menjadi
terkontrol. Pembagian program keahlian dilakukan di kelas satu pada saat penerimaan
siswa baru melalui tes penjurusan yang berupa tes psikologi. Adapun program keahlian yang terdapat di SMK Sanjaya yaitu:
1. Program Keahlian Akuntansi 2. Program Keahlian Administrasi Perkantoran Sekretaris
3. Program Keahlian Pemasaran Jumlah siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 20112012 menurut data
terakhir adalah sebanyak siswa dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.5 Jumlah Siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 20112012
Kelas Putra
Putri Jumlah
X AK 1 24
25
X AP 1 28
29
X PJ 1 19
20
XI AK 4 26
30
XI AP - 20
20
XI PJ 2 15
17
XII AK 4 26
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XII AP - 31
31
XII PJ 4 19
23
Jumlah Total 17
209 226
H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan SMK
Sanjaya Pakem
1. Letak SMK Sanjaya Pakem SMK Sanjaya Pakem terletak di Jalan Kaliurang Km 17 Pakem,
Yogyakarta. 2. Luas Area SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem memiliki gedung sendiri yang dibangun diatas area area tanah seluas 5383
2
m
. Gedung SMK Sanjaya Pakem terdiri dari:
Tabel 4.6 Daftar Rincian Gedung SMK Sanjaya Pakem
a. 10 ruang kelas b. 1 ruang guru
c. 1 ruang kepala sekolah d. 1 ruang tata usaha
e. 1 ruang perpustakaan f. 1 ruang koperasi
g. 1 ruang BK h. 1 ruang komputer
i. 1 ruang praktek mengetik j. 1 ruang kurikulum
k. 1 ruang media l. 1 gudang
m. 1 ruang UKS n. 4 kamar mandi, 3 tempat
buang air kecil o. 1 ruang kaprodi
p. 1 ruang aularapat q. 2 tempat parkir
r. 1 dapur s. 1 toko siswa
t. 1 kantin u. 1 ruang yayasan
v. 1 ruang OSIS
3. Kondisi Gedung dan Ruangan Gedung yang ditempati oleh SMK Sanjaya Pakem adalah milik sendiri
dan bersifat permanen. Keadaan gedung SMK Sanjaya Pakem secara umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
genteng masih baik. Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di
halaman tempat upacara maupun halaman depan sekolah dan pada halaman tempat upacara berupa lapangan rumput sehingga menimbulkan
kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan menjaga
dari semua warga sekolah. 4. Halaman Sekolah
Halaman SMK Sanjaya Pakem terdiri dari dua bagian yaitu halaman yang terletak di dalam sekolah yang berfungsi sebagai tempat upacara
bendera dan halaman yang terletak di depan sekolah yang berfungsi sebagai tempat olah raga lapangan basket.
I. Proses Belajar Mengajar SMK Sanjaya Pakem
Deskripsi yang akan praktikan jabarkan di bawah ini, berdasarkan hasil observasi praktikan selama pelaksanaan PPL Program Pengalaman
Lapangan. 1. Kegiatan Guru Pamong
Observasi terhadap guru pamong di kelas merupakan kegiatan yang perlu dilakukan oleh praktikan sebelum memulai praktek mengajar.
Observasi dilakukan praktikan di kelas XI Akuntansi. Di kelas XI Akuntansi praktikan mengobservasi Ibu E. Triswinarti, S.Pd selaku guru
mata pelajaran Akuntansi kelas XI. Urutan pembelajaran yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh Ibu Tris di dalam kelas sudah sesuai dengan urutan pembelajaran yang terdapat di dalam RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
biasa kami buat di mata kuliah Micro Teaching di bangku kuliah. Selain urutan pembelajaran sudah sesuai, juga pembelajaran yang
diberikan menyenangkan, menarik dan berusaha agar para siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Kebanyakan siswa
berpartisipasi aktif dan ada beberapa orang siswa saja yang tidak berpartisipasi aktif dan ada kesan masa bodoh dan tidak mau
menghiraukan seluruh proses pembelajaran yang masih berlangsung. Dengan observasi kelas diharapkan praktikan mampu menerapkan
metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi kelas apabila praktikan sudah mulai praktek mengajar. Adapun manfaat praktikan merasa lebih
dekat dengan siswa karena dalam melakukan observasi, siswa biasanya tidak canggung untuk bertanya pada praktikan ketika guru sedang
menjelaskan siswa lain. a. Keadaan Ruang Kelas
Sebagian besar siswa SMK Sanjaya berasal dari daerah Pakem dan sekitarnya. Dalam kelas semua meja dan kursi tertata rapi. Daftar
piket, daftar pengurus kelas, dan moto-moto kelas tertempel di tembok kelas. Keadaan kebersihan kelas sangat baik, lantai bersih, sirkulasi
udara baik, dan waktu guru masuk keadaan papan tulis sudah bersih serta cat dinding kelas bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Situasi Pelajaran Ketika guru bersama praktikan memasuki ruangan kelas, suasana
kelas agak ramai. Para siswa sibuk dengan kegiatan pribadi, ada yang jalan-jalan, main-main dengan teman-temannya, berdandan, ada yang
duduk santai dan tenang, dan lain-lain. Tetapi setelah guru dan bersama praktikan berada di ruangan kelas, para siswa senyum dan
antusias menerimanya. Sebelum pelajaran dimulai, guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam dan memberitahu siswa ada mahasiswa praktikan. Situasi pelajaran kelas XI Akuntansi bervariasi agak tenang dan cukup
ramai, mungkin karena para siswa sudah menyadari pentingnya kedisiplinan yang telah diprogramkan sekolah yang selalu memberi
motivasi para siswanya tentang pentingnya disiplin. Dalam pelajaran siswa diberi perhatian penuh secara merata agar siswa dapat
memahami materi yang diajarkan. Siswa menjawab ketika ditanya oleh guru. Keadaan kelas hidup karena ada tanya jawab di dalam
kelas. Selain itu situasi pelajaran kelas XI Akuntansi dapat terkontrol oleh guru, meskipun pembelajaran tinggal pengulangan materi saja
namun situasi pembelajaran tetap kondusif. Dalam menjelaskan materi pembelajaran, suara guru sangat jelas, keras, pelan dan perhatian guru
kepada semua siswa. Ada beberapa anak yang bertanya tentang materi pembelajaran yang belum jelas dan guru langsung menjawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran, guru sering mengajukan pertanyaan kepada siswa baik secara pribadi maupun
secara umum yang bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir siswa. Guru juga sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum dimengerti oleh siswa yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang ajarkan. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode ceramah yang didukung dengan metode tanya jawab
dan beberapa kali guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Guru juga menerangkan materi pembelajaran itu kepada
siswa dengan jelas sehingga siswa bisa mendengar jelas apa yang dijelaskan dan proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
c. Motivasi yang Diberikan Guru dalam Proses Belajar-mengajar Dalam proses belajar mengajar di kelas guru juga sering
memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi ini diberikan secara langsung atau tidak langsung kepada siswa. Motivasi belajar yang
diberikan guru bertujuan agar siswa memiliki semangat belajar dan diharapkan siswa memiliki semangat belajar yang tinggi.
Motivasi tersebut diberikan pada saat guru melihat keadaan siswa yang malas untuk belajar. Guru memberikan dorongan untuk selalu
semangat belajar dan bahwa belajar sangat berguna bagi masa depan kita. Dan juga motivasi-motivasi diberikan saat siswa mulai
jenuhbosan dalam mengikuti pelajaran. Dengan demikian diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa termotivasi kembali untuk mengikuti pelajaran dengan penuh perhatian, dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Selain
memotivasi siswa guru biasanya memberikan selingan berupa humor- humor saat siswa dan siswi sudah tampak kelelahan menerima
pelajaran. Humor-humor ini supaya siswa tidak mengantuk, tertawa sejenak menghilangkan kepenatan, kejenuhan dalam mempelajari
materi dan dapat menerima kembali materi dengan penuh semangat. d. Interaksi guru dengan siswa
Selama proses belajar berlangsung, sikap guru terhadap siswa terkesan ramah, humoris, sabar dan guru tidak segan untuk
memberikan motivasi-motivasi kepada siswa. Sikap ini menimbulkan perasaan senang sehingga selama proses belajar mengajar terlihat
akrab. Perasaan senang dalam diri siswa akan menumbuhkan minat terhadap materi yang akan dibahas sehingga siswa lebih
memperhatikan pelajaran. e. Evaluasi
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, evaluasi merupakan hal yang penting dilakukan. Evaluasi biasanya dilakukan guru setelah
selesai menjelaskan materi pelajaran pada waktu akhir pelajaran. Tujuan pemberian evaluasi yaitu untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap pokok-pokok bahasan yang telah disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kegiatan Siswa di Luar Kelas Praktikan melakukan observasi kegiatan siswa di luar kelas pada saat
jam istirahat. Pada saat-saat tersebut, sebagian besar siswa berada di luar kelas. Biasanya pada jam istirahat, kegiatan yang dilakukan siswa antara
lain: siswa pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku atau meminjam buku atau hanya baca koran, duduk-duduk di kelas atau di
depan kelas bersama teman-temannya dan ada juga yang dengar musik dari HP handphone sambil bergoyang. Namun sebagian besar mereka
pergi ke kantin atau toko siswa untuk membeli makanan. Perlu diperhatikan, saat bel istirahat selesai masih banyak siswa yang berada di
luar kelas menunggu guru masuk kelas dan masih banyak siswa yang masih makan. Hal ini berpengaruh ketika guru masuk mereka belum siap
menerima pelajaran dan mereka ramai sehingga mengganggu kelas lain yang sudah mulai pelajaran. Dan pada saat pelajaran akan dimulai banyak
siswa yang minta ijin pergi ke toilet karena waktu istirahat tidak dimanfaatkan untuk pergi ke toilet.
3. Kegiatan Siswa di Dalam Kelas Untuk mengetahui aktivitas siswa, praktikan mengadakan observasi
belajar mengajar di kelas XI Akuntansi. Hasil observasi yang diperoleh praktikan mengenai aktivitas siswa di kelas adalah sebagai berikut:
Pada awal pelajaran siswa masih ramai-ramai, bercanda dan cerita dengan teman-temannya sehingga belum siap untuk mengikuti pelajaran,
maka guru perlu waktu beberapa menit untuk menenangkan siswa dan siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mengikuti pelajaran. Pada waktu guru menjelaskan materi, semua siswa tenang walaupun masih ada siswa yang tidak mendengarkan dan
tidur. Guru cepat tanggap situasi demikian dan berusaha menegur siswa tersebut untuk bisa mengikuti pelajaran.
Selama proses belajar berlangsung, siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dan siswa mengajukan pertanyaan terhadap materi yang
belum jelas dan belum dipahami. Masih ada juga siswa yang tidak mencatat, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.
Kelas XI Akuntansi ini adalah kelas yang para siswanya tergolong ramai dan cukup berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar berlangsung.
Praktikan juga mengobservasi kelas X Akuntansi. Secara umum situasi kelasnya hampir sama dengan kelas XI Akuntansi. Tetapi kelas X
Akuntansi kelihatannya lebih tenang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dari pada kelas XI Akuntansi. Kedua kelas ini cukup aktif
dalam mengikuti pembelajaran. 4. Kegiatan Mengajar Sesama Praktikan
Observasi kegiatan mengajar sesama praktikan dapat dilaksanakan terhadap sesama praktikan satu jurusan ataupun terhadap jurusan lain.
Observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membuat perbandingan dan masukan tambahan bagi praktikan sehingga dapat saling
mengingatkan, mengkritik, dan memberikan masukan sehingga praktikan dapat memperbaiki cara mengajar dan dapat meningkatkan kemampuan
mengajar dari setiap praktikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari kegiatan observasi ini diperoleh hasil berupa: a. Kegiatan pendahuluan
Kegiatan observasi ini dilakukan hanya satu kali mengingat waktu yang ada terbatas. Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diketahui
bahwa setiap praktikan ketika masuk kelas memberikan salam sebelum pelajaran di mulai serta melakukan tanya jawab untuk memberikan
motivasi awal kepada siswa. Hal ini juga berfungsi untuk mengulang kembali ingatan siswa akan pelajaran yang sudah mereka terima.
b Inti Pengajaran Metode yang digunakan oleh praktikan adalah metode ceramah, tanya
jawab dan diskusi. Untuk lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar maka praktikan meminta siswa untuk mengerjakan
latihan soal-soal di kelas. Praktikan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman-temannya mengenai soal-
soal yang belum diketahui dan dimengerti. Setelah mengerjakan latihan soal-soal itu siswa diminta maju ke depan menuliskan
jawabannya di papan tulis. Setelah itu, untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan maka praktikan
memberikan soal latihan. Soal itu dilakukan secara berkelompok dengan teknik diskusi dan ada soal yang dikerjakan secara pribadi.
Praktikan memberikan perhatian secara menyeluruh kepada siswa dan terkadang juga perhatian individual terhadap siswa yang diianggap
kurang mampu dan perhatian dengan melakukan beberapa cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan, yaitu mendekati siswa yang masih berbicara dengan temannya, memberikan pertanyaan kepada salah sorang siswa,
menegur siswa yang melakukan kegaduhan dan memotivasi belajar siswa yang kurang mampu dan kurang serius dalam mengikuti
pembelajaran. c
Kegiatan Penutup 1 Memberikan rangkuman materi. Praktikan memberikan rangkuman
materi yang diajarkan setelah pelajaran tinggal 15 menit. Rangkuman materi diberikan saat pelajaran akan berakhir.
Rangkuman ini dilakukan bersama siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang jawabannya merupakan rangkuman
pelajaran pada waktu itu. 2 Evaluasi. Praktikan melakukan evaluasi dengan memberi tugas
sebagai pekerjaan rumah. 3 Salam. Praktikan memberi salam dan apresiasi untuk seluruh siswa
yang telah mengikuti pembelajaran. 5.
Praktek Mengajar Praktikan Sesuai kesepakatan antara guru pembimbing pada saat penyerahan
dari Sanata Dharma lewat beberapa dosen yang hadir kepada SMK Sanjaya Pakem, praktikan diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas
X Akuntansi. Adapun tujuan praktek mengajar adalah untuk mendalami kembali materi yang didapat selama perkuliahan, bagaimana cara
mengajarkan materi tersebut ketika berhadapan dengan para siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai konsep dasar materi tersebut, bagaimana menghadapi siswa secara langsung di kelas dan mengembangkan ketrampilan mengajar
sebagai guru yang berprofesional kelak. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan ditempuh dalam praktik adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Mengajar Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, praktikan
terlebih dahulu melaksanakan kegiatan observasi kelas sekaligus kegiatan administarsi kelas. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan
informasi dan pengalaman tentang kiat-kiat mengajar yang baik dan mengetahui situasi kelas yang sesungguhnya dengan cara mengamati guru
pembimbing mengajar saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan berdiskusi dengan guru pembimbing setelah itu.
Setelah berkonsultasi dan berdiskusi dengan guru pembimbing, selanjutnya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut bermaksud untuk mendapatkan pengalaman dan memperkaya pengalaman sebelumnya
dalam merencanakan pengajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun dikonsultasikan dengan guru pembimbing dan dosesn
pembimbing. Konsultasi ini dilakukan sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pelaksanaan Praktek Mengajar 1 Membuka PembelajaranKegiatan Awal
Kegiatan pertama yang dilakukan praktikan saat memasuki kelas adalah memberi salam untuk seluruh siswa dan dilanjutkan dengan
mengecek kehadiran siswa. Setelah Sebelum pembelajaran dibuka praktikan memeriksa kesiapan ruang, posisi tempat duduk siswa, alat
pembelajaran siswa dan bagaimana kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar dibuka dengan apersepsi, mengingat kembali materi yang telah dilaksanakan sebelumnya dan menjelaskan
secara singkat mengenai kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kompetensi dasar materi yang mau
diajarkan. Kegiatan ini sebagai pengantar yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa mengenai topik yang akan dipelajari. Posisi praktikan
selama mengajar tidak hanya di depan kelas tetapi juga berkeliling mendekati siswa dan menulis di papan tulis.
2 Kegiatan Inti Pembelajaran Praktikan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
penugasan. Metode ini dipilih setelah membuat observasi aktivitas siswa di dalam kelas dan observasi kegiatan mengajar guru di kelas.
Pemilihan beberapa metode ini disesuaikan dengan kondisi siswa maupun guru dalam menguasai materi yang akan diajarkan. Pemilihan
metode mengajar yang tepat yang sesuai dengan kondisi siswa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan guru untuk menguasai materi sangat menunjang keberhasilan dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode-metode
ini digunakan dengan tujuan agar siswa dapat berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran.
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, praktikan meminta siswa mengerjakan latihan-latihan soal.
Soal–soal itu dikerjakan secara berkelompok dan individu. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman-
temannya yang lain dan praktikan membimbing siswa atau kelompok yang belum memahami tugas yang mau dikerjakan. Kemudian siswa
atau kelompok diberikan kesempatan menuliskan jawabannya di papan tulis. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa atas
materi yang baru diajarkan maka praktikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab. Praktikan memberikan perhatian
yang seimbang kepada semua siswa, tidak ada perlakuan khusus untuk siswa tertentu kecuali ada pendekatan khusus untuk siswa yang
bermasalah yang belum memahami, yang membuat gaduh, dan tidak mampu sama sekali dengan cara, yaitu mendekati siswa yang
berbicara dengan teman-teman lainnya, menegur siswa yang membuat gaduh dan tidak sopan, memberikan pertanyaan kepada salah seorang
siswa. Pemilihan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran
semestinya disesuaikan dengan kondisi dan situasi kelas, kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas, materi yang akan diajarkan dan juga metode yang akan digunakan. Dalam praktek mengajar guru menggunakan pendekatan
deduktif di mana guru memberikan materi secara langsung sambil bertanya kepada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
berpikir tentang materi yang telah mereka pelajari sebelumnya yang masih ada hubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Tujuannya
agar siswa bisa berpikir kritis dan logis serta kreatif dalam menghadapi kesulitan yang ada.
Salah satu hal yang paling penting dalam pembelajaran adalah kemampuan mengelola kelas. Kemampuan mengelola kelas nyata
dalam penguasaan emosional dan ketrampilan menguasai kelas. Dalam pengelolaan kelas penguasaan emosional dan ketrampilan
menguasai kelas sangat diperlukan dengan melakukan pendekatan terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana kondisi dan
kemampuan siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung, praktikan melakukan pendekatan personal dan klasikal. Praktikan
memanggil secara pribadi siswa yang dianggap bermasalah dan tidak mampu. Dalam pertemuan pribadi, praktikan membimbing,
mengarahkan dan memotivasi siswa bersangkutan ke arah yang positif.
Dalam pengelolaan kelas, yang paling penting juga adalah penguasaan materi. Penguasaan materi harus diprioritaskan oleh
seorang parktikan. Dengan menguasai materi yang ada, praktikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mampu menguasai kelas dan sebaliknya. Penguasaan materi sangat penting dalam pengelolaan kelas karena penguasaan materi yang baik
akan membawa keberhasilan dalam mengelola kelas. Karena itu praktikan harus menguasai materi terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan proses belajar mengajar di kelas. 3 Kegiatan Akhir
Sebelum mengakhiri pembelajaran, praktikan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah diajarkan.
Praktikan bersama siswa membuat rangkuman terhadap materi yang telah diajarkan dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Setelah
itu memberi tugas berupa pekerjaan rumah atau latihan soal yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan dan tugas untuk
mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Adapun tujuannya adalah untuk memotivasi siswa belajar lebih rajin
dan mengevaluasi seberapa jauh perhatian siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Inventarisasi peralatan yang ada dalam ruang kelas untuk masing–masing kelas antara lain:
Tabel 4.7 Inventaris Peralatan Yang Ada Dalam Kelas
1. Meja dan kursi 2. Papan tulis
9. Peraturan-peraturan siswa 10. Sapu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penggaris papan tulis 4. Papan Absensi
5. Salib 6. Gambar lambang Negara
7. Gambar Kepala Negara dan
Wakil Kepala Negara 8. Papan informasi kelas
11. Serok sampah 12. Taplak meja
13. Gambar – gambar Pahlawan 14. Jadwal mata pelajaran
15. Daftar pengurus kelas
Selain inventaris kelas, ada juga inventaris sekolah yang digunakan oleh semua siswa dan guru berupa fasilitas–fasilitas pendukung kegiatan belajar
mengajar yaitu perpustakaan. Perpustakaan SMK Sanjaya Pakem memiliki koleksi yang jumlah dan jenisnya cukup memadai yaitu buku-buku pelajaran,
kamus, surat kabar, kumpulan laporan-laporan, dan sebagainya. Selain sarana- sarana tersebut sekolah juga mempunyai sarana lain yang menunjang
ketrampilan siswa yang berupa: 1. Untuk keperluan praktik jurusan Administrasi PerkantoranSekretaris
tersedia 40 buah mesin ketik manual dan 2 buah mesin ketik elektrik. 2. 6 buah mesin hitung manual.
3. 40 buah mesin hitung listrik yang merupakan paket Depdikbud. 4. 2 Set OHP.
5. 1 buah laptop, 1 buah viewer, dan 1 buah layar. 6. Kas register sebanyak 1 buah.
7. Komputer: Ada 30 unit mesin komputer untuk keperluan praktik siswa dan ditambah 1 komputer guru dan mesin printer 1 buah. Untuk pengadaan
komputer pihak sekolah merasa sudah cukup tetapi yang dapat digunakan hanya sekitar 18 komputer sedangkan tiap satu kelas berisi rata-rata 40
siswa sehingga pemakaian komputer dilakukan secara bergantian. Pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekolah selalu berupaya untuk memperbanyak komputer agar lebih mendukung dan membantu tercapainya tujuan belajar yang diharapkan
K. Majelis SekolahDewan SekolahKomite Sekolah