Visi dan Misi Pengembangan Sumber Daya Manusia

4.1.2. Visi dan Misi

PT Bank BCA Tbk, mempunyai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menyediakan kenyamanan layanan bagi nasabah. Sesuai dengan visi dan misinya, PT Bank BCA Tbk terus fokus dalam membangun keunggulan utama di bidang sistem pembayaran dan transaksi perbankan yang ikut berperan memajukan perekonomian nasional. Visi BCA Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Misi BCA 1 Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. 2 Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansialyang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. 3 Meningkatkan nilai franchise dan nilai stakeholder BCA.

4.1.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Penyediaan program-program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif merupakan salah satu landasan utama untuk membentuk sikap profesionalisme, kepercayaan diri dan integritas yang berkelanjutan. BCA Learning Center menyelenggarakan kelas-kelas pelatihan di berbagai bidang yang relevan terhadap pengembangan keahlian yang dibutuhkan oleh masing-masing karyawan. Tujuan dari pelaksanaan program pelatihan oleh Bank tidak saja untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan teknis, namun juga bertujuan untuk menanamkan sikap yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja secara kelompok dan menjaga standar mutu layanan Bank yang tinggi. Oleh karena itu, pelatihan seringkali diarahkan untuk menggali kompetensi-kompetensi baru dan untuk membekali karyawan dengan berbagai keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan umum sehingga terbentuk keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan tuntutan dunia kerja. Di tahun 2009 sejumlah 1.550 kelas pelatihan telah diselenggarakan dengan jumlah peserta sebanyak 39.000 orang. Total keseluruhan waktu pelatihan adalah 127.445 hari. Beberapa program yang diselenggarakan oleh BCA Learning Center diantaranya adalah Management Development Program MDP, Officer Development Program ODP dan International Banking Officer Program IBOP. Program yang dimulai sejak pertengahan tahun 1990 tersebut, bertujuan untuk memastikan keseimbangan akan kebutuhan staf manajemen, baik yang bersifat generalis maupun spesialis, pada setiap unit bisnis Bank. International Banking Officer Program bertujuan untuk menghasilkan tenaga profesional spesialis dalam bidang perdagangan internasional untuk menangani perdagangan internasional dan sistem pembayaran di Divisi Perbankan Internasional. Di tahun 2009, sebagai upaya untuk memastikan program pelatihan manajemen sesuai dengan arah bisnis dan strategi perusahaan, program pelatihan MDP disesuaikan menjadi BCA Development Program BDP. Progam ini memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga profesional yang memiliki spesialisasi sesuai kebutuhan unit-unit kerja. Pada akhir program, peserta akan ditugaskan sebagai account officer, analis kredit, auditor internal, staf operasional atau posisi lain yang relevan di Divisi Perbankan Internasional. Pada akhir tahun 2009, sebanyak 4 program BDP telah dilaksanakan dengan total peserta mencapai 84 orang. BCA menggunakan e-Learning yaitu sebuah rangkaian modul program pelatihan berbasis web yang dapat diakses melalui portal intranet BCA untuk memastikan peluang pelatihan terbuka setiap saat bagi seluruh karyawan. Sepanjang tahun 2009 BCA Learning Center telah menyelenggarakan 21 pelatihan e-Learning dan jumlah pelatihan tersebut akan terus ditambah di masa mendatang. Sebanyak 10.082 karyawan telah mengikuti pelatihan e-Learning sepanjang tahun 2009. Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah peserta pelatihan, Bank telah menyiapkan fasilitas dan infrastruktur pendukung e-Learning di seluruh kantor cabang. Di akhir tahun 2009, lebih dari 200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia telah memiliki fasilitas e-Learning dan angka ini akan bertambah lagi di tahun 2010. Di tahun 2009, BCA terus mengadakan pelatihan khusus sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Sejumlah 421 orang karyawan berhasil mendapatkan sertifikasi manajemen risiko untuk berbagai tingkatan di tahun 2009. Secara keseluruhan total karyawan yang memenuhi persyaratan mendapatkan sertifikasi manajemen risiko jumlahnya menjadi 1.591 orang dengan 3.289 sertifikasi. BCA berharap dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan pelatihan manajemen risiko dari Bank Indonesia. BCA mengelola karyawan melalui sistem panel manajemen. Sistem ini secara efektif menciptakan talent pool yang dapat diberdayakan untuk mengisi posisi lowong dalam organisasi demi menjamin kelancaran jalannya operasi Bank. Melalui mekanisme panel, BCA dapat mengidentifikasi dan menganalisa nilai lebih maupun kompetensi karyawan yang kemudian digunakan untuk menentukan Indikator Pencapaian Kinerja IPK. IPK memberi panduan untuk pelaksanaan promosi dan penempatan, sekaligus berguna untuk memotivasi dan membangun kekompakan karyawan. BCA memiliki program pengembangan karir bagi karyawan pilihan yang terindentifikasi sebagai ‘top performer’ dimana dalam program tersebut diberikan serangkaian pelatihan dan penugasan khusus. BCA juga menerapkan sistem apresiasi dan penghargaan yang jelas dengan menggunakan standar remunerasi sesuai dengan target yang ditetapkan sebagai upaya untuk memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2009, BCA melanjutkan pelaksanaan program SMART yang menggunakan tolak ukur industri dalam menilai kinerja cabang dalam tiga elemen utama yaitu: sumber daya manusia, proses dan infrastruktur. Salah satu hasil dari program SMART adalah teridentifikasinya karyawan-karyawan dengan kinerja tinggi yang akan mendapat apresiasi pada acara tahunan BCA Award. Upaya untuk mempertahankan standar tertinggi dalam pengembangan sumber daya manusia tetap menjadi unsur penting dalam mempertahankan keunggulan BCA di bidang perbankan transaksional. BCA berupaya untuk merekrut bakat-bakat terbaik di industri perbankan maupun yang berasal dari lulusan pendidikan tinggi. Kepemimpinan, komitmen dan integritas adalah nilai- nilai utama yang terus ditanamkan oleh BCA untuk memperkuat identitas dan budaya perusahaan. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, menyediakan program pelatihan terbaik dan memberikan peluang peningkatan karir serta apresiasi, BCA dapat menjaga kepuasan dan loyalitas nasabah.

4.1.4. Perluasan Operasi dan Jaringan

Dokumen yang terkait

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Dengan Perusahaan Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 60 117

Analisis kinerja keuangan PT Bank Unibank Tbk dengan menggunakan metode economic value added (Eva) dan rasio keuangan

1 12 107

Analisis Kinerja Keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

2 14 168

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) Pada Bank Central Asia, Tbk

1 4 200

“Penilaian Kinerja Keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Periode Tahun 2005-2009 sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan”.

0 0 29

Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Periode Tahun 2005-2009 sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan.

0 0 24

Analisis Kinerja Keuangan Bank PT Bank Central Asia Tbk dengan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan Bank periode 2007-2009.

0 0 20

Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, PT. Indosat Tbk Periode 2007-2009.

0 0 24

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK

0 0 9