105
3.2. Implementasi
Menurut Slamet Yuwono, diharapkan public service yang diselenggarakan dengan excellence service pelayanan prima dapat memaksimalkan peran dan
fungsi RSU Dr. Soetomo dalam menyelenggarakan jasa kesehatan dan pengobatan. Dengan demikian, pelayanan rumah sakit menjadi lebih spesifik
daripada pelayanan publik. Kiatnya adalah pelayanan yang harus memenuhi standar mutunya baik pelayanan dari standar internal rumah sakit, aspek medis
keperawatan dan juga dari aspek masyarakat. Sebagai diskripsi mata rantai proses layanan RSU Dr. Soetomo dapat dilihat Gambar 3.
Gambar 3 Mata Rantai Proses Layanan Rumah Sakit Selama ini diketahui bahwa RSU Dr. Soetomo merupakan rumah sakit
pendidikan, sementara dalam standar pelayanan RSU Dr Soetomo sudah mengembangkan program pelayanan dengan standar pelayanan internasional.
3.2.1. Rumah Sakit Sebagai Suatu Sistem dan Pengawasan RSU Dr. Soetomo
Reformasi yang telah digulirkan sejak tahun 1998 merupakan suatu tonggak sejarah dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Salah satu bentuk reformasi yang diharapkan oleh berbagai kalangan adalah
106
tranparansi dalam berbagai hal. Di era reformasi ini, keterbukaantransparansi menjadi tuntutan semua pihak dalam menjalankan roda organisasi. Berkaitan
dengan tuntutan transparansi di segala bidang, peran pengawasan sangat berpengaruh untuk mencapai tuntutan tersebut.
Pengawasan di RSU Dr. Soetomo dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari atasan langsung kepada bawahan atau yang dikenal dengan pengawasan
melekat, pengawasan oleh Satuan Pengawasan Internal SPI yang bertindak sebagai mata telinga direktur, pengawasan oleh Badan Pengawas Propinsi
Bawasprop yang bertindak sebagai aparat pengawas gubernur ”owner”, DPR sebagai lembaga legislatif yang di era reformasi ini peran controlling-nya sangat
menonjol, serta Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah APFP seperti BPK, BPKP, Irjen.
Pengawasan saat ini tidak hanya dilakukan oleh pengawas yang telah terstruktur namun bisa juga dilakukan oleh masyarakat pengguna jasa rumah sakit
yang berperan sebagai ”watch dog” serta LSM yang tumbuh menjamur. Peran pers memegang peranan penting yang di era keterbukaan dan globalisasi segala
berita hampir tanpa batas, sehingga pers pun dapat berfungsi sebagai pengawas yang efektif sepanjang beritanya akurat.
Suatu undang-undang atau peraturan akan berhasil mencapai dampak yang diinginkan apabila:
1. Ouput-output kebijaksanaan badan-badan pelaksana sejalan dengan tujuan
formal undang-undang. 2.
Kelompok-kelompok sasaran benar-benar patuh terhadap output-output kebijaksanaan tersebut.
107
3. Tidak ada penggerogotan terhadap output-output kebijaksanaan tersebut atau
terhadap dampak kebijaksanaan sebagai akibat adanya peraturan-peraturan yang saling bertentangan.
4. Undang-undangperaturan tersebut memuat teori kausalitas yang andal
mengenai hubungan antara perubahan prilaku pada kelompok sasaran dengan tercapainya tujuan yang telah digariskan.
Mengenai persoalan keselarasan dampak kebijaksanaan dengan tujuan- tujuan resmi yang telah digariskan dalam peraturan, masih ada 2 dua aspek lain
dari tahap proses implementasi ini yang perlu dijelaskan yakni ; pertama, implementasi suatu undang-undang, mungkin karena perubahan-perubahan
kondisi sosial, ekonomi dan teknologi, menimbulkan dampak yang berbeda dengan apa yang digariskan dalam tujuan. Kedua, berkenaan dengan dampak
perubahan-perubahan jangka panjang dalam kekuatan politik dari kepentingan- kepentingan yang selama ini bersaing.
Untuk itu, pada Gambar 4 merujuk rumah sakit sebagai sebuah sistem maka RSU Dr. Soetomo dapat melakukan fungsi-fungsi pokok sebagai sebuah
insitusi pelayanan jasa kesehatan dan pengobatan. Fungsi-fungsi yang dapat dijalankan RSU Dr. Soetomo diantaranya :
1. Meningkatkan fungsi manajemen rumah sakit.
2. Meningkatkan kualitas informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan, kebijakan dan perencanaan. 3.
Mengukur output rumah sakit 4.
Mengendalikan mutu medis 5.
Mengontrol pengeluaran cost controle dan meningkatkan produktifitas.
108
6. Menganalisa utilisasi dan estimasi demand
7. Membuat program perencanaan dan evaluasi
8. Melakukan penyederhanaan pelaporan
9. Melakukan riset klinis
10. Kepentingan pendidikan.
Gambar 4 Rumah Sakit Sebagai Suatu Sistem
Sumber : Majalah Mimbar Vol. 8 No. 1, Peruari 2004
Pengaruh Lingkungan: Sosialisasi, ekonomi, politik
MASUKAN KELUARAN
P R
O S
E S
K O
N V
E R
S I
Masukan organisasi ke set dari prosedur
formal dan informal untuk memberikan
pelayanan Feedback cycle
1. Need and demands utk
pelayanan kesehatan yg ditentukan melalui
perencanaan, analisa, evaluasi dan special interest advocacy
2. Resources yg dibutuhkan utk
pelayanan termasuk SDM, modal dan dana operasional,
dan teknologi yg dibutuhkan
3. Behavioral variables individual
dan cultural yg mempengaruhi utilisasi
4. Community values termasuk
kelompok pemerhati khusus yang mempengaruhi keluaran
pelayanan dan mekanisme pendukungnya
5. Regulasi formal yg dipengaruhi
oleh otoritas eksternal 6.
“Power input” pengaruhnya sebagian besar ditentukan oleh
political processes 7.
Administrative invention spontanitas dan kreativitas
1. Pelayanan khusus untuk
klien dan keluaran yang berkaitan dengan
pelayanan ini
2.
Evaluasi pelayanan dan rencana yan
berhubungan dengan perencanaan pelayanan
yang baru atau modifikasi
3.
Pesan simbolik yang diteruskan pada klien
dan komunitas melalui sikap, gestures, dan
pernyataan untuk memberikan pelayanan
109
3.2.2. Perubahan Perilaku Pelayanan