Analisis Sistem METODOLOGI PENELITIAN

32 1. Memonitor konektivitas jaringan internet untuk mengakses website PSB- SMA secara berkala. 2. Merencanakan perluasan akses web PSB melalui jaringan LAN wireless LAN di lingkungan sekolah. 3. Menjadwalkan perbaikan perawatan jaringan secara berkala. c. Tim Penanggung Jawab Mata Pelajaran Pengembang Bahan Ajar Tim Penanggung Jawab Mata Pelajaran PJMapel terdiri atas dua orang untuk setiap mata pelajaran dan dipilih oleh pendidik mata pelajaran yang bersangkutan melalui kegiatan Musyawarah Pendidik Mata Pelajaran MGMP. PJMP adalah pendidik mata pelajaran yang memiliki kemampuan menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, menelaah dan menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun. Adapun tugas dari tim PJMapel adalah: 1. Merencanakan pembuatan bahan ajar berbasis TIK sesuai mata pelajaran yang diampu. 2. Melakukan telaah dan penyempurnaan bahan ajar dan bahan uji yang telah disusun dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan. 3. Menyusun jadwal pengumpulan bahan ajar yang telah ditelaah dan disempurnakan kepada Penanggung Jawab Pelaksana PSB.

4.3 Analisis Sistem

Analisis merupakan tahapan pengembangan model e-learning. Pada tahap analisis ini dihasilkan deskripsi kebutuhan sistem, uraian fungsi sistem, dan fitur utama sistem yang diharapkan, kebutuhan teknologi, dan kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan SDM. Sistem e-learning ini diharapkan mampu memberikan presentasi materi pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kurikulum dan kecenderungan gaya belajar pengguna. Dengan demikian sistem harus mampu mengidentifikasi keberagaman gaya belajar pengguna dan memanfaatkan data pengguna tersebut sebagai pertimbangan untuk menyampaikan presentasi materi dengan tidak mengesampingkan kurikulum yang digunakan. 33

4.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Dengan metode pembelajaran yang hanya dilakukan dengan cara konvensional seperti sekarang maka secara praktis peserta didik tidak memiliki alternatif lain untuk bisa mengikuti kegiatan pembelajaran selain melalui kegiatan tatap muka. Selain itu jika ternyata pendidik berhalangan hadir pada jadwal yang telah ditentukan maka pembelajaran secara otomatis akan tertunda, sementara itu untuk mengganti waktu belajar yang tertunda itu harus menyesuaikan dengan jadwal kelas, dan kesiapan pendidik. Kondisi seperti ini sangat jelas dapat mengurangi kelancaran pembelajaran yang dilaksanakan. Permasalahan lain muncul ketika peserta didik memiliki hambatan dalam memahami suatu materi pembelajaran di luar jam pelajaran, sementara sekolah belum memiliki sarana yang dapat memudahkan peserta didik untuk bertanya atau berdiskusi baik itu dengan pendidik maupun dengan peserta didik yang lain. Pada sisi lain, ada beberapa peserta didik yang merasa segan atau malu untuk bertanya secara langsung kepada pendidik ketika pembelajaran sedang berjalan. Untuk kasus seperti ini maka sangat dibutuhkan adanya suatu fasilitas yang dapat menjembatani peserta didik untuk bertanya tanpa harus malu atau segan. Dalam kaitannya dengan kemudahan memperoleh bahan-bahan pembelajaran, peserta didik hampir sepenuhnya bergantung pada pembelajaran di dalam kelas. Padahal jika bahan pembelajaran bisa diperoleh lebih awal maka peserta didikpun akan lebih awal dalam mempelajari pelajaran yang ada. Kondisi ini bukan disebabkan oleh tidak tersedianya modul pelajaran akan tetapi karena tidak adanya sarana yang memudahkan penyebaran bahan ajar tersebut tanpa harus membebani pihak penyelenggara sekolah. Sementara itu web yang tersedia baik di sekolah inti maupun sekolah mitra, sebagai media informasi sekolah untuk masyarakat, belum bisa dimanfaatkan untuk menjadi sarana penyebaran ilmu pengetahuan tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas maka diperlukan suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada tersebut. Sistem yang diperlukan harus bisa menangani hal-hal sebagai berikut: 34 1. Memfasilitasi peserta didik dengan pendidik untuk melakukan proses pembelajaran tanpa melalui tatap muka secara langsung. Proses pembelajaran pada model ini dapat dilakukan melalui suatu forum diskusi, tanya jawab langsung chatting, berbagi materi pelajaran sharing file, dan latihan soal. 2. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mendapatkan modul materi pelajaran secara mudah tanpa membebani pihak penyelenggara SMA PLUS PGRI Cibinong. 3. Memberikan kemudahan pada peserta didik untuk berkonsultasi pada pendidik seputar akademik maupun nonakademik. 4. Memberikan kemudahan bagi SMA PLUS PGRI Cibinong dalam penyebaran ilmu pengetahuan ke sekolah mitra. 5. Memudahkan sekolah mitra untuk berbagi materi pelajaran. Untuk memenuhi keperluan tersebut maka sistem harus bisa berjalan secara on-line agar bisa diakses kapan dan di mana saja melalui komputer yang terhubung ke jaringan internet. Sesuai hasil penelitian Graf dan List, LMS untuk e-learning yang dapat memenuhi kebutuhan sistem ini adalah Moodle.

4.3.2 Pemilihan Teknologi

Pemilihan teknologi bertujuan mendefinisikan jenis teknologi utama yang akan digunakan menjadi lingkungan pengoperasian e-learning. Informasi mengenai perkembangan teknologi dapat diperoleh melalui studi literatur, buku, artikel, serta bekerja sama dengan staf bidang Teknologi Informasi TI. Prinsip pemilihan teknologi e-learning dapat dilihat dengan pemilihan platform teknologi yang meliputi sistem operasi, perangkat keras, perangkat lunak, dan komunikasi. Secara lengkap prinsip pemilihan platform teknologi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Prinsip Platform Teknologi No Jenis Prinsip 1 Sistem operasi Sistem Operasi yang digunakan harus: • User Friendly • Mendukung penggunaan perangkat keras • Mendukung jaringan • Berlisensi 35 No Jenis Prinsip 2 Perangkat Keras Perangkat Keras yang digunakan harus : • Independen terhadap vendor dan merk tertentu • Dikualifikasi dan dibatasi • Handal dan dalam keadaan kondisi yang baik • Mempertimbangkan faktor manusia dalam perawatan • Sesuai kebutuhan 3 Perangkat Lunak • Mudah untuk diperoleh • User Friendly • Dapat dimutakhirkan sesuai perkembangan 4 Komunikasi • Jaringan yang dibuat harus handal • Terkoneksi dengan internet • Akses Cepat Selain itu pemilihan platform teknologi juga didasarkan pada kebutuhan strategis dari aplikasi dengan memperhatikan lokasi PSB Inti, perkembangan teknologi yang ada saat ini, kondisi anggaran, serta kondisi sekolah yang akan mendukung pelaksanaan e-learning. Hasil Pemilihan dan pengusulan platform teknologi yang akan menjadi lingkungan bagi e-learning ialah sebagai berikut: a. Komputer : PC Server dan PC Client. b. Perangkat Lunak : sistem operasi Linux, pengolah kata, pengolah angka, presentasi Power point dan Flash, LMS Moodle, dan Internet browser Mozilla Firefox. c. Jaringan : Local area network LAN dan koneksi Internet. Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun e- learning disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk membuat dan mengelola e-learning. Dalam hal ini adalah sekolah PSB inti SMA PLUS PGRI Cibinong. Setelah mengamati dan mempelajari berbagai aspek dan kemampuan yang dimiliki sekolah maka spesifikasi yang diajukan ialah seperti yang disajikan pada Tabel 4. 36 Tabel 4 Spesifikasi komputer untuk pembelajaran dengan e-learning No Nama Barang Jumlah 1 Spesifikasi PC Server:  IBM System X3620M3-22A Xeon E550  2GB DDR3-13333 ECC RDIMM  500GB 7.2k SATA HDD SimpleSwap  DVD±RW  VGA Matrox G200e  2x GbE NIC  Rackmount 2U Case  Monitor LG 17” flat 730HK  Keyboard + Mouse Logitech Optical 1 Set 2 Spesifikasi PC Client :  Intel Pentium D Core 2 Duo 2.8GHz  Mainboard ECS 661  VGA GF 7100 128MB Pixel View PCI Expres  Memory DDR2 512MB PC 5300 V-gen  HDD 80GB Seagate 7200rpm SATA  FDD1.44 Panasonic  DVD COMBO ASUS  Casing Simbada SIM-X  Keyboard + Mouse Logitech Optical  HeadSet Logitech Internet Chat  Monitor LG 15” 505GK 40 Set

4.4 Perancangan Sistem