Stearin Sawit Pengaruh suhu input pada proses pembuatan surfaktan methyl ester sulfonic acid (mesa) dari metil ester stearin
dikembangkan karena prosedur produksinya mudah, memperlihatkan karakteristik dispersi yang baik, sifat detergensinya tinggi walaupun pada air dengan tingkat
kesadahan yang tinggi hard water dan tidak adanya fosfat, mempunyai asam lemak C
16
dan C
18
yang mampu memberikan tingkat detergensi yang terbaik, memiliki sifat toleransi terhadap ion Ca yang lebih baik, memiliki tingkat
pembusaan yang lebih rendah dan memiliki stabilitas yang baik terhadap pH. Bahkan MES C
16
-C
18
memperlihatkan aktivitas permukaan yang baik, yaitu sekitar 90 persen dibandingkan linier alkil benzen sulfonat LABS de Groot
1991; Hui 1996b; Matheson 1996. Hal tersebut menyebabkan metil ester sulfonat pada masa mendatang diindikasikan akan menjadi surfaktan anionik yang
paling penting Watkins 2001.
Menurut Matheson 1996, metil ester sulfonat MES memperlihatkan karakteristik dispersi yang baik, sifat detergensi yang baik terutama pada air
dengan tingkat kesadahan yang tinggi hard water dan tidak adanya fosfat, ester asam lemak C
14
, C
16
dan C
18
memberikan tingkat detergensi terbaik, serta bersifat mudah didegradasi good biodegradability. Dibandingkan petroleum sulfonat,
surfaktan MES menunjukkan beberapa kelebihan diantaranya yaitu pada konsentrasi MES yang lebih rendah daya deterjensinya sama dengan petroleum
sulfonat, toleransi yang lebih baik terhadap keberadaan kalsium, dan kandungan garam disalt lebih rendah.
Menurut Hui 1996, MES dari minyak nabati dengan atom C
10
, C
12
dan C
14
biasa digunakan untuk light duty diswashing detergent. Sementara itu MES dari minyak nabati dengan atom C
16
-C
18
dan tallow biasa digunakan untuk deterjen bubuk dan deterjen cair liquid laundry detergent. Pada Tabel 4
disajikan karakteristik surfaktan MES dari ME stearin yang telah dihidrogenasi. Proses produksi surfaktan MES dilakukan dengan mereaksikan metil ester
dengan agen sulfonasi. Menurut Bernardini 1983 dan Pore 1976, pereaksi yang dapat dipakai pada proses sulfonasi antara lain asam sulfat H
2
SO
4
, oleum larutan SO
3
di dalam H
2
SO
4
, sulfur trioksida SO
3
, NH
2
SO
3
H, dan ClSO
3
H. Untuk menghasilkan kualitas produk terbaik, beberapa perlakuan penting yang
harus dipertimbangkan adalah rasio mol, suhu reaksi, konsentrasi grup sulfat yang
ditambahkan, lama netralisasi, jenis dan konsentrasi katalis, pH dan suhu netralisasi Foster, 1996.
Tabel 4 Karakteristik surfaktan metil ester sulfonat MES dari ME stearin
Analisa Nilai
Metil ester sulfonat MES bb 83
Disodium karboksi sulfonat di-salt bb 3,5
Metanol bb 0,07
Hidrogen Peroksida bb 0,13
Air bb 2,3
pH 5,3
Klett color 5 aktif 310
Sodium metil sulfat 7,2
Petroleum ether extractables PEX bb 2,4
Sodium karboksilat bb 0,3
Sodium sulfat bb 7,2
Sumber: Sheats dan McArthur 2002