Gagal Nafas Akut Kegawat Darurat Gangguan Sistem Pencernaan. Akut Abdomen

2.9.2 Asuhan Keperawatan Pasien dengan Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik adalah merupakan suatu keadaan dimana volume cairan tidak adekuat dalam pembuluh darah. Akibatnya perfusi jaringan menurun sehingga menimbulkan respon syok secara umum. Pengkajian tahap awal yakni kehilangan cairan sebanyak 15 = 750mL, mekanisme kompensasi dengan meningkatkan CO, Pasien belum menunjukkan gejala, tahap kompensatori yakni kehilangan volume cairan sebanyak 15-30 = 750-1500mL. Heart rate meningkat akibat perangsangan saraf simpatis, tekanan nadi dan tekanan darah meningkat akibat vasokonstriksi pembuluh darah, urine output berkurang, kulit pucat dan dingin, turgor 2 detik, penurunan tingkat kesadaran, disorientasi, bingung , gelisa dan cemas, tahap progresif yakni kehilangan volume cairan 30- 40 atau 1500-2000 ml, oliguria 100cc, kulit dingin dan berkeringat, turgor lambat, letargi, tahap refraktori yakni kehilangan volume cairan 40 2000ml, mekanisme kompensasi seluruhnya menurun, gagal organ terjadi, takikardi hebat dan hipotensi terjadi, turgor tidak ada, sianosis Setiawan, 2007.

2.9.2. Gagal Nafas Akut

Gagal Nafas akut GNA bukan merupakan penyakit melainkan dampak dari beberapa penyakit akibat disfungsi pernafasan. Gagal nafas akut dapat terjadi akibat Hipoventilasi, gangguan difusi gas, dan ventilation-perfusion mismatch. Medikasi dapat diberikan Beta- adrenergik atau antikolinergik, kortikosteroid mengurangi edema jalan nafas, antibiotic mengatasi infeksi, sedasi dan analgesia mengurangi nyeri dan cemas pada saat pemasangan ventilator, Neuromuscular blocking agent untuk paralisi otot pernafasan. Manajemen jalan nafas dapat dilakukan tindakan Pemasangan ETT jika didapati obstruksi jalan nafas dan trakeostemi untuk dukungan ventilatory jangka panjang. Ventilasi mekanik digunakan jikan ventilasi alveolar tidak adekuat Tanjung, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.9.3. Kegawat Darurat Gangguan Sistem Pencernaan. Akut Abdomen

Akut abdomen adalah suatu keadaan dalam rongga abdomen intraabdomen mengalami gangguan dan memerlukan tindakan segera. Organ yang terdapat pada intraabdomen yaitu hepar, lien, gaster, usus halus dan sebagian besar usus besar kolon, sedangkan organ yang terdapat pada ekstra abdomen adalah kedua ginjal dan ureter, pankreas, duodenum, sebagian kecil kolon terutama rektum serta buli-buli vesika urinaria dan uterus Krisanty, 2009.

2.9.3.1. Survei Primer dan Resusitasi Pada Klien Akut Abdomen

Airway diatasi terlebih dahulu, selalu ingat bahwa cedera bisa lebih dari satu area tubuh, dan apapun yang ditemukan, harus memprioritaskan airway dan breathing terlebih dahulu. Breathing, kaji ventilasi apakah adekuat dan berikan oksigen aspirasi lambung dengan selang nasogastrik. Circulation, Kebanyakan pada trauma abdomen tidak dapat dilakukan tindakan apa-apa pada pra RS, namun terhadap syok yang menyertainya perlu penanganan yang segera. Disability, akut abdomen yang mengalami gangguan kesadaran terjadi pada klien trauma abdomen yang disertai trauma kapitis Zafar, 2007.

2.9.3.2. Survei Skunder Pada klien Akut Abdomen

Kaji adanya nyeri abdomen, perhatikan sifat, progresivitas dan lokasi nyeri, kaji adanya anoreksia, nausea dan vomitis, kaji adanya diare : diare biasa menyertai apendiksitis, kaji adanya konstipasi dan keluhan tidak dapat flatus biasanya pada obstruksi usus, kaji adanya demam susanto,2009.

2.9.4. Askep Klien Gastro Entritis Dehidrasi Ged