Langkah 2 : menentukan KPK – nya
KPK dari 18 , 12 dan 9 = 2
2
x 3
2
= 4 x 9 = 36 Jadi ketiga lampu akan menyala bersama lagi pada menit ke 36.
C. Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
1. Model belajar kooperatif.
Ada 4 macam model belajar yaitu diantaranya model belajar kolaboratif, Kuantum, kooperatif dan Tematik. Model yang sering
digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Eman Suherman 2003: 260 model belajar
kooperatif adalah pembelajaran yang mencakup sekelompok siswa yang menyelesaikan susatu masalah, tugas atau mengerjakan sesuatu
untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Anita Lie 2002;26 model belajar kooperatif yaitu model belajar yang
membantu guru memanfatkan kelompok – kelompok kecil siswa yang
bekerja sama untuk mencapai sasaran belajar dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar antar satu sama lain Jadi dapat
disimpulkan bahwa model belajar kooperatif adalah Model belajar yang dapat membantu guru dalam memanfaatkan kelompok
– kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah
masalah dan memaksimalkan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar. Model belajar ini lebih mengutamakan kelompok
dimana siswa saling bekerja sama untuk memecahkan masalah.
Dalam model pembelajaran kooperatf terdapat beberapa unsur Muslimin Ibrahim,2000: 6 yaitu :
a. Setiap anggota kelompok merasa sehidup sepenaggungan .
b. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu
didalam kelompoknya seperti milik sendiri. c.
Siswa harus merasa bahwa semua anggota dalam kelompok memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa membagi tugas dan tanggung jawab secara adil untuk setiap
anggota kelompok. Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Arends
2004;356 adalah a.
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menguasai materi.
b. Kelompok terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan
rendah. c.
Bila mungkin anggota kelompok berasal dari suku, ras, agama dan jenis kelamin yang berbeda.
d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok bukan perorangan.
Di dalam kelompok bila salah satu anggota mengalami kesulitan maka anggota yang lain saling membantu dan melengkapi. Hal ini
sering dilakukan oleh siswa di kelas 4, 5 dan 6. Dengan adanya model belajar kooperatif, siswa tidak hanya dikelompokkan secara langsung
tetapi melalui berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan
pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh guru untuk memberikan variasi pada kegiatan pembelajaran ialah teknik mencari pasangan.
2. Teknik mencari pasangan.
Salah satu contoh teknik mencari pasangan dalam pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh guru ialah membagi kartu kepada
siswa yang berisi materi. Setiap kartu berisi materi berbeda, bagi siswa yang mendapat materi sama berkumpul menjadi satu kelompok dan
mendiskusikan materi tersebut. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar tentang suatu konsep
atau topik dalam suasana menyenangkan. Teknik ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa.
Dalam hal ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan satu materi yang berkaitan dengan
oprasi hitung KPK. Beberapa cara menggunakan teknik mencari pasangan menurut Anita
Lie 2002 : 55 adalah : a.
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep yang mungkin cocok untuk mereview persiapan menjelang tes
atau ujian. b.
Setiap siswa mendapat sebuah kartu. c.
Setiap siswa mencari pasangan dengan cara mencocokan kartu miliknya dengan pemilik kartu lain.
d. Bagi siswa yang memiliki kartu sejenis membentuk kelompok.
Misalnya : pemegang kartu 2 x 6 bergabung dengan pemegang kartu 3 x 4.
Kelebihan teknik mencari pasangan adalah : a.
Siswa semakin aktif berinteraksi dengan orang lain untuk melatih keberanian.
b. Melatih kebersamaan dalam kelompok.
c. Memperkaya pengetahuan tentang materi yang disampaikan dan
semakin aktif dalam mempelajari suatu materi. d.
Mengembangkan rasa sosial karena dapat menyampaikan pendapat dan menghargai pendapan orang lain
Adapun kelemahan teknik mencari pasangan adalah : a.
Kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa, siswa aktif dan guru menjadi pasif.
b. Bagi siswa pemalu akan sulit mengemukakan pendapatnya.
c. Kegiatan pembelajaran hanya terpusat pada kelompok karena
kegiatan anak hanya berdiskusi tanpa ada penjelasan dari guru. d.
Jika ada materi yang belum dikuasai, siswa akan kesulitan memecahkannya.
3. Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dalam
pembelajaran matematika. Dalam
proses belajar
mengajar di
kelas, pembelajaran
dilaksanakan dengan cara siswa yang aktif sedang guru hanya sebagai
pembimbing atau fasilitator saja. Guru tidak hanya memperhatikan siswa saat belajar saja, tetapi guru harus memberikan pendekatan yang
dapat menambah gaya belajar siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengubah gaya belajar siswa adalah
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini melibatkan siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah
yang mereka hadapi. Pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan materi
operasi hitung
KPK yang
disertai langkah-langkah
penyelesaiannya, kemudian siswa membentuk kelompok heterogen dengan menggunakan teknik mencari pasangan. Teknik ini dilakukan
dengan cara guru membagi satu kartu yang berisi materi soal. Setiap anak mendapat soal yang berbeda untuk dikerjakan sendiri. Setelah
jawaban soal sudah ditemukan, siswa mencari pasangan dengan cara mencocokkan hasil kerjanya dengan teman lain. Siswa yang memiliki
jawaban yang sama akan menjadi satu kelompok. Guru memberi soal kepada setiap kelompok untuk dikerjakan bersama
– sama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjalin kerja sama antar siswa dalam
menyelesaikan materi yang diberikan guru.
D. Kerangka berpikir