Tujuan Penelitian Perumusan Masalah Ruang Lingkup Manfaat Penelitian

3 penentuan teknis komunikasi selama proses pembelajaran merupakan tahapan penting dalam melaksanakan pembelajaran berbasis web. Data yang dikeluarkan www.internetworldstats.com tercatat sebanyak 1,7 miliar pengguna internet di dunia. Pengguna internet di Asia sekitar 825 juta yang di akses pada tahun 2010. Tahun 2000 pengguna internet di Indonesia sebanyak dua juta orang, tahun 2009 meningkat sebesar 1.150 menjadi 30 juta orang. Dari data ini belum diketahui persentase pengguna internet di Indonesia yang pelaku dan peruntukannya bagi dunia pendidikan. Demikian pula belum diketahui berapa persen pendidik yang aktif berinteraksi dan memanfaatkan internet dalam persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Salah satu langkah konkrit peningkatan mutu pendidikan adalah pemberdayaan satuan pendidikan agar mampu berperan sebagai subjek penyelenggara pendidikan, yang diberi kewenangan untuk merancang serta melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing dengan tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan SNP. Sejalan dengan program pencapaian SNP, Direktorat Pembinaan SMA sejak tahun 2008 telah melaksanakan rintisan program pengembangan Pusat Sumber Belajar SMA PSB-SMA dan dipilih sebanyak 33 SMA di seluruh Indonesia. Pada dasarnya PSB-SMA dikembangkan dengan fungsi sebagai media informasi dan komunikasi, wahana belajar dan wahana unjuk kinerja. Agar pelaksanaan sekolah PSB dapat dikelola dengan baik dan sesuai dengan profil sekolah PSB yang diharapkan, maka PSB inti dapat menjalin kerjasama dengan sekolah sekitar yang nantinya disebut sebagai sekolah mitra. yaitu sekolah yang akan menjadi pendamping sekolah PSB dalam mengembangkan konten PSB-SMA.

1.2 Tujuan Penelitian

Dengan berlandaskan pada latar belakang, tujuan penelitian ini adalah : i. Mengembangkan model pembelajaran e-learning yang dapat membantu proses pembelajaran secara online. ii. Menyediakan sumber belajar dan bahan pembelajaran berbasis TIK untuk mata pelajaran di sekolah menengah atas. 4 iii. Membuat atau menentukan model penilaian bahan ajar yang akan diunggah ke e-learning.

1.3 Perumusan Masalah

Pada penelitian ini dirumuskan permasalahan yang akan dicapai sebagai berikut : “ Bagaimana cara mengembangkan model pembelajaran e-learning yang dapat membantu proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran”.

1.4 Ruang Lingkup

Agar penelitian ini lebih fokus, maka penelitian ini dibatasi pada cakupan sebagai berikut : 1. Perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi e-learning adalah Moodle. 2. Sistem yang dikembangkan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara on-line dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. 3. Sasaran materi ajar yang bersifat khusus adalah semua mata pelajaran di SMA untuk jurusan IPA, IPS dan Bahasa 22 mata pelajaran. Pengembangan materi ajar khusus tersebut dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tingkat kesiapan mata pelajaran saat ini yaitu: a. Tahun 2009 : 7 mata pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi. b. Tahun 2010 : 16 mata pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, TIK, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, PKn, Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Agama. c. Tahun 2011 : 22 mata pelajaran seluruh mata pelajaran dari jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. 5 Pada tesis ini akan dikaji 16 mata pelajaran saja yang mana pengisian konten bahan ajar sebagai media komunikasi PSB dilakukan oleh pendidik mata pelajaran yang secara teknis dikoordinasikan oleh PSB Inti.

1.5 Manfaat Penelitian

Model pembelajaran e-learning yang dikembangkan diharapkan bisa menjadi alat bantu pendidikan untuk penyampaian materi dan tugas-tugas terstruktur dari mata pelajaran serta memberikan tambahan waktu yang berkualitas di luar jam pembelajaran. Selain itu juga dengan pembelajaran e-learning ini diharapkan terselenggaranya pembelajaran secara online yang mampu memberi dukungan bagi terselenggaranya pembelajaran yang interaktif sehingga peserta didik bisa melakukan diskusi dengan pendidik maupun dengan peserta didik yang lain dalam forum diskusi yang disediakan dalam sistem e-learning ini. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA