Penanganan tanah lapisan atas

4.8.1 Penanganan tanah lapisan atas

Sebuah rencana penanganan tanah lapisan atas akan mencakup sumber-sumber tanah lapisan atas, informasi mengenai alat penanganan, kedalaman, dan volume yang diperlukan, kedalaman penyebaran ulang, dan semua perawatan lanjutan (misalnya tindakan menggemburkan tanah sebelum pembenihan, pembajakan dalam). Lapisan sub-permukaan dari beberapa tanah mengandung karakteristik yang tidak diinginkan seperti kadar garam dan kadar sodium yang tinggi, tingkat keasaman dan kadar toksik aluminium terkait yang ekstrim, atau deisiensi kalsium bagi beberapa tumbuhan. Umumnya, disarankan untuk mengupas (strip) dan mengupas lapisan-lapisan ini secara terpisah (double-pengupasan) untuk memastikan bahwa lapisan yang mengandung nutrisi, mikroba dan (terkadang) benih dikembalikan ke permukaan.

Kedalaman total dari tanah lapisan atas yang ditaruh kembali di atas limbah, batuan sisa/ buangan tambang (waste rock) atau tailing akan ditentukan oleh berbagai faktor, seperti vegetasi yang diinginkan, jumlah dan kualitas tanah permukaan dan tanah lapisan bawah (subsoil) yang tersedia, serta sifat dari bahan-bahan yang ada di bawahnya. Prinsip umumnya adalah zona akar buatan ini harus memiliki air yang cukup bagi tumbuhan, agar dapat mendukung vegetasi dalam mengatasi musim yang terkering. Ini dapat dicapai dengan meningkatkan kedalaman medium pertumbuhan tanaman pengganti, atau jika memungkinkan, dengan menggunakan bahan lain yang memiliki kapasitas air-tersedia lebih tinggi.

Jika uji kimia dan isik menunjukkan bahwa bahan yang dibawahnya tidak memiliki keterbatasan yang besar terhadap pertumbuhan akar, lapisan tanah atas setipis 50 milimeter saja dapat membantu pembentukan vegetasi dengan menyediakan lingkungan yang baik untuk germinasi benih, dengan memungkinkan terjadinya penyerapan air, dan dengan memasok nutrisi dan mikro-organisma. Selain itu, tanah lapisan atas dapat menjadi sumber benih yang penting jika tujuannya adalah mengembalikan ke keadaan ekosistem aslinya.

Jika bahan di bawah memiliki karakteristik yang negatif untuk pertumbuhan tanaman, maka kedalaman tanah lapisan atas yang dibutuhkan ditentukan oleh sifat dan tingkat keparahan bahan negatif tersebut. Menerapkan 100 sampai 200 milimeter tanah lapisan atas ke limbah yang mengandung garam atau sodium biasanya cukup memuaskan untuk membentuk spesies asli atau padang rumput yang lebih baik. Namun, jika ada penetrasi akar yang buruk ke limbah tersebut, usia vegetasi dapat berkurang akibat sulitnya air selama periode kemarau. Selain itu, jika konduktivitas hidrolik dari bahan di bawahnya rendah, maka gerakan garam ke atas yaitu ke tanah lapisan atas pengganti dapat mengurangi efek manfaat dari pemberian tanah lapisan atas tersebut. Gerakan garam ke atas dapat berkurang jika bahan di bawah itu memiliki konduktivitas hidrolik yang sedang. Jika ada batuan sisa/buangan tambang (waste rock) yang mengandung sulida, maka harus ditaruh jauh di dalam timbunan, dan sangat jauh dari zona akar.

38 PRAKTEK UNGGULAN PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Tanah lapisan atas harus diambil dan dipasang kembali dengan sangat hati-hati. Baik sifat dari alat yang digunakan dan kandungan kelembaban tanah akan mempengaruhi tingkat kepadatan tanah dan penghancuran struktural yang dapat terjadi selama prosedur ini. Penggunaan gabungan dari loader front-end, truk dan buldoser untuk pengambilan, pengiriman dan penyebaran tanah lapisan atas adalah kombinasi terbaik untuk mengurangi pemadatan. Pada banyak tanah lapisan atas dalam keadaan lembab, penggunaan scraper yang penuh dapat meningkatkan densitas bulk di atas ambang nilai kritis untuk pertumbuhan tanaman. Mungkin diperlukan uji lapangan dan riset untuk memastikan parameternya, misalnya kedalaman optimal untuk mengambil dan menebarkan ulang tanah lapisan atas, karena hal ini bisa bervariasi tergantung dari jenis benih dan tanahnya.