Tabel 2. Jumlah responden penelitian
No Kecamatan
Responden untuk Identifikasi Rantai Pasok Responden untuk
Penilaian Risiko Rantai Pasok
Petani Penyuling
Pengumpul Akar Wangi
Pengumpul Minyak
Akar Wangi Penyuling
Ahli 1
Samarang 10
5 2
- 5
1 2
Bayongbong 7
4 1
1 4
- 3
Cilawu 7
2 -
- 2
- 4
Leles 1
1 -
- 1
- 5
Garut Kota -
- -
1 -
1 6
Dramaga -
- -
- -
1
Total 25
12 3
2 12
3
3.6. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solutions SPSS 16.0 dan Excel 2007.
Sedangkan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif
Analisis ini merupakan metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Analisis data secara
deskriptif dilakukan untuk menggambarkan karakteristik responden, dan keadaan umum rantai pasokan minyak akar wangi. Selain itu analisis
deskriptif juga menggambarkan aspek-aspek risiko minyak akar wangi. Data disajikan dalam bentuk tabulasi, charts dan diagram.
2. Analisis risiko Analisis risiko secara deskriptif berdasarkan analisis manajemen
risiko yaitu identifikasi risiko dengan teknik Non-Numeric Multi-Expert Multi Criteria Decision Making. Pengukuran risiko rata-rata skor
pendapat responden menggunakan modus yang selanjutnya dipetakan pada peta risiko. Selanjutnya analisis risiko untuk mendapatkan model
risiko menggunakan teknik ME-MCDM untuk penilaian risiko dari responden ahli. Teknik agregasi risiko menggunakan metode Ordered
Weighted Averaging OWA. Hasil penilaian risiko akan menjadi masukan dalam penentuan rekomendasi. Tingkatan risiko tersebut
dihubungkan dengan basis pengetahuan menggunakan basis aturan.
Formulasi hubungan ini menggunakan logika IF-THEN dengan format umum sebagai berikut IF tingkat risiko THEN rekomendasi 1,
rekomendasi 2,.... Metode penilaian risiko merujuk pada Santoso 2005. Jika
dampak risiko sangat tinggi dan kemungkinan risiko sangat tinggi maka tingkat risiko pada suatu bagian akan menjadi sangat tinggi. Skala
penilaian penurunan mutu ditentukan berdasarkan lima tingkatan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Skala penilaian
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Skala penilaian risiko
No Arti Nilai
Nilai 1
Berisiko sangat tinggi ST
2 Berisiko tinggi
T 3
Berisiko sedang S
4 Berisiko rendah
R 5
Berisiko sangat rendah SR
3. Tahapan penilaian Risiko Tahapan penilaian risiko diawali dengan penilaian risiko oleh
pakar. Setelah penilaian pakar tentukan B
j
sebagai urutan nilai terbesar hingga terkecil. Jumlah pakar yang ditetapkan dalam penilaian adalah
tiga orang dengan batasan risiko merujuk formulasi Yager dalam Hadiguna 2010 sebagai berikut:
Q
A
p = Int [1+43k], dimana k = 1,2,3...................................................4 Perbandingan secara bebas dilakukan antara nilai aktual dengan
preferensi pengambil keputusan dengan cara menghitung nilai tingkat kepentingan setiap peubah penentu menggunakan rumus 3 yaitu: P
i
= Max j...r [Q
j
∧ B
j
]. Nilai agregasi risiko merupakan hubungan antara kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko.
Tujuan sebuah manajemen risiko rantai pasokan minyak akar wangi adalah mendapatkan tindakan manajerial untuk mengatasi dampak
risiko tersebut. Tindakan manajerial diperoleh melalui pengetahuan para praktisi di lapang. Rangkuman tindakan manajerial tersebut dapat diolah
menjadi basis pengetahuan. Hubungan antara tingkat risiko dan
kumpulan tindakan-tindakan manajerial akan menghasilkan tindakan- tindakan manajerial yang sesuai dengan tingkat risiko. Agregasi
tingkatan risiko yang diperoleh akan dihubungkan dengan basis pengetahuan menggunakan rule base. Prosedur penilaian risiko
dilakukan secara bertahap sebagai berikut: 1. Memasukan hasil penilaian kemungkinan risiko dan dampak risiko
untuk setiap elemen. Penilaian berdasarkan skala penilaian Tabel 3. Data penilaian diperoleh berdasarkan pendapat tiga orang ahli.
2. Melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai risiko dari setiap faktor risiko untuk setipa pengambil keputusan ke-j V
ij
pada semua variabel peubah risiko. Rumus yang digunakan dalam perhitungan
Yager dalam Santoso 2005 adalah: P
ik
= Min [Neg Iq
j
V P
jk
q
j
]. 3. Menentukan bobot faktor nilai pengambil keputusan pakar dengan
formula: b
k
= Int [1 + k q-1r ] 4. Menentukan nilai gabungan dari seluruh nilai pakar dengan metode
OWA: P
i
= Max j...r [Q
j
∧ B
j
]. 5. Melakukan proses perhitungan dari 2 sampai 4 dilakukan secara
berulang sampai didapat agregasi secara total. Prosedur yang dijelaskan diatas dapat dilihat pada Gambar 6.
Output dari penilaian risiko rantai pasokan minyak akar wangi berupa tingkat risiko dan rekomendasi penanganan risiko. Tingkat rsisiko
tersebut akan dijadikan parameter risiko rantai pasokan minyak akar wangi pada penyulingan.
Gambar 6. Diagram alir penilaian risiko rantai pasokan minyak akar wangi
Urutkan hasil penilaian para ahli secara descending
Operasi fungsi agregasi untuk semua i dan j yang sama untuk k = 1,2,3.
Dapatkan Q
A
k =S
bk ;
b
k
= Int [1 + k q-1r ] P
i
= Max j...r [Q
j
∧ B
j
] Dapatkan skor risiko untuk semua i
Penentuan skor untuk risiko rantai pasokan dan risiko keseluruhan
Aturan pemberian rekomendasi penanganan risiko: Jika ST maka A
1
,A
2
...A
n
Jika T maka A
1
,A
2
...A
n
Jika S maka A
1
,A
2
...A
n
Jika R maka A
1
,A
2
...A
n
Jika SR maka A
1
,A
2
...A
n
Akuisisi pengetahuan: Penilaian ahli ke-k terhadap setiap faktor peubah
risiko kegiatan ke-i dan risiko rantai pasokan-j Jumlah dan nama faktor-faktor
peubah kegiatan ke-i dari risiko rantai pasokan-j
Hitung nilai risiko dari setiap faktor:
P
ik
= Min [Neg Iq
j
˅ P
ik
q
j
]
Tingkat dampak risiko
Skor kegiatan risiko rantai pasokan Skor risiko keseluruhan
Basis pengetahuan
penanganan risiko
Mulai
Rekomendasi untuk risiko rantai pasokan dan risiko keseluruhan
Selesai
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN