Deskripsi lokasi penelitian Deskripsi Karakteristik Responden

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara merupakan perguruan tinggi negeri yang terletak di jalan Prof. Ma’as No.3 Kampus USU, Medan. Perkuliahan dilaksanakan di gedung progam studi D-3 Keperawatan Depatermen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoktteran USU dengan jumlah ruangan perkuliahan sebanyak 4 ruangan dengan luas 520,4 m 2 . Perpustakan Departemen Ilmu Keperawatan FK-USU merupakan fasilitas pendukung lainnya dalam menunjang perkuliahan dengan luas 128,7 m 2 yang memiliki koleksi buku-buku ilmu keperawAtan dan kesehatan yang cukup lengkap.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, responden yang terpilih sebanyak 50 orang. Gambaran karakteristik responden yang diamati meliputi tingkat pengetahuan. Data lengkap distribusi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel tabel berikut : Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan n Baik 35 70,0 Cukup 14 28,0 Kurang 1 2,0 Total 50 100,0 Tingkat Pengetahuan Mahasiswai Fakultas Keperawatan terhadap Anestesiologi dan Terapi Intensif di nilai dengan menggunakan lembar kuesioner yang berisi 15 pertanyaan mengenai Anestesiologi dan 16 pertanyaan mengenai Universitas Sumatera Utara Terapi Intensif. Selanjutnya, tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kurang, cukup, dan baik. Dari hasil penelitian ini diperoleh kelompok responden tertinggi memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 35 orang 70 dan kelompok responden terendah dengan kategori kurang yaitu sebanyak 1 orang 2. Hal ini dapat dilihat pada table 5.1. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Skor Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Anestesiologi dan Terapi Intensif Pertanyaan Skor observasi 1 n n 1. Apakah Anestesi menurut anda, kedokteran yang pada awalanya berprofesi menghilankan nyeri dan rumatan pasien sebelum , selama dan sesudah pembedahan 46 92,0 4 8,0 2. Berikut adalah jenis jenis anestesi, kecuali interlokal 42 84,0 8 16,0 3. Anestetik lokal dibagi menjadi dua golongan yaitu ester dan amida 43 86,0 7 14,0 4. Anestesi yang sering digunakan untuk persalinan secara seksio sesarea adalah spinal 28 56,0 22 44,0 5. Anastesi spinal adalah Metode anestesi dengan menyuntikkan obat analgetik lokal 42 84,0 8 16,0 Universitas Sumatera Utara kedalam ruang subarachnoid 6. Berikut adalah obat-obatan pada anestesi intravena, kecuali N 2 O 43 86,0 7 14,0 7. Berikut adalah obat-obatan pada anestesi inhalasi kecuali ketamin 29 58,0 21 42,0 8. Open drop adalah salah satu tehnik yang terdapat pada anestesi inhalasi 36 72,0 14 28,0 9. Pelayanan anestesia peri-operatif merupakan pelayanan anestesia yang mengevaluasi, memantau dan mengelola pasien 26 52,0 24 48,0 10.Tanggung jawab dokter spesialis Anestesiologi untuk menilai dan menentukan status medis pasien pra- anestesia berdasarkan prosedur sebagai berikut anamnesis dan pemeriksaan pasien 42 84,0 8 16,0 11. Pada pasien yang menjalani anestesia regional spinal atau epidural, tingginya blokade harus diamati sampai efek anestesi tersebut menghilang 22 44,0 28 56,0 12. Indikasi anestesi epidural adalah pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah 42 86,0 8 14,0 13.Tanda- tanda obstruksi jalan nafas adalah, kecuali kesadaran menurun 36 72,0 14 28,0 14. Metode pemberian obat secara Intravena dalam praktek anestesia meliputi Bolus, Infus, Rektal, Spinal, Epidural 42 86,0 8 14,0 15. Definisi dari terapi intensif adalah Tempat 48 96,0 2 4.,0 Universitas Sumatera Utara atau unit yang menangani pasien-pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi 16. Pasien yang masuk ke Pasien yang dalam keadaan terancam jiwanya sewaktu-waktu karena kegagalan disfungsi satu atau multiple organ Intensive Care Unit ICU adalah pasien yang 49 98,0 1 2,0 17.Indikasi pasien yang keluar ICU adalah tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik 18. Dalam keadaan kegawat darurat gangguan sistem pencernaan yaitu akut abdomen, tindakan awal yang harus kita lakukan adalah Airway 49 31 98.0 62 1 19 2,0 38 19. Kandungan air pada pria dan wanita dewasa adalah 60 dan 50 42 86,0 8 14,0 20. Jaringan yang mendapat kandungan air paling banyak adalah ginjal 27 54,0 23 46,0 21. Cairan resusitasi terdiri atas dua jenis, yaitu kristaloid dan koloid di bawah ini adalah jenis-jenis cairan kristaloid kecuali Albumin 5 30 60,0 20 40,0 22. Kebutuhan pasien ICU adalah tindakan resusitasi yang meliputi dukungan hidup untuk fungsi-fungsi vital seperti airway, breathing, circulation, brain 42 86,0 8 16,0 23. Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut kecuali 25 50,0 25 50,0 Universitas Sumatera Utara memasang infuskateter 24. Prosedur critical care biasa, antara lain memasang kateter intravaskular dan peralatan monitoring 30 60,0 20 40,0 25. Standar Internasional serta pedoman praktis untuk resusitasi jantung paru mengikuti American Heart Association AHA danatau European Resuscitation Council 46 92,0 4 8,0 26. Tujuan perawatan pascaoperasi untuk memulihkan kesehatan fisiologi dan psikologi antara lain, kecuali Mempertahankan kesadaran 31 62,0 19 38,0 27. Tingkat kesadaran harus dimonitor dengan mengobservasi kembalinya berbagai refleks seperti menelan, dan refleks bersuara, serta berespon tehadap perintah 32 64,0 18 36,0 28.Terapi cairan pasca bedah dilakukan untuk Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi 33 66,0 17 34,0 29. Setelah tindakan pembedahan atau anestesi, sering dijumpai hal-hal yang tidak diinginkan akibat stress pasca bedah atau pasca anestesia yang berupa Gangguan nafas, gangguan kardiovaskuler, gelisah, kesakitan, mual muntah, menggigil dan terkadang perdarahan 41 82,0 9 18,0 Universitas Sumatera Utara 30. Pasien yang berada di ICU dapat kembali ke kamar semulanya bangsal perawatan setelah pengaruh obat bius sudah tidak berbahaya lagi, tekanan darah stabil bagus, perafasan lancar adekuat dan kesadaran sudah mencukupi 45 90,0 5 10,0 Dari tabel 5.2. menunjukkan bahwa pertanyaan ‘Pasien yang masuk ke Intensive Care Unit ICU adalah pasien yang dalam keadaan terancam jiwanya sewaktu-waktu karena kegagalan disfungsi satu atau multiple organ ’ nomor 16 dan ’Indikasi pasien yang keluar ICU adalah pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik ’ nomor 17 adalah pertanyaan paling banyak dijawab benar oleh responden, yaitu sebanyak 49 orang 98,0. Sedangkan pertanyaan ‘Pada pasien yang menjalani anestesi regional spinal atau epidural, tingginya blokade harus diamati sampai efek anestesi tersebut menghilang’ no 11 adalah pertanyaan paling banyak dijawab salah oleh responden, yaitu sebanyak 28 orang 56,0.

5.2. Pembahasan