bahwa terdapat banyak realitas multiple realities dimana antara pelaku dan peneliti terdapat pemahaman yang relatif sama.
Pendekatan ini dinilai mampu mengungkap proses, motivasi dan tipologi pelayanan publik yang tengah berlangsung dan tidak dapat diungkap hanya
dengan penelitian kuantitatif yang mencari korelasi rendahnya kualitas pelayanan publik dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
1.6.1. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian
Adapun proses kegiatan penelitian tentang Studi Evaluasi Implementasi Perda No. 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik meliputi :
1. Mengidentifikasi, menganalisis dan melakukan evaluasi kebijakan tentang
Perda No. 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik, adapun unsur-unsurnya meliputi :
a. Karakteristik
Latar belakang sosio historis yang mendorong lahirnya Perda No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik. Karena bagaimanapun
karakteristik akan menampilkan kekhasan lokal dan langkah operasional pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
mengimplementasikan Perda Pelayanan Publik. Penelitian ini akan mengkaji secara mendalam tentang berbagai situasi kondisi, perubahan
dan kecenderungan yang mewarnai implementasi Perda Pelayanan Publik. •
Latar belakang historis •
Kondisi sosio demografis •
Dinamika sosial
b. Kebijakan formal
Pola kebijakan yang melatarbelakangi implementasi Perda Pelayanan Publik. Inovasi, sinkronisasi dan sinergi kebijakan pemerintah provinsi
sangat menentukan efektifitas implementasi kebijakan Perda Pelayanan Publik.
• Model Implementasi.
• Kompetensi sektoral.
• Implementasi kebijakan
c. Inisiatif
Untuk mengeksplorasi gagasan kreatif inovatif secara lebih dalam tentang pola implementasi, yang aplikatif, responsif dan mampu menjawab
kebutuhan publik terhadap pelayanan yang prima. •
Prakarsa •
Kemampuan memecahkan persoalan •
Tingkat keterlibatan dalam pengambilan keputusan 2.
Penyusunan Instrumen Penelitian Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen, kertas kerja penelitian dan
interview guide yang akan digunakan sebagai sarana menjaring data primer
melalui hasil dari in depth interview kepada sejumlah informan. 3.
Analisis Data Dalam proses analisis ini, dilakukan penelusuran dan kajian secara mendalam
dan seksama maupun verivikasi atas sejumlah bahan utama penelitian yang akan dijadikan sumber untuk diintegrasikan adalah meliputi : a. hasil analisis
data primer, data sekunder dan review berbagai dokumentasi, lietarur
kebijakan dalam kaitan dengan potensi pemerintah daerah., b. hasil dari in depth interview
. 4.
Penyusunan Hasil Penelitian Dalam kegiatan ini selain diuraikan catatan penting dan simpulan-simpulan
hasil penelitian sampai menjadi sebuah karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun dalam penelitian studi evaluasi kebijakan melibatkan unit analisis dalam hal ini institusi di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur. RSUD Dr
Soetomo dipilih sebagai institusi pemerintah provinsi Jawa Timur yang berwenang dan berkompeten dalam mengelola, menyelenggarakan, dan
mengimplementasikan Perda Pelayanan Publik, khususnya dalam menyelenggarakan jasa kesehatan dan pengobatan kepada publik.
Unit analisis lembaga RSUD Dr Soetomo direpresentasikan pada individu meliputi aktor dan informan yang memiliki peran dan posisi kunci dalam
menentukan pengambilan keputusan dan mengimplementasikan Perda No 11 Tahun 2005 tentang pelayanan publik.
Selanjutnya, untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini maka informan digunakan sebagai upaya peneliti dalam menjajaki dan memahami secara detil
kondisi implementasi Perda No 11 Tahun 2005. Dalam tahap penjajakan dan pemahaman lapangan tersebut, digunakan informasi dari berbagai sumber, baik
media massa, aktor yang terlibat implementasi. Dari tahap ini, akhirnya dapat diketahui bagaimana sesungguhnya konteks implementasi berikut kesesuaiannya
dengan kerangka pemahaman yang sebelumnya telah dirancang.
Dengan demikian, teknik pemilihan informan yang menggunakan snowball
, digunakan dalam tahap penjajakan dan pemahaman. Tetapi ketika penelitian sudah benar-benar terjun dan berkutat dalam penelitian maka teknik
pengambilan sampel sesungguhnya sudah dilakukan secara logical purposive sampling
. Dengan purposive rasional inilah akhirnya para informan yang digunakan bukan hanya sekadar terlibat dalam konteks yang diteliti, tetapi juga
menjadi konsultan peneliti. Dengan demikian, para informan benar-benar mengetahui dan memahami konteks penelitian serta mampu memberikan data
yang terkait antara satu dengan yang lain dan menjadi suatu kesatuan utuh. Informan target adalah individu yang bekerja atau masih menjalin
hubungan interaksi dengan pegawai-pegawai birokrasi sektor pelayanan publik golongan menengah ke bawah. Selain pegawai birokrasi, informan juga diambil
dari anggota masyarakat kebanyakan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang dialokasikan oleh para pelayan publik. Dasar pemilihan informan yang
demikian dilakukan atas pemikiran bahwa informan yang bekerja atau menjalin interaksi kontraktual dengan pegawai-pegawai birokrasi sektor pelayanan publik
dianggap cukup intensif memiliki pengalaman yang menjadi pengetahuan bersama.
Dalam kenyataannya interaksi ini relatif lebih sering dilakukan oleh para pegawai golongan menengah sebagai manajer yang berfungsi sebagai
implementator kebijakan yang ditetapkan dari atas dan bertugas menyelesaikan masalah-masalah teknis yang dihadapi oleh pegawai strata bawah. Strata bawah
merupakan lapisan birokrasi yang berinteraksi dengan anggota masyarakat kebanyakan dimana langsung berurusan dengan barang atau jasa yang disediakan.
Selain dari pihak eksekutif, peneliti juga menggali informasi dari kalangan aktivis Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya LPKS, pakar dan penggagas Perda
Pelayanan Publik, serta anggota DPRD Jatim. Dari pihak DPRD Jatim dipilih Komisi A sebagai komisi yang membidani lahirnya Perda No 11 Tahun 2005,
sekaligus mempersiapkan berdirinya lembaga Komisi Pelayanan Publik.
1.6.2. Tipe Penelitian