maksimal. Supaya ibu lebih memahami posisi menyusui miring yang tidak tepat.
c Posisi ibu tidur terlentang
Sama halnya dengan posisi miring, posisi ibu tidur terlentang juga dinilai kurang tepat. Sebab, air susu yang diisap bayi seharusnya
menurun, bukan ke atas. Hal ini akan membuat bayi bekerja keras sekuat tenaga untuk memompa naik air susu.
gambar 2.1 Macam-macam posisi saat menyusui
c. Posisi Badan Ibu dan Bayi
Setelah perlekatan, bayi akan terlihat sangat bersemangat menyusu. Selanjutnya, gerakannya akan melambat, bahkan ia pun dapat
tertidur saat menyusu kepada ibunya. Bila hal ini terjadi, sebaiknya ibu membangunkan bayi dengan menyentuh pipinya, menggoyang-
Universitas Sumatera Utara
goyangkan tangannya, atau menggelitik telapak kakinya agar ia menghisap ASI lagi.
Boleh jadi, ibu kurang mengetahui cara perlekatan bayi yang tepat, sehingga ibu kadang merasa kesakitan ketika menyusui bayinya.
Pada masa- masa awal menyusui, walaupun perlekatan sudah benar, putting payudara bias terasa agak nyeri, yang biasanya akan hilang
setelah ibu terbiasa menyusui. Namun, bila ibu merasa sangat kesakitan atau putting payudaranya berdarah, hal itu merupakan indikasi kuat
terjadinya perlekatan yang belum benar. Semestinya, menyusui terasa menyenangkan bagi ibu dan bayi, bukan menyakiti ibu.
Semua ibu tentu ingin menyusui bayi dengan cara dan posisi yang tepat. Supaya itu bias terwujud, ibu harus memperhatikan beberapa tips
berikut: a
Saat duduk di sofa yang empuk, sebaiknya ibu meletakkan bantal- bantal kursi di punggung agar badan lebih maju.
b Ibu meletakkan kaki diatas kursi kecil atau tumpukan buku telepon
supaya pangkuan rata. c
Bila tangan bayi terlalu sering bergerak, hendaknya lengan bayi dilingkarkan ke badan ibu.
d Bayi diarahkan ke payudara, bukan payudara diarahkan ke bayi.
Tindakan ini bertujuan agar ibu merasa nyaman, dan air susu bisa keluar dengan lancar.
e Jika bayi tidak mau membuka lebar mulutnya, sebaiknya ibu
menggesekkan putting payuda atau jari pada bibir atasnya dengan lembut untuk mendapatkan refleks menganga. Terkadang, tindakan
Universitas Sumatera Utara
tersebut perlu dilakukan berulang kali. Oleh karena itu, ibu harus lebih bersabar melakukannya.
f Seluruh areola tidak harus masuk ke mulut bayi. Saat menyusui,
sebaiknya areola bagian atas terlihat lebih luas ketimbbang bagian bawah.
g Ibu tidak boleh meremas payudara dengan kuat.
h Bila memerlukan penyangga ketika menyusui, ibu bias meletakkan
tangan pada tulang rusuk. i
Ibu tetap menyusui dengan salah satu payudara selama bayi masih terus mengisap. Setelah beberapa lama, ibu dapat menyusui dengan
payudara lainnya, j
Ibu bisa menyusui sambil berbaring bila telah berhasil menyusui sembari duduk.
k Untuk melepaskan bayi dari putting payudara, ibu dapat meletakkan
jari kelingking disudut mulut bayi untuk menghentikan isapannya. Ibu tidak boleh menarik mulut bayi dari payudara, karena ibu akan merasa
kesakitan. l
Bila ibu masih ragu untuk menentukan posisi menyusui yang benar, ibu bisa menemui para ahli.
3. Cara pengamatan tehnik menyusui yang benar