b. Pasal 5 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
561KMK.042000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus, Pelaksanaan Surat Paksa, untuk hak dan kewajiban perpajakan
untuk masa pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya.
c. Pasal 1 angka 3 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
524KMK.032008 Tanggal 6 Februari 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus,
untuk hak dan kewajiban perpajakan untuk masa pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2008 dan sesudahnya.
d. Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
524KMK.032008 Tanggal 6 Februari tentang Tata Cara Pelaksanaan Dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus,
untuk hak dan kewajiban perpajakan untuk masa pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2008 dan sesudahnya.
3.3.2 Penerbitan Surat Teguran
Tindakan Penagihan Pajak diawali dengan penerbitan Surat Teguran, Surat Peringatan atau Surat Lain yang sejenisnya diterbitkan apabila Penanggung Pajak
tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo. Penerbitan Surat Teguran dilakukan sebagai berikut :
a. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak
yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan
Universitas Sumatera Utara
Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
SKPKBT, kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran, setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pengajuan keberatan.
b. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak
yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan banding atas keputusan
keberatan sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT,
kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran, setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pengajuan banding.
c. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak
yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan banding atas keputusan
keberatan sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT,
kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran, setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pelunasan pajak yang masih harus dibayar berdasarkan
Putusan Banding. d.
Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan SKPKBT setelah tanggal jatuh tempo pelunasan tetapi sebelum
Universitas Sumatera Utara
tanggal diterima Surat Pemberitahuan untuk hadir oleh Wajib Pajak , kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran, setelah 7 tujuh hari sejak tanggal
pencabutan pengajuan keberatan tersebut.
3.3.3 Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa PPSP a. Dasar Hukum