Perlindungan Tenaga Kerja.
1. BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau disebut (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. Jaminan Kesehatan merupakan jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
Dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan terdiri dengan kepesertaan, iuran kepesertaan, penyelenggara pelayanan kesehatan, kendali mutu dan kendali biaya, dan pelaporan dan utilization review.
Berikut kelompok kepesertaan pada BPJS Kesehatan sebagai berikut: 42
a. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan; Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah fakir miskin dan
orang yang tidak mampu yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah. Selain fakir miskin, yang berhak menjadi
41 Pasal 5 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial. 42 Pasal (4) – (5) Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No.1 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
peserta PBI Jaminan Kesehatan lainnya adalah orang yang mengalami cacat total tetap dan orang yang tidak mampu.
Gambar 1
Mekanisme Pendaftaran Peserta PBI Pada Jaminan Kesehatan
Pendaftaran dilakukan dengan dua cara yaitu;
Pihak BPJS akan Pendaftaran peserta PBI
melakukan verifikasi
dilakukan oleh Menteri. atas kelengkapan data
1. Dengan cara migrasi
data.
identitas peserta.
2. Dengan cara manual.
Dan apabila data belum lengkap maka Pihak BPJS Kesehatan akan
Apabila data sudah lengkap maka pihak
memberitahukan kepada Pemberi kerja atau Calon Peserta untuk
BPJS Kesehatan akan
melengkapi dokumen tersebut
menerbitkan Kartu Identitas Peserta
dengan ketentuan paling lambat 10 hari kerja.
Jaminan Kesehatan.
Kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dapat dilakukan perubahan data dengan ketentuan sebagai berikut 43 :
- Penghapusan data fakir miskin dan orang tidak mampu yang tercantum sebagai PBI Jaminan Kesehatan dapat dilakukan perubahan data apabila tidak memenuhi kriteria pada kepesertaan PBI Jaminan Kesehatan. Dengan demikian apabila peserta PBI Jaminan Kesehatan sudah tidak memenuhi kriteria pada kepesertaan tersebut dan sudah mampu maka wajib menjadi peserta jaminan kesehatan dengan membayar iuran.
43 Pasal (11)-(13) Undang-Undang No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.
- Penambahan data fakir miskin dan orang tidak mampu untuk dicantumkan sebagai PBI Jaminan Kesehatan karena telah memenuhi kiteria pada kepesertaan PBI Jaminan Kesehatan.
Pelaksanaan program jaminan kesehatan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada Jaminan Kesehatan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) akan menyampaikan usulan anggaran jaminan kesehatan bagi PBI jaminan kesehatan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Pada pelaksanaan program jaminan kesehatan maka peserta memiliki peran penting dalam pelaksanaan peraturan PBI dengan cara memberikan data yang benar dan akurat tentang PBI Jaminan Kesehatan, baik diminta maupun tidak minta.
b. Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan tergolong menjadi 3 (tiga) bagian sebagai berikut 44 ;
1. Pekerja Penerima Upah Pada Jaminan Kesehatan.
44 Pasal (6)-(10) Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
Gambar 2
Mekanisme Pendaftaran Peserta Penerima Upah Pada Jaminan Kesehatan
1. Cara migrasi data sesuai dengan format yang ditetapkan oleh BPJS
Pendaftaran Peserta
Kesehatan dan paling sedikit untuk
bukan PBI dilakukan
1000 calon Peserta.
dengan dua cara yaitu:
2. Cara manual yang dilakukan
1. Dengan cara migrasi
dengan datang langsung ke Kantor
data. BPJS Kesehatan melalu pihak ketiga 2. Dengan cara manual.
yang telah ditentukan oleh BPJS. Dan mengisi formulir dan menyerahkan kelengkapan data calon peserta.
Dan apabila data belum
Pihak BPJS akan
Apabila data sudah
lengkap maka Pihak BPJS
melakukan verifikasi
lengkap maka pihak
atas identitas peserta BPJS Kesehatan akan
Kesehatan akan
memberitahukan kepada
menerbitkan Kartu
dan kelengkapan data
Pemberi kerja atau Calon
Identitas Peserta
yang lainnya.
Peserta untuk
Jaminan Kesehatan.
melengkapinya.
Peserta pekerja penerima upah dan anggota keluarganya termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan dan anggota keluarganya tergolong sebagai atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Polri, Pejabat Negara dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, dan Pengawai Swasta.
2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya termasuk warga negara asing atau (WNA) yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan dan anggota keluarganya tergolong sebagai pekerja di luar hubungan kerja/ pekerja mandiri, dan atau pekerja yang tidak termasuk pada 2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya termasuk warga negara asing atau (WNA) yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan dan anggota keluarganya tergolong sebagai pekerja di luar hubungan kerja/ pekerja mandiri, dan atau pekerja yang tidak termasuk pada
3. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya tergolong sebagai investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan, dan janda atau duda/ anak yatim piatu dari veteran/ perintis kemerdekaan.
Gambar 3
Mekanisme Pendaftaran Peserta Bukan Penerima Upah Dan Bukan Pekerja
Pada Jaminan Kesehatan
Pendaftaran peserta dilakukan
Pendaftaran pekerja
secara koletif dengan cara :
bukan penerima upah
Pihak BPJS akan dan bukan pekerja dan
1. Dengan cara manual.
anggota keluarganya.
2. Dengan cara migrasi data.
melakukan verifikasi
atas identitas peserta
3. Dengan cara dilakukan secara
sendiri-sendiri dan langsung ke
dan kelengkapan data
Kantor BPJS Ketenagakerjaan.
yang lainnya.
Apabila data sudah
Dan apabila data belum lengkap
maka Pihak BPJS Kesehatan akan
lengkap maka pihak BPJS
memberitahu kepada Pemberi kerja
Kesehatan akan
atau Calon Peserta untuk
menerbitkan Kartu
melengkapinya dengan ketentuan
Identitas Peserta Jaminan
paling lambat 10 hari kerja.
Kesehatan.
Dengan demikian berdasarkan golongan kepesertaan diatas, dapat dilakukan perubahan data atau status kepesertaan dengan cara melaporkan kepada BPJS Kesehatan. Dan untuk perubahan status kepesertaan dari peserta PBI Jaminan Kesehatan menjadi bukan peserta
PBI Jaminan Kesehatan dapat dilakukan pada saat peserta membayar iuran pertama kali.
Pelayanan Kesehatan mencakup pada pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan dilakukan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, pelayanan gawat darurat, pelayanan obat, alat kesehatan dan bahan medik habis pakai, pelayanan ambulance, dan pelayanan skrining. Terkait dengan pelayanan kesehatan yang disediakan, maka BPJS Kesehatan menjamin fasilitas kesehatan penunjang yang diantaranya adalah laboratorium, instalasi farmasi Rumah Sakit, apotek, unit transfusi darah atau PMI, optik, pemberi pelayanan Consumable Ambulatory Peritonial Dialisis (CAPD), dan praktek Bidan atau Perawat yang setara.
2. BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari peserta penerima upah yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara, dan peserta bukan penerima upah.
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang tergolong peserta penerima upah yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara ini terbentuk menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
1. Pekerja pada Perusahaan;
2. Pekerja pada orang perseorangan; dan
3. Orang asing yang bekerja di Indonesia paling lambat 6 (enam) bulan.
Gambar 4
Mekanisme Pendaftaran Peserta Penerima Upah Yang Bekerja Pada