penyuluh kesehatan, walaupun kadang-kadang nglanggar juga tapi masih manusiawi
lah pak. Yus, 48 tahun – kontrol
4. Kebiasaan Sering mengkonsumsi Lemak Jenuh
Kebiasaan sering mengkonsumsi lemak jenuh yaitu ≥ 3 kali
dalam seminggu terbukti sebagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi p= 0,024, OR adjusted = 7,72 dan
95 CI = 2,45 – 24,38. Penelitian Margaret M. Harris, dkk., menunjukkan hal yang sepadan, bahwa orang yang mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh akan berisiko terserang hipertensi sebesar 7,72 kali dibandingkan orang yang tidak biasa
mengkonsumsi lemak jenuh.
15
Kebiasaan konsumsi lemak jenuh erat kaitannya dengan peningkatan berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi.
34
Konsumsi lemak jenuh juga meningkatkan risiko aterosklerosis yang berkaitan dengan kenaikan tekanan darah.
26,34
Penurunan konsumsi lemak jenuh, terutama lemak dalam makanan yang
bersumber dari hewan dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan
makanan lain yang bersumber dari tanaman dapat menurunkan tekanan darah.
26
Beberapa responden menyadari bahwa kebiasaan konsumsi lemak jenuh merupakan faktor risiko terjadinya
hipertensi. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa menghindari
kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh karena mereka sudah terbiasa dengan makanan yang mengandung lemak jenuh.
Waktu muda dulu saya bekerja sebagai sopir truk untuk ngankut hasil pertanian. Setiap kali makan saya pasti pakai daging, biasa
mas sopir luar kotanan, gampang lapar dan perlu energi ekstra. Saya juga senang makan yang agak asin,
rasanya lebih gimana gitu, lebih sedap lah pokoknya. Sekarang saya masih
kadang-kadang makan sate, paling tidak seminggu sekali, sudah hobi si mas.
Saya tetap merasa sehat hanya memang saya kena darah tinggi sudah sekitar 5 tahunan. Ras, 53 tahun – kasus
Waktu muda dulu saya bekerja sebagai sopir truk untuk ngankut hasil pertanian. Setiap kali makan saya pasti pakai daging, biasa
mas sopir luar kotanan, gampang lapar dan perlu energi ekstra. Saya juga senang makan yang agak asin,
rasanya lebih gimana gitu, lebih sedap lah pokoknya. Sekarang saya masih
kadang-kadang makan sate, paling tidak seminggu sekali, sudah hobi si mas.
Saya tetap merasa sehat hanya memang saya kena darah tinggi sudah sekitar 5 tahunan. Ras, 53 tahun – kasus
Menurut penyuluhan dari bapak-bapak kesehatan yang pernah saya ikuti, bahwa gemuk itu bisa menyebabkan darah tinggi. Saya jadi khawatir dengan kondisi
saya yang semakin buncit. Dengan begitu saya jadi rajin olah raga agar tidak
semakin bertambah gemuk. Saya takut jangan-jangan nanti saya kena darah tinggi juga terus lumpuh. Karena sepertinya kok penyakit lumpuh atau apa
istilahnya?, stroke ya pak, itu tidak bisa sembuh dan akan lumpuh selamanya. Sebagai antistipasi agar peyakit yang menakutkan itu tidak menyerang pada saya,
saya batasi makan gajeh atau daging hewan kaki empat, tidak merokok,
mengurangi asin, melakukan olah raga walau hanya joging atau lari-lari disekitar rumah. Pokonya saya berusaha untuk patuh sama nasehat dari bapak-bapak
penyuluh kesehatan, walaupun kadang-kadang nglanggar juga tapi masih manusiawi
lah pak. Yus, 48 tahun – kontrol
5. Konsumsi Jelantah