BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Saham
Menurut Anoraga, Pakarti 2006:54 pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki
manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham
sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dengan harga belinya.
Saham terbagi atas saham biasa common stock, saham preferen preferred stock, dan saham treasuri treasury stock. Karakteristik saham
biasa adalah pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi saham, pemegang saham merupakan pihak
terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha, dan pemegang saham memiliki hak untuk menentukan arah dan tujuan perusahaan. Sedangkan
saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa yaitu preferen terhadap dividen dan preferen
terhadap likuidasi. Preferen terhadap dividen artinya pemegang saham preferen memiliki hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan
dengan pemegang saham biasa. Preferen terhadap likuidasi artinya pemegang
Universitas Sumatera Utara
saham preferen memiliki hak untuk mendapatkan aktiva perusahaan terlebih dahulu dibandingkan dengan saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
2. Harga saham
Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Harga saham juga
dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli saham di bursa efek yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka
terhadap keuntungan perusahaan. Perubahan harga saham dapat terjadi akibat dari kekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi di bursa. Semakin tinggi permintaan saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi harga saham tersebut dengan asumsi faktor
lain tetap. Sebaliknya, semakin rendah permintaan saham suatu perusahaan, maka semakin rendah harga saham tersebut dengan asumsi faktor lain tetap.
Hal ini sejalan dengan Hipotesis Pasar Efisien Efficient Market Hypothesis yang menjelaskan bahwa dalam pasar modal yang efisien, harga suatu saham
pasti telah mencerminkan seluruh informasi yang berkaitan dengan aktivitas manajemen dan prospek di masa mendatang dan ketika muncul informasi
baru tentang perusahaan tersebut maka harga saham akan spontan berubah mencerminkan adanya informasi baru tersebut.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuataan permintaan dan penawaran tersebut dapat berasal dari internal misalnya kondisi dan
kinerja keuangan perusahaan faktor fundamental perusahaan, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
dari eksternal seperti tingkat suku bunga, indeks harga saham gabungan, rumor dan sentimen pasar.
Penilaian harga saham penting untuk dilakukan oleh investor terkait keputusan investasinya karena bertujuan untuk menentukan saham mana yang
akan memberikan tingkat keuntungan yang maksimal dengan resiko dan jumlah investasi tertentu. Pendekatan penilaian harga saham dapat dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya analisis fundamental dan analisis teknikal. a.
Analisis fundamental merupakan salah satu cara yang lazim digunakan oleh para pemodal untuk menilai saham. Penilaian saham
dengan pendekatan fundamental dilakukan dengan mempelajari dan mengamati berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan
kondisi industri perusahaan. Analisis fundamental memiliki asumsi dasar bahwa harga saham tidaklah diukur dari standar harga di pasar,
melainkan diprediksikan terlebih dahulu dengan analisis perusahaan Husnan, 2002:336. Analisis fundamental menekankan bahwa
faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham karena menitikberatkan pada analisis rasio keuangan. Informasi atau
gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut dapat diperoleh melalui analisis rasio keuangan.
b. Analisis teknikal menggunakan suatu asumsi dasar bahwa harga
saham dibentuk melalui hasil spekulasi. Kegiatan spekulasi ini lebih menitikberatkan pada suatu tren yang dibentuk harga saham pada
periode lalu dan tidak ada hubungannya dengan nilai intrinsik
Universitas Sumatera Utara
saham. Penilaian saham dengan pendekatan teknikal dilakukan dengan menggunakan data-data statistik yang dihasilkan dari
aktivitas perdagangan saham. Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya digunakan untuk memprediksi harga
saham pada periode berikutnya. Tren harga saham akan dijadikan sebagai tolok ukur dalam memprediksi harga saham periode
berikutnya.
3. Kinerja Keuangan