Berdasarkan  peta  risiko  maka  dapat  diketahui  strategi  penanganan risiko.  Dua  strategi  penanganan  risiko  adalah  preventif  dan  mitigasi.
Preventif  dilakukan  apabila  probabilitas  besar  dan  mitigasi  dilakukan dengan  tujuan  memperkecil  dampak  risiko.  Tindakan  preventif  dapat
dilakukan dengan membuat  atau memperbaiki  prosedur,  mengembangkan sumber  daya  mausia,  dan  memasang  atau  memperbaiki  fasilitas  fisik.
Beberapa  cara  mitigasi  adalah  dengan  diversifikasi,  penggabungan,  dan pengalihan risiko Kountur, 2008.
4. Model Pengelolaan Risiko
Pengelolaan  risiko  bisa  dilakukan  secara  konvensional,  penetapan  modal risiko dan struktur organisasi pengelolaan risiko.
5. Monitoring dan Pengendalian Risiko
Monitoring  dan  pengendalian  risiko  bertujuan  untuk  memastikan bahwa  pelaksanaan  pengelolaan  risiko  berjalan  sesuai  dengan  rencana,
cukup efektif,
dan untuk
memantau perkembangan
terhadap kecenderungan-kecenderungan  berubahnya  profil  risiko.  Perubahan  ini
berdampak  pada  pergeseran  peta  risiko  yang  otomatis  merubah  prioritas risiko.
2.4  Landasan Matematik Penilaian Risiko
Proses  pengambilan  keputusan  yang  melibatkan  pendapat  berbagai pakar  menjadi  sangat  rumit  jika  setiap  pendapat  didasarkan  pada  kriteria
jamak  Hadiguna,  2010.  Pengambilan  keputusan  tersebut  dikenal  dengan istilah  Multi-Expert  Person  Multi  Criteria  Decision  Making  atau  ME-
MCDM. Teknik ME-MCDM akan didukung oleh proses agregasi rating dan preferensi  serta  penggabungan  pendapat  dari  setiap  pakar  sehingga
penyelesaian  yang  dihasilkan  adalah  yang  paling  diterima  oleh  kelompok secara keseluruhan Hadiguna, 2010.
Operasi  agregasi  kriteria  adalah  metode  Order  Weighted  Average OWA.  Operator  OWA  merupakan  operator  yang  dapat  dengan  mudah
menyesuaikan  atau  mengagregasikan  operator  “dan”  dan  operator  “atau” dalam  persoalan  ME-MCDM  Yager,  1988.  Operasi  agregasi  kriteria
dirumuskan oleh Yager dalam Santoso 2005  yaitu:
P
ik
= Min [Neg Iq
j
˅ P
ik
q
j
]....................................................................1 dimana:
P
ik
= Nilai agregasi risiko dari penilai Iq
j
= Nilai kemungkinan terjadinya risiko Neg Iq
j
= Nilai negasi Iq
j
P
ik
q
j
= nilai tingkat kekerasan risiko dari pendapat penilai ˅
= notasi maksimum Formulasi  tersebut  menunjukkan  bahwa  kriteria  yang  tingkat
kepentingannya  rendah  mempunyai  pengaruh  yang  kecil  terhadap  skor keseluruhan.  Formulasi  agregasi  tersebut  memenuhi  kondisi  Pareto
optimalitas, kebebasan terhadap alternatif tidak relevan, asosiasi yang positif bagi skor individual terhadap skor keseluruhan, non-dictatorship  dan simetri
yang harus dipenuhi untuk agregasi kriteria jamak Hadiguna, 2010. Bobot faktor nilai pengambil keputusan pakar dengan formula:
Q
A
k =S
bk
b
k
= Int [1 + k q-1r ]................................................................................2 dimana:
Q
A
= bobot rata-rata penilai pada skala k q = jumlah skala penilaian risiko
r = jumlah penilai pakar Agregasi  keputusan  ahli  dengan  menggunakan  operator  Ordered  Weighted
Averaging OWA dirumuskan sebagai berikut: P
i
= Max j...r [Q
j
∧ B
j
]....................................................................................3 dimana:
P
i
= Nilai agregasi risiko Q
j
= bobot kelompok penilai B
j
= pengurutan nilai dari besar ke kecil ∧ = notasi minimum
2.5  Penelitian Terdahulu