Hubungan Rasio Keuangan dengan Kinerja Keuangan Analisis Trend Metoda dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

5 Jika dua perusahaan yang dibandingkan, bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama sehingga jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

D. Hubungan Rasio Keuangan dengan Kinerja Keuangan

Seperti yang kita ketahui, bahwa untuk dapat memenangkan persaingan setiap perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang baik. Untuk menilai keuangan suatu perusahaan diperlukan suatu analisis laporan keuangan yaitu rasio keuangan yang dihitung dari laporan keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan Fahmi, 2011: 108. Rasio keuangan dan kinerja perusahaan memiliki hubungan yang erat. Setiap rasio yang digunakan memiliki arti masing-masing tergantung dari siapa penggunanya.

E. Rumus Rasio Keuangan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis rasio, yaitu:

1. Rentabilitas

Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Menurut Wild 2005: 110 analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna, khususnya investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor penentu perubahan nilai efek sekuritas. Pengukuran dan peramalan laba merupakan pekerjaan paling penting bagi investor ekuitas. Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok. Rasio rentabilitas dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Margin Laba Bersih Net Profit Margin menunjukkan berapa besar presentase pendapatan yang diperoleh perusahaan dari setiap penjualan. Margin Laba dapat dirumuskan sebagai berikut: b. Return on Assets ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana aktiva yang dimilikinya. ROA ini dihitung dengan cara sebagai berikut: c. Return on Equity ROE menunjukkan berapa besar persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, semakin besar semakin bagus. ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:

2. Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Misalnya membayar listrik, telepon, air PDAM, gaji karyawan, dan sebagainya. Menurut Fraser dan Aileen Ormiston 2008: 223 rasio likuiditas terdiri dari: a. Current Ratio Rasio Lancar mengukur kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan hutang ketika jatuh tempo. Kewajiban lancar dijadikan penyebut rasio karena dianggap menggambarkan hutang yang paling mendesak, harus dilunasi dalam satu tahun atau satu siklus operasi. Current Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: b. Quick Ratio Rasio Cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Rasio cepat adalah ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasi persediaan yang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian. Quick ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

3. Solvabilitas

Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas terdiri dari 2 dua rasio, yaitu: a. Debt to Equity, yaitu rasio yang memberi gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang. Kreditor jangka panjang pada umumnya lebih menyukai angka rasio yang lebih kecil. Semakin kecil angka rasio maka semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemiliki perusahaan. Prastowo dan Rifka, 2005: 89-90. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: b. Debt Total Assets Ratio, membagi total hutang dengan total aktiva. Rasio ini merupakan ukuran tentang tingkat keamanan yang dimiliki kreditor apabila hutang yang dimiliki dijamin secara khusus dengan aktiva. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi Sartono, 2010: 121. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

F. Analisis Trend

Analisis trend merupakan salah satu teknik analisis laporan keuangan dan termasuk metode analisis horizontal. Analisis ini menunjukkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode dari tahun ke tahun. Dalam teknik analisis ini, data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase atas dasar tahun dasar Prastowo dan Rifka, 2005: 66. Tujuan dari analisis trend ini membandingkan angka-angka atau rasio satu dengan rasio yang lainnya. Dengan melihat kecenderungan trend angka-angka atau rasio tertentu dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik, turun atau relatif konstan Prastowo dan Rifka, 2005: 73.

G. Metoda dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo dan Rifka 2002: 54-55 metoda analisis laporan keuangan pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Metoda analisis horizontal dinamis adalah metoda analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut sebagai metoda analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos uang sama untuk periode yang berbeda. Teknik-teknik yang termasuk dalam klasifikasi metoda ini antara lain analisis perbandingan, analisis trend index, analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor. 2. Metoda analisis vertikal statis adalah metoda analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk periode yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metoda vertikal. Teknik-teknik yang termasuk dalam klasifikasi metoda ini antara lain teknik analisis prosentase per- komponen Common-Size, analisis rasio, dan analisis impas.

H. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008- 2011

3 71 99

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Go Public Di Bursa Effek Indonesia (BEI)

1 108 88

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2011

0 20 17

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap publikasi Sustainability Report (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011)

3 14 141

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas : studi pada perusahaan sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai dengan 2013.

1 10 202

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia : studi empiris pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

0 0 84

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas : studi empiris pada perusahaan bidang agriculture, forestry, dan fishing yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 sampai dengan 2011 - U

0 0 127