Tinjauan Umum tentang Benda Terdaftar

c. Pengertian Benda Terdaftar

Dalam perkembangannya di negara-negara yang maju, di Inggris, Amerika Serikat, dan juga Belanda dalam hukum bendanya telah

mengadakan pembedaan benda terdaftar dan tidak terdaftar. Di dalam Nieuw Bugerlijk Wetboek (NWB) Belanda disebutkan tentang benda terdaftar (registergoederen), yaitu benda yang merupakan benda terdaftar pada tempat pendaftaran umum atau register umum (openbare register), pendaftaran mana mempunyai sifat mutlak bagi benda terdaftar tersebut, karena mempunyai aspek publisitas (Rachmadi Usman,2011:92).

Pendaftaran terhadap suatu kebendaan ini dimaksudkan untuk menjamin kepastian hak kepemilikan atas benda-benda yang didaftarkan tersebut dan memudahkan negara untuk memungut pajak atas benda yang terdaftar tersebut. Pendaftaran pada benda terdaftar ini, membuktikan kepemilikan atas benda tersebut.

Pembagian benda mengenai pembedaan benda terdaftar serta benda tidak terdaftar jika dibandingkan atau dikomparasikan dengan pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak dalam arti pentingnya. Dalam benda terdaftar dan tidak terdaftar arti penting pembedaannya terletak pada pembuktian kepemilikannya. Benda terdaftar dibuktikan dengan bukti pendaftarannya, umumnya berupa sertifikat/dokumen atas nama si pemilik, seperti tanah, kendaraan bermotor, perusahaan, hak cipta, dll. Pemerintah lebih mudah melakukan kontrol atas benda terdaftar, baik dari segi tertib administrasi kepemilikan maupun dari pembayaran pajaknya. Benda tidak terdaftar sulit untuk mengetahui dengan pasti siapa pemilik yang sah atas benda itu, karena berlaku azas ‘siapa yang menguasai benda itu dianggap sebagai pemiliknya’. Contohnya: perhiasan, alat alat rumah tangga, hewan piaraan, pakaian dll.

Menurut Pitlo dalam bukunya het Zakenrecht menyatakan, bahwa pembedaan benda atas benda bergerak dan benda tetap itu merupakan pembedaan yang terpenting sejak dahulu, namun di Belanda perkembangan

commit to user

benda atas nama dan benda tidak atas nama. Pada umumnya benda terdaftar adalah terdaftar dalam register dan disebutkan atas nama yang berhak.

Sedangkan H.Drion dalam bukunya Compendium van het Nederlands Vermogensrecht berpendapat bahwa bahwa di Belanda terdapat tendensi menurut pendapat-pendapat modern mereka cenderung untuk mengakui pembendaan benda-benda atas nama dan tidak atas nama atau benda-benda terdaftar dan benda-benda tidak terdaftar (registergoederen/niet registergoederen ) dari pembedaan secara lama yaitu atas benda-benda bergerak dan tak bergerak (Rachmadi Usman,2011:67-68). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya sistem hukum pasti membedakan benda atas benda bergerak dengan benda tak bergerak. Sehubungan dengan begitu penting dan utamanya pembedaan benda atas benda bergerak dan benda tak bergerak, maka perlu melihat hal-hal penting yang muncul dari pembedaan tersebut.

Hal-hal penting tersebut adalah dalam hal bezit, levering, bezwaring dan verjaring, yaitu :

Tidak Bergerak

1 Penguasaan

(bezit)

berlaku asas Pasal 1977

Berlaku sebagai alasan hak yang sempurna

Penyerahan (levering)

Fisik à nyata (Feitelijke)

Secara Hukum (Juridische) atau Akta Balik Nama

Pembebanan (bezwaring)

Gadai (Pand recht)

Hipotek (hypotheek)

commit to user

4 Daluarsa (verjaring)

- Tidak dikenal

daluwarsa - Karena bezziter

dianggap eigenaar

- Dikenal Daluwarsa - Pasal 1963

KUHPerdata Þ Dengan alas hak

20 tahun Þ Tanpa alas hak

30 tahun

Tabel 2. Pembedaan Benda Bergerak dan Tidak Bergerak

Keterangan pentingnya pembedaan di atas (Rachmadi Usman,2011:76-79):

1) Penguasaan (bezit) Burgerlijk Bezit ialah bezit dimana orang yang membezit (bezitter) memang berkehendak untuk mempunyai barang itu bagi dirinya sendiri berbeda dengan detentie (Houderschap) ialah bezit dimana bezitter nya tidak mempunyai kehendak untuk mempunyai barang itu bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini, orangnya disebut dengan Detentor (Houder). Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1977 ayat (1) KUH Perdata, orang yang menguasai (mem-bezit) suatu benda bergerak dianggap sebagai pemilik (eigenaar). Di sini berlaku asas sebagai titel yang sempurna (bezit geld als volkomend titel). Artinya siapa yang menguasai (bezitter) suatu benda bergerak dianggap sebagai pemilik (eigenaar) dari benda tersebut. Sedangkan penguasaan benda tidak bergerak tidak demikian halnya. Pasal 1977 ayat (1) KUH Perdata menyatakan bahwa terhadap benda bergerak yang tidak berupa bungan maupun piutang yang tidak atas tunjuk, maka bezitnya berlaku sebagai alas hak yang sempurna.

2) Penyerahan (levering) Pembedaan kebendaan atas benda bergerak dan benda tidak bergerak penting pula bagi penyerahan (levering). Penyerahan benda yang

commit to user

(feitelijke levering), kecuali benda tidak berwujud (surat piutang) dilakukan dengan cessie atau endossement sebagaimana diatur di

dalam Pasal 612 dan Pasal 613 KUH Perdata. Penyerahan nyata tersebut sekaligus penyerahan yuridis (juridiche levering). Sementara itu, untuk penyerahan benda tidak bergerak, maka sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 616 KUH Perdata harus dilakukan dengan balik nama dengan membukukannya pada register umum.

3) Pembebanan (bezwaring) Pembebanan (bezwaring) kebendaan bergerak dan kebendaan tidak bergerak dijadikan sebagai jaminan utang, juga tidak sama. Kalau pembebanan kebendaan bergerak dilakukan dengan penguasaan benda yang dijadikan sebagai jaminan utang oleh kreditornya dan KUH Perdata telah menentukan lembaga hak jaminannya, yaitu gadai (pand) atau bisa juga fiduciere eigendoms overdracht atau fiducia sepanjang tidak dapat digadaikan. Sedangkan pembebanan kebendaan tidak bergerak (benda tetap) dilakukan dengan tanpa penguasaan benda yang dijadikan sebagai jaminan utang oleh kreditornya dan KUH perdata telah menentukan jaminannya, yaitu hyphotheek atau credietverband .

4) Daluarsa (verjaring) Berhubungan dengan daluwarsa (verjaring), maka untuk kebendaan bergerak tidak dikenal daluwarsa, sebab bezitter dari kebendaan bergerak dianggap sebagai eigenaar dari kebendaan bergerak tersebut. Sedangkan untuk kebendaan tidak bergerak dikenal daluwarsa sebagaimana diatur di dalam Pasal 1963 KUH Perdata, yang menentukan siapa yang dengan beriktikad baik dan berdasarkan suatu alas hak yang sah, memperoleh suatu kebendaan tidak bergerak, maka akan memperoleh hak milik atasnya dengan jalan daluwarsa dengan suatu penguasaan selama 20 (dua puluh) tahun, kalau tidak ada alas hak yang sah, daluwarsa selama 30 (tiga puluh) tahun.

commit to user

rumah dan tanah mempunyai keterkaitan atau hubungan dengan benda terdaftar, terutama mengenai peralihan hak milik dan peralihan

kebendaanya. Dalam benda bergerak maupun benda terdaftar perlu adanya bukti kepemilikan, pemegang benda belum tentu sebagai pemilikan jadi harus mempunyai bukti kepemilikan, yang umumnya berupa sertifikat/dokumen atas nama si pemilik.

Sedangkan pembedaan benda terdaftar dan tidak terdaftar dalam hal bezit , penyerahan, kadaluarsa dan pembebanan dapat di bedakan sebagai berikut :

Tidak Terdaftar

1 Penguasaan (bezit)

Perlu adanya bukti kepemilikan

Tidak memerlukan bukti kepemilikan

2 Penyerahan

(levering)

Secara Hukum (Juridische) atau Akta Balik Nama

Fisik à nyata (Feitelijke)

Tabel 3. Pembedaan Benda Terdaftar dan Tidak Terdaftar

Keterangan pentingnya pembedaan di atas :

1) Penguasaan (bezit) Yaitu, bezitter dari benda tidak terdaftar adalah pemilik dari barang tersebut. Jadi dalam benda tidak terdaftar tidak perlu bukti kepemilikan sebagai hak penguasaan, pemegang benda tidak terdaftar (beziter) dianggap sebagai pemilik (eighiner) benda tidak terdaftar tersebut. Benda terdaftar perlu bukti kepemilikan, pemegang benda terdaftar belum tentu sebagai pemilik, ia harus punya bukti kepemilikan atau sertifikat benda tersebut.

2) Penyerahan (levering)

commit to user

penting pula bagi penyerahan (levering). Penyerahan benda yang tidak terdaftar pada umumnya dilakukan dengan penyerahan yang nyata

(feitelijke levering). Penyerahan nyata tersebut sekaligus penyerahan yuridis (juridiche levering). Sementara itu, untuk penyerahan benda terdaftar, maka sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 616 KUH Perdata harus dilakukan dengan balik nama dengan membukukannya pada register umum.

Cara penyerahan atau peralihan untuk benda tidak bergerak dan benda terdaftar relatif sama yaitu dengan cara penyerahan yuridis (juridische levering ) yang terdaftar pada instansi berwewenang atau berfungsi sebagai tempat pendaftaran. Dalam hal ini untuk menyerahkan suatu benda tidak bergerak maupun benda terdaftar dibutuhkan suatu perbuatan hukum lain dalam bentuk akta balik nama. Dalam sistem sekarang, setelah berlaku UUPA, mengenai benda tidak bergerak, tunduk pada Pasal 19 PP No.10 / 1961 yang menyebutkan bahwa setiap peralihan hak harus dilakukan di depan PPAT.

Syarat – Syarat Penyerahan : (1) Harus ada alas hak yang sah yaitu, suatu hubungan hukum yang mengakibatkan adanya suatu peralihan (2) Diserahkan oleh orang-orang yang berhak/berwenang.

Sedangkan penyerahan benda bergerak dan tidak terdaftar juga hampir sama yaitu diserahkan secara nyata (feitelijke levering) dari tangan ke

tangan (Pasal 612 ayat 1 KUH Perdata).