Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

akan dilakukan yang terkait dengan diri mereka, mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Dengan demikian pemberdayaan bertujuan untuk memberikan kekuatan terhadap masyarakat agar memiliki posisi baik terhadap negara, posisi ini selanjutnya menjadi kekuatan untuk mengontrol kekuasaan negara dalam menyelenggarakan manajemen pemerintahan sehingga hak-hak masyarakat tidak tereksploitasi dan dapat berpartisipasi secara aktif dan bebas.

2.5 Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Proses pembangunan yang berkelanjutan memerlukan kerja sama dalam semua pihak termasuk partisipasi masyarakat. Menurut Abdul A.S proyek pembangunan yang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya ternyata lebih baik dari tatacara konvensional yang bersifat top down. Beberapa alasan partisipasi penting dalam proses pembangunan: 1. Partisipasi dalam praktek yang sederhana telah lama dibangun dalam pemahaman, kesadaran dan kehidupan masyarakat 2. Partisipasi memungkinkan perubahan yang lebih besar dalam cara berfikir, bersikap dan bertindak manusia. Hal ini sulit dilakukan jika perubahan ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil atau kelompok tertentu yang tidak terlibat langsung 3. Pemecahan permasalahan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh hanya dapat dilakukan melalui proses interaksi, kerjasama dan berbagai peran. 4. Penggunaan sumber daya dan pelayanan bagi masyarakat tidak dapat tercapai dengan gagasan yang dibangun oleh pemerintah atau pengambil kebijakan Universitas Sumatera Utara saja, karena sumber daya pendukung lebih banyak dimiliki oleh individu, kelompok atau organisasi masyarakat. Oleh karena itu, kontribusi dan kerangka mekanisme pelayanan harus melibatkan masyarakat sebagai pemilik dan pengguna pelayanan itu. 5. Partisipasi merupakan suatu proses pelibatan orang lain terutama kelompok masyarakat yang terkena langsung untuk merumuskan masalah dan mencari solusi secara bersamaan. 6. Masyarakat memiliki informasi yang sangat penting untuk merencanakan program yang lebih baik termasuk tujuan, pengetahuan, situasi, struktur sosial dan pengalaman menggunakan teknologi untuk kepentingannya 7. Masyarakat akan lebih termotivasi untuk bekerja sama dalam program pembangunan, jika ikut terlibat dan bertanggung jawab di dalamnya 8. Dalam kehidupan demokratis, secara umum masyarakat menerima bahwa mereka berhak berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan dan harapan yang ingin dicapai 9. Banyak permasalahan pembangunan dibidang pertanian, kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan kelembagaan yang tidak mungkin dipecahkan dengan pengambilan keputusan perorangan. Partisipasi kelompok sasaran dalam keputusan kolektif sangat dibutuhkan. 2.6 Lembaga Kemasyarakatan Lembaga, sebagai aturan main rule of game dan organisasi, berperan penting dalam mengatur penggunaanalokasi sumberdaya secara efisien, sumberdaya merata, dan berkelanjutan sustuinable. Langkah awal guna mencapai efisiensi dalam alokasi sumberdaya yang optimal adalah perlunya Universitas Sumatera Utara pembagian pekerjaan, sehingga setiap pekerja dapat bekerja secara professional dengan produktivitas yang tinggi. Pembagian pekerjaan selanjutnya akan mengarah kepada spesialisasi ekonomi, sedangkan spesialisasi yang berlanjut akan mengarah kepada peningkatan efisiensi dengan produktivitas yang semakin tinggi. Sebagai hasil dari pembagian pekerjaan dan spesialisasi pada sistem ekonomi maju sering mengarah kepada keadaan dimana orang-orang menjadi hampir tidak mampu lagi berdiri sendiri. Dalam arti mereka tidak dapat menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk kehidupan sehingga pemenuhan kebutuhannya diperoleh dari orangpihak lainnya yang berspesialisasi melalui suatu pertukaran yang dalam ekonomi disebut transaksi ekonomi. Barang dan jasa tersebut akan dapat dipertukarkan apabila hak-hak dapat ditegaskan, sehingga dapat ditransfer kepada pihak lain. Agar transaksi ekonomi tersebut dapat berlangsung, perlu adanya koordinasi antar berbagai pihak dalam sistem ekonomi, yang sekaligus juga mencakup “aturan representasi” dari pihak- pihak yang berkoordinasi tersebut. Pada dasarnya ada dua bentuk koordinasi utama yaitu koordinasi untuk keperluan : 1 transaksi melalui system pasar, dimana harga-harga menjadi panduan dalam mengkoordinasikan alokasi sumberdaya-sumberdaya tersebut. Pengertiannya dalam hal ini adalah harga-harga yang berperan sebagai pemberi isyarat dan sebagai pembawa informasi yang mengatur koordinasi alokasi sumberdaya kepada pembeli dan penjual, 2 transaksi tersebut dilakukan dalam system organisasi-organisasi yang berhirarki di luar system pasar, di mana wewenang kekuasaan berperan sebagai koordinator dalam mengatur alokasi sumberdaya tersebut. Universitas Sumatera Utara Manurut Anwar 1995 selama ini sering terjadi kesalahpahaman bahwa kelembagaan diartikan identik atau dicampuradukkan dengan system organisasi. Dalam konsep ekonomi kelembagaan, maka organisasi merupakan suatu bagian pengambil keputusan yang didalamnya diatur oleh sistem kelembagaan atau aturan main. Aturan main mencakup kisaran yang luas dari bentuk yang berupa konstitusi dari suatu Negara, sampai kepada kesepakatan antara dua pihak yang menyepakati suatu aturan bersama mengenai pembagian manfaat dan beban yang harus ditanggung oleh masing-masing pihak guna mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, unsur-unsur kelembagaan yang mengatur transaksi pertukaran manfaat biaya diantara para pesertanya menjadi sangat penting. Secara operasional indikator perkembangan kelembagaan dapat dilihat dari : 1 perkembangan peraturan, perundang-undangan serta kebijakan-kebijakan, dan 2 ada tidaknya, serta perkembangan lembaga-lembaga organisasi masyarakat baik formal maupun non formal social, maupun lembaga pemerintahan

2.7 Kelompok dan Organisasi sebagai Institusi Masyarakat