PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini membahas mengenai identifikasi alur proses bisnis awal dengan functional flowchart, rincian alur proses bisnis, mengusulkan waktu standar baru dan perbaikan proses bisnis.

4.1 Pemetaan Proses Bisnis Dengan Functional Flowchart

Langkah awal yang dilakukan terlebih dulu dengan cara menganalisis tiap jenis perijinan kemudian memetakan proses bisnis dalam bentuk functional flowchart. Adapun penjelasan dari analisis dan pemetaan proses bisnis adalah sebagai berikut :

1. Proses Bisnis Perijinan SIUP

Dalam perijinan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dibagi menjadi beberapa kelompok SIUP Mikro, Kecil, Menengah, dan Besar. Untuk SIUP makro wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan kurang dari Rp 50.000.000,00 SIUP kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan lebih dari Rp 50.000.000,00 SIUP menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan lebih dari Rp 500.000.000,00 dan SIUP besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan lebih dari Rp 10.000.000.000,00. Kelompok SIUP ini yang membedakan adalah kekayaan bersih dari perusahaan. Syarat pengajuan sama dalam setiap kelompok. Untuk mengajukan perijinan SIUP pemohon harus melengkapi syarat-syarat dalam berkas pengajuan. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut :

a. Fotocopy KTP dan/ akte pendirian perusahaan (bagi badan hukum)

b. SK Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Kehakiman

c. KTP Pemilik/Direktur Utama/Penanggungjawab Perusahaan

d. Ijin HO (Undang-Undang Gangguan)

e. NPWP Perusahaan

f. Neraca awal perusahaan

g. SIUP Kantor Pusat(bagi kantor perwakilan/cabang)

h. TDP Kantor Pusat(bagi kantor perwakilan/cabang)

i. Pas Photo 4x6 (2lembar).

commit to user

Syarat-syarat diatas harus dilengkapi pemohon sebelum mengajukan berkas ke loket pelayanan perijinan. Setiap pemohon yang akan mengajukan perijinan berhubungan dengan penanaman modal, maka pemohon wajib mendaftar pendaftaran penanaman modal (PPM). Pendaftaran penanaman modal bertujuan untuk mengetahui jumlah usaha yang berdiri pada daerah Kabupaten Sragen. Petugas loket akan memeriksa kelengkapan berkas yang kemudian akan diproses perijinanya. Dalam proses perjalanan perijinan terdapat monitoring untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dari setiap alur perjalanan berkas perijinan. Pada bagian loket mencatat berkas pemohon yang masuk pada buku agenda kemudian berkas diketik dalam komputer, setelah itu kartu monitoring disertakan pada berkas perijinan sebagai penanggung jawab. Untuk pengesahan surat perijinan ditandatangani oleh ketua BPT. Proses untuk menyelesaikan surat ijin SIUP mempunyai standar waktu penyelesaian lima hari kerja.

Pada alur proses perijinan SIUP pihak yang terkait meliputi pemohon yang mengajukan perijinan, petugas loket yang menangani berkas-berkas pemohon dan membuat SK perijinan, petugas Tata Usaha yang bertugas memeriksa SK perijinan, sekertaris sebagai penanggung jawab memonitoring perjalanan berkas, dan ketua yang mengesahkan SK perijinan. Functional flowchart perijinan SIUP dapat dilihat dalam gambar 4.1

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN SIUP

SEKRETARIS KETUA

PETUGAS TATA USAHA

PETUGAS BAGIAN

PEMOHON INDAKOP

Mulai Mulai

Tanda terima Tanda terima

Berkas lengkap?

Berkas lengkap?

Pengetikan data

pemohon

Pengetikan data

pemohon

Paraf KABAG Paraf KABAG

Paraf KASUBAG Paraf KASUBAG

TTD SK Proses Perijinan SK Proses Perijinan SK Proses Perijinan SK Pemeriksaan SK Pemeriksaan SK

Selesai Selesai

Penyerahan SK Penyerahan SK

Paraf monitoring Paraf monitoring

Paraf petugas loket

pada monitoring

Paraf petugas loket

pada monitoring

Mencatat diagenda

Mencatat diagenda

ya

Mengisi formulir penanaman modal

Mengisi formulir penanaman modal

Fotocopy KTP,Ijin HO,NPWP,Foto, KTP Direktur perush.

tidak tidak

Gambar 4.1 Proses Bisnis Perijinan SIUP

commit to user

2. Proses Bisnis Perijinan TDP

Ijin Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan ijin yang dikeluarkan untuk perusahaan agar terdaftar sebagai perusahaan. Berdasarkan kepemilikannya TDP dibagi menjadi beberapa jenis yaitu perorangan, koperasi, Comanditer Vernudjschaf (CV), Perseroan Terbatas (PT). TDP wajib dimiliki perusahaan karena TDP merupakan bagian dari syarat ijin SIUP. Untuk mengajukan ijin TDP pemohon harus melengkapi syarat-syarat dalam berkas pengajuan. Syarat dari tiap jenis ijin TDP berbeda-beda, yaitu :

a. Syarat ijin TDP perorangan

1) Surat Pengantar dari desa/kelurahan

2) Fotocopy KTP/paspor direktur utama atau penanggung jawab/pemilik

3) Fotocopy ijin usaha/surat keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi teknis.

b. Syarat ijin TDP Koperasi

1) Akte pendirian koperasi

2) Fotocopy KTP pengurus

3) Fotocopy SK pengesahan sebagai badan hukum dari pejabat yang berwenang

4) Fotocopy Ijin usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi teknik.

c. Syarat ijin TDP Comanditer Vernudjschaf (CV)

1) Fotocopy akte pendirian perusahaan

2) Fotocopy ijin gangguan (HO)

3) Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

4) Fotocopy KTP/paspor direktur utama atau penanggung jawab/pengurus

5) Fotocopy Ijin usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi teknik.

d. Syarat ijin TDP Perseroan Terbatas (PT)

1) Fotocopy akte pendirian perseroan terbatas

2) Fotocopy pengesahan pendirian perseroan terbatas dari menteri hukum dan HAM

3) Fotocopy akte perubahan pendirian perseroan terbatas (bila ada)

commit to user

4) Asli atau fotocopy keputusan pengesahan sebagai badan hukum

5) Fotocopy KTP/paspor direktur utama atau penanggung jawab

6) Fotocopy Ijin usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi teknik.

Dari sekian jenis TDP dengan syarat yang berbeda tetapi alur proses perijinan sama. Alur proses bisnis untuk menyelesaikan ijin TDP digambarkan dalam Functional flowchart yang dapat dilihat dalam gambar 4.2

Pada perijinan TDP ini termasuk dalam kategori penanaman modal maka pemohon yang akan mengajukan perijinan yang berhubungan dengan penanaman modal, wajib mendaftar pendaftaran penanaman modal (PPM). Pemohon harus melengkapi syarat-syarat pengajuan yang diserahkan ke loket sesuai perijinan. Berkas yang lengkap akan diproses oleh petugas loket, petugas loket akan membuat monitoring perjalanan berkas. monitoring perjalanan berkas membutuhkan paraf dari kasubid dan kabid bidang indakop serta paraf dari sekertaris. Setelah paraf lengkap maka berkas akan diteliti oleh bidang Tata Usaha kelengkapan dan apakah terjadi kesalahan atau tidak. SK perijinan akan disahkan oleh ketua.

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN TDP

SEKRETARIS KETUA

PETUGAS TATA USAHA

PETUGAS BAGIAN

Penyerahan SK,SKPD,SKRD

TTD SK

Mencatat diagenda

Paraf KASUBAG

Selesai

Berkas lengkap?

Memeriksaan

Berkas

Paraf KABAG

Proses Perijinan SK

Paraf petugas loket

pada monitoring

Pengetikan data

pemohon

Mengisi formulir penanaman modal

Tanda terima

Pemeriksaan SK

Paraf monitoring

Fotocopy KTP,Ijin HO,NPWP,Foto, KTP Direktur perush.

Gambar 4.2 Proses Bisnis Perijinan TDP

commit to user

3. Proses Bisnis Perijinan IMB

Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) ijin yang dikeluarkan untuk mendirikan suatu bangunan baik tempat tinggal maupun sebagai tempat usaha, syarat pengajuan ijin IMB yang digunakan untuk tempat usaha perlu adanya surat pernyataan persetujuan tetangga. Serta apabila tanah belum balik nama juga perlu adanya surat pernyataan. Untuk mengajukan perijinan IMB pemohon harus melengkapi syarat-syarat dalam berkas pengajuan. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut :

a. Gambar rencana lengkap rangkap 2 (dua)

b. Fotocopy sertifikat/surat keterangan status tanah dari pejabat yang berwenang

c. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga untuk bangunan bertingkat/bangunan untuk usaha

d. Fotocopy ijin lokasi bagi bangunan usaha

e. Fotocopy KTP/akta pendirian bagi perusahaan yang berbadan hukum

f. Fotocopy pelunasan PBB tahun terakhir. Syarat diatas harus dilengkapi pemohon untuk mengajukan perijinan, petugas loket akan mengecek kelengkapan syarat pengajuan. Perijinan IMB dilakukan pengecekan lokasi oleh petugas untuk memastikan luas tanah yang diajukan oleh pemohon. Hasil pengecekan lokasi akan dijadikan SK yang dikeluarkan. Ijin IMB dikenakan biaya retribusi sesuai dengan luas bangunan dan jenis bangunan. Untuk dapat menyelesaikan ijin IMB memerlukan sepuluh hari kerja.

Pihak yang terlibat dalam proses perijinan adalah petugas loket yang akan memeriksa kelengkapan berkas, mencatat dibuku agenda, dan paraf pada monitoring penerimaan berkas. Petugas pengecek lokasi melakukan tugas pengecekan langsung pada tempat yang diajukan oleh pemohon, untuk mengukur ketepatan luas tanah dan bangunan. Setelah mendapat hasil dari petugas cek lokasi petugas loket yang membuat SK perijinan apabila disutujui. Sekertaris bertanggung jawab atas berkas yang akan disetujui dengan memberikan paraf pada monitoring. Dan tanda tangan ketua sebagai pengesahan. Proses bisnis IMB digambarkan dalam Functional flowchart yang dapat dilihat dalam Gambar 4.3

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN IMB

PEMOHON SEKRETARIS

PETUGAS PENGECEKAN

LOKASI

KETUA

PETUGAS BAGIAN

PRINSIP, LOKASI,

IMB,DAN HO

PETUGAS TATA USAHA

Berkas lengkap?

Mengisi formulir penanaman modal

Tanda terima

Pengetikan data pemohon

Paraf KASUBAG

Paraf KABAG

Perhitungan SKPD/SKRD

Proses perijinan

SK

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Pengecekan Lokasi

Pemeriksaan SK

Penyerahan SK

Selesai

Paraf monitoring

Mencatat diagenda

Paraf petugas loket

pada monitoring

ya

tidak

Formulir,fotocopy pbb,fotocopy ijin

llokasi,Fotocopy sertifikat,Surat pernyataan,fotocopy ktp

Gambar 4.3 Proses Bisnis Perijinan IMB

commit to user

4. Proses Bisnis Perijinan Prinsip Dan Lokasi

Ijin prinsip diberikan kepada orang atau badan yang melakukan usaha yang berlokasi diluar kawasan industri. Kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasa industri yang telah memiliki izin usaha industri. Untuk mengurus ijin prinsip pemohon harus melengkapi syarat sebagai berikut :

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy akta pendirian perusahaan (bagi yang berbadan hukum)

c. Fotocopy keterangan kepemilikan tanah

d. Uraian rencana proyek/usaha yang akan dilaksanakan. Ijin Lokasi diperlukan apabila lokasi tanah digunakan dalam rangka penanaman modal yang berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha penanaman modal. Untuk mengurus ijin lokasi pemohon harus melengkapi syarat sebagai berikut :

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy akta pendirian perusahaan (bagi yang berbadan hukum)

c. Pernyataan tertulis mengenai kesanggupan yang bersangkutan untuk mengelola tanah

d. Pernyataan tertulis mengenai luas tanah yang dikuasai olehnya dan perusaaan lain yang merupakan satu group dengannya.

Syarat diatas harus dilengkapi pemohon sebelum mengajukan berkas ke loket pelayanan perijinan. Petugas loket akan memeriksa kelengkapan berkas yang kemudian akan diproses. Untuk perijinan prinsip dan lokasi akan dilakukan pengecekan secara langsung ke lokasi. Dari hasil pengecekan lokasi apabila disetujui oleh tim cek lokasi maka surat keputusan akan dikeluarkan. Proses untuk menyelesaikan perijinan ini sesuai standar yang telah ada sepuluh hari. Proses untuk meyelesaikan ijin prinsip dan lokasi mempunyai alur yang sama dengan perijinan IMB. Untuk mengurus perijinan prinsip dan lokasi dikenakan biaya retribusi. Proses bisnis Prinsip dan lokasi digambarkan dalam Functional flowchart yang dapat dilihat dalam Gambar 4.4.

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN PRINSIP DAN LOKASI

SEKRETARIS KETUA

PETUGAS TATA USAHA

PETUGAS PENGECEKAN

LOKASI

PETUGAS BAGIAN

PRINSIP, LOKASI,

IMB,DAN HO

Paraf KASUBAG

Memeriksa

Berkas

Mencatat diagenda

Penyerahan SK

Perhitungan SKPD/SKRD

Mulai

Paraf KABAG

Pengecekan Lokasi

Tanda terima

Mengisi formulir penanaman modal

Kwitansi

Proses perijinan

SK

Selesai

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Paraf petugas loket

pada monitoring

Pengetikan data pemohon

Pemeriksaan SK

Berkas lengkap?

Pembayaran

Paraf monitoring

Berkas syarat pengajuan

Gambar 4.4 Proses Bisnis Perijinan Prinsip dan Lokasi

commit to user

5. Proses Bisnis Perijinan HO

Ijin Gangguan (HO) ijin yang dikeluarkan untuk menyatakan suatu usaha tidak menimbulkan ganguan bagi lingkungan, ijin HO perlu dimiliki bagi suatu tempat usaha untuk menyatakan suatu usaha tidak menimbulkan gangguan sekaligus menjadi syarat untuk mencari ijin SIUP, TDP. Untuk mengajukan perijinan HO pemohon harus melengkapi syarat-syarat dalam berkas pengajuan. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut :

a. Keterangan pemohon dan usaha

b. Keterangan/pernyataan kepemilikan tanah /bangunan

c. Pernyataan pencegahan gangguan dan pencemaran lingkungan

d. Pernyataan persetujuan lingkungan/tetangga

e. Fotocopy KTP dn atau akte pendirian (bagi yang berbadan hukum)

f. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada proses ijin HO akan dilakukan pengecekan langsung kelapangan. Tim teknis gabungan dari petugas cek lokasi dan bagian petugas lingkungan hidup akan melakukan pengecekan. Tempat yang akan dijadikan pengecekan merupakan tempat usaha yang menimbulkan ganguan atau menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan hidup. Tim cek lokasi akan memberikan rekomendasi untuk surat ijin HO disetujui atau tidak. Untuk menyelesaikan ijin HO standar waktu yang sudah ada adalah enam hari kerja.

Pihak yang terlibat dalam proses perijinan HO adalah petugas loket yang melakukan pengecekan kelengkapan berkas serta membuat SK perijinan apabila telah diadakan rapat persetujuan, petugas cek lokasi bertugas melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan bertugas untuk memberikan rekomendasi sesuai hasil pengecekan untuk diterima atau ditolak untuk ijin yang diajukan. Pada bagian Tata Usaha akan mengecek kebenaran SK perijinan. Sekertaris yang bertanggung jawab untuk SK yang dikeluarkan, dan disahkan oleh ketua BPT KabupatenSragen. Untuk ijin HO pemohon dikenakan biaya retribusi. Proses bisnis HO digambarkan dalam Functional flowchart yang dapat dilihat dalam Gambar 4.5.

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN HO

SEKRETARIS KETUA

PETUGAS TATA USAHA

PETUGAS PENGECEKAN

LOKASI

PETUGAS BAGIAN

PRINSIP, LOKASI,

IMB,DAN HO

Pembayaran Pembayaran

Proses perijinan

SK

Proses perijinan

SK

Mulai Mulai

Kwitansi Kwitansi

Pemeriksaan SK Pemeriksaan SK

Paraf petugas loket

pada monitoring

Paraf petugas loket

pada monitoring

Berkas lengkap?

Berkas lengkap?

Paraf monitoring

Paraf monitoring

Selesai Selesai

Tanda terima TGL pemeriksaan TGL Selesai,SK

Tanda terima TGL pemeriksaan TGL Selesai,SK

TTD SK

Perhitungan SKPD/SKRD

Perhitungan SKPD/SKRD

Paraf KABAG Paraf KABAG

Pengecekan Lokasi Pengecekan Lokasi

Paraf KASUBAG Paraf KASUBAG

Pengetikan data

pemohon

Pengetikan data

pemohon

Penyerahan SK Penyerahan SK

Sidang Hasil Pemeriksaan

Sidang Hasil Pemeriksaan

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Berita acara hasil

pengecekan dan

Mencatat rekomendasi diagenda

Mencatat diagenda

Mengisi Formulir Penanaman modal

Mengisi Formulir Penanaman modal

Fotocopy ktp,IMB,Surat pernyataan kepemilikan,pencegah ganguan,persetujuan tetangga

tidak tidak

Gambar 4.5 Proses Bisnis Perijinan HO

commit to user

6. Proses Bisnis Perijinan Reklame Kain Dan Papan

Untuk memasang suatu reklame perlu adanya ijin, ijin reklame terbagi menjadi dua yaitu reklame kain dan reklame papan. Reklame kain biasanya berukuran 1,5 meter x 1 meter, pemohon melengkapi syarat dan mengumpulkan formulir langsung ke loket perijinan serta membawa langsung reklame. Setelah melakukan pembayaran petugas akan menempelkan stiker dan menandatangani reklame yang berarti reklame legal untuk dipasang. reklame kain dipasang sendiri oleh pemohon. Sedangkan untuk reklame papan berukuran 5 meter x 3 meter, untuk reklame papan pemohon melengkapi persyaratan dan menulis surat pernyataan. Reklame papan akan dipasang dengan pihak dinas lingkungan untuk memastikan posisi dari reklame.

Pada pemasangan reklame dikenakan biaya retribusi yang dihitung sesuai lebar reklame, berapa lama dipasang dan terletak dimana reklame tersebut. Retribusi reklame kain dan papan dikenakan biaya yang berbeda. Penentuan pemasangan reklame untuk lokasi dan berapa lama reklame dipasang ditentukan oleh pemohon. Setiap reklame yang dipasang harus didaftarkan pada BPT kab.Sragen apabila reklame tidak terdaftar dan dipasang tidak sesuai ketentuan maka akan dilakukan pelepasan oleh petugas. Serta dalam pemasangan reklame tidak boleh sembarangan, reklame harus dipasang pda tempat yang telah ditentukan oleh BPT kab.Sragen.

Pihak yang terlibat dalam proses perijinan reklame pemohon, petugas loket dan petugas kasir. Petugas loket yang bertandatangan pada reklame adalah kasubid bidang indakop dan reklame. Bagian pembayaran retribusi dilakukan dibagian kasir yang akan memberikan kwitansi sebagai bukti. Proses bisnis pada reklame kain dalam functional flowchart yang dapat dilihat dalam gambar 4.6 untuk reklame papan functional flowchart digambarkan gambar 4.7.

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN REKLAME KAIN

Petugas Kasir Petugas Kasir

PETUGAS LOKET PEMOHON PETUGAS LOKET

Mulai Mulai

Memeriksa formulir dan

reklame

Paraf petugas pada reklame

Petugas menempelkan setiker pada reklame

Selesai

Menghitung retribusi

Pemohon membayar

dikasir

Menerima pembayaran retribusi

Penyerahan kwitansi

Fotocopy KTP

Mengisi formulir Mengisi formulir

Menerima kwitansi

pembayaran

Gambar 4.6 Proses Bisnis Perijinan Reklame Kain

commit to user

PROSES BISNIS PERIJINAN REKLAME PAPAN

Petugas Kasir PEMOHON Petugas Kasir

Selesai

Petugas menempelkan setiker pada reklame

Menghitung retribusi

Paraf petugas pada

reklame

Pemohon membayar dikasir

Fotocopy ktp, surat

pernyataan

Fotocopy ktp, surat

pernyataan

Mulai Mulai Mulai

Menerima kwitansi pembayaran

Penyerahan kwitansi

Petugas menerima pembayaran retribusi

Mengisi formulir Mengisi formulir

Gambar 4.7 Proses Bisnis Perijinan Reklame Papan

4.2 Memetakan Alur Proses Perijinan Pada Peta Proses Operasi PETA PROSES OPERASI

NAMA PROSES : PERIJINAN IMB NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : ELLENIA TANGGAL DIPETAKAN : 28 MEI 2012

Ketua

Sekertaris

Petugas tata usaha

Petugas cek lokasi

Pemohon

Petugas loket

Tanda tangan

Paraf

Memeriksa

Proses cek

Mendaftar

Memeriksa

ketua BPT

n berkas Mencatat

Berita acara

agenda

pemeriksaan rekomendasi

Pengetikan

IV data Menumpuk

-16

berkas

Paraf kasubag

Menumpuk

berkas

Paraf kabag

Proses SK

Berkas

kembali ke

Kegiatan loket

Ringkasan

Jumlah

Waktu (menit)

Menghitung

Operasi retribusi 17 2903,21

Membayar retribusi

Pemeriksaan 3 81,79

Serah terima

Gambar 4.8 Peta proses operasi perijinan dengan pengecekan lokasi

IV-16

IV-17

NAMA PROSES : PERIJINAN IMB NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : ELLENIA TANGGAL DIPETAKAN : 28 MEI 2012

Gambar 4.9 Peta proses operasi perijinan tanpa pengecekan lokasi

Ketua

Tanda tangan

ketua BPT

Petugas tata usaha

Paraf monitoring

Petugas loket Memeriksa

berkas Paraf

Monitoring Mencatat

agenda Pengetikan

data Menumpuk

berkas Paraf

kasubag

Paraf kabag

Menumpuk berkas

Proses SK

Serah terima berkas

Membayar retribusi

Menghitung retribusi

Berkas kembali ke loket

Waktu (menit)

Operasi

17 215,5

Pemeriksaan

3 103,97

Delay

4 630,01

Total

24 949,48

Ringkasan

commit to user

4.3 Perhitungan Waktu Standar Proses

Dari gambar 4.8 dapat dilihat OPC alur tiap proses perijinan serta dapat dilihat perbedaan antara kegiatan proses dan non proses dengan pengecekan lokasi sedangkan pada gambar 4.9 OPC proses bisnis tanpa proses operasi. Berikut akan dilakukan perhitungan waktu standar proses :

1. Perhitungan Waktu Standar Perijinan SIUP

Dalam pengamatan secara langsung didapatkan waktu pengamatan tiap proses perijina. Data pengamatan dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Berikut adalah contoh perhitungan manual uji kecukupan data pada perijinan SIUP dalam satuan menit, rumus yang digunakan pada persamaan

2.4

Tabel 4.1 Tabel uji kecukupan data perijinan SIUP Proses Perijinan

N' Mengisi formulir

408

166.464

5.706 11,3 Memeriksa berkas

417

173.889

6.215 28,9 Paraf petugas loket pada monitoring

338

114.244

3.902 9,9 Mencatat diagenda

162

26.244

898 10,6 Memasukkan data pemohon pada komputer

888

788.544

27.080 12,1 Paraf Kasubag

318

101.124

3.424 6,3 Paraf Kabag

333

110.889

3.725 3,1 Proses perijinan SK,SKPD,SKRD

873

762.129

26.013 9,6 Berkas masuk ruang tata usaha

592

350.464

11.988 10,5 Paraf sekretaris

305

93.025

3.297 25,3 Tanda tangan ketua bpt

375

140.625

5.037 29,8 Berkas kembali keloket

484

234.256

8.356 28,0 Serah terima SK,SKPD,SKRD

Karena N’ < N, maka data dianggap cukup.

commit to user

Untuk uji keseragaman rumus yang digunakan pada persamaan 2.5 dan persamaan

2.6. Berikut adalah contoh perhitungan manual kegiatan mengisi formulir dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Tabel uji keseragaman kegiatan mengisi formulir

BKA = 13,60 + (3,96 x 2) = 21,52 BKB = 13,60 - (3,96 x 2) = 5,68

Gambar 4.10 Grafik keseragaman pada mengisi formulir perijinan SIUP

commit to user

Dari Gambar 4.10 data pengamatan pada periijinan SIUP masuk dalam range antara BKA dan BKP, maka data dikatakan seragam. Data tiap hasil pengamatan telah diuji kecukupan data dan uji keseragaman, untuk selengkapnya dapat dilihat pada L.2. Kemudian dari hasil waktu pengamatan akan dihitung waktu baku tiap proses. Untuk menghitung waktu baku dilakukan terlebih dulu perhitungan waktu siklus rata-rata dan perhitungan waktu normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan SIUP

Dari Tabel 4.3 didapatkan hasil perhitungan standar waktu satu hari untuk menyelesaikan perijinan SIUP. Berikut adalah contoh perhitungan manual untuk menghitung waktu siklus pada kegiatan mengisi formulir, rumus yang digunakan pada persamaan 2.1

menit Setelah menghitung waktu siklus, kemudian menghitung waktu normal dengan

memberikan penyesuaian. Untuk tiap perhitungan waktu normal penyesuian yang

Proses Perijinan

Perhitungan Standar waktu

Ws

Wn Allowance Wb Mengisi formulir

13,60 106% 14,42

39% 23,44 Memeriksa berkas

13,90 106% 14,73

40% 24,56 Paraf petugas loket pada

monitoring

11,27 106% 11,94

39% 19,42 Mencatat di agenda

5,40 106% 5,72

39% 9,38 Memasukkan data pemohon pada computer

29,60 106% 31,38

23% 40,75 Paraf Kasubag

10,67 108% 11,52

23% 14,96 Paraf Kabag

10,10 106% 10,71

26% 14,37 Membuat surat keterangan

29,10 106% 30,85

39% 50,16 Berkas masuk ruang Tata Usaha

19,73 106% 20,92

39% 34,01 Paraf sekretaris

10,17 108% 10,98

26% 14,74 Tanda tangan ketua BPT

12,50 108% 13,50

23% 17,53 Berkas kembali ke loket

16,13 106% 17,10

40% 28,50 Serah terima SK

14,90 106% 15,79

40% 26,32

Total Proses Dalam menit

318,14

Total Proses Dalam Jam

Total Proses Dalam Hari

commit to user

diberikan berbeda-beda tiap petugas, penyesuaian untuk petugas loket dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Tabel penyesuaian untuk petugas loket SIUP

No

Faktor

Kelas Lambang Penyesuaian

1 Keterampilan Good

3 Kondisi kerja Good

E -0,02

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu normal rumus yang digunakan pada persamaan 2.2.

menit Setelah diketahui waktu normal kemudian dihitung waktu baku dengan

memberikan allowance. Allowance yang diberikan pada tiap petugas berbeda- beda susuai dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk kegiatan mengisi formulir allowance yang diberikan dalam dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Tabel allowance untuk petugas loket dalam keadaan berdiri No

1 Menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Ringan

7,5

b. Sikap Kerja

Berdiri dua kaki

2,5

c. Gerakan kerja

Normal

d. Kelelahan mata

Fokus tetap

20

e. Keadaan temperatur tempat Normal

f. Keadaan atmosfer

Baik

g. Keadaan lingkungan

Bersih,sehat

2 Kebutuhan pribadi

Wanita

2,5

3 Hambatan yang tak terhindar

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu baku mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.3

= 23,441 menit

commit to user

Dari perhitungan waktu baku didapatkan standar waktu 23 menit untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran penanaman modal. Dengan dihitung tiap proses kegiatan akan diperoleh standar waktu pelayanan proses.

2. Perhitungan Waktu Standar Perijinan TDP

Dalam pengamatan secara langsung didapatkan waktu pengamatan tiap proses perijinan. Data pengamatan dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Berikut adalah contoh perhitungan manual uji kecukupan data pada perijinan TDP dalam menit, rumus yang digunakan pada persamaan 2.4

Tabel 4.6 Tabel uji kecukupan data perijinan TDP Proses Perijinan

N' Mengisi formulir

404

163.216 5.650 15,4 Memeriksa berkas

424

179.776 6.296 20,3 Paraf petugas loket pada monitoring

351

123.201 4.243 13,3 Mencatat diagenda

175

30.625

1.067 18,1 Memasukkan data pemohon pada

komputer

890

792.100 26.878 7,2 Paraf Kasubag

364

132.496 4.704 26,0 Paraf Kabag

377

142.129 4.995 21,7 Proses perijinan SK,SKPD,SKRD

930

864.900 29.742 12,7 Berkas masuk ruang tata usaha

883

779.689 27.909 29,5 Paraf sekretaris

324

104.976 3.758 29,6 Tanda tangan ketua bpt

585

342.225 12.149 26,0 Berkas kembali keloket

507

257.049 8.887 14,9 Serah terima SK,SKPD,SKRD

N’ 5 Kare a N’< N, maka data dianggap cukup. Untuk uji keseragaman data rumus dapat dilihat pada persamaan 2.5 dan persamaan 2.6. Berikut adalah contoh perhitungan manual kegiatan mengisi formulir dapat dilihat pada Tabel 4.7

commit to user

Tabel 4.7 Tabel uji keseragaman kegiatan mengisi formulir perijinan TDP

BKA = 13,47 + (12,02 x 2) = 21,77 BKB = 13,47 - (12,02 x 2) = -5,16

Gambar 4.11 Grafik keseragaman pada mengisi formulir perijinan TDP Dari Gambar 4.11 data pengamatan pada periijinan TDP masuk dalam range antara BKA dan BKP, maka data dikatakan seragam. Data tiap hasil pengamatan

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

x BKA BKB

commit to user

telah diuji kecukupan data dan uji keseragaman, untuk selengkapnya dapat dilihat pada L.2. Kemudian dari hasil waktu pengamatan akan dihitung waktu baku tiap proses. Untuk menghitung waktu baku dilakukan terlebih dulu perhitungan waktu siklus rata-rata dan perhitungan waktu normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan TDP

Dari Tabel 4.8 didapatkan hasil perhitungan standar waktu satu hari untuk menyelesaikan perijinan TDP. Contoh berikut adalah perhitungan manual untuk menghitung waktu siklus pada kegiatan mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.1

menit Setelah menghitung waktu siklus, kemudian menghitung waktu normal dengan memberikan penyesuaian. Untuk tiap perhitungan waktu normal penyesuian yang diberikan berbeda-beda tiap petugas, tabel penyesuaian untuk petugas loket TDP dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu Standar

Ws

Wn Allowance Wb Mengisi formulir

13,47

106% 14,27

39% 23,21 Memeriksa berkas

14,13

106% 14,98

40% 24,97 Paraf petugas loket pada monitoring

11,70

106% 12,40

39% 20,17 Mencatat di agenda

5,83

106% 6,18

39% 10,14 Memasukkan data pemohon

pada computer

29,67

106% 31,45

23% 40,84 Paraf Kasubag

12,70

108% 13,72

23% 17,81 Paraf Kabag

12,57

106% 13,32

26% 17,88 Membuat surat keterangan

31,00

106% 32,86

28% 45,64 Berkas masuk ruang Tata Usaha

32,00

106% 33,92

28% 47,11 Paraf sekretaris

10,57

108% 11,41

26% 15,32 Tanda tangan ketua BPT

18,37

108% 19,84

23% 25,76 Berkas kembali ke loket

16,90

106% 17,91

40% 29,86 Serah terima SK

Total Proses Dalam menit

344,61

Total Proses Dalam Jam

Total Proses Dalam Hari

commit to user

Tabel 4.9 Tabel penyesuaian untuk petugas loket TDP No

Faktor

Kelas Lambang Penyesuaian

3 Kondisi kerja

E -0,02

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu normal rumus yang digunakan pada persamaan 2.2.

menit Setelah diketahui waktu normal kemudian dihitung waktu baku dengan

memberikan allowance. Allowance yang diberikan pada tiap petugas berbeda- beda susuai dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk kegiatan mengisi formulir allowance yang diberikan dalam dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Tabel allowance untuk petugas loket dalam keadaan berdiri No

1 Menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Ringan

7,5

b. Sikap Kerja

Berdiri dua kaki

2,5

c. Gerakan kerja

Normal

d. Kelelahan mata

Fokus tetap

20

e. Keadaan temperatur tempat Normal

f. Keadaan atmosfer

Baik

g. Keadaan lingkungan

Bersih,sehat

2 Kebutuhan pribadi

Wanita

2,5

3 Hambatan yang tak terhindar

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu baku mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.3

= 23,21 menit Dari perhitungan waktu baku didapatkan standar waktu 23 menit untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran penanaman modal. Dengan dihitung tiap proses kegiatan akan diperoleh standar waktu pelayanan proses.

commit to user

3. Perhitungan Waktu Standar Perijinan IMB

Dalam pengamatan secara langsung didapatkan waktu pengamatan tiap

proses perijinan. Data pengamatan dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Berikut adalah contoh perhitungan manual uji kecukupan data pada perijinan IMB dalam menit, rumus yang digunakan pada persamaan 2.4

Tabel 4.11 Tabel uji kecukupan data perijinan IMB Proses Perijinan

N' Mengisi formulir

353

124.609

4.259 10,1 Memeriksa berkas

414

171.396

5.878 11,5 Paraf petugas loket pada monitoring

333

110.889

3.769 7,9 Mencatat diagenda

164

26.896

922 11,4 Memasukkan data pemohon pada komputer

901

811.801 27.993 13,8 Paraf Kasubag

326

106.276

3.586 4,9 Paraf Kabag

380

144.400

4.888 6,2 Mengecek Lokasi

2075

430.625 149.375 16,3 Hasil berita acara hasil pengecekan

657

431.649 14.793 11,3 Membuat surat keterangan

868

753.424 25.840 11,6 Berkas masuk ruang tata usaha

496

246.016

8.570 18,0 Paraf sekretaris

343

117.649

4.011 9,1 Tanda tangan ketua bpt

445

198.025

6.851 15,2 Berkas kembali keloket

491

241.081

8.571 26,6 Menghitung retribusi

312

97.344

3.302 7,0 Membayar retribusi

229

52.441

1.869 27,6 Serah terima SK,SKPD,SKRD

N’ Kare a N’< N, maka data dianggap cukup.

Untuk uji keseragaman data rumus dapat dilihat pada persamaan 2.5 dan persamaan 2.6. Berikut adalah contoh perhitungan manual kegiatan mengisi formulir pada perijinan IMB dapat dilihat pada Tabel 4.12

commit to user

Tabel 4.12 Tabel uji keseragaman kegiatan mengisi formulir perijinan IMB

BKA = 11,77 + (2,37 x 2) = 16,51 BKB = 11,77 - (2,37 x 2) = 7,03

Gambar 4.12 Grafik keseragaman pada mengisi formulir perijinan IMB Dari Gambar 4.12 data pengamatan pada periijinan IMB masuk dalam range antara BKA dan BKP, maka data dikatakan seragam. Data tiap hasil pengamatan

10

12

14

16

18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

x BKA

BKB

commit to user

telah diuji kecukupan data dan uji keseragaman, untuk selengkapnya dapat dilihat pada L.2. Kemudian dari hasil waktu pengamatan akan dihitung waktu baku tiap proses. Untuk menghitung waktu baku dilakukan terlebih dulu perhitungan waktu siklus rata-rata dan perhitungan waktu normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan IMB

Dari Tabel 4.13 didapatkan hasil perhitungan standar waktu satu hari untuk menyelesaikan perijinan IMB. Contoh berikut adalah perhitungan manual untuk menghitung waktu siklus pada kegiatan mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.1

menit

Setelah menghitung waktu siklus, kemudian menghitung waktu normal dengan memberikan penyesuaian. Untuk tiap perhitungan waktu normal penyesuian yang

Proses Perijinan

Perhitungan Standar waktu

Ws

Wn

Allowance Wb Mengisi formulir

11,77 106% 12,47

39% 20,28 Memeriksa berkas

13,80 106% 14,63

40% 24,38 Paraf petugas loket pada monitoring

11,20 106% 11,87

40% 19,79 Mencatat di agenda

40% 9,66 Memasukkan data pemohon

pada computer

30,03 106% 31,84

39% 51,76 Paraf Kasubag

11,07 106% 11,73

23% 15,23 Paraf Kabag

12,67 108% 13,68

23% 17,77 Proses pengecekan lokasi

2064,00 106% 2187,84

5% 2302,99 Mengecek Lokasi

69,33 109% 75,57

74% 290,67 Hasil berita acara hasil pengecekan

22,00 106% 23,32

39% 37,92 Membuat SK

28,93 106% 30,67

39% 49,87 Berkas masuk ruang Tata Usaha

16,53 106% 17,53

39% 28,50 Paraf sekretaris

11,10 108% 11,99

26% 16,09 Tanda tangan ketua BPT

14,83 108% 16,02

23% 20,81 Berkas kembali ke loket

16,37 106% 17,35

40% 28,91 Menghitung SKPD/SKRD

10,00 106% 10,60

39% 17,24 Membayar retribusi

39% 13,16 Serah terima SK

11,80 106% 12,51

40% 20,85

Total Proses Dalam menit

2985,86

Total Proses Dalam Jam

50

Total Proses Dalam Hari

commit to user

diberikan berbeda-beda tiap petugas, tabel penyesuaian untuk petugas loket perijinan IMB dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Tabel penyesuaian untuk petugas loket IMB

No

Faktor

Kelas Lambang Penyesuaian

3 Kondisi kerja

E -0,02

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu normal rumus yang digunakan pada persamaan 2.2.

menit Setelah diketahui waktu normal kemudian dihitung waktu baku dengan

memberikan allowance. Allowance yang diberikan pada tiap petugas berbeda- beda susuai dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk kegiatan mengisi formulir allowance yang diberikan dalam dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Tabel allowance untuk petugas loket dalam keadaan berdiri No

1 Menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Ringan

7,5

b. Sikap Kerja

Berdiri dua kaki

2,5

c. Gerakan kerja

Normal

d. Kelelahan mata

Fokus tetap

20

e. Keadaan temperatur tempat Normal

f. Keadaan atmosfer

Baik

g. Keadaan lingkungan

Bersih,sehat

2 Kebutuhan pribadi

Wanita

2,5

3 Hambatan yang tak terhindar

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu baku mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.3

= 20,81 menit

commit to user

Dari perhitungan waktu baku didapatkan standar waktu 20 menit untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran penanaman modal. Dengan dihitung tiap proses kegiatan akan diperoleh standar waktu pelayanan proses.

4. Perhitungan Waktu Standar Perijinan Prinsip dan Lokasi

Dalam pengamatan secara langsung didapatkan waktu pengamatan tiap

proses perijinan. Data pengamatan dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Berikut adalah contoh perhitungan manual uji kecukupan data pada kegiatan mengisi formulir perijinan prinsip lokasi dalam menit, rumus yang digunakan pada persamaan 2.4

Tabel 4.16 Tabel uji kecukupan data perijinan Prinsip dan Lokasi

Proses Perijinan

N' Mengisi formulir

380

144.400

4.978 13,68 Memeriksa berkas

402

161.604

5.572 13,75 Paraf petugas loket pada monitoring

359

128.881

4.491 18,15 Mencatat diagenda

165

27.225

949 18,29 Memasukkan data pemohon pada komputer

877

769.129

26.383 11,63 Paraf Kasubag

298

88.804

3.124 22,14 Paraf Kabag

265

70.225

2.515 29,76 Mengecek Lokasi

2160

466.560 166.250 27,60 Hasil berita acara hasil pengecekan

538

289.444

10.150 20,81 Membuat surat keterangan

889

790.321

27.761 21,51 Berkas masuk ruang tata usaha

565

319.225

11.369 27,37 Paraf sekretaris

271

73.441

2.577 21,07 Tanda tangan ketua bpt

298

88.804

3.112 20,52 Berkas kembali keloket

376

141.376

4.850 11,67 Menghitung retribusi

360

129.600

4.552 21,48 Membayar retribusi

278

77.284

2.764 29,17 Serah terima SK,SKPD,SKRD

N’ 8 Kare a N’< N, maka data dianggap cukup.

commit to user

Untuk uji keseragaman data rumus dapat dilihat pada persamaan 2.5 dan persamaan 2.6. Berikut adalah contoh perhitungan manual kegiatan mengisi formulir pada perijinan prinsip dan lokasi dapat dilihat pada Tabel 4.17

Tabel 4.17 Tabel uji keseragaman kegiatan mengisi formulir prinsip dan lokasi

BKA = 12,67 + (3,34 x 2) = 19,35 BKB = 12,67 - (3,34 x 2) = 5,99

Gambar 4.13 Grafik keseragaman pada mengisi formulir perijinan Prinsip dan Lokasi

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

x BKA

BKB

commit to user

Dari Gambar 4.13 data pengamatan pada periijinan prinsip dan lokasi masuk dalam range antara BKA dan BKP, maka data dikatakan seragam. Data tiap hasil pengamatan telah diuji kecukupan data dan uji keseragaman, untuk selengkapnya dapat dilihat pada L.2. Kemudian dari hasil waktu pengamatan akan dihitung waktu baku tiap proses. Untuk menghitung waktu baku dilakukan terlebih dulu perhitungan waktu siklus rata-rata dan perhitungan waktu normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.18

Tabel 4.18 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan prinsip dan lokasi Proses Perijinan

Perhitungan Waktu Standar

Ws

Wn

Allowance Wb Mengisi formulir

39% 21,83 Memeriksa berkas

40% 23,67 Paraf petugas loket pada monitoring

39% 20,63 Mencatat di agenda

39% 9,56 Memasukkan data pemohon pada komputer

23% 40,24 Paraf Kasubag

23% 13,93 Paraf Kabag

23% 12,16 Proses pengecekan lokasi

1776,00

109% 1935,84

23% 2514,08 Mengecek Lokasi

74% 301,85 Hasil berita acara hasil pengecekan

23% 24,69 Membuat SK

39% 51,08 Berkas masuk ruang Tata Usaha

39% 32,46 Paraf sekretaris

39% 15,57 Tanda tangan ketua BPT

23% 13,93 Berkas kembali ke loket

23% 17,58 Menghitung SKPD/SKRD

40% 21,20 Membayar retribusi

39% 15,97 Serah terima SK

Total Proses Dalam menit

3170

Total Proses Dalam Jam

53

Total Proses Dalam Hari

Dari Tabel 4.18 didapatkan hasil perhitungan standar waktu tujuh hari untuk menyelesaikan perijinan prinsip dan lokasi. Berikut adalah contoh untuk menghitung waktu siklus, rumus dapat dilihat pada persamaan 2.1.

menit

commit to user

Setelah menghitung waktu siklus, kemudian menghitung waktu normal dengan memberikan penyesuaian. Untuk tiap perhitungan waktu normal penyesuian yang diberikan berbeda-beda tiap petugas, tabel penyesuaian untuk petugas loket dapat dilihat pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Tabel penyesuaian untuk petugas loket perijinan prinsip dan lokasi

No

Faktor

Kelas Lambang Penyesuaian

3 Kondisi kerja

E -0,02

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu normal rumus yang digunakan pada persamaan 2.2.

menit

Setelah diketahui waktu normal kemudian dihitung waktu baku dengan memberikan allowance. Allowance yang diberikan pada tiap petugas berbeda- beda susuai dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk kegiatan mengisi formulir allowance yang diberikan dalam dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Tabel allowance untuk petugas loket dalam keadaan berdiri No

1 Menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Ringan

7,5

b. Sikap Kerja

Berdiri dua kaki

2,5

c. Gerakan kerja

Normal

d. Kelelahan mata

Fokus tetap

20

e. Keadaan temperatur tempat Normal

f. Keadaan atmosfer

Baik

g. Keadaan lingkungan

Bersih,sehat

2 Kebutuhan pribadi

Wanita

2,5

3 Hambatan yang tak terhindar

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu baku mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.3

commit to user

= 21,83 menit Dari perhitungan waktu baku didapatkan standar waktu 22 menit untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran penanaman modal. Dengan dihitung tiap proses kegiatan akan diperoleh standar waktu pelayanan proses.

5. Perhitungan Waktu Standar Perijinan HO

Dalam pengamatan secara langsung didapatkan waktu pengamatan tiap

proses perijinan. Data pengamatan dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Berikut adalah contoh perhitungan manual uji kecukupan data pada kegiatan mengisi formulir perijinan HO dalam satuan menit, rumus yang digunakan pada persamaan 2.4

Tabel 4.21 Tabel uji kecukupan data perijinan HO Proses Perijinan

N' Mengisi formulir

334

111.556

3.798 8,55 Memeriksa berkas

414

171.396

5.866 10,70 Paraf petugas loket pada monitoring

338

114.244

3.934 13,22 Mencatat diagenda

171

29.241

1.013 15,72 Memasukkan data pemohon pada

28.371 6,64 Paraf Kasubag

322

103.684

3.552 11,10 Paraf Kabag

299

89.401

3.119 18,65 Mengecek Lokasi

2110

445.210

154.950 17,65 Merapatkan hasil pengecekan

877

769.129

26.299 10,32 Memberikan berita acara rekomendasi

696

484.416

17.258 27,52 Membuat surat keterangan

813

660.969

22.909 15,92 Berkas masuk ruang tata usaha

727

528.529

18.561 21,42 Paraf sekretaris

283

80.089

2.859 28,37 Tanda tangan ketua bpt

304

92.416

3.306 29,28 Berkas kembali keloket

380

144.400

5.136 26,81 Menghitung retribusi

300

90.000

3.056 7,47 Membayar retribusi

259

67.081

2.389 27,36 Serah terima SK,SKPD,SKRD

359

128.881

4.519 20,76

S 0,1 N 30

commit to user

N’ 8 55 Kare a N’ < N, maka data dianggap cukup. Untuk uji keseragaman data rumus dapat dilihat pada persamaan 2.5 dan persamaan 2.6. Berikut adalah contoh perhitungan manual kegiatan mengisi formulir pada perijinan HO dapat dilihat pada Tabel 4.22

Tabel 4.22 Tabel uji keseragaman kegiatan mengisi formulir perijinan HO

BKA = 10,93 + (1,21 x 2) = 13,35 BKB = 10,93 - (1,21 x 2) = 8,51

commit to user

Gambar 4.14 Grafik keseragaman pada mengisi formulir perijinan HO Dari Gambar 4.14 data pengamatan pada periijinan HO masuk dalam range

antara BKA dan BKP, maka data dikatakan seragam. Data tiap hasil pengamatan telah diuji kecukupan data dan uji keseragaman, untuk selengkapnya dapat dilihat pada L.2. Kemudian dari hasil waktu pengamatan akan dihitung waktu baku tiap proses. Untuk menghitung waktu baku dilakukan terlebih dulu perhitungan waktu siklus rata-rata dan perhitungan waktu normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.23

Tabel 4.23 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan HO

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu Standar

Ws

Wn Allowance Wb Mengisi formulir

11,13 106% 11,80

39% 19,19 Memeriksa berkas

13,80 106% 14,63

40% 24,38 Paraf petugas loket pada

monitoring

11,27 106% 11,94

39% 19,42 Mencatat di agenda

5,73 106% 6,08

39% 6,08 Memasukkan data pemohon pada komputer

30,43 106% 32,26

23% 41,90 Paraf Kasubag

10,73 108% 11,59

23% 15,05 Paraf Kabag

10,07 106% 10,67

26% 14,32 Proses pengecekan lokasi

1872 109% 2040

26% 2738,90 Mengecek Lokasi

71,67 109% 78,12

74% 300,45 Merapatkan hasil pengecekan

29,23 106% 30,99

23% 40,24 Memberikan berita acara

rekomendasi

23,20 106% 24,59

39% 39,99 Membuat SK

27,10 106% 28,73

39% 46,71 Berkas masuk ruang Tata Usaha 24,23 106% 25,69

39% 41,77 Paraf sekretaris

9,47 108% 10,22

26% 13,72 Tanda tangan ketua BPT

10,13 108% 10,94

23% 14,21 Berkas kembali ke loket

12,70 106% 13,46

40% 22,44 Menghitung SKPD/SKRD

9,60 106% 10,18

39% 16,55 Membayar retribusi

8,63 106% 9,15

39% 14,88

commit to user

Dari Tabel 4.5 didapatkan hasil perhitungan standar waktu tujuh hari untuk menyelesaikan perijinan HO. Berikut adalah contoh perhitungan manual waktu siklus pada kegiatan mengisi formulir, untuk menghitung waktu siklus rumus dapat dilihat pada persamaan 2.1

menit Setelah menghitung waktu siklus, kemudian menghitung waktu normal dengan memberikan penyesuaian. Untuk tiap perhitungan waktu normal penyesuian yang

diberikan berbeda-beda tiap petugas, tabel penyesuaian untuk petugas loket dapat dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24 Tabel penyesuaian untuk petugas loket perijinan HO

No

Faktor

Kelas Lambang Penyesuaian

3 Kondisi kerja

E -0,02

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu normal rumus yang digunakan pada persamaan 2.2.

menit Setelah diketahui waktu normal kemudian dihitung waktu baku dengan

memberikan allowance. Allowance yang diberikan pada tiap petugas berbeda- beda susuai dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk kegiatan mengisi formulir allowance yang diberikan dalam dilihat pada Tabel 4.25.

Tabel 4.23 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan HO (Lanjutan)

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu Standar

Ws

Wn Allowance Wb Serah terima SK

11,97 106% 12,68

40% 21,14

Total Proses Dalam menit

3451,33

Total Proses Dalam Jam

58

Total Proses Dalam Hari

commit to user

Tabel 4.25 Tabel allowance untuk petugas loket dalam keadaan berdiri No

1 Menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Ringan

7,5

b. Sikap Kerja

Berdiri dua kaki

2,5

c. Gerakan kerja

Normal

d. Kelelahan mata

Fokus tetap

20

e. Keadaan temperatur tempat Normal

f. Keadaan atmosfer

Baik

g. Keadaan lingkungan

Bersih,sehat

2 Kebutuhan pribadi

Wanita

2,5

3 Hambatan yang tak terhindar

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu baku mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.3

= 19,19 menit Dari perhitungan waktu baku didapatkan standar waktu 19 menit untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran penanaman modal. Dengan dihitung tiap proses kegiatan akan diperoleh standar waktu pelayanan proses.

6. Perhitungan Waktu Standar Perijinan Reklame Kain dan Papan

Data pengamatan dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman

data. Berikut adalah contoh perhitungan manual uji kecukupan data pada kegiatan mengisi formulir, rumus yang digunakan pada persamaan 2.4

Tabel 4.26 Tabel uji kecukupan data perijinan reklame kain dan papan

Proses Perijinan

N' Mengisi formulir

307

94249

3213 9,09 Menentukan pemasangan reklame

242

58564

2084 27,02 Menghitung retribusi

300

90000

3064 8,53 Memberikan tagihan retribusi

40 1600

60 25,50 Membayar retribusi

257

66049

2365 29,68 Serah terima kwitansi

77 5929

207 18,96 Memperlihatkan kwitansi

32 1024

36 21,88 Menandai reklame

353

124609

4231 7,45

S 0,1 N 30

commit to user

N’ 9,09 Kare a N’ < N, maka data dianggap cukup.

Untuk uji keseragaman data rumus dapat dilihat pada persamaan 2.5 dan persamaan 2.6. Berikut adalah contoh perhitungan manual kegiatan mengisi formulir pada perijinan reklame papan dan kain dapat dilihat pada Tabel 4.27

Tabel 4.27 Tabel uji keseragaman kegiatan mengisi formulir perijinan HO

BKA = 10,23 + (1,58 x 2) = 12,93 BKB = 10,23 - (1,58 x 2) = 7,08

commit to user

Gambar 4.15 Grafik keseragaman pada mengisi formulir perijinan reklame papan dan kain

Dari Gambar 4.15 data pengamatan pada periijinan reklame papan dan kain masuk dalam range antara BKA dan BKP, maka data dikatakan seragam. Data tiap hasil pengamatan telah diuji kecukupan data dan uji keseragaman, untuk selengkapnya dapat dilihat pada L.2. Kemudian dari hasil waktu pengamatan akan dihitung waktu baku tiap proses. Untuk menghitung waktu baku dilakukan terlebih dulu perhitungan waktu siklus rata-rata dan perhitungan waktu normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.28

Tabel 4.28 Tabel hasil perhitungan waktu baku perijinan reklame kain dan papan

Dari Tabel 4.28 didapatkan hasil perhitungan standar waktu tujuh hari untuk menyelesaikan perijinan reklame kain dan reklame papan. Berikut adalah contoh perhitungan manual waktu siklus pada kegiatan mengisi formulir, untuk menghitung waktu siklus rumus dapat dilihat pada persamaan 2.1

Proses Perijinan Perhitungan Waktu Standar

Ws

Wn

Allowance Wb Mengisi formulir

10,23 1,06 10,85

0,4 18,08 Menentukan pemasangan reklame

8,07 1,06 8,55

0,4 14,25 Menghitung retribusi

10,00 1,06 10,60

0,4 17,67 Memberikan tagihan retribusi

1,33 1,06 1,41

0,4 2,36 Membayar retribusi

8,57 1,06 9,08

0,4 15,13 Serah terima kwitansi

2,57 1,06 2,72

0,4 4,53 Memperlihatkan kwitansi

1,00 1,06 1,06

0,4 1,77 Menandai reklame

11,77 1,06 12,47

0,4 20,79

Total Proses Dalam menit

95

Total Proses Dalam Jam

Total Proses Dalam Hari

commit to user

menit

Setelah menghitung waktu siklus, kemudian menghitung waktu normal dengan memberikan penyesuaian. Untuk tiap perhitungan waktu normal penyesuian yang diberikan berbeda-beda tiap petugas, tabel penyesuaian untuk petugas loket dapat dilihat pada Tabel 4.29.

Tabel 4.29 Tabel penyesuaian untuk petugas loket perijinan reklame papan dan kain

No

Faktor

Kelas Lambang Penyesuaian

3 Kondisi kerja

E -0,02

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu normal rumus yang digunakan pada persamaan 2.2.

menit Setelah diketahui waktu normal kemudian dihitung waktu baku dengan

memberikan allowance. Allowance yang diberikan pada tiap petugas berbeda- beda susuai dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk kegiatan mengisi formulir allowance yang diberikan dalam dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Tabel allowance untuk petugas loket dalam keadaan berdiri No

1 Menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan

Ringan

7,5

b. Sikap Kerja

Berdiri dua kaki

2,5

c. Gerakan kerja

Normal

d. Kelelahan mata

Fokus tetap

20

e. Keadaan temperatur tempat Normal

f. Keadaan atmosfer

Baik

g. Keadaan lingkungan

Bersih,sehat

2 Kebutuhan pribadi

Wanita

2,5

3 Hambatan yang tak terhindar

2,5

Total

40%

commit to user

Berikut adalah contoh perhitungan manual menghitung waktu baku mengisi formulir rumus dapat dilihat pada persamaan 2.3

= 18,08 menit Dari perhitungan waktu baku didapatkan standar waktu 18 menit untuk menyelesaikan kegiatan mengisi dan mengembalikan formulir. Dengan dihitung tiap proses kegiatan akan diperoleh standar waktu pelayanan proses.

4.4 Perhitungan Waktu Standar Non Proses

Pada perhitungan waktu non proses, menghitung waktu idle dan delay pada saat proses perijinan. Berikut perhitungan pada waktu non proses tiap perijinan :

1. Pehitungan Waktu Non Proses Perijinan SIUP

Dalam perhitungan ini menghitung waktu non proses pada perijinan SIUP. Untuk menghitung waktu non proses menggunakan rumus waktu siklus pada persamaan 2.1. Berikut hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.31 Tabel perhitungan waktu non proses SIUP

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu non proses

Ws Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

36 Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

34 Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

561 Total Proses Dalam menit

630,33 Total Proses Dalam jam

10,51 Total Proses Dalam Hari

Dari Tabel 4.31 didapatkan waktu non proses pada perijinan SIUP satu hari. Waktu non proses dihitung dari waktu siklus tiap waktu delay yang terjadi selama proses perijinan. Berikut perhitungan manual dalam waktu siklus non proses perijinan. Rumus waktu siklus rata-rata (Ws) dapat dilihat pada persamaan 2.1.

menit

commit to user

2. Pehitungan Waktu Non Proses Perijinan TDP

Dalam perhitungan ini menghitung waktu non proses pada perijinan TDP. Berikut hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.32.

Tabel 4.32 Tabel perhitungan waktu non proses TDP

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu non proses

Ws Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

35 Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

36 Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

470 Total Proses Dalam menit

540,17 Total Proses Dalam jam

9,00 Total Proses Dalam Hari

Dari Tabel 4.32 didapatkan waktu non proses pada perijinan TDP satu hari. Waktu non proses dihitung dari waktu siklus tiap waktu delay yang terjadi selama proses perijinan. Berikut perhitungan manual dalam waktu siklus non proses perijinan Rumus waktu siklus rata-rata (Ws) dapat dilihat pada persamaan 2.1.

menit

3. Pehitungan Waktu Non Proses Perijinan IMB

Dalam perhitungan ini menghitung waktu non proses pada perijinan IMB. Berikut hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.33.

Tabel 4.33 Tabel perhitungan waktu non proses IMB

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu non proses Ws

Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

37 Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

54 Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

1180 Total Proses Dalam menit

1271,57 Total Proses Dalam jam

21,19 Total Proses Dalam Hari

Dari tabel 4.33 didapatkan waktu non proses pada perijinan IMB tiga hari. Waktu non proses dihitung dari waktu siklus tiap waktu delay yang terjadi selama proses perijinan. Berikut perhitungan manual dalam waktu siklus non proses perijinan Rumus waktu siklus rata-rata (Ws) dapat dilihat pada persamaan 2.1.

commit to user

menit

4. Pehitungan Waktu Non Proses Perijinan Prinsip dan Lokasi

Dalam perhitungan ini menghitung waktu non proses pada perijinan prinsip dan lokasi. Berikut hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.34.

Tabel 4.34 Tabel perhitungan waktu non proses

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu non proses

Ws Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

42 Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

36 Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

1078 Total Proses Dalam menit

1156,50 Total Proses Dalam jam

19,28 Total Proses Dalam Hari

Dari tabel 4.34 didapatkan waktu non proses pada perijinan prinsip dan lokasi dua hari. Waktu non proses dihitung dari waktu siklus tiap waktu delay yang terjadi selama proses perijinan. Berikut perhitungan manual dalam waktu siklus non proses perijinan Rumus waktu siklus rata-rata (Ws) dapat dilihat pada persamaan

2.1.

menit

5. Pehitungan Waktu Non Proses Perijinan HO

Dalam perhitungan ini menghitung waktu non proses pada perijinan HO. Berikut hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.35.

Tabel 4.35 Tabel perhitungan waktu non proses

Proses Perijinan

Perhitungan Waktu non proses

Ws Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

45 Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

43 Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

900 Total Proses Dalam menit

988,40 Total Proses Dalam jam

16,47 Total Proses Dalam Hari

commit to user

Dari tabel 4.35 didapatkan waktu non proses pada perijinan HO dua hari. Waktu non proses dihitung dari waktu siklus tiap waktu delay yang terjadi selama proses perijinan. Berikut perhitungan manual dalam waktu siklus non proses perijinan Rumus waktu siklus rata-rata (Ws) dapat dilihat pada persamaan 2.1.

menit

4.5 Rekap Hasil Perhitungan Waktu Standar

Dari hasil perhitungan waktu proses dan waktu non proses didapatkan standar waktu hitung. Pada Tabel 4.36 merupakan hasil rekap dari hasil perhitungan waktu proses dan waktu non proses.

Tabel 4.36 Tabel rekap hasil perhitungan

Jenis Perijinan

Rekap hasil Perhitungan

Waktu Total

Proses (dalam hari)

Waktu Total Non Proses (dalam

hari)

Total Waktu Standar

7 2 9 Reklame Papan

1 Reklame Kain

Tabel 4.36 didapatkan hasil rekap dari perhitungan waktu proses dan waktu non proses. Dimana Total waktu standar merupakan penjumlahan dari waktu proses dan non proses. Dari total waktu didapatkan waktu standar baru perijinan.

4.6 Usulan Perbaikan Proses Bisnis Perijinan dengan Business Process Improvement

Untuk dapat mengefisiensikan waktu dilakukan perbaikan pada proses bisnis perijinan. Pada tahap ini menggunakan metode BPI, dengan mengeliminasi proses yang non- value added.

commit to user

4.6.1 Mengevaluasi Proses Bisnis dengan Menentukan Value Added dan Non- Value Added

Identifikasi proses value added dan non- value added dengan mengevaluasi seluruh bagian dari proses bisnis dan menentukan kontribusinya dalam proses perijinan.

1. Perijinan IMB

Evaluasi rincian proses untuk mengetahui kegiatan yang value-added dan non-value-added . Evaluasi rincian proses bisnis awal untuk perijinan IMB dijelaskan pada Tabel 4.37.

Tabel 4.37 Tabel evaluasi rincian proses bisnis imb

Entitas

Proses

Jenis Kegiatan

Petugas Loket

Mengisi formulir

value-added

Memeriksa berkas

value-added

Paraf petugas loket pada monitoring

value-added

Mencatat di agenda

value-added

Menumpuk berkas

non-value-added

Memasukkan data pemohon pada komputer

value-added Kasubag

Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

non-value-added

Paraf Kasubag

value-added Kabag

Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

non-value-added

Paraf Kabag

value-added

Petugas cek lokasi

Proses pengecekan lokasi

value-added

Mengecek Lokasi

value-added

Hasil berita acara hasil pengecekan

value-added Petugas Loket

Proses perijinan SK

value-added Petugas Tata Usaha

Berkas masuk di ruang Tata Usaha

non-value-added Sekretaris

Paraf sekretaris

value-added

Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

non-value-added Ketua BPT

Tanda tangan ketua BPT

value-added Petugas Loket

Berkas kembali ke loket

value-added

Menghitung SKPD/SKRD

value-added Pemohon

Membayar retribusi

value-added

Serah terima SK

value-added

commit to user

Dari Tabel 4.37 menjelaskan tentang evaluasi proses perijinan IMB. Pada proses perijinan IMB masih terdapat proses non-value-added. Hal tersebut karena adanya penumpukan berkas yang menyebebkan pemborosan waktu. Sehingga proses tersebut perlu dilakukan evaluasi. Adanya waktu penumpukan merupakan waktu non proses yang nantinya mempengaruhi penetapan standar waktu pelayanan.

Setelah dilakukan penentuan value-added dan non value-added, dapat dilakukan perbaikan proses bisnis dengan menggunakan langkah-langkah BPI sbagai berikut :

1. Mengeliminasi proses menunggu Petugas harus membiasakan diri untuk bekerja tidak membuang waktu selama proses dapat dilakukan. Pada proses perijinan petugas melakukan penumpukan berkas atau menunggu proses selanjutnya. Kegiatan menumpuk berkas merupakan kegiatan wasting time. Dengan mengeliminasi proses dapat mereduksi waktu proses untuk membuat penyelesaian perijinan lebih cepat. Sehingga akan mengefisiensikan standar waktu dan meningkatkan kualitas kerja.

2. Menggabungkan proses perulangan Pada proses perijinan terdapat proses yang dilakukan secara berulang. Proses yang berulang dapat dilakukan penggabungan maupun dieliminasi. Pada proses pengecekan yang dilakukan bagian Tata Usaha mengecek kelengkapan merupakan pemborosan waktu sehingga proses ini dapat dilakukan pada loket perijinan, sehingga dapat meminimalkan waktu proses.

3. Upgrading Untuk Meningkatkan Performansi Dari evaluasi proses value-added dan non value-added kegiatan pengecekan lokasi pada saat proses dilakukan sangat lama untuk menentukan jadwal pengecekan, hal tersebut disebabkan karena tidak adanya jadwal yang tetap dalam petugas melakukan pengecekan lokasi. Dengan adanya jadwal pengecekan akan lebih mempercepat proses pengecekan lokasi sehingga dengan jadwal yang jelas akan lebih mengefisienkan waktu untuk menyelesaikan waktu proses perijinan.

commit to user

2. Perijinan Prinsip dan Lokasi

Evaluasi rincian proses untuk mengetahui kegiatan yang value-added dan non-value-added . Evaluasi rincian proses bisnis awal untuk perijinan prinsip dan lokasi dijelaskan pada Tabel 4.38.

Tabel 4.38 Tabel evaluasi rincian proses bisnis prinsip dan lokasi

Entitas

Proses

Jenis Kegiatan

Petugas Loket

Mengisi formulir

value-added

Memeriksa berkas

value-added

Paraf petugas loket pada monitoring

value-added

Mencatat di agenda

value-added

Menumpuk berkas

non-value-added

Memasukkan data pemohon pada komputer

value-added Kasubag

Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

non-value-added

Paraf Kasubag

value-added Kabag

Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag)

non-value-added

Paraf Kabag

value-added Petugas cek

lokasi

Proses pengecekan lokasi

value-added

Mengecek Lokasi

value-added

Hasil berita acara hasil pengecekan

value-added Petugas Loket

Proses perijinan SK

value-added Petugas Tata Usaha

Berkas masuk di ruang Tata Usaha

non-value-added Sekretaris

Paraf sekretaris

value-added

Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

non-value-added Ketua BPT

Tanda tangan ketua BPT

value-added Petugas Loket

Berkas kembali ke loket

value-added

Menghitung SKPD/SKRD

value-added Pemohon

Membayar retribusi

value-added

Serah terima SK

value-added

Dari Tabel 4.38 menjelaskan tentang evaluasi proses perijinan prinsip dan lokasi. Pada proses perijinan prinsip dan lokasi masih terdapat proses non-value-added. Hal tersebut karena adanya penumpukan berkas yang menyebebkan pemborosan waktu. Sehingga proses tersebut perlu dilakukan evaluasi. Adanya waktu penumpukan merupakan waktu non proses yang nantinya mempengaruhi penetapan standar waktu pelayanan.

commit to user

Setelah dilakukan penentuan value-added dan non value-added, dapat dilakukan perbaikan proses bisnis dengan menggunakan langkah-langkah BPI sbagai berikut :

1. Mengeliminasi proses menunggu Petugas harus membiasakan diri untuk bekerja tidak membuang waktu selama proses dapat dilakukan. Pada proses perijinan petugas melakukan penumpukan berkas atau menunggu proses selanjutnya. Kegiatan menumpuk berkas merupakan kegiatan wasting time. Dengan mengeliminasi proses dapat mereduksi waktu proses untuk membuat penyelesaian perijinan lebih cepat. Sehingga akan mengefisiensikan standar waktu dan meningkatkan kualitas kerja.

2. Menggabungkan proses perulangan Pada proses perijinan terdapat proses yang dilakukan secara berulang. Proses yang berulang dapat dilakukan penggabungan maupun dieliminasi. Pada proses pengecekan yang dilakukan bagian Tata Usaha mengecek kelengkapan merupakan pemborosan waktu sehingga proses ini dapat dilakukan pada loket perijinan, sehingga dapat meminimalkan waktu proses.

3. Upgrading Untuk Meningkatkan Performansi Dari evaluasi proses value-added dan non value-added kegiatan pengecekan lokasi pada saat proses dilakukan sangat lama untuk menentukan jadwal pengecekan, hal tersebut disebabkan karena tidak adanya jadwal yang tetap dalam petugas melakukan pengecekan lokasi. Dengan adanya jadwal pengecekan akan lebih mempercepat proses pengecekan lokasi sehingga dengan jadwal yang jelas akan lebih mengefisienkan waktu untuk menyelesaikan waktu proses perijinan.

3. Perijinan HO

Evaluasi rincian proses untuk mengetahui kegiatan yang value-added dan non-value-added . Evaluasi rincian proses bisnis awal untuk perijinan HO dijelaskan pada Tabel 4.39.

commit to user

Tabel 4.39 Tabel evaluasi rincian proses bisnis HO

Entitas

Proses

Jenis Kegiatan

Petugas Loket

Mengisi formulir

value-added

Memeriksa berkas

value-added

Paraf petugas loket pada monitoring

value-added

Mencatat di agenda

value-added

Menumpuk berkas

non-value- added

Memasukkan data pemohon pada komputer value-added Kasubag

Menumpuk berkas (menunggu paraf kasubag)

non-value- added

Paraf Kasubag

value-added

Kabag

Menumpuk berkas (menunggu paraf kabag) value-added

Paraf Kabag

value-added

Petugas cek lokasi

Proses pengecekan lokasi

non-value- added

Mengecek Lokasi

value-added

Merapatkan hasil pengecekan

value-added

Memberikan berita acara rekomendasi

value-added Petugas Loket

Proses perijinan SK

value-added Petugas Tata Usaha

Berkas masuk ruang Tata Usaha

non-value- added

Sekretaris

Paraf sekretaris

value-added

Menumpuk berkas (menunggu ttd ketua)

non-value- added

Ketua BPT

Tanda tangan ketua BPT

value-added Petugas Loket

Berkas kembali ke loket

value-added

Menghitung SKPD/SKRD

value-added Pemohon

Membayar retribusi

value-added

Serah terima SK

value-added

Dari Tabel 4.39 menjelaskan tentang evaluasi proses perijinan HO. Pada proses perijinan HO masih terdapat proses non-value-added. Hal tersebut karena adanya penumpukan berkas yang menyebebkan pemborosan waktu. Sehingga proses tersebut perlu dilakukan evaluasi. Adanya waktu penumpukan merupakan waktu non proses yang nantinya mempengaruhi penetapan standar waktu pelayanan.

commit to user

Setelah dilakukan penentuan value-added dan non value-added, dapat dilakukan perbaikan proses bisnis dengan menggunakan langkah-langkah BPI sbagai berikut :

1. Mengeliminasi proses menunggu Petugas harus membiasakan diri untuk bekerja tidak membuang waktu selama proses dapat dilakukan. Pada proses perijinan petugas melakukan penumpukan berkas atau menunggu proses selanjutnya. Kegiatan menumpuk berkas merupakan kegiatan wasting time. Dengan mengeliminasi proses dapat mereduksi waktu proses untuk membuat penyelesaian perijinan lebih cepat. Sehingga akan mengefisiensikan standar waktu dan meningkatkan kualitas kerja.

2. Menggabungkan proses perulangan Pada proses perijinan terdapat proses yang dilakukan secara berulang. Proses yang berulang dapat dilakukan penggabungan maupun dieliminasi. Pada proses pengecekan yang dilakukan bagian Tata Usaha mengecek kelengkapan merupakan pemborosan waktu sehingga proses ini dapat dilakukan pada loket perijinan, sehingga dapat meminimalkan waktu proses.

3. Upgrading Untuk Meningkatkan Performansi Dari evaluasi proses value-added dan non value-added kegiatan pengecekan lokasi pada saat proses dilakukan sangat lama untuk menentukan jadwal pengecekan, hal tersebut disebabkan karena tidak adanya jadwal yang tetap dalam petugas melakukan pengecekan lokasi. Dengan adanya jadwal pengecekan akan lebih mempercepat proses pengecekan lokasi sehingga dengan jadwal yang jelas akan lebih mengefisienkan waktu untuk menyelesaikan waktu proses perijinan.

commit to user

4.6.2 Functional Flowchart Perbaikan Proses Bisnis

Setelah dilakukan analisis terhadap proses bisnis value-added maupun non-value-added . Berikut merupakan functional flowchart dari usulan proses bisnis perijinan.

1. Perijinan IMB

PERBAIKAN PROSES BISNIS PERIJINAN IMB

PEMOHON

SEKRETARIS

PETUGAS PENGECEKAN

LOKASI

KETUA

PETUGAS BAGIAN

PRINSIP, LOKASI,

IMB,DAN HO

Berkas lengkap?

Mengisi formulir penanaman modal

Tanda terima

Pengetikan data pemohon

Paraf KASUBAG

Paraf KABAG

Perhitungan SKPD/SKRD

Proses perijinan

SK

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Pengecekan Lokasi

Penyerahan SK

Selesai

Paraf monitoring

Menentukan Jadwal Pengecekan

Paraf petugas loket

pada monitoring

ya

tidak

Formulir,fotocopy pbb,fotocopy ijin

llokasi,Fotocopy sertifikat,Surat pernyataan,fotocopy ktp

Mencatat diagenda

Gambar 4.16 Functional flowchart usulan proses bisnis perijinan IMB

commit to user

2. Perijinan Prinsip dan Lokasi

PERBAIKAN PROSES BISNIS PERIJINAN PRINSIP DAN LOKASI

SEKRETARIS KETUA

PETUGAS PENGECEKAN

LOKASI

PETUGAS BAGIAN

PRINSIP, LOKASI,

IMB,DAN HO

Paraf KASUBAG

Memeriksa

Berkas

Menentukan Jadwal Pengecekan

Penyerahan SK

Perhitungan SKPD/SKRD

Mulai

Paraf KABAG

Pengecekan Lokasi

Tanda terima

Mengisi formulir penanaman modal

Kwitansi

Proses perijinan

SK

Selesai

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Paraf petugas loket

pada monitoring

Pengetikan data pemohon

Berkas lengkap?

Pembayaran

Paraf monitoring

Berkas syarat pengajuan

Mencatat diagenda

Gambar 4.17 Functional flowchart usulan proses bisnis perijinan prinsip dan

lokasi

commit to user

3. Perijinan HO

PERBAIKAN PROSES BISNIS PERIJINAN HO

SEKRETARIS KETUA

PETUGAS PENGECEKAN

LOKASI

PETUGAS BAGIAN

PRINSIP, LOKASI,

IMB,DAN HO

Pembayaran Pembayaran

Proses perijinan

SK

Proses perijinan

SK

Mulai Mulai

Kwitansi Kwitansi

Paraf petugas loket

pada monitoring

Paraf petugas loket

pada monitoring

Berkas lengkap?

Berkas lengkap?

Paraf monitoring Paraf monitoring

Selesai Selesai

Tanda terima TGL pemeriksaan TGL Selesai,SK

Tanda terima TGL pemeriksaan TGL Selesai,SK

TTD SK

Perhitungan SKPD/SKRD

Perhitungan SKPD/SKRD

Paraf KABAG Paraf KABAG

Pengecekan Lokasi Pengecekan Lokasi

Paraf KASUBAG Paraf KASUBAG

Pengetikan data

pemohon

Pengetikan data

pemohon

Penyerahan SK Penyerahan SK

Sidang Hasil Pemeriksaan

Sidang Hasil Pemeriksaan

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Berita acara hasil

pengecekan dan

rekomendasi

Mencatat diagenda

Mencatat diagenda

Mengisi Formulir Penanaman modal

Mengisi Formulir Penanaman modal

Fotocopy ktp,IMB,Surat pernyataan kepemilikan,pencegah ganguan,persetujuan

tetangga

tidak tidak

Menentukan

Jadwal Pengecekan

Menentukan

Jadwal Pengecekan

Gambar 4.18 Functional flowchart usulan proses bisnis perijinan HO

commit to user

BAB V

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini dilakukan interpretasi hasil dari permasalahan pada standar waktu pelayanan perijinan Kabupaten Sragen. Setelah itu, melakukan analisis terhadap hasil perhitungan standar waktu perijinan dan usulan rancangan proses bisnis.

5.1 Interpretasi Hasil

Pada subbab ini akan dilakukan interpretasi terhadap hasil penelitian. Interpretasi yang dilakukan merupakan pembahasan analisis terhadap hasil perhitungan standar waktu perijinan dari masing - masing perijinan.

5.1.1 Interpretasi Hasil Perhitungan Waktu Standar

Dari proses bisnis yang telah dibuat pada bab empat, kemudian mempelajari dan memahami setiap tahapan perijinan yang ada di dalam proses bisnis. Setelah itu, melakukan perhitungan standar waktu dengan menggunakan waktu baku dan menghitung waktu non proses. Dari hasil perhitungan standar waktu dengan menggunakan waktu baku pada bab empat, berikut adalah interpretasi dari hasil perhitungan:

1. Perijinan SIUP

Dari pemetaan proses bisnis dengan functional flowchart yang sudah dibuat pada bab empat. Dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal, serta waktu baku. Kemudian menghitung waktu non proses dan diperoleh hasil perhitungan waktu siklus 198,01 menit, untuk waktu normal 210,05 menit, dan waktu baku 319,47 menit. Sedangkan untuk waktu non proses diperoleh 630,3 menit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan SIUP dua hari kerja. Dari gambar

5.2 hasil perhitungan menunjukkan bahwa, 61% dari waktu baku merupakan waktu siklus, sedangkan untuk waktu normal berperan 65% dari waktu baku. Dari presentase apabila dijumlahkan lebih dari 100% karena pada waktu normal terdapat penyesuaian yang diberikan pada tiap kegiatan maka waktu yang dihasilkan akan lebih besar. Dari standar waktu dua hari kerja menunjukkan bahwa sebesar 33,64% merupakan waktu proses dan untuk waktu non proses sebesar 66,36%. Dari presentase faktor yang mempengaruhi waktu non proses

commit to user

waktu lebih cepat, tahapan kegitan yang dilalui tidak telalu banyak untuk menyelesaikan surat ijin sehingga menimbulkan waktu non proses yang lebih lama. Waktu standar yang telah dihitung didapatkan dua hari kerja dimana waktu standar tersebut menyatakan kemampuan rata-rata dari petugas untuk menyelesaikan perijinan.

2. Perijinan TDP

Dari pemetaan proses bisnis dengan functional flowchart yang sudah dibuat pada bab empat. Dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal, serta waktu baku. Kemudian menghitung waktu non proses. hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar 5.1 diperoleh hasil perhitungan waktu siklus 223,57 menit, untuk waktu normal 237,81 menit, dan waktu baku 344,61 menit. Sedangkan untuk waktu non proses diperoleh 540,17 menit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan TDP dua hari kerja. Dari gambar 5.2 hasil perhitungan menunjukkan bahwa, 64,87% dari waktu baku merupakan waktu siklus, sedangkan untuk waktu normal berperan 69,01% dari waktu baku. Dari presentase apabila dijumlahkan lebih dari 100% karena pada waktu normal terdapat penyesuaian yang diberikan pada tiap kegiatan maka waktu yang dihasilkan akan lebih besar. Dari standar waktu dua hari kerja menunjukkan bahwa sebesar 38,95% merupakan waktu proses dan untuk waktu non proses sebesar 61,05%. Dari presentase faktor yang mempengaruhi waktu non proses lebih besar dari waktu proses karena kegiatan dalam menyelesaikan perijinan dapat diselesaikan dalam kurun waktu lebih cepat, tahapan kgitan yang dilalui tidak telalu banyak untukmenyelesaikan surat ijin sehingga menimbulkan waktu non proses yang lebih lama. Waktu standar yang telah dihitung didapatkan dua hari kerja dimana waktu standar tersebut menyatakan kemampuan rata-rata dari petugas untuk menyelesaikan perijinan.

3. Perijinan IMB

Dari pemetaan proses bisnis dengan functional flowchart yang sudah dibuat pada bab empat. Dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal, serta waktu baku. Kemudian menghitung waktu non proses. hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar 5.1 diperoleh hasil perhitungan waktu siklus 2368,70 menit, untuk waktu normal 2513,68 menit, dan waktu baku 2985,71 menit. Sedangkan

commit to user

untuk waktu non proses diperoleh 1271,57 menit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan IMB sembilan hari kerja. Dapat dilihat pada gambar 5.2 hasil perhitungan menunjukkan bahwa, 79,33% dari waktu baku merupakan waktu siklus, sedangkan untuk waktu normal berperan 84,19% dari waktu baku. Dari presentase apabila dijumlahkan lebih dari 100% karena pada waktu normal terdapat penyesuaian yang diberikan pada tiap kegiatan maka waktu yang dihasilkan akan lebih besar. Dari standar waktu sembilan hari kerja menunjukkan bahwa sebesar 70,13% merupakan waktu proses dan untuk waktu non proses sebesar 29,87%. Dari presentase faktor yang mempengaruhi waktu proses lebih besar dari waktu non proses karena untuk menyelesaikan perijinan tahapan kegiatan yang dilakukan banyak sehingga pekerjaan memerlukan waktu lama yang mempengaruhi waktu proses lebih besar dan sebisa mungkin meminimalkan waktu non proses karena untuk mengefisikan waktu sehingga untuk menyelesaikan perijinan akan lebih cepat. Waktu standar yang telah dihitung didapatkan dua hari kerja dimana waktu standar tersebut menyatakan kemampuan rata-rata dari petugas untuk menyelesaikan perijinan.

4. Perijinan Prinsip dan Lokasi

Dari pemetaan proses bisnis dengan functional flowchart yang sudah dibuat pada bab empat. Dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal, serta waktu baku. Kemudian menghitung waktu non proses. hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar 5.1 diperoleh hasil perhitungan waktu siklus 2070,27 menit, untuk waktu normal 2250,57 menit, dan waktu baku 3170,34 menit. Sedangkan untuk waktu non proses diperoleh 1156,50 menit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan prinsip dan lokasi sembilan hari kerja. Dapat dilihat pada gambar 5.2 hasil perhitungan menunjukkan bahwa, 65,30% dari waktu baku merupakan waktu siklus, sedangkan untuk waktu normal berperan 70,99% dari waktu baku. Dari presentase apabila dijumlahkan lebih dari 100% karena pada waktu normal terdapat penyesuaian yang diberikan pada tiap kegiatan maka waktu yang dihasilkan akan lebih besar. Dari standar waktu sembilan hari kerja menunjukkan bahwa 73,27% merupakan waktu proses dan untuk waktu non proses sebesar

commit to user

26,73%. Dari presentase faktor yang mempengaruhi waktu proses lebih besar dari waktu non proses karena untuk menyelesaikan perijinan tahapan kegiatan yang dilakukan banyak sehingga pekerjaan memerlukan waktu lama yang mempengaruhi waktu proses lebih besar dan sebisa mungkin meminimalkan waktu non proses karena untuk mengefisikan waktu sehingga untuk menyelesaikan perijinan akan lebih cepat. Waktu standar yang telah dihitung didapatkan dua hari kerja dimana waktu standar tersebut menyatakan kemampuan rata-rata dari petugas untuk menyelesaikan perijinan.

5. Perijinan HO

Dari pemetaan proses bisnis dengan functional flowchart yang sudah dibuat pada bab empat. Dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal, serta waktu baku. Kemudian menghitung waktu non proses. hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar 5.1 diperoleh hasil perhitungan waktu siklus 2202,03 menit, untuk waktu normal 2393,03 menit, dan waktu baku 3446,24 menit. Sedangkan untuk waktu non proses diperoleh 988,40 menit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan HO sembilan hari kerja. Dapat dilihat pada gambar 5.2 hasil perhitungan menunjukkan bahwa, 63,90% dari waktu baku merupakan waktu siklus, sedangkan untuk waktu normal berperan 69,44% dari waktu baku. Dari presentase apabila dijumlahkan lebih dari 100% karena pada waktu normal terdapat penyesuaian yang diberikan pada tiap kegiatan maka waktu yang dihasilkan akan lebih besar. Dari standar waktu sembilan hari kerja menunjukkan bahwa 77,71% merupakan waktu proses dan untuk waktu non proses sebesar 22,29%. Dari presentase faktor yang mempengaruhi waktu proses lebih besar dari waktu non proses karena untuk menyelesaikan perijinan tahapan kegiatan yang dilakukan banyak sehingga pekerjaan memerlukan waktu lama yang mempengaruhi waktu proses lebih besar dan sebisa mungkin meminimalkan waktu non proses karena untuk mengefisikan waktu sehingga untuk menyelesaikan perijinan akan lebih cepat. Waktu standar yang telah dihitung didapatkan dua hari kerja dimana waktu standar tersebut menyatakan kemampuan rata-rata dari petugas untuk menyelesaikan perijinan.

commit to user

6. Perijinan Reklame Papan dan Kain

Dari pemetaan proses bisnis dengan functional flowchart yang sudah dibuat pada bab empat. Dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal, serta waktu baku. Kemudian menghitung waktu non proses. hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar 5.1 diperoleh hasil perhitungan waktu siklus 53,53 menit, untuk waktu normal 237,81 menit, dan waktu baku 94,58 menit. Sedangkan untuk waktu non proses diperoleh 0,00 menit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan reklame papan dan kain satu hari kerja. Dapat dilihat pada gambar 5.2 hasil perhitungan menunjukkan bahwa, 56,60% dari waktu baku merupakan waktu siklus, sedangkan untuk waktu normal berperan 2% dari waktu baku. Dari presentase apabila dijumlahkan lebih dari 100% karena pada waktu normal terdapat penyesuaian yang diberikan pada tiap kegiatan maka waktu yang dihasilkan akan lebih besar. Dari standar waktu dua hari kerja tersebut menunjukkan bahwa 100% merupakan waktu proses dan waktu non proses berperan 0,00%. Dari presentase waktu proses lebih besar dari waktu non proses karena untuk menyelesaikan perijinan tahapan kegiatan yang dilakukan banyak sehingga pekerjaan memerlukan waktu lama, serta dalam kegiatan menyelesaikan perijinan rekalme papan dan kain tanpa perlu adanya waktu non proses karena kegiatan perijinan tidak perlu adanya waktu non proses. Waktu standar yang telah dihitung didapatkan dua hari kerja dimana waktu standar tersebut menyatakan kemampuan rata-rata dari petugas untuk menyelesaikan perijinan.

5.2 Analisis Hasil

Pada subbab ini akan dilakukan analisis terhadap hasil penelitian. Analisis yang dilakukan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama membahas analisis perbandingan dari standar waktu dan bagian kedua membahas analisis usulan perbaikan proses bisnis pada proses perijinan.

5.2.1 Analisis Perbandingan Waktu Standar Awal dan Perhitungan

Dari hasil rekap perhitungan bab empat, diperoleh hasil perbandingan dari tiap perijinan. Hasil rekap perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.1 antara lain sebagai berikut :

commit to user

Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Standar Waktu

No

Nama Perijinan

Perbandingan Standar waktu

3 hari kerja

2 hari kerja

2 TDP

3 hari kerja

2 hari kerja

3 IMB

10 hari kerja

9 hari kerja

4 Prinsip

10 hari kerja

9 hari kerja

5 Lokasi

10 hari kerja

9 hari kerja

6 Ho

6 hari kerja

9 hari kerja

7 Reklame Kain

1 hari kerja

1 hari kerja

8 Reklame Papan

1 hari kerja

1 hari kerja Pada perijinan SIUP didapatkan hasil perhitungan lebih cepat dari waktu standar yang telah ditetapkan. Pada perijinan SIUP dapat diselesaikan lebih cepat karena petugas sangat sedikit melakukan waktu delay. Dengan tanpa adanya pengecekan lokasi pada perijinan SIUP maka lebih mempercepat terselesaikannya surat ijin. Begitu juga pada perijinan TDP yang dapat diselesaikan lebih cepat, dari hasil perhitungan petugas rata-rata dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu tanpa adanya waktu delay yang lama.

Perijinan Prinsip dan lokasi, serta IMB yang masih terjadi keterlambatan, setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan yang mempengaruhi keterlambatan tersebut adalah waktu delay yang sangat lama serta tidak terjadwalnya pengecekan lokasi. Dimana untuk perijinan prinsip dan lokasi, serta IMB perlu adanya pengecekan secara langsung. Tidak terjadwalnya pengecekan lokasi membuat kordinasi antara petugas cek lokasi dengan dinas lingkungan yang membuat waktu delay menjadi lama. Pengecekan dilakukan sewaktu-waktu sehingga sering menghambat proses perijinan. Dengan melakukan penjadwalan perijinan dapat dilakukan lebih cepat dari standar waktu yang sudah ada sesuai dengan hasil perhitungan. Petugas dapat menyelesaikan rata-rata perijinan bisa lebih cepat dari standar waktu dengan meminimalkan waktu delay pada saat proses pengecekan lokasi. Sehingga dapat dilakukan perbaikan proses dengan BPI untuk melakukan upgrading proses agar terjadwal secara jelas.

Pada hasil perhitungan standar waktu perijinan HO didapatkan hasil lebih lam dari waktu standar yang sudah ada. Hal ini disebabkan karena memang

commit to user

kurangnya waktu untuk menyelesaikan perijinan HO dilihat dari beberapa kegiatan proses bisnis tahapan perijinan. Maka hasil perhitungan

Standar waktu perijinan reklame papan dan kain yang sudah ada, perijinan dapat diselesaikan tepat waktu. Ketepatan waktu menunjukkan proses perijinan sudah baik. Pada kegiatan proses perijinan dilakukan dengan baik oleh petugas. Pada perijinan reklame papan dan kain dapat diselesaikan dalam waktu satu hari kerja.

5.2.2 Analisis Perbaikan Proses Bisnis

Dari hasil perbandingan standar waktu maka ada beberapa tahap yang dapat dilakukan perbaikan proses bisnis. Sehingga dapat mengefisiensi waktu perijinan. Perbandingan proses bisnis awal dengan proses bisnis usulan dapat dilihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2 Tabel BPI proses bisnis awal dan usulan

No.

Business process Improvment

Proses Bisnis Awal

Proses Bisnis Usulan

1. Eliminasi

 Terjadi wasting time

pada saat petugas akan melanjutkan pada kegiatan berikutnya.

 Mengeliminasi waktu tunggu

 Memberikan waktu tunggu normal,dimana tidak membuat pekerjaan menjadi semakin lama.

2. Integrasi/penggabungan

 Pada bagian tata

usaha melakukan kegiatan meneliti berkas.

 Kegiatan meneliti berkas pada tata usaha dapat digabungkan pada saat berkas berada diloket, sehingga petugas loket sudah melakukan kegiatan meneliti berkas terlebih dulu.

Upgrading

 Pada saat

pengecekan lokasi masih belum terjadwal

 Dilakukan penjadwalan secara jelas untuk kegiatan pengecekan lokasi

commit to user

Eliminasi proses dilakukan dengan menghilangkan proses-proses yang tidak memberi nilai tambah terhadap sistem perijinan. Idealnya semua proses NVA dieliminasi. Namun demikian, tidak semua proses NVA dapat dieliminasi karena terdapat beberapa proses yang harus tetap ada. Contoh, pada saat petugas akan melakukan proses selanjutnya yaitu tanda tangan pengesahan ketua BPT terkadang petugas melakukan waktu tunggu, karena tidak setiap saat ketua berada dikantor.

Proses yang dilakukan eliminasi, pada saat proses setelah petugas menulis pada agenda kemudian melakukan penumpukan berkas atau menunggu proses selanjutnya memasukkan data pada komputer. Kegiatan menumpuk berkas merupakan kegiatan wasting time. Dengan mengeliminasi waktu tunggu maka dapat mempercepat terselesaikannya perijinan. Sehingga dapat meminimalkan waktu waktu proses perijinan.

Integrasi proses dilakukan dengan menggabungkan beberapa proses value added. Integrasi yang dilakukan pada proses bisnis perijinan pada bab empat yaitu pada proses pengecekan yang dilakukan bagian Tata Usaha, kegiatan yang dilakukan adalah mengecek kelengkapan kembali setelah dari loket. Kegiatan tersebut merupakan pemborosan waktu sehingga proses dapat dilakukan pada loket perijinan, karena proses ini mempunyai fungsi yang sama. Keuntungan dengan melakukan penggabungan proses adalah dapat mencegah proses yang identik dan mempercepat aliran proses perijinan.

Proses upgrading ini dapat dilakukan uuntuk menambah value added pada proses bisnis yang sudah ada sehingga meningkatkan performansi. Dari evaluasi proses bisnis kegiatan perijinan, pada saat proses pengecekan lokasi dilakukan sangat lama dalam menentukan jadwal pengecekan, hal tersebut disebabkan karena tidak adanya jadwal yang tetap dalam petugas melakukan pengecekan lokasi. Dengan begitu dilakukan pembuatan jadwal pengecekan lokasi secara jelas sehingga akan mempermudah dan mempercepat proses dalam melakukan pengecekan lokasi. Maka proses pengecekan akan lebih mengefisienkan waktu untuk menyelesaikan waktu proses perijinan.

commit to user