Sarana Peribadatan Sarana Pendidikan
Gambar 9 Skema Jalur Aksesibilitas Daerah Penyangga TNUK
Gambar 10 Peta Aksesibilitas Taman Nasional Ujung Kulon
Sumber: Balai TNUK 2015
Kepariwisataan
Berdasarkan rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional Tahun 2010–2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun
2011 membagi wilayah Indonesia ke dalam 88 kawasan strategis pariwisata nasional atau KSPN dimana KSN Taman Nasional Ujung Kulon termasuk dalam
KSPN Ujung Kulon – Tanjung Lesung dan sekitarnya. Wilayah nasional dibagi ke dalam 50 destinasi pariwisata nasional yang
dijabarkan ke dalam 222 kawasan pengembangan pariwisata nasional atau KPPN di 50 destinasi pariwisata nasional terdapat 88 kawasan strategis pariwisata
nasional KSPN secara lebih rinci, pembagian KPPN dan DPN serta KSPN dapat dilihat pada peta.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon memiliki potensi objek wisata yang sangat beragam. Kawasan ini memiliki pesona alam yang indah dengan berbagai
flora dan fauna di hutan hujan tropisnya, pemandangan alam dan pantai serta Bogor, Serang, Pandeglang
Labuan Kecamatan
Cimanggu Kecamatan
Sumur ±6 jam
± 2 jam ± 1 jam
keindahan pulau-pulau di sekitarnya seperti pulau umang, badul dan pulau oar yang terdapat di sekitar kawasan. Selain itu, berbagai kesenian, tradisi dan corak
kehidupan masyarakat lokal juga merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat keunikan kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Tabel 13 Potensi Jenis Kunjungan Wisatawan ke TNUK Tahun 2014
Sumber: Balai TNUK 2015 lain-lain: ziarah, shooting film dan atau kegiatan selain yang tercantum pada kolom
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pemanfaatan Ruang
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang yang menggariskan bahwa pelaksanaan pembangunan baik di tingkat pusat maupun
daerah harus sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Sehingga pemanfaatan ruang berlangsung sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
RTRW. Analisis pemanfaatan ruang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi pemanfaatan ruang eksisting dan situasi pemanfaatan ruang.
Kondisi Pemanfaatan Ruang Eksisting
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang bahwa pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. Pemanfaatan ruang eksisting menggambarkan
potensi sumberdaya alam yang dimiliki serta pemanfaatannya. Pola pemanfaatan ruang adalah bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi dan
karakter kegiatan manusia atau kegiatan alam. Wujud pola pemanfaatan ruang diantaranya meliputi pola lokasi, sebaran pemukiman, industri, pertanian,
pedesaan dan perkotaan.
No Pengunjung
Jenis Kunjungan Jumlah Orang Juml-
ah Penelitian
Rekreasi Berkemah Pendidikan Lain-
lain
1. Dalam Negeri
165 4.028
62 192
2.268 6.715 2. Luar Negeri
17 1.100
11 76 1.155
Jumlah 182
5.128 73
192 2.344 7.870