4.4 Etos Kerja dalam Hakikat Kehidupan
Pada bab ini akan dibicarakan tentang etos kerja yang merujuk kepada kehidupan sosial masyarakat Melayu Batubara, dan juga akan dibahas tentang mantra melaut yang berhubungan
dengan hakikat kehidupan masyarakat Melayu Batubara. Teks mantra yang mengungkapkan kehidupan sosial dalam anggota masyarakat
dipertahankan karena antaranya berhubungan dengan aktifitas masyarakat sehari-hari melalui pembinaan institusi sosial masyarakat. Dinyatakan ciri-ciri berbagai aspek prilaku sosial itu ialah
suatu fenomena yang tetap dalm kehidupan sosial masyarakat. Walaupun ada perubahan- perubahan tertentu, tetapi secara psikologi individu saja.
Contohnya : Hai tok mambang putih, tok mambang hitam
Melimpahkan sekalian alam Menyampaikan segala hajatku
Melakukan segala kehendak ku Assalamualaikum
Secara kronologi keutuhan sistem sosial itu dinyatakan, sebagai berikut. Pertama,
individu-individu yang dimitoskan oleh masyarakat mempunyai keselarasan antara prilaku dengan kedudukannya dalam masyarakat. Kedua, kedudukan kepercayaan, adat dan keyakinan
atau agama yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari yang masih berkaitan erat dengan nilai dan normanya. Ketiga, kedudukan institusi adat yang berhubungan dengan tingkah laku
sosial anggota masyarakat untuk membina sesama anggota masyarakat. Aktivitas anggota masyarakat cenderung bersifat konsisten terhadap kekuatan sakti itu
meneruskan kepercayaan kepada mitos setiap orang berkenaan. Demikian pula dengan peristiwa- peristiwa dalam institusi sosial yaitu adat, seperti acara kenduri, acara kelahiran, perkawinan,
kematian dan kedudukannya penting bagi aktivitas kehidupan masyarakat Melayu Batubara
Universitas Sumatera Utara
Pembicaraan di atas menunjukkan bahwa kecenderungan anggota masyarakat untuk kesopanan dalam bersosial mewujudkan keadaan yang senantiasa terbatas dalam perilaku
masyarakat, maka kenyataannya mewujudkan seperti pengulangan prilaku sepanjang masa yang secara terus menerus seperti mantra melaut yang turun temurun.
Persepsi terhadap hakikat kehidupan ialah permasalahan awal orientasi nilai sosial yaitu setiap anggota masyarakat mempunyai pernyataan sama ataupun berbeda tentang hakikat
kehidupan. Dalam kalangan mereka ada yang memandang bahwa sesuatu yang wujud di dalam kehidupan itu baik, tetapi ada juga yang beranggapan sebaliknya. Namun setiap anggota
masyarakat dapat menentukan kehidupan yang baik maupun yang tidak baik, itu semua kembali lagi kepada masing-masing individu. Bagi masyarakat Melayu Batubara sudahlah pasti
mengetahui gambaran tentang hakikat hidup pada mantra melaut. Mantra melaut berhubungan dengan aktivitas kehidupan dan berguna bagi kehidupan masyarakat Melayu Batubara, mantra
tersebut digunakan untuk menghadapi cobaan dan kesulitan serta dapat juga berperan mengubah kebaikan dan keburukan dalam kehidupan, menurut persepsi masyarakat Batubara, tetapi
masyarakat Melayu Batubara tidak hanya percaya dengan mantra saja tetapi juga mempercayai Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap cobaan dan kesulitan adalah bagian dari proses kehidupan. Pandangan ini membentuk mereka menjadi
dinamik, optimis dan tegar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Keadaan ini bentuk dari perjuangan yang gigih dan senantiasa ingin memperoleh ridho serta petunjuk dari Allah SWT,
sesuai agama yang dianut masyarakat Melayu yaitu Islam, maka syariat Islam pun senantiasa mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk dalam syariat Islam adalah
melakukan seluruh amal ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT, seperti mengucapkan
Universitas Sumatera Utara
syahadat, menegakkam sholat, selanjutnya seperti yang tercantum dalam rukun Islam. Selain itu termasuk segala perbuatan baik terhadap manusia maupun alam sekitar.
Melalui mantra melaut ini, pengguna mantra memberikan contoh kepada pembaca tentang perbuatan yang mulia sebelum menjalankan aktivitas, seperti pada kutipan berikut:
Bismillahirrahmannirrahim Watul ijabah kurawana
Berkat lailahaillallah Muhammaddarasulullah
Assalamualaikum nabi khidir Aku tau pegangan engkau
Air laut air darat Aku sedekah hati Qur’an
Berhentilah topan badai taung rebut gelimut Berkat lailahaillallah
Muhammaddarasulullah
Dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim haruslah menjaga segala perbuatan dan ucapannya. Tutur bahasa yang lembut menunjukkan ketinggian budi pekerti seseorang, gaya
seseorang berbicara mencerminkan kepribadiannya. Ini sesuai dengan pribahasa yang mengatakan bahwa “bahasa menunjukkan bangsa”.
Nelayan selalu mengucapkan salam sebelum melakukan hal-hal lain dalam aktifitas melaut. Mereka juga menyapa penunggu-penunggu setiap arah angin atau tali arus dari hulu ke
hilir yang dipercaya mereka masih ada di alam yang berbeda dan kasat mata. Salam yang
Universitas Sumatera Utara
mereka ucapkan sebagaimana yang di ajarkan oleh Islam yaitu Assalamualaikum dan Basmallah Bismillahhirrohmanirrohim. Setelah itu barulah mereka menyapa penunggu laut yang mereka
yakini sebagai penghormatan kepada makhluk-makhluk gaib atau yang kasat mata. Ucapan- ucapan itu mereka ucapkan bukan ingin menduakan Allah SWT, melainkan kebudayaan yang
diwarisi oleh leluhur mereka sejak dahulu. Mereka juga berkeyakinan bahwa segala sumber rezeki dan keselamatan itu datangnya dari Allah SWT. Akan tetapi inilah budaya yang masih
mereka warisi dari leluhur mereka sejak dahulu.
4.5 Pandangan Orang Melayu terhadap Kerja