5cm
Nilai MOE dan MOR dapat dihitung dengan rumus:
dimana P
: beban maksimum pada saat kayu rusak kgf L
: jarak sangga cm Δy
: defleksi cm ΔP
: selisih antara beban atas dan bawah kgf b
: lebar contoh uji cm h
: tebal contoh uji cm
3.4.5 Keteguhan Rekat
Pengujian keteguhan rekat dilakukan dengan cara memberikan pembebanan yang diletakkan pada arah sejajar serat dengan meletakkan contoh uji
secara vertikal Gambar 3. Nilai beban maksimum dibaca saat contoh uji mengalami kerusakan.
0,5cm
0,5cm
Garis rekat
5cm
Gambar 3. a bentuk contoh uji keteguhan rekat, b pengujian keteguhan rekat
Keteguan rekat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keteguhan rekat kgcm² = Beban maksimum kg
luas area yang direkat cm²
3.4.6 Analisis Data
Analisis data dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap RAL. Dengan ketebalan lamina sebagai faktor perlakuan yang terdiri atas tiga taraf. Uji
Duncan dilakukan apabila menunjukkan hasil yang nyata. Pengolahan data ini menggunakan software SPSS 13.0 dan Microsoft Office Excel 2010. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan:
Yij : nilai respon dari unit percobaan terhadap jenis perlakuan glulam
µ : nilai tengah populasi sebenarnya
ij : galat percobaan dari perlakuan ke-i dan pengamatan ke-j
i : jumlah perlakuan
j : jenis glulam
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Nilai Kekakuan Lamina Kayu Ekaliptus
Pemilahan lamina menggunakan metode defleksi menghasilkan nilai modulus elastisitas MOE yang digunakan untuk pengelompokkan lamina. Nilai
MOE pada setiap lamina digunakan untuk penyusunan lamina dalam proses pembuatan balok laminasi. Nilai MOE yang terkecil diletakkan pada bagian dalam
balok laminasi, serta nilai MOE tertinggi diletakkan pada bagian luar balok laminasi. Nilai rata-rata MOE pada setiap tebal lamina dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai rata-rata MOE lamina Ukuran tebal
lamina N
MOE x 10 ⁴ kgfcm²
SD Rata-rata
Minimum Maksimum
1cm 35 15,58
11,92 18,80
1,75 1,5cm
25 15,27 10,12
20,59 2,90
2cm 18 13,57
9,08 16,30
2,00
Ket: MOE= Modulus of Elasticity, SD= standar deviasi, n= jumlah sampel
Berdasarkan Tabel 1 lamina dengan tebal 1cm memiliki nilai rataan MOE paling tinggi dibandingkan dengan lamina tebal 1,5cm dan 2cm. Nilai rataan
MOE untuk lamina dengan tebal 1cm adalah 15,58 x 10 ⁴kgfcm², lamina dengan
tebal 1,5cm adalah 15,27 x 10 ⁴kgfcm², dan lamina dengan tebal 2cm adalah
13,57 x10 ⁴kgfcm².
4.2 Sifat Fisis dan Mekanis
Sifat fisis kayu merupakan sifat dasar kayu yang menentukan kekuatan kayu. Sifat fisis sangat penting diketahui sebelum menentukan kekuatan kayu.
Pengujian sifat fisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah kadar air dan kerapatan. Sifat mekanis merupakan sifat yang sangat menentukan kekuatan kayu
tersebut untuk dijadikan bahan kosntruksi adalah sifat kekakuan dan kekuatan lentur maksimum kayu. Sifat mekanis yang diuji dalam penelitian ini adalah sifat
kekakuan lentur MOE, keteguhan patah MOR, dan keteguhan rekat. Pengujian sifat fisis dan mekanis ini dilakukan dengan menggunakan standar JAS 234:2003.
Berikut ini adalah rangkuman nilai rata-rata sifat fisis mekanis balok laminasi