PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BIOSEL
KELOMPOK KOMPETENSI B
84
b. Garam Mineral
Garam mineral merupakan komponen anorganik yang dtemukan dalam protoplama dan memiliki peranan yang sangat penting dalam iritabilita
dan konduktivitas protoplasma. Setiap mineral memiliki fungsi yang berbeda dan khas. Tabel 3.6 menjelaskan masing-masing fungsi dari
garam mineral. Tabel 3.6. Berbagai jenis Unsur dalam protoplasma beserta fungsinya
Mineral Fungsi
Kalsium Penting untuk pembentukan tulang serta gigi
Fospor Fospor merupakan komponen penting untuk fospolipid yang
membentuk membran dan sebagai bahan struktural untuk ADN dan ARN.
Sulfur Merupakan komponen dua buah asam amino yang berperan
dalam polimerisasi beberapa struktur protein. Besi
Kombinasi senyara besi dengan pigmen porfirin menghasilkan hemin yang menjadi komponen dari hemoglobin dalam sel
darah merah dan mioglobin dalam sel otot.
Magnesium Kombinasi pigmen porfirin degan magnesium adalah pigmen
hijau, khlorofil, pada tumbuhan. Yodium
Merupakan komponen dari tiroksin pada kelenjar tiroid Tembaga
Merupakan komponen dari haemosianin yang berfungsi sebagai pigmen respirasi dalam invertebrate
Mangan Merupakan kofaktor dalam enzim-enzim
Kobalt Komponen dari B12. Kekurangan B12 menyebabkan anemia.
Na, K, Cl Ion-ion ini bertanggung jawab dalam menjaga osmolaritas
sitosol dan cairan ekstraseluler
c. Asam dan Basa
Asam selalu berhubungan dengan ion hidrogen atau H
+
. Molekul air dapat mengalami pemisahan dan membentuk ion. Molekul air yang
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BIOSEL
KELOMPOK KOMPETENSI B
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA
85
kehilangan hidrogennya akan menjadi ion OH-. Ion yang kehilangan hidrogen akan membentuk hidronium H3O+. Secara sederhana
hidronium digambarkan sebagai ion H+. Dalam air murni jumlah ion-ion hidrogen dan ion-ion hidroksida jumlahnya sama. Asam adalah zat yang
mendonasikan ion hidrogen. Oleh karena itu, ketika bahan bersifat asam larut dalam air, keseimbangan antara ion hidrogen dan ion hidroksida
berubah. Larutan memiliki lebih banyak ion hidrogen daripada ion hidroksida, kondisi larutan ini disebut asam. Basa merupakan zat yang
menerima ion hidrogen. Oleh karena itu, ketika bahan bersifat basa dilarutkan dalam air, keseimbangan antara ion hidrogen dan ion
hidroksida berubah. Larutan yang memiliki lebih banyak ion hidroksida disebut larutan basa atau bersifat alkalin. Protoplasma merupakan
sistem koloid yang banyak mengandung ion-ion yang terarut di dalamnya sehingga protoplasma memiliki tingkat keasaman atau pH.
Semua sel berisi cairan intraseluler yang memilki nilai pH. pH memiliki peranan penting dalam fungsi sel, dan regulasi diperlukan oleh sel untuk
tetap hidup. pH intraseluler nilainya berkisar antara 6, 8 dan 7,4, setiap sel memiliki kisaran pH yang berbeda.
d. Gas
Selain bahan-bahan padat dan air, protoplasma pun mengandung berbagai jenis gas. Gas dalam sel bisa berasal dari luar atau sebagai
hasil sampingan dari metabolisme sel. Ada empat jenis utama gas dalam protoplasma yang larut dalam air yaitu karbondioksida, oksigen,
nitrogen dan hidrogen. Karbon dioksida digunakan dalam sintesis urea dan penguraian oksihemoglobin. Oksigen digunakan selama proses
oksidasi zat makanan sumber energi.
2. Senyawa Organik
Di dalam Wikipedia dijelaskan bahwa senyawa organik merupakan kelompok besar senyawa yang bisa berbentuk padat, cair atau gas yang
molekulnya mengandung unsur karbon C, meskipun tidak semua senyawa yang mengandung unsur karbon dikategorikan ke dalam senyawa
organik, misalnya CO2 dan sianida. Umumnya unsur karbon ini berikatan secara kovalen terhadap unsur-unsur lain misalnya hidrogen, oksigen atau
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BIOSEL
KELOMPOK KOMPETENSI B
86
nitrogen. Ikatan utama pada senyawa organik biasanya berbentuk ikatan antara C-C atau C-H. Dalam keadaan normal senyawa organik tersuspensi
atau terlarut dalam air yang ada dalam protoplasma. Senyawa organik sering didefinisikan pula sebagai senyawa yang hanya dihasilkan oleh
makhluk hidup. Ada beberapa jenis senyawa organik yang ditemukan dalam protoplasma,
yaitu: 1 Karbohidrat
2 Asam amino dan Protein 3 Lemak
4 Asam nukleat 5 Enzim
6 Hormon 7 Vitamin
1 Karbohidrat
Senyawa karbohidrat sering disebut juga gula, dibentuk oleh tiga unsur utama yaitu C, H, dan O. Karbohidrat merupakan turunan dari aldehid
dan keton. Aldosa merupakan karbohidrat yang gugus fungsionalnya berupa aldehid sedangkan ketosa adalah karbohidrat yang memiliki
gugus fungsional berbentuk keton. Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk makhluk hidup.
Selain itu karbohidrat pada kebanyakan tumbuhan merupakan komponen penting untuk pembentukan dinding sel dan berfungsi
sebagai unsur penyokong. Jaringan hewan memiliki lebih sedikit karbohidrat. Di dalam protoplasma ditemukan tiga jenis karbohidrat
utama yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida dan oligosakarida umumnya larut dalam air dan sering
dinamakan sebagai gula. Gula ini mudah dikristalisasi dan mampu menembus membran pada saat dialisis. Sebaliknya polisakarida
umumnya tidak bisa dikristalisasi dan tidak bisa menembus membran. Karbohidrat menyediakan hampir 55 – 65 kebutuhan energi total yang
diperlukan oleh tubuh dimana setiap gramnya mengandung 4.1 Kcal. Ketika jumlah karbohidrat berlebih di dalam tubuh, maka akan disimpan
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BIOSEL
KELOMPOK KOMPETENSI B
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA
87
dalam hati atau otot, biasanya dalam bentuk glikogen atau gula otot atau gula hati. Dengan menggunakan bagan, berbagai jenis dan contoh dari
karbohidrat dapat dipelajari pada bagan di bawah.
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan gula sederhana dan merupakan karbohidrat yang ukurannya paling kecil dan paling sederhana
strukturnya. Umumnya terasa manis, tidak berwarna dan dapat membentuk kristal yang dapat larut di dalam air. Formula umum dari
monosakarida ditulis dengan rumus: C
n
H
2n
O
n
atau C
n
H
2 n
Senyawa monosakarida tidak mengalami hidrolisis akan tetapi mengalami oksidasi sehingga dapat menghasilkan CO2 dan H2O.
Biasanya monosakarida memiliki atom C berjumlah antara 3 – 7 atom karbon. Berdasarkan jumlah atom C-nya, monosakarida
dikelompokkan menjadi triosa 3 atam C, tetrosa 4 atom C, Pentosa 5 atom C, hexosa 6 atom C, dan Heptosa 7 atom C.
Berdasarkan gugus fungsonalnya dikenal sebagai aldosa, gugus fungsionalnya berbentuk aldehid, dan ketosa, gugus fungsionalnya
berbentuk keton. Beberapa jenis Monosakarida penting:
1 Glukosa, sering disebut juga dekstrosa karena bersifat dextrorotary, gugus fungsionalnya berbentuk aldehid -CHO
2 Fruktosa, bersifat levorotatory, disebut juga levulose, memiliki gugus fungsional bebentuk keton C=0. Banyak ditemukan dalam
madu dan buah-buaha manis sehingga disebut gula buah. Fruktosa merupakan sumber energi utama untuk sperma dan
semen. 3 Galaktosa, monosakarida ini tidak ditemukan dalam bentuk
bebas. Di dalam tubuh mamalia ditemukan dalam susu. Galaktosa ditemukan juga sebagai komponen galaktolipid
misalnya pada serebrosid dan gangliosid. 4 Manosa, tidak ditemukan dalam bentuk bebas. Terdapat dalam
albumin dan dalam kayu sebagai komponen hemiselulosa.
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BIOSEL
KELOMPOK KOMPETENSI B
88
5 Ribosa dan deoksiribosa, banyak ditemukan dalam asam nukleat. ATP, NAD, FAD, FMN, Vit B
2
b. Oligosakarida