7 Belt truss mengikat kolom fasade ke inti sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan
inti. Pengakuan ini dinamai cap trussing apabila berada pada bagian atas bangunan, dan belt trussing apabila berada di bagian bawahnya.
- Tabung dalam tabung tube in tube
Kolom dan balok eksterior ditempatkan sedemikian rapat sehingga fasade menyerupai dinding yang diberi pelubangan untuk jendela. Seluruh bangunan berlaku sebagai tabung
kosong yang terkantilever dari tanah. Inti interior tabung meningkatkan kekakuan bangunan dengan ikut memikul beban bersama kolom-kolom fasade.
- Kumpulan tabung bundled tube
Sistem kumpulan tabung dapat digambarkan sebagai suatu himpunan tabung-tabung terpisah yang membentuk tabung multisel. Pada sistem ini memungkinkan bangunan
mencapai bentuk yang paling tinggi dan daerah lantai yang paling luas.
2.2 BIM BUILDING INFORMATION MODELING
Dalam sejarah desain dan konstruksi bangunan mengandalkan gambar untuk mewakili pekerjaan yang dilakukan dilapangan. Biasanya berisi tentang kode bangunan yang disebut dengan
dokumen-dokumen atau arsip, digunakan untuk pengelolaan bangunan tersebut setelah selesai. Tetapi terdapat kendala untuk memenuhi hal tersebut , yaitu dibutuhkannya beberapa gambaran dari berbagai
sudut untuk menggambarkan objek 3D yang secara rinci agar baik untuk kegiatan konstruksi dan mengurangi dari kesalahan dan gambar-gambar tersebut kini hanya dapat dipegang oleh beberapa
orang dalam bentuk hardcopy atau arsip-arsip yang belum dapat diinterpretasikan oleh komputer.
2.2.1 Pengertian BIM Building Information Modeling
Menurut Eastman et al 2008, BIM merupakan perubahan paradigma yang memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk mereka yang bergerak dalam bidang industri kontruksi bangunan tetapi
juga untuk masyarakat yang lebih luas lagi, bangunan yang lebih baik adalah bangunan yang dalam tahap pembangunannya menggunakan energi, tenaga kerja dan modal yang lebih sedikit. BIM pada
dasarnya adalah digital platform untuk pembuatan bangunan virtual. Jika BIM diterapkan, modelnya harus dapat berisi semua informasi bangunan tersebut, informasi tersebut digunakan untuk
bekerjasama, memprediksi, dan membuat keputusan tentang desain, konstruksi, biaya, dan tahap pemeliharaan bangunan.
BIM dianggap lebih dari sekedar teknologi biasa, melainkan cara baru untuk menangani proses pembangunan. Dengan menggunakan BIM dapat diperoleh 3D, 4D, 5D, dan 6D. Dimana 3D berbasis
obyek pemodelan parametric, 4D adalah urutan dan penjadwalan material, pekerja, luasan area, waktu, dan lain-lain, 5D termasuk estimasi biaya dan part-lists, dan 6D mempertimbangkan untuk fasilitas
manajemen, biaya siklus hidup, dan dampak lingkungan. Konsep ini sangat tergantung pada teknologi software yang digunakan. Inti dari konsep tersebut adalah bahwa model BIM berisi informasi-
informasi. Model suatu objek tidak hanya geometris tetapi model tersebut juga berisi informasi tentang bahan yang digunakan, berat, biaya, waktu dan bagaimana bagian dipasang, dan lain-lain.
Janni Tjell, 2010
Building Information Modeling BIM adalah sebuah pendekatan untuk desain bangunan, konstruksi, dan manajemen. Ruang lingkup BIM ini mendukung dari desain proyek, jadwal, dan
informasi-informasi lainnya secara terkordinasi dengan baik. Pada dasarnya Building Information modeling BIM ini merupakan penggabungan dari dua gagasan penting, yaitu :
- Menjaga informasi desain kritis dalam bentuk digital, sehingga lebih mudah untuk
diperbaharui dan berbagi dari perusahaan yang merencanakan dan perusahaan yang menggunakannya.
8 -
Membuat real-time yang berhubungan terus menerus antara data desain digital dengan inovasi-inovasi teknologi pemodelan bangunan, sehingga dapat mengehemat waktu dan uang
serta meningkatkan produktivitas dan kualitas proyek. Building Information Modeling BIM pada umumnya didefinisikan sebagai proses penciptaan
hebat dilihat dari kumpulan data dari berbagai ahli professional dalam bidang desain dan konstruksi yang dapat diolah dan dihitung dalam bentuk tiga dimensi. BIM memungkinkan untuk para
perencana, engineer, dan kontraktor untuk memvisualisasikan seluruh lingkup dari proyek bangunannya dalam bentuk tiga dimensi. BIM juga dikenal sebagai proses menggunakan model 3-D
untuk meningkatkan kerjasama antar orang-orang yang melaksanakan proyek. Menggunakan pendekatan kolaboratif, antara desainer dan kontraktor dapat merencanakan output secara tepat dan
rinci dari mulai lokasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek hingga proyek tersebut selesai. T.M. Korman, L. Simonian E. Speidel, 2010
BIM adalah sebuah proses dan informasi yang menghasilkan metodologi untuk mengelola desain bangunan dan data penting dari proyek yang dilaksanakan dalam bentuk digital di seluruh
siklus pembuatan bangunan. Teemu Lehtinen, 2010 BIM ini merupakan platform yang digunakan untuk memberikan pengetahuan dan alat
komunikasi antar peserta proyek. Dengan kata lain, BIM adalah informasi proses pengembangan model bangunan. 3D dengan kualitas yang sangat baik dapat diperoleh dengan merender dari BIM.
Jika kontraktor hanya lebih menggunakan model tersebut untuk menyampaikan konsep BIM dalam bentuk 3D dan tidak menggunakan informasi yang terdapat didalam BIM disebut sebagai BIM
“Hollywood”. Kontraktor yang menggunakan BIM “Hollywood” untuk memenangkan pekerjaan, namun mereka tidak sepenuhnya menggunakan potensi dari Building Information Modeling. Mehmet
F. Hergunsel, 2011 Terkadang Building Information Modeling dipraktekkan secara internal hanya didalam satu
organisasi proyek dan tidak dibagikan dengan anggota organsasi lainnya, itu disebut sebagai BIM “lonely”. Sebagai contoh, sebuah perusahaan arsitektur dapat memutuskan untuk merancang
menggunakan Building Information Modeling dan menggunakannya untuk visualisasi dan analisa.
Perusahaan arsitek tersebut mungkin memilliki kolaborasi internal, namun arsitek dapat memutuskan untuk memberikan gambar-gambar dalam bentuk dua dimensi dan membatasi untuk mengakses
Building Information Modeling, hal tersebut akan menghambat partisipasi dari Contruction manager CM kecuali CM menciptakan model baru. Vandaro, 2009
Manfaat Building Information Modeling BIM dalam tahap desain yaitu apabila dalam sebuah proyek bangunan arsitek harus menyeimbangkan ruang lingkup proyek antara jadwal dan biaya.
Apabila terjadi perubahan dari satu variabel biaya waktu dan uang maka akan mempengaruhi hubungan antara konsultan dan klien, dengan menggunakan Building Information Modeling BIM
semua informasi penting sudah tersedia, sehingga proyek yang berhubungan dengan keputusan dapat dibuat lebih cepat dan efektif.
Objek 3D dengan menggunakan BIM dapat dilihat dan diperiksa secara otomatis apabila ada kesalahan ataupun kendala. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh BIM maka kesalahan dapat
berkurang. Konsep dan metode BIM dipilih karena bentuk-bentuk geometri beserta propertinya diperlakukan seperti halnya pada dunia nyata. Tidak dikenal perumpamaan ataupun layering seperti
halnya konsep dan metode pada perangkat CAD. BIM dapat mengubah cara AEC tim proyek dalam bekerja sama untuk berkomunikasi, memecahkan masalah dan membangun proyek lebih baik lebih
cepat dan dengan biaya kurang.
9
2.2.2 Sejarah BIM Building Information Modeling