Biaya Utang EVA Perhitungan Economic Value Added 1. Biaya Modal Saham

Tabel 4. Nilai biaya modal PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 dalam miliar Rupiah.

4.3.2. Biaya Utang

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2007 – 2009, perusahaan memiliki persentase beban bunga terhadap utang jangka panjang yang cenderung meningkat. Pada tahun 2007 perusahaan memiliki nilai utang jangka panjang sebesar Rp 742,598 milyar. Pada tahun 2008 nilai utang jangka panjang turun menjadi Rp 578,611 milyar. Pada tahun 2009 nilai utang jangka panjang kembali naik menjadi Rp 1.115,221 milyar. Jumlah utang jangka panjang PT Bank BCA Tbk pada tahun 2007-2009 dapat dilihat di tabel 5. Tabel 5. Jumlah utang jangka panjang PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 dalam milyaran Rupiah. Utang Jangka Panjang 2007 2008 2009 Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 0 49,892 0 Kewajiban derivative 12,265 80,394 31,226 Pinjaman yang diterima 730,333 448,325 1.083,995 Total utang jangka panjang 742,598 578,611 1.115,221 Tahun 2007 beban bunga PT Bank BCA Tbk sebesar Rp 8.031 milyar, tahun 2008 turun menjadi Rp 6.944 milyar, tahun 2009 kembali turun menjadi Rp 6.748 milyar. Besarnya Kd tahun 2007 sebesar -1,74, turun pada tahun 2008 menjadi -2,33, hal ini dikarenakan karena turunnya nilai utang jangka panjang. Tahun 2009 kembali naik menjadi -1,54 karena adanya kenaikkan nilai utang jangka panjang.

4.3.3. EVA

Berdasarkan perhitungan NOPAT pada Bank Central Asia tahun 2007- 2009, diperoleh data NOPAT untuk tahun 2007 sebesar Rp 4.496.000 triliun, tahun 2008 naik menjadi Rp 5.783.083 triliun, tahun 2009 naik menjadi Rp 6.815.273 triliun. Kenaikkan tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah laba Keterangan 2007 2008 2009 Rf 0,00086 0,000867 0,000715 β 2,72 -8,14 1,48 MRP 0,04 -0,06 0,06 Ke 20 54 17 bersih setelah pajak tiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan perhtungan di tabel 6. Tabel 6. Nilai NOPAT PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 dalam milyaran Rupiah. Tahun 2007 2008 2009 Laba bersih setelah pajak 4.489.252 5.776.139 6.807.242 Biaya Bunga 6.748 6.944 8.031 NOPAT 4.496.000 5.783.083 6.815.273 Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas dan bobot hutang. Bobot ekuitas We didapat dari perbandingan antara ekuitas terhadap total aktiva. Sementara bobot hutang Wd didapat dari perbandingan antara hutang dengan total aktiva. WACC merupakan penjumlahan antara perkalian bobot dan biaya hutang dengan biaya ekuitas. Pada tahun 2007 We 0,09377. Tahun 2008 We naik menjadi 0,09480. Tahun 2009 We naik lagi menjadi 0,09865. Sedangkan Wd pada tahun 2007 sebesar 0,003. Tahun 2008 turun menjadi 0,002, dan tahun 2009 naik menjadi 0,004. WACC tahun 2007 sebesar 1,869 persen, tahun 2008 naik menjadi 5,114 persen, dan tahun 2009 kembali turun menjadi 1,671 persen. IC pada tahun 2007 sebesar 20.441,723 milyar, tahun 2008 naik menjadi Rp 23.279,454 milyar dan tahun 2009 naik menjadi Rp 27.856,399 milyar. COC pada tahun 2007 sebesar Rp 387.575,07 milyar, tahun 2008 naik menjadi Rp 1.197.262,32 milyar, tahun 2009 turun menjadi Rp 476.065,86 milyar. COC didapat dari hasil pengalian antara WACC dan Invested Capital, sesuai dengan tabel 7. Tabel 7. Nilai COC PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 dalam jutaan Rupiah. Periode WACC a IC b COC a x b 2007 1,896 20.441.723 387.575,07 2008 5,143 23.279.454 1.197.262,32 2009 1,709 27.856.399 476.065,86 Nilai EVA diperoleh dari hasil pengurangan nilai NOPAT dengan nilai COC. EVA tahun 2007 sebesar Rp 4.113.944,20 triliun, tahun 2008 naik menjadi Rp 4.592.571,72 triliun. Tahun 2009 naik menjadi Rp 6.349.792,57 triliun. Perhitungan nila EVA dapat dilihat di tabel 8. Tabel 8. Perhitungan nilai EVA PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007- 2009 dalam jutaan Rupiah. Periode NOPAT a COC b EVA a - b 2007 4.496.000 387.575,07 4.113.944,20 2008 5.783.083 1.197.262,32 4.592.571,72 2009 6.815.273 476.065,86 6.349.792,57 Berdasarkan hasil tersebut Nilai EVA PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 mengalami peningkatan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penerapan kebijakan struktur modal yang tepat. Peningkatan nilai EVA tersebut menunjukkan terjadinya nilai tambah ekonomis bagi perusahaan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk menginvestasikan modalnya di PT Bank Central Asia Tbk.

4.3.4. Struktur Modal

Dokumen yang terkait

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Dengan Perusahaan Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 60 117

Analisis kinerja keuangan PT Bank Unibank Tbk dengan menggunakan metode economic value added (Eva) dan rasio keuangan

1 12 107

Analisis Kinerja Keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

2 14 168

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) Pada Bank Central Asia, Tbk

1 4 200

“Penilaian Kinerja Keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Periode Tahun 2005-2009 sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan”.

0 0 29

Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Periode Tahun 2005-2009 sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan.

0 0 24

Analisis Kinerja Keuangan Bank PT Bank Central Asia Tbk dengan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan Bank periode 2007-2009.

0 0 20

Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, PT. Indosat Tbk Periode 2007-2009.

0 0 24

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK

0 0 9