BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan secara komputasi, data pada program diperoleh dari penurunan rumus suhu dari waktu ke
waktu secara numerik dengan metode beda hingga eksplisit.
4.2 Pengumpulan Data
Setelah program untuk perhitungan distribusi suhu, laju aliran kalor, efisiensi dan efektivitas dibuat, maka input dari variabel penelitian dimasukkan.
Dan dengan menjalankan program, maka akan diperoleh data dari hasil penelitian seperti yang diinginkan. Kemudian data hasil penelitian disimpan dan siap untuk
diolah. Langkah perhitungan data untuk variasi bentuk sirip sebagai berikut:
1. Penurunan rumus suhu dari waktu ke waktu secara numerik.
2. Pembuatan program distribusi suhu sirip dari waktu ke waktu secara
komputasi. 3.
Pembuatan program kalor yang dilepas sirip dari waktu ke waktu secara komputasi.
4. Pembuatan program efisiensi dan efektivitas sirip dari waktu ke waktu
secara komputasi.
37
5. Pembuatan grafik perbandingan terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi
dan efektivitas kedua sirip. 6.
Nilai sifat bahan sirip ρ, α, k, Cp sesuai dengan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan tersebut adalah : alumunium murni.
4.3 Instrumen Penelitian 4.3.1 Benda uji sirip, ukuran dan bahan
Bentuk dan gambar benda uji sirip dapat dilihat pada Gambar 1.1.a dan Gambar 1.1.b, dengan ukuran 20cm x 20cm x 1mm. Data bahan sirip yang
digunakan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
No Bahan
ρ êë ì
í
Cp î êë ℃
α ì
í
ï k ð ì℃
1 Aluminium murni
2707 896
8,418x10
-5
204 Tabel 4.1 Sifat bahan yang digunakan dalam penelitian
4.3.2 Peralatan Pendukung
a. Perangkat keras Hardware : 1. Laptop HP Compaq 510, processor Intel® Core™ 2 Duo CPU T5870
2.00 GHz 2. Kalkulator CASIO fx-4500PA
b. Perangkat lunak Software 1. Ms-Word 2007
2. Ms-Excel 2007 3. AutoCAD 2007
4. Photoshop
4.4 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, definisi operasional yang diberlakukan pada bahan sirip sebagai berikut:
1. Bahan sirip dan sifat bahan yang digunakan dalam penelitian
ditunjukan pada Tabel 4.1. 2.
Nilai koefisien perpindahan kalor konveksi h sebesar 50 é N
O
℃ diasumsikan tetap dan seragam dari waktu ke waktu.
3. Suhu fluida disekitar sirip
c}℃ diasumsikan tetap dan seragam dari waktu ke waktu.
4. Suhu mula-mula sirip
c}℃ diasumsikan tetap dan seragam dari waktu ke waktu.
5. Suhu dasar sirip
~oo℃ diasumsikan tetap dan seragam dari waktu ke waktu.
6. perbandingan dilakukan terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi
dan efektivitas sirip antara sirip bercelah Gambar 1.1a dengan sirip tidak bercelah utuh Gambar 1.1.b, pada keadaan tak tunak.
4.5 Cara pengolahan data dan kesimpulan